• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu teknik penentuan dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008). Dengan

Kemiskinan yang telah mengakar di Indonesia

Infak merupakan solusi yang sejak awal ditawarkan sesuai dengan ajaran agama Islam namun hingga saat

ini tidak dapat memecahkan problema tersebut

Faktor-Faktor yang

memengaruhi alokasi infak rumah tangga : 1. Pekerjaan 2. Pendidikan 3. Pendapatan 4. Besar keluarga 5. Keimanan 6. Penghargaan 7. Altruisme 8. Kepuasan diri Perilaku serta jumlah dana yang

dialokasi untuk infak Karakteristik sosial demografi ekonomi

16

mempertimbangkan desa ini terletak di Provinsi Jawa Barat mengingat Provinsi Jawa Barat menempati urutan ketiga jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia serta desa ini memiliki potensi infak yang besar. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga pertengahan April 2014.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data utama yang dipakai dalam penelitian ini, diambil dengan menggunakan metode wawancara dengan kuesioner. Data sekunder didapat dari pusat pemerintahan desa, literatur atau dokumen-dokumen baik yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan terkait tema penelitian.

Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar, atau bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode studi kasus (case study) melalui wawancara kepada warga Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor yang menjadi responden dengan menggunakan kuesioner. Populasi dari penelitian ini adalah warga Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Jumlah responden yang menjadi sample dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling yaitu dengan cara mengambil secara acak kelompok-kelompok atau gerombol-gerombol unsur dari populasi yang bersangkutan kemudian memilih contoh dari seluruh anggota kelompok atau gerombolan yang terpilih tersebut (Juanda 2009). Cluster sampling yang digunakan berdasarkan jenis pekerjaan, agar data jenis pekerjaan yang diambil beragam.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua alat analisis data, yaitu analisis deskriptif dan regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS 16. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2010 untuk tabulasi data.

Metode deskriptif

Metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang (sementara berlangsung). Travers dalam Sevilla et al. menyatakan tujuan utama kita dalam menggunakan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Namun Gay dalam Sevilla et al. mendefinisikan metode penelitian deskriptif sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Menurut Sevilla et al. (1993), ada beberapa alasan menggunakan metode deskriptif. Salah satu di antaranya adalah bahwa metode ini telah digunakan secara luas dan dapat meliputi lebih banyak segi dibanding dengan metode-metode penyelidikan lain. Selain itu, metode ini banyak

17 memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan melalui pemberian informasi keadaan mutakhir dan dapat membantu kita dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan percobaan. Selanjutnya, metode ini dapat digunakan dalam menggambarkan keadaan-keadaan yang mungkin terdapat dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik sosial demografi ekonomi serta perilaku berinfak dalam rumah tangga responden. Selain itu analisis deskriptif juga digunakan untuk menjelaskan hasil kuesioner. Data dari kuesioner yang telah disebar kepada responden akan disajikan dalam bentuk tabel-tabel sederhana yang akan dikelompokkan.

Metode regresi linier berganda

Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mencari faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap alokasi infak rumah tangga. Analisis regresi adalah ketergantungan satu variabel, variabel tak bebas, pada satu atau lebih variabel lain, variabel yang menjelaskan. Tujuannya untuk menaksirkan dan/atau meramalkan nilai-nilai rata-rata hitung (mean) atau nilai rata-rata variabel tak bebas atas dasar nilai tetap (fixed) variabel yang menjelaskan yang diketahui. Metode kuadrat terkecil biasa (Method of Ordinary Least Square, OLS) dapat dijelaskan melalui pendekatan (Gujarati dan Zain 1999). Berikut model regresi linier berganda dalam penelitian ini :

Ln (Y) = βo + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ... + βnXn + μi...(2) Keterangan :

Y = Alokasi infak rumah tangga (dalam nominal rupiah)

βo = Intersept

βj = Parameter regresi peubah bebas ke-j X1 = Keimanan (skor)

X2 = Penghargaan (skor) X3 = Altruisme (skor) X4 = Kepuasaan diri (skor)

X5 = Lama mendapatkan pendidikan (dalam tahun)

X6 = Total pendapatan rumah tangga (dalam nominal rupiah per bulan) X7 = Jumlah tanggungan (orang)

X8 = Dummy jenis pekerjaan utama

D1 = Petani

D2 = Pedagang

D3 = Buruh

D4 = Perangkat desa (pemerintahan) D5 = Pengrajin sepatu/sendal

Dengan beberapa asumsi-asumsi yaitu: nilai yang diharapkan bersyarat (conditional expected value) dari μi tergantung pada Xi tertentu adalah 0 atau lebih kenal dengan tidak adanya multikolinearitas, tidak adanya korelasi berurutan atau dikenal dengan tidak adanya autokorelasi, varians μi untuk Xi (yaitu, varians bersyarat untuk μi) adalah suatu angka konstan positif yang sama dengan σ2 secara teknis menyatakan asumsi homoskedastisitas, setiap μi didistribusikan

18

secara normal atau disebut dengan normalitas. Terdapat pula batasan dan definisi operasional penelitian ini yang menjelaskan tentang variabel yang dianalisis dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut ini:

1. Keimanan

Variabel keimanan berisi beberapa pernyataan yang diharapkan dapat menggambarkan keimanan responden seperti kebiasaan dalam menjalankan salat, puasa serta membaca Alquran kemudian dihitung menggunakan skor. Indikator variabel ini diambil berdasarkan surat Adz-Zariyat ayat 15-19 serta rukun Islam. Namun ternyata setelah dilakukan uji Pre-test, pertanyaan nomor 32 dan 33 tidak memenuhi uji validitas dan reabilitas untuk indikator tersebut. Lunn, et al. dalam Alhasanah (2001) sepakat bahwa salah satu keyakinan agama memiliki dampak terhadap seseorang untuk memberi.

2. Penghargaan

Variabel penghargaan berisi beberapa pernyataan mengenai keuntungan terhadap diri sendiri serta penghargaan dari orang lain dan dihitung menggunakan skor. Indikator variabel tersebut diambil berdasarkan surat Al-Baqarah ayat 261-262. Namun ternyata setelah dilakukan uji Pre-test, pertanyaan nomor 36 tidak memenuhi uji validitas dan reabilitas untuk indikator tersebut.

3. Altruisme (kepekaan sosial)

Variabel kepekaan sosial berisi beberapa pernyataan kepekaan sosial dalam motivasi membayar infak dan dihitung menggunakan skor. Namun ternyata setelah dilakukan uji Pre-test, pertanyaan nomor 38 dan 39 tidak memenuhi uji validitas dan reabilitas untuk indikator tersebut.

4. Kepuasan diri

Variabel kepuasan diri berisi beberapa pernyataan mengenai kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh individu setelah berinfak dan dihitung menggunakan skor. Namun ternyata setelah dilakukan uji Pre-test, pertanyaan nomor 45 tidak memenuhi uji validitas dan reabilitas untuk indikator tersebut.

5. Lama mendapatkan pendidikan

Lama mendapatkan pendidikan merupakan perhitungan pendidikan responden yang dimulai dari saat Sekolah Dasar dan dihitung menggunakan tahun.

6. Total pendapatan rumah tangga

Total pendapatan adalah jumlah uang (dalam rupiah) yang didapatkan rumah tangga selama satu bulan.

7. Jumlah tanggungan

Jumlah tanggungan adalah jumlah anggota keluarga yang biaya hidupnya ditanggung oleh kepala rumah tangga namun termasuk kepala keluarga. 8. Jenis pekerjaan utama

Jenis pekerjaan adalah pekerjaan utama yang dikerjakan untuk mendapatan penghasilan setiap bulannya.

19

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Gambaran Umum Desa Pasir Eurih

Sumber : Kantor Desa Pasir Eurih Kabupaten Bogor (2014)

Gambar 4 Peta Penutupan Lahan Desa Pasir Eurih

Kondisi Geografi Desa Pasir Eurih

Desa Pasir Eurih terletak di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis desa ini terletak pada posisi 06o37‟10” – 06o38‟40” LS

dan 106o42‟45” – 106o47‟25” BT. Desa Pasir Eurih termasuk ke dalam kawasan dengan iklim tropis basah dengan jumlah curah hujan rata-rata 3.500 - 4.500 mm/tahun atau 223 mm/bulan dengan jumlah hari hujan 284 hari. Suhu harian minimum 20oC dan suhu harian maksimum 30oC dengan rata-rata tahunan 29oC. Kelembaban udara rata-rata 84%, dan intensitas penyinaran matahari rata-rata 65.1% dengan kecepatan angin rata-rata 2.5 km/jam. Curah hujan dan tingkat penyinaran matahari yang cukup tinggi berdampak positif terhadap produktivitas komoditi pertanian maupun perkebunan yang diusahakan, misalnya jenis tanaman padi yang memiliki luas 6 ha, sayuran dengan luas 3 ha, segon, jabon serta jamur tiram.

Luas wilayah desa ini sebesar 285.394 hektar dan berada pada ketinggian 400-700 meter dari permukaan laut. Dari luas keseluruhan itu 131.7 hektar adalah lahan tanah sawah irigasi, lahan tanah kering sebesar 121.77 hektar, lahan daerah basah/kolam sebesar 7 hektar, lahan daerah hutan belukar sebesar 6 ha, lahan yang tersisa digunakan untuk lapangan olahraga serta pemakaman.

20

Wilayah Desa Pasir Eurih mempunyai batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Desa Parakan

Sebelah Timur : Desa Sirnagalih Sebelah Selatan : Desa Tamansari Sebelah Barat : Desa Sukaresmi

Secara administratif Desa Pasir terdiri dari 4 dusun/lingkungan yaitu Sindang Barang, Pasir Eurih, Dukuh Menteng dan Batu Karut. Selain itu, Desa Pasir Eurih juga terdiri dari 14 Rukun Warga (RW) serta 57 Rukun Tetangga (RT). Desa ini memiliki 2 pusat pemerintahan kelurahan yang terletak di Kampung Pasir Eurih dan Sindang Barang. Jarak dari pusat pemerintahan ke kecamatan 1 km, ke kabupaten 35 km, ke provinsi 142 km, sedangkan jarak dari pusat pemerintahan ke ibukota negara 78 km sehingga Desa Pasir Eurih termasuk desa yang mudah dijangkau dan mudah diakses oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Kondisi Demografi Desa Pasir Eurih

Jumlah penduduk Desa Pasir Eurih pada tahun 2013 tercatat 11,223 jiwa, terdiri dari 5,805 jiwa penduduk laki-laki dan 5,418 jiwa penduduk perempuan. Namun untuk jumlah Kepala Keluarga (KK) yang tercatat sebanyak 2,997 keluarga. Mayoritas penduduk di desa ini memeluk agama Islam, dari keseluruhan jumlah penduduk sebanyak 10,913 jiwa atau sekitar 97% beragama Islam sedangkan sisanya memeluk agama Protestan sebanyak 212 jiwa dan 98 jiwa memeluk agama Katolik. Terdapat pula data penyebaran penduduk berdasarkan usia seperti Tabel 3 di bawah ini. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa usia 0-4 tahun mendominasi penyebaran pendudukan, hal ini dapat disebabkan karena tingginya jumlah kelahiran dalam 4 tahun terakhir sehingga menyebabkan ledakan jumlah penduduk.

Tabel 3 Penyebaran Penduduk Berdasarkan Usia di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Usia (tahun) Jumlah Penduduk (jiwa) 0-4 1,628 5-9 1,095 10-14 1,085 15-19 1,043 20-24 1,054 25-29 848 30-34 937 35-39 870 40-44 736 45-49 604 50-54 460 55-59 442 60 ke atas 421 Sumber : http://www.prodeskel.pmd.kemdagri.go.id

21 Tingkat pendidikan penduduk di Desa Pasir Eurih tergolong sangat rendah. Di desa ini bahkan masih terdapat warga yang buta huruf sekitar 17 jiwa dan 4,952 jiwa tidak tamat sekolah. Mayoritas penduduk hanya tamat Sekolah Dasar (SD)/sederajat sebanyak 2,208 jiwa. Sedangkan untuk tamatan SLTP/sederajat sebanyak 1,687 jiwa, tamatan SLTA/sederajat 1,062 jiwa, tamatan akademik/sederajat 59 jiwa serta tamatan perguruan tinggi/sederajat 188 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan merupakan prioritas yang diutamakan bagi masyarakat setempat dan masyarakat belum menyadari pentingnya pendidikan. Padahal di desa ini sudah tersedia beberapa sarana pendidikan misalnya seperti 1 buah TK (Taman Kanak-Kanak) dengan 18 murid dan 3 guru, 3 buah SDN (Sekolah Dasar Negeri) dengan 1,244 murid dan 36 guru serta 2 buah Sekolah Dasar Umum/Islam dengan 1 murid dan 4 guru. Selain itu terdapat pula 2 buah tempat kursus-kursus keterampilan dengan 23 murid dan 3 guru.

Perekonomian di Desa Pasir Eurih dapat dikatakan cukup baik karena 90% penduduk Desa Pasir Eurih bekerja sebagai pekerja industri rumah tangga sepatu dan sendal, selain itu di desa ini terdapat 1 buah cagar budaya. Untuk jumlah koperasi simpan pinjam sebanyak 12 kelompok, selain itu terdapat pula pasar semi permanen 7 buah serta warung/toko/kios sebanyak 64 buah. Industri rumah tangga yang terdapat di desa ini sebanyak 291 buah dengan jumlah tenaga kerja 1,310 jiwa, selain itu terdapat juga industri kecil 5 buah yang dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 96 jiwa. Dan terdapat pula 1 buah rumah makan yang menyerap 4 tenaga kerja, perdagangan 200 buah dengan 40 tenaga kerja serta jasa angkutan 46 buah dengan tenaga kerja 56 jiwa.

Pembangunan di Desa Pasir Eurih dapat dikatakan sangat baik. Berdasarkan data monografi tahun 2013 terdapat 11 jalan, 3 jembatan, 9 gorong-gorong serta 2 irigasi yang akan dibangun. Untuk bidang pendidikan akan dibangun 1 TK (Taman Kanak-Kanak), 2 PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), 3 MD (Madrasah Diniyah), 3 SD (Sekolah Dasar) serta 3 pondok pesantren. Dalam bidang kesehatan akan dibangun 1 puskesmas pembantu, 2 rumah bersalin, serta 14 posyandu sedangkan saat ini sudah terdapat 1 puskesmas, 1 puskesmas pembantu serta 14 posyandu. Selain itu pada bidang keagaman akan dibangun 13 masjid, 8 mushola serta 6 majelis taklim padahal saat ini di Desa Pasir Eurih sudah terdapat 15 buah masjid dan 59 mushola. Selain itu, terdapat 2 buah pembangunan dalam pengembangan dunia usaha. Pembiayaan pembangunan yang diberikan oleh kabupaten untuk proyek di sekitar wilayah kecamatan pada tahun 2011 sebesar Rp50 000 000 sedangkan dana swadaya masyarakat terkumpul pada tahun tersebut sebesar Rp14 000 000 sehingga totalnya sebesar Rp64 000 000.

Dokumen terkait