• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Waroeng Cowek Ireng yang berlokasi di Jalan Kelud raya Kota Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa Waroeng Cowek Ireng merupakan salah satu rumah makan yang sedang berkembang dan Waroeng Cowek Ireng ini menyajikan menu produk makanan yang bersifat rumahan, sederhana, murah dan menyajikan 11 macam spesial sambal pedasnya.

1. Bisnis Rumah Makan

2. Rumah Makan Cowek Ireng merupakan salah satu rumah makan dengan pendapatan yang cenderung fluktuatif.

Analisis perilaku Konsumen

Karakteristik Umum

Rekomendasi Bagi Waroeng Cowek Ireng

Analisis Kepuasan Konsumen Analisis Deskriptif Proses Keputusan Pembelian PengenalanKebutuhan Pencarian Informasi EvaluasiAlternatif Keputusan Pembelian Hasil Usia Jenis kelamin Status Pernikahan Alamat/Domisili Pendidikan terakhir Pendapatan Pekerjaan  Produk  Harga  Tempat  Promosi  Orang  Proses  Bukti fisik CSI IPA

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari sumber primer sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian dengan menggunakan kuisioner yang telah dibuat dan disusun sebelumnya serta wawancara dengan pihak manajemen rumah makan Cowek Ireng. Data sekunder merupakan data pendukung dari data primer yang diperoleh dari berbagai instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pariwisata Kota semarang, Perpustakaan IPB dan Fakultas, serta internet dan buku-buku yang terkait dengan topik penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mendapatkan data tentang karakteristik, proses pengambilan keputusan dan penilaian atribut oleh konsumen Waroeng Cowek Ireng.

Metode Pengambilan Responden

Penentuan pengambilan sampel dalam penelitian ini denganmenggunakan metode non probability sampling. Metode ini dipilih karena tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden (Simamora, 2004). Teknik non-probability sampling yang digunakan adalah convenience sampling yaitu dimana elemen populasi dipilih berdasarkan kemudahan dan kesediaan untuk menjadi sampel (Simamora, 2004).

Sampel yang diambil untuk dijadikan responden pada penelitian ini adalah konsumen Waroeng Cowek Ireng yang telah melewati proses screening terlebih dahulu. Responden yang digunakan dalam penelitian adalah konsumen Waroeng Cowek Ireng yang pernah melakukan pembelian di Waroeng Cowek Ireng. Selain itu, persyaratan konsumen berusia lebih atau sama dengan 17 tahundengan alasan pada usia remaja keatas, konsumen dianggap telah dapatmenentukan pilihan secara rasional. Apabila pengunjung Waroeng Cowek Ireng adalah rombongan keluarga, maka yang berhak mengisi kuesioner adalahsatu orang saja yaitu kepala keluarga atau siapa saja yang telah berusia 17 tahun atau lebih. Hal ini dilakukan agar jawaban dalam kuesioner tidak saling mempengaruhi. Jika pengunjung adalah rombongan teman maka yang berhak mengisi kuesioner adalah salah satu atau seluruhnya jika bersedia.

Jumlah responden yang diambil adalah 100 orang. Penentuan jumlah responden didasarkan pada kemampuan peneliti dalam pengambilan data di lokasi penelitian. Ukuran populasi Waroeng Cowek Ireng tidak diketahui dengan tepat karena anggota populasi dapat mengunjungi rumah makan beberapa kali atau berulang-ulang. Pengambilan sampel dilakukan di atas sebaran normal dalam statistik, yakni minimal 30 sampel untuk menghindari sampel error atau tidak menyebar normal (Umar 2005).

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada konsumen yang telah menyelesaikan makannya di Waroeng Cowek Ireng. Pertanyaan kuesioner berisi pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan tertutup

merupakan pertanyaan yang alternatif jawabannya telah disediakan, sehingga responden hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang menurutnya paling sesuai. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya tidak terdapat dalam daftar jawaban, sehingga responden memberikan pendapatnya.

Kuesioner terdiri dari empat bagian. Bagian pertama merupakan screening, yang bertujuan untuk menyaring konsumen agar dapat menjadi responden dalam penelitian ini. Bagian kedua berisikan pertanyaan yang berhubungan dengan karakteristik konsumen. Bagian ketiga berisikan pertanyaan tentang proses keputusan pembelian konsumen. Bagian keempat berisikan pertanyaan tentang penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut di Waroeng Cowek Ireng. Selain kuesioner, peneliti akan melakukan metode wawancara, yaitu tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan penelitian ini, untuk mendapatkan data yang menunjang penelitian.

Variabel dan Atribut yang di Analisis

Atribut didefinisikan sebagai karakteristik yang membedakan merek ataupun kategori produk lain dan dapat juga sebagai faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembelian sesuatu merek ataupun kategori produk, yang melekat pada produk atau menjadi bagian produk itu sendiri (Simamora 2004). Sedangkan menurut Nazir (2005) mendefinisikan variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Stevans diacu dalam Nazir (2005) mengartikan pengukuran adalah penetapan atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu.

Penentuan atribut dilakukan melalui observasi dari penelitian terdahulu, diskusi antara peneliti dengan pihak pemilik Rumah Makan Cowek Ireng, dan diskusi dengan beberapa konsumen yang telah melakukan pembelian di rumah makan Cowek Ireng. Hasil identifikasi tersebut menghasilkan beberapa pertanyaan yang kemudian disusun menjadi kuesioner untuk mempelajari kepuasan di rumah makan Cowek Ireng. Atribut yang digunakan untuk penelitian yaitu sebanyak 24 atribut yang diujikan kepada 100 responden. Adapun 24 atribut tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3Daftar atribut-atribut yang dikaji dalam penelitian

Variabel Atribut yang digunakan

Produk 1. Cita Rasa Masakan 2. Porsi Makanan

3. Kehigienisan masakan dan perlengkapan makanan yang digunakan

4. Keindahan tampilan menu

5. Variasi menu makanan dan minuman Harga 6. Harga menu yang ditawarkan

7. Kesesuaian harga dengan kualitas yang disajikan Tempat 8. Kemudahan dalam menjangkau lokasi

9. Ketersediaan lahan parker Promosi 10.Ketersediaan papa nama

Orang 12.Kesigapan pramusaji 13.Penampilan pramusaji

14.Keramahan dan kesopanan pramusaji 15.Pengetahuan pramusaji terhadap produk Proses 16.Kecepatan penyajian

17.Kecepatan transaksi

18.Kesigapan rumah makan dalam merespon keluhan

Bukti fisik 19.Kenyamanan rumah makan 20.Tampilan rumah makan 21.Tersedianya fasilitas wi-fi 22.Kebersihan rumah makan

23.Ketersediaan dan kebersihan musholla

24.Ketersediaan dan kebersihaan toilet dan wastafel 25.Fasilitas delivery order

Uji Validitas dan Reabilitas dilakukan secara Kualitatif. Uji validitas dengan merujuk pada teori konsep 7P dengan berdiskusi dengan dosen pembimbing dan pemilik usaha rumah makan Waroeng Cowek Ireng.

Metode Pengolahan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian diatas digunakan beberapa alat analisis untuk menggali informasi sesuai yang dibutuhkan. Alat analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif (descriptive analysis), Importance Performance Analysis dan Customer Satifaction Index (CSI).

Analisis Deskriptif

Nazir (1999) menyatakan bahwa analisis deskriptif, merupakan suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan atau fenomena yang diselidiki. Data karakteristik konsumen (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan status pernikahan) serta proses keputusan pembelian (pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian, dan evaluasi hasil) yang dikumpulkan melalui kuisioner dianalisis secara analisis deskriptif. Analisis deskriptif dipilih karena analisis ini dinilai mampu mendeskripsikan dan menggambarkan karakteristik konsumen serta proses keputusan pembelian yang sedang berlangsung saat penelitian dilaksanakan.

Importance Performance Analysis (IPA)

Importance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk mengukur tingkat kinerja dan kepentingan atribut yang mempengaruhi kepuasan responden (Supranto 2001). Penilaian kinerja diwakili oleh huruf X, sedangkan untuk penilaian kepentingan atau harapan ditunjukan oleh huruf Y. Untuk menilai kinerja dan kepentingan responden menggunakan skala lima tingkat (Likert) seperti terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4Skor penilaian tingkat kinerja dan kepentingan konsumen

Skor Kinerja (X) Kepentingan (Y)

Skor 1 Sangat Tidak Puas Sangat Tidak Penting Skor 2 Tidak Puas Tidak Penting Skor 3 Cukup Puas Cukup Penting

Skor 4 Puas Penting

Skor 5 Sangat Puas Sangat Penting

Sumber : Supranto, 2001

Total penilaian tingkat kinerja dan kepentingan diperoleh dengan caraa menjumlahkan skor penilaian yang diberikan oleh responden. Hasil perhitungan tersebut akan digambarkan dalam diagram IPA. Masing-masing atribut diposisikan dalam diagram tersebut berdasarkan skor rata, dimana skor rata-rata penilaian kinerja (X) menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X. Sedangkan atribut pada sumbu Y ditujukan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan (Y). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan:

X = Skor rata-rata tingkat kinerja Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan n = Jumlah responden

Diagram IPA merupakan suatu ruang yang dibagi atas empat bagian dan masing-masing bagian dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (a,b). Titik tersebut diperoleh dari rumus:

Keterangan:

a = Batas sumbu X (tingkat kinerja) b = Batas sumbu Y (tingkat kepentingan) k = Banyaknya atribut yang diteliti.

Hubungan antara tingkat kinerja (X) dan kepentingan (Y) yang diperoleh dari responden dapat diinterpretasikan oleh Diagram Importance Performance Analysis yang ditujukan pada Gambar 4. Masing-masing kuadran pada gambar menunjukkan keadaan yang berbeda:

Kuadran I memuat atribut yang dinilai penting namun pelaksanaan kinerja atribut masih rendah. Pada kuadran ini, tingkat kepuasan konsumen masih rendah sehingga perusahaan perlu meningkatkan kinerja dr atribut produk. Atribut pada kuadran I memiliki prioritas utama untuk diperbaiki kinerjanya oleh perusahaan.

2) Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Kuadran II memuat atribut yang dinilai penting dan kinerja atribut yang sesuai dengan yang dirasakan oleh konsumen. Pada kuadran ini, tingkat kepuasan konsumen dinilai relatif tinggi sehingga perusahaan perlu memepertahankan atribut yang ada pada kuadran II.

3) Kuadran III (Prioritas Rendah)

Kuadran III memuat atribut yang kurang penting dengan pelaksanaan yang tidak terlalu baik. Pada kuadran ini, peningkatan variabel perlu diperhatikan kembali karena pengaruhnya yang tidak terlalu besar terhadap kepuasan konsumen. Atribut yang berada pada kuadran III memiliki prioritas rendah untuk diperbaiki kinerjanya oleh perusahaan.

4) Prioritas IV (Berlebihan)

Kuadran IV memuat atribut yang dianggap kurang penting pengaruhnya bagi konsumen, akan tetapi kinerjanya dinilai berlebihan. Selain itu, atribut yang berada pada kuadran ini dapat dkurangi sehingga perusahaan dapat menghemat biaya.

Y

Penting I II

Prioritas Utama Pertahankan prestasi Kepentingan

III IV Kurang Penting Prestasi Rendah Berlebihan

X Kurang Baik Kinerja Baik

Gambar 4 Diagram importance and performance analysis

Sumber: Rangkuti (2006)

Gap Analysis (Analisis Gap)

Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh dua variabel utama yaitu expectation dan perceived performance, yang mana kinerja atau perceived performance sudah melebihi harapan (expectation) konsumen (Day Tse et al. Dalam Tjiptono 1997). Berdasarkan pengertian tersebut, penelitian ini akan mengukur tingkat kepuasan ke arah hasil selisih kinerja dengan harapan. Analisis gap juga digunakan untuk mendukung hasil dari metode Importance Performance Analysis.

Tahap awal yaitu menghitung nilai rata-rata dari kinerja dan harapan dari semua responden. Selanjutnya, semua nilai rata-rata kinerja pada setiap atribut dikurangi nilai rata-rata harapan yang nantinya akan didapatkan hasil gap atau selisih. Jika semua hasilnya minus (-) maka atribut tersebut belum dapat dikatakan tidak memuaskan konsumen keseluruhan karena yang dilihat adalah gap atau

selisih. Dari semua nilai gap pada setiap atribut akan dicari nilai rata-rata gap. Dari nilai rata-rata tersebut akan didapatkan kesimpulan jika nilai gap tersebut di bawah rata-rata, maka harus ditingkatkan kinerjanya. Semakin besar selisih, maka semakin menjadi prioritas bagi atribut tersebut unuk diperbaiki.

Customer Satisfaction Index (CSI)

Metode Customer Satisfaction Index digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan melakukan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat harapan dan kinerja dari atribut-atribut yang diukur. Metode pengukuran CSI meliputi tahap-tahap sebagai berikut (Dickson 2004 dalam Pratama et al 2011)1 :

1) Menentukan Mean Expectation Score (MES) dan Mean Performance Score(MPS). Nilai ini berasal dari rata-rata tingkat harapan dan kinerja tiap responden.

Σ

n i=1 Yi MES

=

n

Σ

n i=1 Xi MPS

=

n Keterangan : n = Jumlah responden

Yi = Nilai harapan atribut Y ke-i Xi = Nilai kinerja atribut ke i

2) Membuat Weight Factor (WF), bobot ini merupakan presentase nilai MES per atribut terhadap total MES seluruh atribut.

MES - i WF =

Total MIS - i

3) Membuat Weight Score (WS), bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factor (WF) dengan rata-rata tingkat kinerja atau Mean Performance Score (MPS).

WS = MPS x WF

4) Menghitung Customer Satisfaction Index, yaitu jumlah Weight Average (WA) dibagi dengan Highest Scale (HS) atau yang dinyatakan dalam bentuk persen. Skala maksimum diperoleh dari ukuan Skala Likert yang digunakan dalam pembobotan tingkat kepentingan dan kinerja. Maka dalam penelitian ini skala maksimum yang digunakan yaitu lima.

WS

CSI = x 100% HS

1

Pratama A Teguh, et al. 2011. Analisis Kepuasan Konsumen Food Bar. Prosiding SnaPP2011Sains, Teknologi, dan Kesehatan. www.prosiding.lpmm.unisba.ac.id (diakses 20 Mei 2014)

Tingkat kepuasan konsumen Rumah Makan Cowek Ireng secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan konsumen berdasarkan kriteria pada Tabel 5.

Tabel 5 Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index

Angka Indeks Interpretasi

0,00 – 0,20 Sangat Tidak Puas

0,21 – 0,40 Tidak Puas

0,41 – 0,60 Cukup Puas

0,61 – 080 Puas

0,81 – 1,00 Sangat Puas

Sumber: Survei kepuasan konsumen

Penentuan angka indeks pada kriteria nilai CSI menggunakan skala numerik dengan rumus sebagai berikut:

(m - n) Rs = b Keterangan: Rs : rentang skala m : skor tertinggi n : skor terendah

b : jumlah kelas (dalam penelitian ini digunakan skala maksimal lima)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sejarah Umum Rumah Makan Waroeng Cowek Ireng

Rumah makan Waroeng Cowek Ireng didirikan pada tahun 2008, terletak di Jl. Kelud raya no.11, Kota Semarang. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan pemilik didapatkan informasi bahwa alasan didirikannya rumah makan Waroeng Cowek Ireng adalah banyak jenis makanan yang ditawarkan tidak dikemas secara baik di pedagang kaki lima alias tenda. Dilain pihak perilaku konsumen Indonesia yang menyenangi makanan ynang ditawarkan tersebut menjadi tidak mendapatkan perhatian dari pihak penjual. Dengan memperhatikan kebiasaan masyarakat yang seperti itu , pihak rumah makan melihat sebuah peluang investasi yang cukup menjanjikan dari bidang usaha yang pilih, sehingga memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha dengan nama Waroeng Cowek Ireng.

Rumah makan Waroeng Cowek Ireng di pilih sebagai nama rumah makan karena semua masakan yang di sajikan berawal dari bumbu–bumbu yang diracik sedemikian rupa dan ditumbuk diatas cowek (cobek) batu yang berwarna hitam. Dilain pihak cowek dibuat berdasarkan kesabaran dan kerendahan hati dari sang pemahat batu, adalah dengan memberikan kehangatan dan ketulusan hati terhadap pelanggan, sehingga pihak rumah makan selalu berusaha untuk mengerti dan memahami keinginan para pelanggan. Dengan suasana yang diciptakan sangat sederhana dan santai akan membawa para pelanggan untuk bisa melepaskan ketegangan selama bekerja maupun dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Menu makanan yang ditawarkan di rumah makan Waroeng Cowek Ireng adalah makanan khas rumahan yang dipadu bebagai macam sambal yang menjadi teman dalam setiap sajian menu. Dilihat dari segi lokasi usaha Waroeng Cowek Ireng ini cukup strategis, karena terletak tidak jauh dari jalan yang merupakan jalur pariwisata.

Visi dan Misi Rumah Makan Waroeng Cowek Ireng

Visi dan misi merupakan gambaran kekuatan rumah makan, karena menunjukkan keinginan untuk membangun terkait dengan pencapaian keuangan, kepuasan pelanggan, pengembangan bisnis dan peningkatan kinerja karyawan. Visi yang dibangun oleh rumah makan adalah menjadikan perusahaan kuliner dengan pelayanan prima dikelasnya. Sedangkan misi dari rumah makan adalah 1. Menjadi perusahaan dengan prinsip-prinsip administrasi keuangan yang sehat

tanpa mengesampingkan kewajiban administrasi kepada pihak penyelenggara negara

2. Menjadi perusahaan kuliner dengan fokus kepada pelanggan dan konsumen. 3. Menjadi perusahaan yang selalu memiliki inovasi proses bisnis

berkesinambungan

4. Mengembangkan budaya kerja yang konstruktif bagi perusahaaan maupun karyawan yang bersangkutan

5. Menjadi perusahaan dengan tingkat kepedulian sosial yang tinggi

Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian atau bagan skematis yang menggambarkan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab antara orang-orang yang menduduki suatu fungsi atau jabatan tertentu yang terdapat dalam suatu organisasi (Rangkuti, 2000). Dalam suatu perusahaan struktur organisasi sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana wewenang dan tanggung jawab seseorang. Waroeng Cowek Ireng memiliki struktur organisasi yang sederhana dimana pimpinan tertinggi dipegang langsung oleh pemilik.

Struktur organisasi Waroeng Cowek Ireng dapat dilihat pada Gambar berikut ini.

Manajer atau pemilik

1. Menjalankan kebijakan manajemen pusat yang bersifat strategis

2. Melakukan kontrol & pembinaan terhadap kinerja personil yang berada di lingkupnya

3. Melakukan kontrol transaksi & pencatatan keuangan yang dilakukan oleh bendahara

4. Melakukan analisa dan evaluasi berkaitan dengan perkembangan rumah makan Waroeng Cowek Ireng

5. Menjaga & meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen sesuai dengan konsep rumah makan Waroeng Cowek Ireng

6. Melaksanakan tanggung jawab operasional kegiatan kantor & umum 7. Bertanggungjawab terhadap penyusunan jadwal kerja waroeng 8. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat pemasaran & promosi 9. Menyusun & menyampaikan laporan/evaluasi bulanan warung 10. Melaksanakan tugas-tugas khusus dari Manajemen Pusat Ka. Bag Operasional harian

1. Melaksanakan tanggung jawab operasional harian rumah makan Waroeng Cowek Ireng

2. Menjalankan fungsi pengadaan & pemeliharaan sarana/prasarana operasional & produksi rumah makan

3. Melaksanakan belanja bahan baku produksi harian & mingguan sesuai dengan order Koord. Produksi

4. Menyusun & menyampaikan laporan belanja kepada bendahara

5. Melakukan pengelolaan & pemeliharaan terhadap stok barang & peralatan produksi dalam gudang

6. Mengelola & menjual kembali barang atau peralatan sisa atau bekas yang masih bernilai ekonomis

7. Menghitung & mengelola secara baik stok menu sisa bersama koordinator produksi

8. Mencari, mengontrol & menyeleksi suplyer-suplyer barang dengan standar harga & kualitas yang telah ditentukan

Ka. Bag Produksi

1. Melaksanakan proses produksi dapur 1 & dapur 2 serta bertanggung jawab menjaga kualitas produk

2. Melakukan kontrol & pembinaan terhadap kinerja personil yang berada di lingkupnya

3. Menghitung & mengelola secara baik stok menu sisa

4. Menyusun & menyampaikan laporan/evaluasi bulanan sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya

5. Melaksanakan tugas-tugas dari pimpinan Ka. Bag Keuangan

1. Mencatat & membukukan transaksi biaya & pemasukan warung secara harian 2. Menjalankan fungsi customer service dan transaksi penjualan rumah makan 3. Menyampaikan laporan semua transaksi keuangan kepada Akuntan

4. Melaksanakan tugas-tugas dari pimpinan

Crew Service

1. Memberikan pelayanan sesuai dengan konsep waroeng yang telah ditentukan 2. Bertanggungjawab terhadap kebersihan Peralatan dan lingkungan rumah

makan

3. Bekerja sama secara tim untuk memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen

4. Membuat dan menghasilkan produk minuman yang berkualitas sesuai dengan order dari konsumen

5. Membuat dan menghasilkan produk minuman yang berkualitas sesuai dengan order dari konsumen

6. Bertanggung jawab terhadap kebersihan area kerja 7. Melaksanakan tugas-tugas dari pimpinan

Crew Produksi

1. Membuat dan menghasilkan produk masakan yang berkualitas sesuai dengan order dari konsumen

2. Bertanggung jawab terhadap kebersihan peralatan dan area kerja Crew Bartender

1. Membuat dan menghasilkan produk minuman yang berkualitas sesuai dengan order dari konsumen

Crew Freelance

1. Menjalankan tugas sesuai dengan tanggungjawab yang telah ditentukan 2. Melaksanakan tugas-tugas dari pimpinan

Office Boy

1. Bertanggung jawab kebersihan lingkungan dan keamanan kantor

2. Bertanggung jawab terhadap perawatan tanaman diseluruh area kantor dan rumah makan

3. Melaksanakan tugas jaga lingkungan kantor dan rumah makan

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan rumah makan untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Terdapat tujuh P bauran pemasaran yang sering digunakan yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), process (proses), (bukti Fisik)

produk

Mengenai produk yang ditawarkan, rumah makan Waroeng Cowek Ireng menawarkan produk makanan yang bersifat rumahan, sederhana, murah dan selalu mengandalkan inovasi produk sebagai faktor penghilang rasa bosan pelanggan. Produk yang di tawarkan memiliki keunikan dan disajikan secara berbeda serta pelayanan spesial sehingga menjadikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen tanpa mengesampingkan kualitas. Setiap bulan diadakan evaluasi menu dengan

penambahan menu baru atau perbaikan-perbaikan kualitas menu . menu yang ditawarkan disandingkan dengan penawaran produk minuman yang beraneka ragam serta sambal yang beraneka ragam pula.

Harga

Menu variatif unik dan memiliki variasi pilihan dengan harga yang terjangkau, terutama untuk remaja (mahasiswa) serta kaum pekerja yang merupakan target utama pasar rumah makan Wareong Cowek Ireng.

Tempat

Rumah makan Wareong Cowek Ireng didesain ruangan yang dibuat sedemikian rupa nyaman, santai dan bersahabat agar konsumen memiliki pencitraan tersendiri dan mudah diingat oleh konsumen. Pada dasarnya suasana diciptakan untuk kenyamanan konsumen dalam menikmati sajian-sajian menu yang ditawarkan.

Promosi

Rumah makan Waroeng Cowek Ireng dalam memulai usaha ini adalah mengenalkan brandname kepada masyarakat mengingat bahwa Outlet Waroeng Cowek Ireng baru ada satu di Semarang. Dalam hal pemasaran rumah makan Waroeng Cowek Ireng mengadakan program-program promosi yang selalu direncanakan sesuai perencanaan budget atau anggaran. berikut adalah kegiatan promosi yaitu menyebarkan pamflet selebaran, discount untuk pelanggan, adanya kartu member.

Dokumen terkait