• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisis Lingkungan dan Permodelan Spasial, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Sedangkan untuk kegiatan pengambilan data lapangan dilaksanakan di DTA Cipopokol Sub DAS Cisadane Hulu, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama 4 bulan yaitu Bulan Juli sampai dengan Oktober 2005. Berikut ini merupakan gambar peta lokasi penelitian.

Gambar 2. Peta lokasi penelitian Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer yang dilengkapi dengan paket Sistem Informasi Geografis (perangkat keras dan perangkat lunak) termasuk software Arc/Info versi 3.5.1, ArcView GIS versi 3.3, ERDAS Imagine versi 8.5, ANSWER_PLUS V1.01, Microsoft Excel 2003,

scanner. Sedangkan peralatan yang digunakan di lapangan diantaranya Global Positioning System (GPS), ring sampel, kamera dan alat tulis.

Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2. Jenis dan sumber data

No. Jenis Data Sumber Data

1. Citra ASTER/TERRA tahun 2004

Lab. SDAF, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan-IPB

2. Peta Daerah Tangkapan Air Cipopokol

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung Bogor 3. Peta Jenis Tanah, Peta Administrasi

Bogor

Pusat Penelitian dan

Pengembangan Lingkungan Hidup IPB-Bogor

4.

Peta Geologi, Peta RTRW, Peta Curah Hujan dan Peta Iklim Kabupaten Bogor

Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Bogor

5. Peta Topografi, Peta Sungai Kabupaten Bogor

Lab. SDAF, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan-IPB

6. Data Curah hujan, Tinggi muka air,

sedimen, koordinat ground truth, foto Observasi lapang dan data sekunder 7.

Data parameter tanah, parameter penggunaan lahan dan parameter saluran

Data sekunder dan analisis laboratorium

8.

Data jumlah penduduk dan kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Lemah Duhur dan Tangkil Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor

Biro Pusat Statistik Kabupaten Bogor

Metode Penelitian

Penelitian dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap pengumpulan data, tahap pembangunan basis data, tahap pembangunan data model hidrologi ANSWERS, tahap pengujian model, tahap pemetaan penyebaran nilai erosi dan sedimen, tahap analisa sensitivitas model dan tahap simulasi penggunaan lahan. Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap teknis pelaksanaan dari masing- masing tahapan.

Tahap Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan sebagai input atau masukan data untuk model ANSWERS terdiri dari dua macam data, yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial merupakan data yang bersifat keruangan atau diperoleh dari pengolahan peta-peta tematik dan penginderaan jauh, diantaranya peta batas DTA

Cipopokol, peta jenis tanah, peta kemiringan lahan, peta arah aliran, peta ketinggian tempat atau elevasi, peta penutupan lahan, peta saluran atau sungai dan data GCP (Ground control point). Selain data spasial, data lain yang diperlukan adalah data atribut, yaitu data dalam bentuk tulisan ataupun angka- angka, diantaranya adalah data curah hujan, data tinggi muka air sungai, data parameter penutupan lahan, data parameter jenis tanah, data parameter atau karakteristik saluran atau sungai dan data kependudukan dan sosial ekonomi masyarakat. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari instansi- instansi terkait (selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2), sedangkan untuk data GCP diperoleh dengan melakukan survei lapangan.

Tahap Pembangunan Basis Data

Pembangunan basis data merupakan suatu proses untuk memperoleh data masukan model ANSWERS. Hasil keluaran dari pembangunan basis data adalah peta dalam bentuk raster. Data raster merupakan data dimana semua obyek disajikan pada kolom dan baris dalam bentuk sel-sel atau yang sering disebut dengan piksel. Masing-masing sel mewakili suatu areal yang berbentuk bujur sangkar, memiliki koordinat dan informasi (atribut keruangan dan waktu). Informasi inilah yang nantinya digunakan menjadi input atau masukan data untuk model ANSWERS. Tahap pembangunan basis data terdiri dari 3 kegiatan yaitu pembuatan peta digital, pembuatan DEM dan arah aliran serta pembuatan peta penutupan lahan. Proses dari masing-masing kegiatan dapat dilihat sebagai berikut:

1. Pembuatan Peta Digital

Peta digital diperoleh dari konversi peta-peta analog berupa peta batas DTA, peta kontur atau topografi dan peta jenis tanah ke dalam bentuk digital dengan menggunakan scanner dan seperangkat komputer dengan software ArcView GIS 3.3. Metode yang digunakan adalah screen digitizing. Metode screen digitizing atau disebut sebagai digitasi on screen merupakan proses digitasi yang dilakukan di atas layar monitor dengan bantuan mouse dan digunakan sebagai alternatif input data digital tanpa menggunakan alat digitizer.

Hasil yang diperoleh dari proses digitasi on screen untuk selanjutnya dilakukan proses transformasi koordinat. Koordinat yang dipakai adalah sistem UTM (Universal Tranverse Mercator), merupakan sistem proyeksi yang paling

dikenal dan sering digunakan. Pada penelitian kali ini pembuatan peta digital hanya dilakukan pada peta batas DTA, karena peta-peta lain seperti peta topografi, peta tanah telah tersedia dan merupakan peta digital hasil penelitian sebelumnya. Proses pengkonverisan peta-peta analog ke dalam bentuk peta digital dapat dilihat selengkapnya pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3. Proses konversi peta analog menjadi peta digital

2. Pembuatan DEM (Digital Elevation Model) dan Arah Aliran (Flow Direction)

DEM adalah suatu citra yang secara akurat memetakan ketinggian dari permukaan bumi. DEM diperoleh dari peta topografi/kontur dengan interval 12,5 meter. Proses pembuatan DEM dilakukan dengan menggunakan software ERDAS Imagine 8.5 dengan ukuran setiap piksel 40 meter.

Sama seperti halnya dengan DEM, arah aliran (flow direction) diperoleh dari pengolahan peta kontur dengan menggunakan software Arc View GIS 3.3 menjadi bentuk TIN (Triangulated Irregular Network). TIN merupakan model data topologi berbasis vektor yang digunakan untuk mempresentasikan bentuk permukaan bumi. TIN mempresentasikan bentuk permukaan bumi yang diperoleh dari titik-titik contoh yang tersebar secara tidak teratur dan feature

PETA ANALOG

Dokumen terkait