• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

d. Tiga hal diatas jika telah dilaksanakan maka diharapkan akan terjadi perubahan dalam diri konseli dalam berhubungan dengan teman-teman dan guru-guru di SMP Khadijah Surabaya.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian yang mengkaji penggunaan biblioterapi dalam meningkatkan keterampilan interpersonal menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang peristiwa yang dialami oleh subyek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainnya secara holistic dan dengan cara mendeskripsikan kedalam sebuah kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus secara ilmiah.30 Jadi penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami fenomena yang dialami oleh konslei secara menyeluruh yang dideskripsikan melalui kata-kata, bahasa, konsep, teori, prinsip dan definisi secara umum.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus, yakni sebuah penelitian mengenai status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.31 Jadi, penelitian ini digunakan penelitian studi kasus untuk mengetahui secara

30Haris Heriansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011),

rinci dalam kurun waktu tertentu sebuah perilaku yang ditunjukkan oleh konseli ketika meningkatkan diri menjadi lebih baik lagi.

2. Sasaran dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada subjek, objek dan tempat penelitian yang disusun seperti berikut :

a. Konseli

Nama : Nisrina Umur : 14 tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Sampoerna 61-63, Surabaya

Konseli membutuhkanbantuan untuk bisa melakukan perubahan diri agar perilaku konseli yang membuat dirinya jauh dari teman-teman dan kurang bisa berinteraksi dengan baik bisa teratasi melalui proses konseling menggunakan biblioterapi.

b. Konselor

Konselor dalam penelitian ini adalah Faradilah Rosyada Ghufron, seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Fakultas dakwah dan Komunikasi Jurusan Dakwah Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam.

Kehadiran peneliti sebagai konselor dalam penelitian ini diketahui secara sadar oleh konseli sebagai sasaran penelitian dan juga informan penelitian yakni guru Bimbingan dan Konseling (BK), teman-teman konseli dan orangtua konseli.

c. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Khadijah Surabaya yang berlokasi di JL. A-Yani 2-4 Surabaya.

3. Jenis dan Sumber Data a. Jenis data

Jenis data adalah hasil pencatatan penelitian baik yang berupa fakta ataupun angka, dengan kata lain segala fakta dan angka yang dijadikan bahan untuk menyusun informasi. Penelitian akan kurang valid jika tidak ditemukan jenis data atau sumber datanya. Adapun jenis data penelitian ini adalah:

1) Data primer adalah data inti dari penelitian ini, yaitu proses dalam penggunaan biblioterapi dalam meningkatkan keterampilan interpersonal pada seorang siswa kelas VIII di SMP Khadijah Surabaya, yang di ambil dari observasi di lapangan, tingkah laku, kegiatan keseharian, dan latar belakang, serta respon dari remaja yang telah diberikan penanganan.

2) Data sekunder adalah data yang diambil dari sumber kedua atau berbagai sumber guna melengkapi data primer32. Yakni teman-teman dari subyek penelitian dan guru Bimbingan dan Konseling (BK) di SMP Khadijah Surabaya serta orangtua konseli.

b. Sumber data

Untuk mendapat keterangan dan informasi, peneliti mendapatkan informasi dari sumber data, yang di maksud sumber data adalah subjek dari mana data di peroleh33. Adapun yang dijadikan sumber data adalah:

1) Sumber data primer, yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari konseli serta didapat dari data yang diperoleh peneliti sebagai konselor.

2) Sumber data sekunder, yaitu data-data yang di peroleh dari perpustakaan yang digunakan untuk mendukung dan melengkapi data primer34.

4. Tahap – tahap Penelitian a. Tahap pra-lapangan

Tahapan ini dilakukan dengan beberapa tahap, yakni menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian, dan memperhatikan persoalan etika penelitian. Setelah dilakukan berbagai tahapan tersebut, diperoleh data seperti berikut :

1) Rancangan penelitian

33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), hal.129

Peneliti melakukan observasi pendahuluan melalui pengamatan dan mencari suatu informasi dari salah satu sebagaian sumber terhadap sesuatu, yang dijadikan tempat untuk memperoleh judul, dan yang sesuai gambaran umum keadaan dilapangan serta memperoleh kepastian antara judul dengan kenyataan yang ada di lapangan. Observasi tersebut diperoleh data bahwa penelitian dilakukan pada seorang siswi kelas VIII yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan keterampilan interpersonal menggunakan biblioterapi dalam proses konseling. Berlokasi di SMP Khadijah Surabaya yakni sebuah SMP swasta yang beralamat di Jl. A.Yani 2-4 Surabaya.

Data yang dimiliki tersebut dibuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi konsep dan dibuatlah rancangan data-data lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan dan penulisan penelitian.

2) Lapangan penelitian

Penelitian dillakukan di ruang BK atau ruangan lain yang ada di SMP Khadijah Surabaya yang telah disesuaikan dengan keadaan dan kenyamanan konseli sewaktu proses konseling dilakukan.

3) Perizinan penelitian

Proses perizinan penelitian dilakukan pada penanggungjawab SMP Khadijah, yakni Kepala Sekolah SMP Khadijah, bapak M.

Ghofar, S.Ag, MPd,I. Dengan disetujuinya surat izin penelitian tersebut, maka proses penelitian yang dilakukan telah sah dilakukan.

4) Penjajakan dan penilaian lapangan

Peneliti melakukan observasi dan pengenalan keadaan lingkungan yang akan digunakan untuk proses penelitian serta menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan ketika penelitian.

5) Pemilihan dan pemanfaatan informan penelitian

Informan merupakan orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi, juga latar belakang kasus yang akan diteliti. Informan yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah konseli, guru BK konseli, serta teman-teman konseli dan orang tua konseli.

6) Persiapan perlengkapan penelitian

Perlengkapan yang dipersiapkan oleh peneliti yakni pedoman wawancara, alat tulis, map, buku, perekam suara, kamera, perlengkapan fisik, surat izin penelitian, dan segala hal yang berhubungan dengan penelitian yang menunjang kelancaran dalam memperoleh data penelitian.

7) Persoalan etika penelitian

Etika penelitian merukan sebuah bentuk prosedur yang menyangkut hubungan baik peneliti dan sasaran penelitian, baik

secara perorangan maupun kelompok. Dalam hal ini peneliti harus mengetahui adat istiadat, kebudayaan serta kebiasaan yang berlaku di lokasi penelitian, dan peneliti akan menerima dan melakukan seluruh nilai dan norma yang ada dalam masyarakat lokasi penelitian.

Peneliti akan selalu bersikap sopan, santun, serta menjaga nama baik subyek penelitian, menjaga hubungan baik dengan instansi tempat penelitian serta melakukan komunikasi yang baik dan efektif selama penelitian berlangsung.

b. Tahap pekerjaan lapangan

Peneliti berusaha menerapkan biblioterapi dalam meningkatkan keterampilan interpersonal pada seorang siswi kelas VIII di SMP Khadijah Surabaya dengan mengikuti tahap-tahap berikut :

1) Memahami latar penelitian

Peneliti memahami latar penelitian dan mempersiapkan diri baik fisik maupun mental sebelum benar-benar melakukan penelitian di lingkungan konseli.

2) Memasuki lapangan penelitian

Tahap ini dilakukan dengan menjalin hubungan baik dan membangun citra positif pada konseli. Hubungan baik yang terjalin nantinya akan memudahkan peneliti sebagai konselor dan konseli dalam pelaksanaan penelitian.

Tahap ini menuntut peneliti untuk berperan aktif dalam proses penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian, kemudian memperhitungkan waktu, tenaga, serta biaya yang dibutuhkan selama dilakukan penelitian. Peneliti juga mencari data-data yang dibutuhkan pada informan penelitian.

c. Tahap penyelesaian

Tahap selanjutnya dalam pelaksanaan penelitian ialah menganalisis data yang telah dikumpulkan selama kegiatan lapangan. Yakni dengan mengumpulkan sejumlah data penelitian kemudian menganalisis data tersebut sehingga diperoleh sebuah kesimpulan yang dicantumkan diakhir penulisan penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Mendapatkan data dari sumber penelitian maka ada beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai yaitu:

a. Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada subjek. Menggunakan wawancara terstruktur yaitu digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Wawancara dilakukan secara bertahap dan mendalam guna memproleh seluruh data penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian.

Teknik observasi ini diklasifikasikan menurut tiga cara. Pertama, pengamat bertindak sebagai partisipan atau observasi partisipatif yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya, dengan observasi partisipan ini maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Kedua, observasi dapat dilakukan secara terus terang yaitu peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi meraka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Ketiga, observasi yang menyangkut latar penelitian dan dalam penelitian ini digunakan teknik observasi yang mana pengamat bertindak sebagai partisipan.

6. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah analisis data. Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Sehingga dalam pelaporan hasil penelitian tidak sekedar menyimpulkan dan menyusun data , tetapi meliputi analisis data dan interpretasi data. Penulis juga menggunakan analisis data di lapangan model Miles and Huberman yaitu dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data

dalam periode tertentu, pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu. Aktivitas dalam data yaitu:

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan terperinci. Semakin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Peneliti perlu segera melakukan analisis data melalui reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Peneliti membuat penyajian data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. c. Conclusion drawing

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah pemeriksaan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten

saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan krediabel.

7. Teknik Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif tidak menjamin pelaksanaan penelitian akan mendapatkan hasil yang optimal, kesalahan pada peneliti juga besar kemungkinan akan terjadi. Dalam hal ini, peneliti menganalisa data langsung di lapangan untuk menghindari kesalahan pada data-data tersebut. Maka dari itu, untuk mendapatkan hasil yang optimal peneliti perlu memikirkan keabsahan data. Peneliti dalam melakukan pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Ketekunan pengamatan

Melakukan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambung. Dengan cara tersebut, kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

Memperdalam pengamatan terhadap hal-hal yang diteliti yakni tentang perubahan yang terjadi pada konseli ketika proses konseling menggunakan biblioterapi dalam meningkatkan keterampilan interpersonal.

b. Observasi yang diperdalam

Menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

c. Trianggulasi

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pemeriksaan atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Peneliti memeriksa data-data yang diperoleh dengan subjek peneliti, baik melalui wawancara maupun pengamatan, kemudian data tersebut peneliti bandingkan dengan data yang ada di luar yaitu sumber lain, sehingga keabsahan data bisa dipertanggung jawabkan.

Dokumen terkait