• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah deskkriptif kualitatif. Dengan kata lain, pendekatan kualitatif adalah suatu mekanisme kerja penelitian yang mengandalkan uraian deskriptif kata atau kalimat, yang disusun secara cermat dan sistematika mulai dari menghimpun data hingga menafsirkan dan melaporkan hasil penelitian(Ibrahim, 2018: 51). Sedangkan penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor seperti yang dikutip Lexy J. Moleong yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 1993: 2). Pendekatan dalam peneitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pendekatan studi kasus adalah suatu usaha menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan (Creswell, 2015: 20). Pada pendekatan ini sasaran yang dikaji adalah aspek aktivitas para penyuluh agama di Kecamatan Semarang Tengah untuk mengatahui proses bimbingan dan penyuluhan Islam pada Masyarakat.

2. Sumber data

Menurut Kaelan (2012) yang dikutip (Ibrahim, 2018: 67) sumber data itu adalah mereka yang disebut narasumber, informan partisispan,

teman dan guru dalam penelitian. Sedangkan menurut Satori (2009) dalam kutipan (Ibrahim, 2018:67) sumber data bisa berupa benda, orang, maupun nilai, atau pihak yagn dipandang mengetahui tentang social situation dalam objek material penelitian (sumber informasi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sumber data dalam penelitian adalah orang, benda, objek yang dapat memberikan informasi, fakta, data, dan realitas yang terkait atau relavan dengan apa yang dikaji atau diteliti (Ibrahim, 2018: 67). Adapun sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

a. Data Primer (Data Utama)

Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong 1993:

112). Sumber data utama yang dapat memberikan informasi, fakta dan gambaran peristiwa yang diinginkan dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, sumber data utama itu adalah kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau diwawancarai (Ibrahim, 2018: 69).

Data utama dalam penelitian penulis adalah seluruh data yang berhubungan dengan bimbingan dan penyuluhan Islam pada masyarakat dalam studi aktivitas penyuluh agama fungsional Kementrian Agama Kota Semarang (kemenag). Sumber data utama adalah Majlis Ta’lim yang ada di Kecamatan Semarang Tengah. Dan penyuluh agama Islam di Kecamatan Semarang Tengah.

b. Data Sekunder (Data Tambahan)

Menurut Bungin (2013: 129) dalam Ibrahim (2018: 70) sumber data tambahan adalah segala bentuk dokumen baik dalam bentuk tertulis maupun foto. Meski disebut sebagai sumber data tambahan, dokumen tidak bisa diabaikan dalam suatu penelitian, terutama dokumen tertulis seperti buku, majalah ilmiah, arsip, dokumen pribadi

12

dan dokumen resmi (Moleong, 1993:70). Sumber data tambahan dalam penelitian ini adalah referensi buku tentang bimbingan penyuluhan Islam, jurnal penelitian yang berhubungan dengan program aktivitas penyuluh agama, dokumen dan arsip kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama Islam di Kecamatan Semarang Tengah dan laporan kegiatan aktivitas penyuluh agama Islam di Kecamatan Semarang Tengah.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik dalam pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah yang meliputi:

a. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2016:231). Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moelong, 1993: 135).

Wawancara ini bersumber dari seorang penyuluh yang berperan aktif dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan dan 7 kelompok majlis taklin di Kecamatan Semarang Tengah.

b. Dokumentasi

Dokumen adalah catatan-catatan peristiwa yang telah lalu, yang bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental seseorang (Sugiyono, 2016: 240). Dengan kata lain dokumen yang berkenaan dengan peristiwa atau momen atau kegiatan yang telah lalu, yang padanya mungkin dihasilkan sebuah informasi, fakta dan data yang diinginka dalam penelitian (Ibrahim, 2018: 92).

Penelitian ini menggunakan dokumen tertulis dan catatan penting terkait aktivitas penyuluh agama fungsional Kementrian

Agama Kota Semarang, foto atau gambar kegiatan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan Islam di Kecamatan Semarang Tengah.

c. observasi

Observasi berasal dari istilah inggris observation yang bermakna pengamatan, pandangan, pengawasan ( Ibrahim, 2018: 80 ). Observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut mersakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang Nampak (Sugiyono, 2016, 227).

Metode ini digunakan peneliti untuk mengetahui informasi dan gambaran objek tentang penelitian dengan mengobservasi. Dengan tujuan peneliti melakukan pengamatan secara langsung aktivitas penyuluh agama Islam dalam melaksanakan kegiatan bimbingan penyuluhan Islam pada masyrakat di Kecamatan Semarang Tengah.

4. Teknik analisis data

Analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data.

Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengolahan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantive (Moleong, 2018: 103). Miles and Huberman yang dikutip dalam bukunya Sugiyono (2016:246-252 ) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan brlangsung secara terus menerus samapi tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan verification.

14

a. Reduksi data, yaitu merangkum, memilih hal pokok dan memfokuskan pada hal-hal penting sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Peneliti dalam mereduksi data berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, yaitu penemuan sesuatu yang baru sehingga merupakan proses berfikir sensitive dan menumbuhkan wawasan yang mendalam. Dalam hal ini peneliti berusaha mengumpulkan data yang cukup yang akan direduksi terkait aktivitas penyuluh agama dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan Islam

b. Penyajian data, yaitu bisa dlakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang sudah dipahami tersebut. Dalam hal ini penliti menyajikan data berkaitan dengan aktivitas penyuluh agama dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan Islam.

c. Verifikasi, yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang valid dan konsisten sehingga kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dalam hal ini peneliti dapat menjawab rumusan masalah terkait bimbingan dan penyuluhan Islam pada masyarakat (studi aktivitas penyuluh agama fungsional Kecamatan Semarang Tengah).

5. Uji keabsahan data

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reabilitas. Dalam penelitian kualitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliable, dan obyektif.

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Adapun uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal)

dependability (reabilitas), dan confirmability (obyektivitas) (Sugiyono, 2013: 364).

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 1993:

179). Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi waktu. 1) Tringulasi sumber untuk menguji kredibiltas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. 2) Tringulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalkan data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner.

Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. 3) Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel (Sugiyono, 2013: 369-371).

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini menggukan triangulasi sumber dan teknik untuk memperoleh data penelitian karena data yang diperoleh dari triangulasi sumber dan teknik lebih tepat, lebih valid, dan lebih lengkap dengan cara mengecek data dari berbagai sumber.