• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Desain penelitian yang

digunakan adalah studi kasus dengan objek penelitian berupa layanan

bimbingan dan konseling, terutama bimbingan pribadi untuk pelaku tindak

kriminal dengan korban anak di bawah umur yang ada di BAPAS Surakarta.

Studi kasus bertujuan mengkaji kondisi, kegiatan, perkembangan,

faktor-faktor yang penting yang menunjang kondisi yang diteliti (Rubiyanto, 2011:

44). Dengan studi kasus, penelitian ini berusaha mengkaji kondisi dan situasi

terkait dengan layanan bimbingan dan konseling, terutama bimbingan pribadi

untuk pelaku tindak kriminal dengan korban anak di bawah umur yang ada di

BAPAS Surakarta, kegiatan apa saja yang dilakukan, bagaimana

perkembangan perilaku konseli/klien serta faktor-faktor apa saja yang

menjadi penunjang dilaksanakannya layanan bimbingan pribadi untuk pelaku

tindak kriminal dengan korban anak di bawah umur yang ada di BAPAS

Surakarta.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif deskriptif study kasus karena objek penelitian memiliki

kriteria-kriteria sebagaimana dijelaskan Moleong (2015: 8-13) sebagai berikut: (1)

Latar alamiah; (2) Manusia sebagai alat (instrumen); (3) Menggunakan

dari dasar (grounded theory); (6) Deskriptif; (7) Lebih mementingkan proses daripada

hasil; (8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus; (9) Adanya kriteria khusus untuk

keabsahan data; (10) Desain yang bersifat sementara; dan (11) Hasil penelitian

dirundingkan dan disepakati bersama.

Yang dimaksud dengan latar alamiah adalah peneliti berperan sebagai pengamat di

lapangan tanpa berusaha intervensi atau campur tangan terhadap subyek penelitian. Dalam

konteks penelitian ini, peneliti berperan sebagai pengamat atas proses bimbingan pribadi

di BAPAS Surakarta terhadap pelaku tindak kriminal dengan korban anak di bawah umur

dan sejauh mana proses tersebut dapat memengaruhi perilaku klien sehingga menunjukkan

sikap-sikap yang lebih positif dan siap kembali ke masyarakat. Peneliti juga mengamati

langsung faktor-faktor yang mendukung dan menghambat layanan bimbingan pribadi dan

berusaha memberi saran/masukan sesuai dengan bidang keilmuwan yang peneliti miliki

dalam ranah bimbingan dan konseling.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BAPAS Klas II Surakarta yang berada di Jl. RM. Said

N0. 259, Manahan, Surakarta, Jawa Tengah. Waktu penelitian ini direncanakan

berlangsung antara bulan desember hingga februari 2018.

C. Kehadiran Peneliti

Pelayanan bimbingan dan konseling dan pemberian bimbingan pribadi merupakan

penelitian yang melibatkan interaksi secara intensif antar-manusia dalam situasi dan

kondisi tertentu. Penelitian kualitatif meyakini bahwa hanya manusia yang mampu

menanggapi dan menilai makna dari berbagai interaksi (Sutopo, 2006: 44). Berdasarkan

Artinya, peneliti melakukan pengamatan secara aktif dalam proses bimbingan pribadi

sehingga peneliti memahami betul apa yang terjadi di lapangan secara konkret.

D. Data dan Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif hasil wawancara

dengan informan, pengamatan lapangan maupun studi dokumentasi. Data-data tersebut

sebisa mungkin didapatkan langsung dari sumber primer, yaitu, data yang berasal dari

lingkungan BAPAS Surakarta Namun, tetap diperlukan data-data sekunder sebagai

penunjang dan penguat data primer yang diperoleh di lapangan.

Karenanya, sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer, yaitu

sumber data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan informan serta

pengamatan lapangan dan sumber data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh

secara tidak langsung melalui studi dokumentasi.

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, hasil

wawancara dan hasil pengamatan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

atau data dalam bentuk yang lain (Djamal, 2015: 63-64). Sumber data yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi: a) dokumen BAPAS, b) catatan lapangan, c) perilaku dan

tindakan konseli/klien, d) ucapan dan kata-kata konseli/klien; serta dokumen BAPAS

Surakarta.

Narasumber dalam penelitian ini adalah konselor yang memberi bimbingan pribadi

kepada klien secara langsung. Secara garis besar sumber data yang diambil dalam

penelitian ini meliputi sumber dari pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas bimbingan

dan konseling, serta praktik bimbingan pribadi di BAPAS Surakarta. Data pendukung

laporan, dokumentasi, dan kepustakaan berkaitan dengan BAPAS Surakarta dan hal-hal

lain yang relevan dengan penelitian ini.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis purposive

sampling yaitu pengambilan sampel keputusan (judgment sampling). Judgment sampling

adalah pengambilan sampel berdasarkan penilaian (judgment) peneliti mengenai siapa

saja yang dianggap pantas (memenuhi persyaratan) untuk dijadikan sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

partisipan dan wawancara secara mendalam. Teknik observasi atau pengamatan

digunakan untuk mengamati secara langsung (observasi partisipatif) subyek penelitian,

terutama pelayanan dan pemberian bimbingan pribadi pada pelaku tindak kriminal

dengan korban anak di bawah umur yang ada di BAPAS Surakarta. Hasil observasi

sekaligus untuk mengonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui wawancara

dengan kenyataan yang sebenarnya. Observasi ini digunakan untuk mengamati secara

langsung tentang perilaku, wacana dan tindakan yang relevan dengan pelayanan

bimbingan dan konseling, terutama bimbingan pribadi pada pelaku tindak kriminal

dengan korban anak di bawah umur yang ada di BAPAS Surakarta.

Wawancara dilakukan dalam dua bentuk, yaitu wawancara terstruktur yang

dilakukan dengan mengacu pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sesuai dengan

permasalahan yang akan diteliti. Sedang wawancara tak terstruktur dilakukan apabila

adanya jawaban berkembang di luar pertanyaan-pertanyaan terstruktur namun tidak

terlepas dari permasalahan penelitian (Nasution, 2006: 72).

Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk mengadakan komunikasi dengan

Surakarta dalam rangka memperoleh penjelasan atau informasi tentang praktik dan

layanan bimbingan pribadi di BAPAS Surakarta. Teknik dokumentasi dilakukan untuk

mengumpulkan data yang berada di BAPAS Surakarta yang ada hubungannya dan

memiliki relevansi dengan penelitian ini. Melalui teknik dokumentasi, peneliti

mengumpulkan data-data tentang layanan bimbingan dan konseling, praktik bimbingan

pribadi, faktor pendukung dan penghambatnya di BAPAS Surakarta.

F. Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data.

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data

itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh

melalui wawancara, untuk mencari atau memperoleh standar kepercayaan data yang

diperoleh dengan membandingkan data dan mengecek ulang derajat kepercayaan suatu

informasi yang telah diperoleh melalui observasi dengan informasi yang diperoleh

melalui wawancara. Setelah mengadakan wawancara dan observasi, peneliti mengadakan

penelitian kembali, mencocokkan data yang diberikan oleh informan satu dengan

informan lainnya. Peneliti meminta kembali penjelasan, atau informasi baru dari

informan yang sama dan pertanyaan yang sama tetapi dengan waktu dan situasi yang

berbeda (Sugiyono, 2011: 273).

G. Analisis Data

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif. Hasil

struktur dasar terhadap jawaban masalah penelitian, yaitu, bagaimana pemberian layanan

bimbingan dan konseling, terutama bimbingan pribadi terhadap pelaku tindak kriminal

dengan korban anak di bawah umur yang ada di BAPAS Surakarta.

Menurut Moleong (2015: 103), data yang telah dikumpulkan harus dianalisis. Proses

analisis setidaknya terdiri dari upaya mengatur, mengurutkan, mengelompokkan dan

memberikan suatu kode tertentu dan mengategorikan data-data yang telah diperoleh

dalam penelitian. Pengelolaan data ini bertujuan untuk menemukan tema dan hipotesis

kerja yang akhirnya dapat diangkat menjadi teori substantif. Dalam melakukan analisis

terhadap data penelitian ini, peneliti mengikuti analisis data yang dilakukan melalui tiga

tahap, yaitu: reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Masing-masing tahap dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data hasil penelitian yang dilakukan

melalui proses seleksi, pengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian dan

pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.

2. Paparan data adalah proses penampilan atau penyajian data secara lebih sederhana

dalam bentuk tabel untuk diinterpretasikan dalam bentuk naratif atau uraian.

3. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari keseluruhan paparan atau

penyajian data yang telah dideskripsikan untuk dirumuskan dalam bentuk kalimat

yang singkat dan padat sebagai jawaban terhadap tujuan penelitian.

Dengan ketiga tahap analisis data seperti di atas, diharapkan data yang terkumpul dapat memberi jawaban atas masalah penelitian setelah melalui proses reduksi, paparan, dan penyimpulan. Dengan ketiga langkah ini penulis dapat menjelaskan hasil penelitian dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami oleh pihak lain.

BAB IV

Dokumen terkait