• Tidak ada hasil yang ditemukan

ab ini memuat tentang pendekatan, variabel/fokus penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan, verifikasi dan validasi data, serta teknik pengolahan dan analisis data.

A. Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif ditandai dengan dilakukannya Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dalam upaya mendapatkan informasi yang mendalam.

B. Variabel/ Fokus Penelitian

Variabel penelitian ini menggunakan pendekatan input, proses dan output pendidikan. Input meliputi raw input, instrumental input, dan environmental input. Raw input yaitu siswa. Instrumental input terdiri atas (a) Sumber Daya Manusia, (b) sarana prasarana, dan (c) dana. Environmental input terdiri atas i) Komite sekolah; ii) MKKS iii) Layanan; dan iv) Politik. Mengingat saat penelitian ini dilakukan pengalihan urusan masih dalam masa transisi, adaptasi dan mencari solusi, maka penelitian ini belum menganalisis hasil belajar siswa sebagai output pendidikan. Output dalam hal ini adalah pengelolaan pendidikan yang baik.

BAB III

METODE PENELITIAN

ab ini memuat tentang pendekatan, variabel/fokus penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan, verifikasi dan validasi data, serta teknik pengolahan dan analisis data.

A. Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif ditandai dengan dilakukannya Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dalam upaya mendapatkan informasi yang mendalam.

B. Variabel/ Fokus Penelitian

Variabel penelitian ini menggunakan pendekatan input, proses dan output pendidikan. Input meliputi raw input, instrumental input, dan environmental input. Raw input yaitu siswa. Instrumental input terdiri atas (a) Sumber Daya Manusia, (b) sarana prasarana, dan (c) dana. Environmental input terdiri atas i) Komite sekolah; ii) MKKS iii) Layanan; dan iv) Politik. Mengingat saat penelitian ini dilakukan pengalihan urusan masih dalam masa transisi, adaptasi dan mencari solusi, maka penelitian ini belum menganalisis hasil belajar siswa sebagai output pendidikan. Output dalam hal ini adalah pengelolaan pendidikan yang baik.

Proses Pendidikan meliputi i) Pembelajaran yang meliputi pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran ekstrakurikuler), ii) Evaluasi, dan iii) Pengawasan.

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh provinsi di Indonesia. Pada seluruh provinsi ini dipelajari dokumen-dokumen yang ditemukan tentang kebijakan pengalihan urusan pendidikan menengah yang diterbitkan (desk study) diantaranya berupa peraturan gubernur tentang pembentukan kantor cabang disdik. Sebelum dilakukan verifikasi dan validasi data, di Jakarta dilakukan DKT dengan ketua MKKS SMA dan ketua MKKS SMK Kota Depok dan Kota Bekasi, kepala SMA di Kabupaten Tangerang dan salah satu komite SMA dan salah satu komite SMK di Kota Bekasi.

Verifikasi dan validasi data dilakukan di 5 provinsi, dengan rincian sebagai berikut: i) Tiga provinsi yang belum membentuk cabang disdik yaitu Sumatera Barat (Kabupaten Padang Pariaman), Kalimantan Barat (Kabupaten Kubu Raya), dan Papua Barat (Kabupaten Manokwari); ii) satu provinsi yang sudah membentuk cabang disdik tapi belum efektif, yaitu Provinsi Sulawesi Barat (Kabupaten Mamuju); dan iii) satu provinsi yang sudah membentuk cabang disdik, yaitu Provinsi Jawa Barat (Kota Cimahi).

D. Teknik Pengumpulan, Verifikasi dan Validasi Data

Pengumpulan data desk study dilakukan dengan menggali informasi yang berkaitan dengan peraturan/kebijakan mengenai pengalihan urusan SMA dan SMK dari kabupaten/kota ke

provinsi, data yang berasal dari Dapodik, dan pemberitaan dari media massa baik cetak maupun online.

Verifikasi dan validasi data di lapangan, dilakukan melalui DKT dengan peserta kepala SMA dan kepala SMK baik negeri maupun swasta di kabupaten/kota, pejabat di disdik provinsi, dan pejabat di cabang disdik provinsi.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan mengelompokkan data dan informasi yang sudah dikumpulkan ke dalam aspek yang sama, baik yang berasal dari lokasi yang sama, maupun dari lokasi yang berbeda. Dalam menganalisis pengelolaan pendidikan, data juga dikelompokkan untuk kelompok perubahan yang mengarah ke kebaikan (positif) dan perubahan yang mengarah ke kurang baik (negative). Perubahan negative dikategorikan sebagai permasalahan yang perlu dicari solusinya. Selain perubahan adapula “kondisi” yang positif maupun negatif. Kondisi positif adalah kondisi yang tetap baik, untuk sebelum maupun sesudah pengalihan kewenangan. Kondisi negative adalah kondisi yang tetap kurang baik untuk sebelum maupun sesudah pengalihan kewenangan. Analisis deskriptif dilakukan dengan cara membandingkan dengan peraturan yang berlaku, penerapan peraturan untuk berbagai hal yang terjadi di lapangan.

Proses Pendidikan meliputi i) Pembelajaran yang meliputi pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran ekstrakurikuler), ii) Evaluasi, dan iii) Pengawasan.

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh provinsi di Indonesia. Pada seluruh provinsi ini dipelajari dokumen-dokumen yang ditemukan tentang kebijakan pengalihan urusan pendidikan menengah yang diterbitkan (desk study) diantaranya berupa peraturan gubernur tentang pembentukan kantor cabang disdik. Sebelum dilakukan verifikasi dan validasi data, di Jakarta dilakukan DKT dengan ketua MKKS SMA dan ketua MKKS SMK Kota Depok dan Kota Bekasi, kepala SMA di Kabupaten Tangerang dan salah satu komite SMA dan salah satu komite SMK di Kota Bekasi.

Verifikasi dan validasi data dilakukan di 5 provinsi, dengan rincian sebagai berikut: i) Tiga provinsi yang belum membentuk cabang disdik yaitu Sumatera Barat (Kabupaten Padang Pariaman), Kalimantan Barat (Kabupaten Kubu Raya), dan Papua Barat (Kabupaten Manokwari); ii) satu provinsi yang sudah membentuk cabang disdik tapi belum efektif, yaitu Provinsi Sulawesi Barat (Kabupaten Mamuju); dan iii) satu provinsi yang sudah membentuk cabang disdik, yaitu Provinsi Jawa Barat (Kota Cimahi).

D. Teknik Pengumpulan, Verifikasi dan Validasi Data

Pengumpulan data desk study dilakukan dengan menggali informasi yang berkaitan dengan peraturan/kebijakan mengenai pengalihan urusan SMA dan SMK dari kabupaten/kota ke

provinsi, data yang berasal dari Dapodik, dan pemberitaan dari media massa baik cetak maupun online.

Verifikasi dan validasi data di lapangan, dilakukan melalui DKT dengan peserta kepala SMA dan kepala SMK baik negeri maupun swasta di kabupaten/kota, pejabat di disdik provinsi, dan pejabat di cabang disdik provinsi.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan mengelompokkan data dan informasi yang sudah dikumpulkan ke dalam aspek yang sama, baik yang berasal dari lokasi yang sama, maupun dari lokasi yang berbeda. Dalam menganalisis pengelolaan pendidikan, data juga dikelompokkan untuk kelompok perubahan yang mengarah ke kebaikan (positif) dan perubahan yang mengarah ke kurang baik (negative). Perubahan negative dikategorikan sebagai permasalahan yang perlu dicari solusinya. Selain perubahan adapula “kondisi” yang positif maupun negatif. Kondisi positif adalah kondisi yang tetap baik, untuk sebelum maupun sesudah pengalihan kewenangan. Kondisi negative adalah kondisi yang tetap kurang baik untuk sebelum maupun sesudah pengalihan kewenangan. Analisis deskriptif dilakukan dengan cara membandingkan dengan peraturan yang berlaku, penerapan peraturan untuk berbagai hal yang terjadi di lapangan.

BAB IV