Gambar 9. Denah Rusunawa Unila
3.4 Metode Penelitian
Gambar 11h. Bangunan bekas kandang ternak yang tidak terpakai di dekat Rusunawa
3.3 Ruang Lingkup Penelitian
Lokasi penelitian adalah area rawa, area ruang luar dan area dalam Rumah Susun Mahasiswa Universitas Lampung, dan perancangan lansekap sebagai laboratorium lapangan terpadu. Penelitian dilaksanakan dari proses perancangan lansekap Rumah Susun Mahasiswa Universitas Lampung dengan hasil akhir berupa gambar desain lansekap Rumah Susun Mahasiswa Universitas Lampung
3.4 Metode Penelitian
Rancangan Rusunawa Unila menggunakan metode Gold dalam Hakim (1987) yang terdiri dari beberapa tahapan yang harus dicapai, untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu yang meliputi kegiatan; inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan desain, dengan hasil akhir berupa rancangan lansekap Rusunawa Unila. Gambar tentang tahapan perencanaan tersebut dapat dilihat pada (Gambar 12).
Gambar 12. Tahapan perancangan lansekap Rusunawa Universitas Lampung
3.4.1 Inventarisasi dan Survey
Inventarisasi merupakan tahap awal untuk memulai suatu perancangan. Tahap awal meliputi kegiatan wawancara dengan penjaga Rusunawa, pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan. Data dan informasi dasar tersebut antara lain potensi tapak (lokasi), status lahan, fungsi bangunan, konsep bangunan.
Sedangkan, survey dilakukan untuk memperoleh data dari instansi terkait serta melakukan studi literatur dari berbagai pustaka.
Secara administrasi lokasi penelitian terletak di lingkungan Universitas Lampung Jl. Soematri Brojonegoro, Kelurahan Gedung Meneng yang berjarak dari pusat Pemerintahan Kotamadya Bandar Lampung, Provinsi Lampung ± 12 km.
Secara geografis, daerah studi terletak antara 105º14’51” BT dan 105º15’34” BT, serta diantara 5º22’17” LS dan 5º23’17” LS (Badan Pusat Statistik, 2005).
INVENTARISASI
ANALISIS &
SINTESIS KONSEP
DESAIN RANCANGAN
Karakteristik fisik tapak: - letak, luas, dan batas tapak - iklim
- topografi dan tanah - hidrologi
- vegetasi
- aspek sosial, ekonomi, dan budaya - view Pemecahan masalah dan pengembangan potensi yang ada
Pembagian fisik arsitektual:
- Konsep ruang
- Konsep sirkulasi
- Konsep rekayasa
Daerah perancangan lansekap dekat dengan terminal Rajabasa sebagai terminal induk masuk wilayah Provinsi Lampung dengan luas kurang lebih 44.000m².
Lokasi Rusunawa berjarak kurang lebih 1 km dari terminal Rajabasa yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 5 sampai 10 menit dengan kendaraan
bermotor. Lokasi tersebut berbatasan dengan kolam renang Unila (sebelah Utara), Terminal Rajabasa (sebelah Selatan), kebun melinjo (sebelah Barat), rawa/
embung (sebelah Timur).
Kondisi awal tapak topografi tapak secara keseluruhan memiliki kontur dengan kemiringan berkisar antara 4% sampai dengan 10%. Tingkat kemiringan yang agak curam terdapat pada daerah pinggir rawa di sebelah Utara. Tingkat
kemiringan ditandai dengan rapat atau renggangnya garis kontur. Semakin rapat garis kontur maka semakin curam dearah tersebut dan sebaliknya semakin
renggang garis kontur maka semakin datar (Gambar 13). Menurut hasil pendataan dan hasil data klimatologi Badan Pusat Statistika Bandar Lampung tahun 2008, wilayah tapak berada pada Ketinggian ± 200 m dpl.
Gambar 13. Peta kontur kawasan Rusunawa Universitas Lampung Keterangan:
A. Rusunawa B. Rawa
C. Lahan kosong D. Lapangan olah raga
Iklim yang terdapat di Fakultas Pertanian Unila diperoleh dari Informasi Cuaca, Iklim dan Geofisika BMKG Lampung (2010). Data yang didapatkan meliputi kelembaban relatif, curah hujan, tekanan udara, dan temperatur udara. Data curah hujan di Provinsi Lampung dituangkan secara detail pada Tabel 3.
Evaluasi sifat hujan wilayah kota Bandar Lampung dengan curah hujan 381 mm³ pada bulan Januari 2010, dan pada bulan Desember dengan curah hujan 311 mm³. suhu udara maksimum mencapai 32,5ºC serta suhu minimum pada kisaran 21,5ºC dengan suhu udara rata-rata sebesar 26,8ºC dengan kelembaban rata-rata harian sebesar 80%.
Tabel 3. Curah hujan di Provinsi Lampung pada tahun 2006-2010 Bulan\Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Januari 291 150 223 285 381 Februari 385 262 239 178 524 Maret 169 226 386 464 318 April 262 379 148 169 114 Mei 95 273 90 209 279 Juni 59 148 95 219 249 Juli 104 133 7 0 409 Agustus 0 20 140 166 172 September 0 0 151 79 229 Oktober 35 0 136 166 187 November 95 0 274 225 154 Desember 290 57 419 222 311 Rata-rata 148.75 137.33 192.33 198.50 277.25
Sumber: Informasi Cuaca, Iklim dan Geofisika BMKG Lampung (2010)
Berdasarkan analisis tanah yang dilakukan di Laboraturium Jurusan Ilmu Tanah Universitas Lampung tahun 2005, jenis tanah di wilayah penelitian adalah tanah ultisol. Tanah tersebut berwarna cokelat tua sampai kemerah-merahan, bertekstur lempung liat berpasir dengan perbandingan 37,78% pasir : 20,27% debu : 41,59% liat berstruktur remah dan gumpal, tingkat kemasaman tanah (pH) 5,76—6,03, kapasitas tukar kation (KTK) rendah, dan tingkat kesuburan tanah rendah sampai medium.
Hidrologi pada kawasan tapak sumber air yang digunakan untuk kebutuhan berasal dari air tanah yang didapat dari sumur bor. Selain dari sumur bor, kawasan tapak juga terdapat rawa yang dapat digunakan sebagai sumber air.
Vegetasi pada daerah penelitian yang berdasarkan pengamatan di lapangan, kondisi vegetasi di lokasi daerah perencanaan didominasi oleh semak yang
tumbuh alami, seperti alang-alang, puteri malu. Selain itu terdapat pohon yang telah ditanam oleh pengelola Unila seperti akasia, kelapa, mangga, petai cina, bambu dan melinjo.
3.4.2 Analisis – Sintesis
Tahap analisa merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui potensi dan kendala yang ada di kawasan Rusunawa Mahasiswa Universitas Lampung, sedangkan sintesis adalah untuk pemanfaatan yang ada pada tapak dengan baik dan mengendalikan kendala atau masalah-masalah yang ada pada hasil
inventarisasi dikawasan Rusunawa Mahasiswa Universitas Lampung.
3.4.3 Konsep
Konsep rancangan adalah gagasan awal yang dikembangkan dari inventarisasi data lapangan, analisis dari kondisi-kondisi yang ada (existing), kebutuhan pengembangan di masa yang akan datang, kendala rancangan dialokasi, fungsi tapak, dan aktivitas pengguna tapak. Konsep yang digunakan pada perancangan lansekap di kawasanRusunawa Mahasiswa Universitas Lampung yaitu konsep ruang, sirkulasi, tatahijau dan fasilitas.
Ruang merupakan tempat terpenting bagi hidup manusia dimana pun berada, baik secara psikologi dan emosional (perspsi), maupun dimensional. Hubungan psikologi dan emosional dapat menentukan ukuran – ukuran kebutuhan ruang untuk kegiatan manusia. Sedangkan dimensional menyangkut dimensi-dimensi yang berhubungan dengan tubuh dan pergerakan kegiatan manusia. Hubungan
manusia dengan suatu objek, baik secara visual maupun indra pendengar, indra perasa, indra penciuman akan menimbulkan kesan ruang.
Jaringan sirkulasi berbentuk menyebar dan direncanakan untuk menghubungkan semua zona secara efisien bagi pengguna. Sistem sirkulasi sangat erat hubungan nya dengan pola penempatan aktivitas dan penggunaan tanah, sehingga
merupakan pergerakan dari ruang yang satu keruang yang lain. Pada sirkulasi yang kurang baik, akan dilakukan pembagian ruang sirkulasi untuk kendaraan dan manusia serta penyalahgunaan dan kesalahan penempatan fasilitas yang telah disediakan akan mengurangi kenyamanan.
Tata hijau merupakan faktor penting yang mendominasi pada rancangan lansekap di kawasan Rusunawa Universitas Lampung. Penataan taman dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu penutup tanah, semak, perdu, dan pohon. Sebagai penempatannya, tanaman dibedakan atas tanaman pengarah jalan, tanaman penutup tanah, tanaman peneduh, dan tanaman hias.
3.4.4 Desain
Desain merupakan tahap terakhir dalam proses perencanaan yang merupakan pengembangan dari tahap inventarisasi, survei, analisis-sintesis, dan konsep. Pemilihan tanaman material lunak (soft material) dan material keras (hard
meterial) dapat diletakan di tempat yang tepat agar tercipta desain yang indah dan menarik. Bentuk, ukuran, dan skala desain sangat memegang peranan penting, agar desain yang dihasilkan memiliki fungsi yang tepat, dan memiliki nilai estetika lingkungan.
Dalam gambar desain lansekap ini penggunaan simbol-simbol gambar dan pengguna tanda gambar sangat penting, agar gambar tersebut mudah dimengerti dan mudah dibedakan antara elemen yang satu dengan yang lainnya.
Hasil dari semua tahap perencaaan tersebut adalah menentukan konsep
perancangan yang diterapkan menjadi gambaran umum dalam bentuk zonasi atau tata ruang, tata letak, serta peletakan fasilitas dan bangunan lansekap yang akan disediakan dan aktivitas yang akan dilakukan.