• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu melihat hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan kesegaran jasmani pada murid SMP St. Thomas 3 Medan tahun 2011. Desain penelitian yang digunakan adalah crossectional yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat atau subjek diobservasi pada saat penelitian.

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Swasta Santo Thomas 3 Medan yang terletak di Jl. Jend Gatot Subroto Gg. Banteng No.7. Adapun pemilihan lokasi ini atas dasar pertimbangan berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di SMP St. Thomas 3 Medan pada bulan Juli 2010. Peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa orang murid yang telah melakukan pemanasan sebelum berolah raga diperoleh informasi bahwa ada murid yang merasa lelah karena mereka tidak mengonsumsi sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Seorang murid dikatakan lelah jika dia merasa sudah tidak mampu melakukan aktivitas lagi dan sulit / tidak dapat berkonsentrasi terhadap pelajaran yang diajarkan gurunya. Hal inilah yang menimbulkan ketertarikan bagi peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah ini. Selain itu, peneliti lebih mudah memperoleh izin melakukan penelitian di sekolah ini.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2010 sampai Juni 2011.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah murid kelas III SMP Swasta Santo Thomas 3 Medan yang terdiri dari 174 orang.

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara secara sengaja (purposive

sampling). Hal ini dikarenakan pertimbangan murid kelas III seluruhnya memiliki

jadwal mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes)pada pagi hari, pukul 07.25-08.55.

Sampel adalah sebagian dari murid yang dihitung berdasarkan rumus (Notoatmodjo S, 2005):

N n =

1 + N (d²) Keterangan :

N = Jumlah seluruh murid kelas I, II, dan III n = Besar sampel

d = Penyimpangan statistik dari sampel terhadap populasi yang ditetapkan sebesar 0,1 (Notoatmodjo, 2005).

Berdasarkan survei awal populasi SMP Swasta Santo Thomas 3 Medan adalah 174 orang. Maka, sampel dari SMP Swasta Santo Thomas 3 Medan adalah 64 orang.

3.4. Metode Penelitian 3.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung oleh peneliti melalui wawancara dengan bantuan kuesioner meliputi data identitas responden (nama, usia, jenis kelamin dan kelas). Untuk mengetahui kebiasaan sarapan pagi dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang telah disediakan jawaban untuk dipilih. Untuk mengetahui kesegaran jasmani murid dilakukan tes Harvard Step, dengan bantuan 1 orang perawat untuk menghitung denyut nadi. Untuk mengetahui tipe tubuh, frekuensi olah raga dan perilaku merokok dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan dan jawaban untuk dipilih.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder mencakup data gambaran umum SMP Swasta Santo Thomas 3 Medan yang diperoleh dari bagian administrasi sekolah.

3.5. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner sarapan pagi. 2. Formulir tes Harvard Step.

3. Bangku yang dibuat menyerupai bangku tes Harvard Step.

3.6. Defenisi Operasional

1. Kebiasaan sarapan pagi adalah kegiatan makan pada setiap pagi hari, waktu sarapan dimulai dari pukul 07.25 pagi sampai dengan pukul 08.55 pagi.

2. Kesegaran jasmani adalah kemampuan murid untuk melakukan tes Harvard Step yang disesuaikan dengan standar tes Harvard Step dengan perhitungan cara lambat.

3. Murid SMP adalah seluruh murid sekolah menengah pertama (SMP) kelas III yang bersekolah di SMP St. Thomas 3 Medan.

4. Umur adalah lamanya murid hidup mulai sejak lahir sampai ulang tahun terakhir murid saat melakukan penelitian (dalam tahun).

5. Tipe tubuh adalah postur tubuh murid yang menunjukkan ciri-ciri khusus yang disesuaikan dengan ciri khusus tipe tubuh.

6. Olah raga adalah tingkat seberapa sering murid melakukan olah raga seperti jalan santai, lari-lari kecil, berenang, sepak bola, basket dan bulu tangkis dalam seminggu.

7. Perilaku merokok adalah kebiasaan murid menghisap rokok atau tidak.

3.7. Aspek Pengukuran

1. Kebiasaan sarapan pagi diketahui melalui kuesioner.

Kebiasaan sarapan pagi murid SMP St. Thomas diukur melalui 10 pertanyaan yang digunakan kepada responden dengan memilih jawaban yang disediakan. Jawaban yang paling benar diberikan nilai 3 dan yang paling rendah diberi nilai 1.

1. Baik, jika jawaban responden yang benar lebih dari 75% dengan skor lebih dari 23.

2. Sedang, jika jawaban responden yang benar 40-75% dengan skor lebih dari 12-22. 3. Kurang, jika jawaban responden yang benar kurang dari 40% dengan skor kurang

dari 12.

2. Kesegaran jasmani diukur dengan menggunakan tes Harvard Step.

Kategori kesegaran jasmani/kebugaran ditentukan berdasarkan hasil perhitungan denyut nadi dan disesuaikan dengan standar yang tersedia dengan cara lambat. Pengkategorian dilakukan pada perhitungan cara lambat karena hasil hasil perhitungan akan lebih akurat.

Cara melakukan tes ini yaitu,:

a. Peserta berdiri menghadap bangku yang dibuat menyerupai standar bangku

Harvard Step dengan posisi tegak.

b. Peserta diharuskan naik dan turun bangku setinggi 50 cm (pria) dan 42 cm (wanita) selama 5 menit.

c. Peserta menaikkan kaki kanan pada bangku setelah diberi aba-aba “mulai” (stopwatch dihidupkan), kemudian naikkan kaki kiri disamping kaki kanan, lalu turunkan kaki kanan dan diikuti kaki kiri. Demikian seterusnya naik dan turun sesuai dengan cara hitungan (aba-aba) tu,wa,ga,pat.

d. Pada saat tes berlangsung badan harus tetap tegak dan seluruh telapak kaki menginjak di atas bangku.

e. Bila sebelum mencapai waktu 5 menit peserta sudah lelah, pengukuran dihentikan (stopwatch dihentikan) dan catat waktu.

f. Segera setelah berhenti, peserta duduk dan istirahat selama 1 menit. g. Setelah istirahat selama 1 menit, hitung denyut nadi cara lambat:

1. Nadi dihitung sebanyak 3 kali, dengan lama perhitungan masing-masing 30 detik. Nadi dihitung pada 1 menit sampai 1 menit 30 detik, 2 menit sampai 2 menit 30 detik, dan 3 menit sampai 3 menit 30 detik. Denyut nadi dihitung dengan bantuan perawat.

2. Hasil perhitungan nadi sebanyak 3 kali kemudian dimasukkan ke dalam rumus kesegaran jasmani sehingga diperoleh hasil perhitungan.

3. Hasil perhitungan kemudian disesuaikan dengan standar kategori kesegaran jasmani dengan cara lambat sehingga diperoleh kategori kesegaran jasmani tiap murid.

Tabel 3.1. Standar Kategori Kesegaran Jasmani Pada Perhitungan Denyut Nadi Dengan Cara Lambat Tes Harvard Step

Hasil Perhitungan Kesegaran Jasmani

≥ 90 Amat Baik

80-89 Baik

65-79 Cukup

55-64 Sedang

≤ 54 Kurang

3. Umur dan jenis kelamin diketahui melaui data responden yang terdapat pada kuesioner.

4. Tipe tubuh diketahui melalui kuesioner.

Tipe tubuh dapat diketahui melalui 1 pertanyaan yang teradapat pada kuesioner. Responden memilih salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan tipe tubuhnya.

Tipe tubuh dikelompokkan menjadi dua yaitu : (Sutarman, 1994)

a. Tipe ektomorp, dengan ciri-ciri postur tubuh kurus dan tinggi, memiliki tangan dan kaki yang panjang dengan pundak yang lebar dan lemak cenderung menumpuk di bagian paha.

b. Tipe endomorp, dengan ciri-ciri postur tubuh bulat dan pendek, paha dan pinggul yang lebih besar, lengan dan kaki yang cenderung pendek dan lonjong, kaki yang besar, bahu sempit, memiliki dada besar dan lemak cenderung menumpuk di bagian pinggul dan perut.

5. Olah raga diketahui melalui kuesioner.

Olah raga dapat diketahui melalui 1 pertanyaan yang teradapat pada kuesioner. Responden memilih salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan seberapa sering responden melakukan olah raga dalam seminggu.

Olah raga dikelompokkan menjadi tiga yaitu : (Sutarman, 1994)

a. Sering, jika responden melakukan olah raga sebanyak 5 sampai 7 kali dalam seminggu.

b. Jarang, jika responden melakukan olah raga sebanyak 1 sampai 4 kali dalam seminggu.

6. Perilaku merokok diketahui melalui kuesioner.

Perilaku merokok dapat diketahui melalui 1 pertanyaan yang teradapat pada kuesioner. Responden memilih salah satu jawaban yang tersedia pada kuesioner.

Perilaku merokok dikelompokkan menjadi dua yaitu : a. Ya, jika responden menghisap merokok.

b. Tidak, jika responden tidak menghisap rokok.

3.8. Teknik Analisis Data 3.8.1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dan komputer dengan langkah- langkah sebagai berikut :

1. Editing, yaitu melihat dan memeriksa apakah pertanyaan sudah diteliti dan dapat dibaca dan tidak ada lagi kekeliruan yang dapat mengganggu pada proses pengolahan data.

2. Koding, yaitu memberi kode atau angka-angka tertentu pada kuesioner. 3. Entri data.

3.8.2. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian dapat dianalisis secara deskriptif.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows versi 16.0. Untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel kebiasaan

sarapan pagi dengan kesegaran jasmani, digunakan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 0,05.

Jika ditemukan pada tabel 2 x 2 ada expected count yang kurang dari 5 maka dilakukan Exact Fisher.

Data yang telah dikumpulkan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian dapat dianalisis secara deskriptif.

Dokumen terkait