• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan untuk mengetahui seberapa erat hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Sedangkan penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang banyak menggunakan angka dimana data yang diperoleh berupa skor atau nilai, pernyataan-pernyataan yang dinilai dan dianalisis dengan analisis statistik13.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2017. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di MTsN Pandaan Pasuruan,.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Menurut Prof. Dr. Sugiono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan 14. Populasi penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsN Pandaan, tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 7 kelas jumlah total 280 siswa.

2. Sampel penelitian

Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel dimana tiap unsur dalam popolasi akan memiliki peluang yang sama dan bebas dipilih sebagai

13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002), 12.

14 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Anggota Ikatan Penerbit Indonesia Cabang Jawa Barat, 2006), 55.

37

anggota sampel15. Hal itu dikarenakan populasinya dianggap homogen sehingga sampel tersebut dapat mewakili ciri-ciri populasinya.

Penelitian ini sampel dipilih berdasarkan undian yaitu dengan cara mengundi semua kelas VII yang terdiri dari 7 kelas dan kelas yang diambil adalah 2 kelas yang berjumlah kurang lebih 80 siswa.

D. Sumber dan Jenis Data

Kamus Besar Bahasa Indonesia data diartikan sebagai keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Berdasarkan cara memperolehnya data dibedakan menjadi 2, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dalam proses penelitian sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.

Penelitian ini, peneliti hanya perlu mendapatkan data yang berupa primer dari sumber secara langsung yaitu siswa kelas VII MTsN Pandaan Pasuruan yang menjadi responden penelitian. Sedangkan data sekunder tidak diperlukan dalam penelitian ini.

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.16 Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu:

a. Variabel bebas ( ) : variabel yang dapat mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan peneliti adalah religiusitas siswa dan persepsi siswa terhadap guru .

b. Variabel terikat ( ) : variabel yang dipengaruhi oleh variabel yang lain. Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah kecemasan siswa dalam menghadapi pada pelajaran matematika.

15 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakara, 2007), 255

16

38

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia instrumen memiki arti sarana penelitian (berupa seperangkat tes, dll) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket.

1. Angket

Angket dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui tingkat religiusitas, persepsi siswa terhadap guru dan kecemasan siswa menghadapi pelajaran matematika. Dalam penelitian ini angket yang digunakan, ada 3 jenis yaitu a. Angket Religiusitas ,

b. Angket Persepsi Siswa terhadap Guru ( ), dan

c. Angket Kecemasan Menghadapi Pelajaran Matematika ( ). Ketiga angket dibuat berdasarkan kajian teori tersusun dari skala Likert 17.Skala ini digunakan untuk mengukur kedua variabel yang ada dalam penelitian. Ketiga skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan modifikasi skala Likert sehingga mempunyai empat pilihan jawaban dari lima pilihan jawaban, yakni sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Angket disusun berdasarkan indikator dan ketiga angket ini merupakan angket adopsi dari penelitian sebelumnya tepatnya 2 skripsi dan 1 thesis di UIN Sunan Ampel Surabaya. Setelah disusun dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen 1) Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sehingga suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur.18

Penelitian ini menggunakan dua pengujian validitas instrumen, yaitu :

a.) pengujian validitas Isi

Setelah angket religiusitas, persepsi siswa terhadap guru dan kecemasan menghadapi pelajaran matematika disusun berdasarkan aspek-aspek dalam landasan teori,

17Opcit kecemasan…. Menghadapi ujian nasional hal.4

18Maman Abdurahman, Dasar-dasar Metode Statistika untuk Penelitian (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), 49.

39

selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Dalam hal ini peneliti melakukan validasi kepada psikolog , yaitu Dr. S. Khorriyatul Khotimah, M.Psi, Psikolog & kepada dosen pendidikan matematika yaitu Agus Prasetyo Kurniawan, M.Pd. Angket tersebut divalidasi dan direvisi sesuai arahan psikolog dan hasilnya dapat disimpulkan bahwa istrumen religiusitas, persepsi siswa terhadap guru dan kecemasan menghadapi pelajaran matematika layak digunakan. b.) pengujian validitas empiris (item).

Pengujian validitas Empiris dilakukan dengan analisis faktor menggunakan aplikasi SPSS, dalam hal ini setelah instrumen disusun berdasarkan aspek-aspek sesuai landasan teori kemudian dikonsultasikan dengan ahlinya. Setelah instrumen dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan dilakukan pengujian validitas isi yaitu dengan analisis konstruk. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total. Korelasi yang digunakan adalah korelasi

Bivariate Pearson. Berikut merupakan langkah perhitungan manual dalam mengetahui validitas setiap butir soal:

(1.) Validitas empirik dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Person Product Moment:19

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]

Keterangan:

= jumlah responden

= skor variabel (jawaban responden)

= skor total dari variabel untuk responden ke- (2.) Membandingkan dengan . Jika

maka butir soal dinyatakan valid. Distribusi (tabel r) dengan dan derajat kebebasan ( ). Jika , maka butir soal dinyatakan tidak valid.20

19Ibid.

20

40

(3.) Langkah selanjutnya yaitu menghitung uji signifikan dengan menggunakan rumus uji-t:21

√ √ Dimana:

: koefisien korelasi hasil

: jumlah responden

(4.) Menentukan dengan dk (derajat kebebasan) =

, dengan taraf signifikan 5%.

(5.)Langkah terakhir adalah membandingkan nilai dengan . Jika berarti valid, sebalikbya berarti tidak valid.

Setelah instrumen angket religiusitas, persepsi siswa terhadap guru dan kecemasan menghadapi pelajaran matematika dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan dilakukan pengujian validitas empiris. Instrumen yang diujicobakan dalam penelitian ini adalah instrumen angket, yang terdiri dari angket religiusitas, angket persepsi siswa terhadap guru dan angket kecemasan matematika. Ujicoba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan riliabilitas instrumen yang selanjutnya digunakan untuk mengambil data pada penelitian eksperimen.

Ujicoba instrumen untuk variabel religiusitas, persepsi siswa terhadap guru dan kecemasan menghadapi pelajaran matematika dilakukan di SMP Khodijah Surabaya pada kelas VIII yang terdiri dari 15 siswa. Instrumen yang diujicobakan adalah angket religiusitas yang terdiri dari 16 item pernyataan, angket persepsi siswa terhadap guru yang terdiri dari 11 item pernyataan dan angket kecemasan menghadapi pelajaran matematika yang terdiri dari 21 item. Teknik uji validitas menggunakan korelasi bivariate pearson (pada Microsoft excel). Sedangkan uji reliabilitas menggunakan metode

Alpha (pada SPSS).

21

41

Untuk jumlah data ( ) = 15 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh kritis product moment sebesar 0,514. Setiap item yang memiliki skor total pada hasil analisis

Microsoft Excel yang menunjukkan nilai di bawah 0,514 maka item tersebut tidak valid dan yang memiliki skor total lebih dari 0,514 maka item tersebut dinyatakan valid.

Tabel 3.1

Hasil Analisis Validitas Angket Religiusitas

Kriteria Nomor Butir

Angket Jumlah Prosentase Valid 3,4,5,8,9,10,11 ,13,15,16 10 62,5% Tidak Valid 1,2,6,7,12,14 6 37,5% 16 100%

Berdasarkan tabel tersebut, maka dari 16 item pernyataan yang valid berjumlah 10 item dan yang tidak valid berjumlah 6 item yaitu nomor 1,2,6,7,12,14 . Item 7 dan 12 tidak mempengaruhi hilangnya indikator pengukur religiusitas siswa, karena item-item yang valid sudah memenuhi semua indikator. Sehingga item 7 dan 12 tidak digunakan dalam penelitian. Namun item 1,2,6 & 14 mempengaruhi hilangnya indikator religiusitas siswa, sehingga tetap digunakan dalam penelitian. Hal ini dikarenakan suatu koefisien validitas dianggap memuaskan atau tidak, penilaiannya dikembalikan kepada pihak pemakai skala atau kepada mereka yang berkepentingan dalam penggunaan hasil ukur skala yang bersangkutan22. Seringkali suatu skala yang memiliki koefisien validitas tidak begitu tinggi masih dapat bermanfaat guna membantu pengambilan keputusan.

22 Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), 103.

42

Tabel 3.2

Hasil Analisis Validitas Angket Persepsi Siswa terhadap Guru

Kriteria Nomor Butir

Angket Jumlah Prosentase Valid 1, 2, 3, 4, 6,7,8,9,10,11 10 90,9% Tidak Valid 5 1 9,09% 11 100%

Berdasarkan tabel tersebut, maka dari 11 item pernyataan yang valid berjumlah 10 item dan yang tidak valid berjumlah 1 item yaitu nomor 5. Item yang tidak valid tersebut juga tidak mempengaruhi hilangnya indikator pengukur persepsi siswa terhadap guru, sehingga item tersebut tidak digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.3

Hasil Analisis Validitas Angket Kecemasan Menghadapi Pelajaran

Matematika

Berdasarkan tabel tersebut, maka dari 22 item pernyataan yang valid berjumlah 9 item dan yang tidak

valid berjumlah 13 item yaitu nomor

1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,12,13,16. Item 1,2,3,6,,17 mempengaruhi hilangnya indikator pengukur kecemasan menghadapi pelajaran matematika, sehingga item tersebut tetap digunakan dalam penelitian. Hal ini dikarenakan suatu koefisien validitas dianggap memuaskan atau tidak, penilaiannya dikembalikan kepada pihak pemakai skala Kriteria Nomor Butir

Angket Jumlah Prosentase Valid 8,1014,15,18,19 ,20,21,22 9 40,9% Tidak Valid 1,2,3,4,5,6,9 ,11,12,13,16,17 12 59,09% 21 100%

43

atau kepada mereka yang berkepentingan dalam penggunaan hasil ukur skala yang bersangkutan23. Seringkali suatu skala yang memiliki koefisien validitas tidak begitu tinggi masih dapat bermanfaat guna membantu pengambilan keputusan.

Namun item 4,5,9,11,12,13,16 tidak mempengaruhi hilangnya idikator pengukur kecemasan menghadapi pelajaran matematika, sehingga tidak digunakan dalam penelitian.

2)Uji Reliabilitas Instrumen

Reabilitas instrumen berhubungan dengan masalah kepercayaan suatu instrumen tes. Suatu instrumen tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan ketetapan hasil tes. Maksudnya bahwa reliabilitas tes adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama.24

Rumus yang dipakai untuk menguji reliabilitas (kehandalan) instrumen dalam penelitian ini adalah rumus

alpha cronbach. Perhitungan koefisien reabilitas instrumen dilakukan setelah butir soal yang tidak valid (drop) tidak digunakan dalam perhitungan ini.25

Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir soal. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas ini adalah rumus Alpha, yaitu:26

[ ]

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan

∑ = Jumlah varian butir

23 Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 19999), 103.

24Ibid, h 56.

25 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana, 2011), 165. 26

44

= Varian total

Uji signifikansi dilakukan pada taraf 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha > .27

Setelah angket religiusitas, persepsi siswa terhadap guru dan kecemasan menghadapi pelajaran matematika divalidasi dan mendapatkan item-item yang valid, selanjutnya angket tersebut dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan dengan membuang item yang tidak valid dan menguji kembali item yang valid untuk mengetahui apakah item yang valid tersebut reliabel atau tidak. Untuk jumlah data ( ) = 15 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh r kritis product moment sebesar 0,514 dan hasil uji reliabilitas angket religiusitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Hasil Cronbach’s Alpha Angket Religiusitas

Hasil dari perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS, pada angket religiusitas diperoleh nilai alpha sebesar 0,955. Sehingga nilai alpha angket tersebut lebih besar dari r kritis Product Moment, maka instrumen dikatakan reliabel.

Sedangkan hasil uji reliabilitas angket persepsi siswa terhadap guru adalah sebagai berikut:

27 Ibid, h. 47 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .955 16

45

Tabel 3.5

Hasil Cronbach’s Alpha Angket Persepsi Siswa terhadap Guru

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.927 11

Hasil dari perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS, pada angket persepsi siswa terhadap guru diperoleh nilai alpha sebesar 0,927. Sehingga nilai alpha angket tersebut lebih besar dari r kritis Product Moment, maka instrumen dikatakan reliabel.

Sedangkan hasil uji reliabilitas angket kecemasan menghadapi pelajaran matematika adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Cronbach’s Alpha Angket Kecemasan Matematika Siswa

H asil

dari perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS, pada angket kecemasan matematika diperoleh nilai Alpha sebesar 0,934. Sehingga nilai Alpha angket tersebut lebih besar dari r kritis Product Moment, maka instrumen dikatakan reliabel.

G. Teknis Analisis Data 1. Distribusi Frekuensi

Deskripsi data dilakukan untuk memberikan gambaran data hasil penelitian pada tiap varibel yang disajikan dalam bentuk diagram batang dan kategorisasi skor. Berikut ini tahap

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

46

perhitungan untuk menyusun tabel distribusi frekuensi dan tabel kategorisasi skor.

a. Tabel distribusi frekuensi

Penyusunan tabel distribusi frekuensi melalui perhitungan berikut.

1) Menentukan jumlah kelas interval

Untuk menentukan panjang interval digunakan rumus Sturges yaitu:

Keterangan:

K : jumlah kelas interval n : jumlah data observasi 2) Menghitung rentang data

Untuk menghitung rentang data digunakan rumus berikut:

3) Menentukan panjang kelas interval

Untuk menentukan panjang kelas digunakan rumuas sebagai berikut:

Selanjutnya pengelompokan kelas dalam tabel distribusi frekuensi tersebut akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang.

b. Tabel kategorisasi skor

Diskripsi selanjutnya adalah melakukan

pengkategorian skor menjadi 3 kelas dengan ketentuan berikut:

1) Kategori tinggi :

2) Kategori sedang :

3) Kategori rendah :

4. Analisis statistik

Setelah data terkumpul, selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis data secara statistik. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi sederhana nonparametrik dan analisis korelsi ganda nonparametrik. Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan

47

untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Sedangkan analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak.

Kriteria tingkat hubungan koefisien korelasi antar variabel berkisar antara -1 sampai 1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan di antara keduanya. Adapun untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi digunakan kriteria pedoman untuk koefisien korelasi berikut:28

Tabel 3.7

Pedoman Kriteria Koefisien Korelasi

Nilai Makna

0,00 – 0,20 Hampir tidak ada korelasi

0,21 – 0.40 Korelasi rendah

0,41 – 0,60 Korelasi sedang

0,61 – 0,80 Korelasi tinggi

0,81 – 1,00 Korelasi sempurna

Rumus-rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis, antara lain:

a. Uji Korelasi Spearman Rank

Cara mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu religiusitas ( ) dengan hasil kecemasan menghadapi pelajaran matematika ( ), persepsi siswa terhadap guru ( ) dengan kecemasan menghadapi pelajaran matematika ( ) digunakan uji korelasi Spearman rank.

Mengenai uji Korelasi Spearman rank, jika beberapa data memiliki rangking yang sama dianggap tidak terlalu banyak dan tidak mempengaruhi perhitungan, maka digunakan rumus berikut:

Keterangan:

: koefisien korelasi Spearman rank : banyak anggota sampel

28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), 184

48

: 1, 2, 3, ...., n

: jumlah selisih peringkat pasangan data ke- . Sebaliknya, jika keberadaan data yang memiliki rangking sama dianggap terlalu banyak, maka digunakan rumus berikut: ∑ √∑ Dimana: ∑

= jumlah data yang memiliki rangking yang sama Langkah-langkah uji signifikansi koefisien korelasi

Spearman rank, antara lain: 1) Menyusun hipotesis

2) Menentukan

3) Statistika uji dan daerah penolakan:

a) Nilai-nilai rho Spearman ( dan daerah penolakan

b)

dan daerah penolakan:

c) Untuk dapat dipergunakan rumus:

d) Kesimpulan

b. Uji Korelasi Konkordansi Rank Kendall (Kendall W)

Untuk mengetahui hubungan antara religiusitas ( ) dan persepsi siswa terhadap guru ( ) dengan kecemasan menghadapi pelajaran matematika ( ), menggunakan

49

untuk mengetahui hubungan beberapa variabel (lebih dari dua variabel) yang memiliki data ordinal. Rumusnya sebagai berikut:29

Keterangan:

: koefisien korkondansi rank Kendall

: jumlah kuadrat deviasi dari mean

: banyaknya kolom (variabel yang dikorelasikan)

: banyaknya baris (objek atau individu) Di mana:

, t adalah banyaknya observasi yang berangka sama dalam tiap kelompok angka sama pada variabel bebas (X).

, t adalah banyaknya observasi yang berangka sama dalam tiap kelompok angka sama pada variabel bebas (Y).

= jumlah rangking yang diberikan untuk N objek. = faktor korelasi

= variabel

Adapun langkah- langkah uji signifikansi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

: Tidak terdapat hubungan secara signifikan antara religiustitas dan persepsi siswa terhadap guru

dengan kecemasan menghadap pelajaran

matematika.

: Terdapat hubungan secara signifikan antara antara religiustitas dan persepsi siswa terhadap guru

dengan kecemasan menghadap pelajaran

matematika.

2) Menentukan taraf signifikan

29 Bagoes Budianto. Dasar Teori 7C: Analisis Korelasi. Accessed on 26 Januari 2017; http://www.academia.edu/9912143/DASAR_TEORI_7C; Internet

50

3) Statistika uji

Keterangan:

: Banyaknya variabel yang diamati : Jumlah objek

: Angka koefisien konkordansi Kendall

Menentukan daerah kritis ditolak jika 4) Menarik kesimpulan.

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data hasil penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu berupa skor religiusitas siswa dan persepsi siswa terhadap guru serta kecemasan menghadapi pelajaran matematika (Y). Data tersebut secara keseluruhan disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Skor Religiusitas , Persepsi Siswa terhadap Guru , dan Kecemasan Menghadapi Pelajaran Matematika

No Kode 1 UC-1 37 34 22 2 UC-2 53 38 21 3 UC-3 42 38 24 4 UC-4 51 32 24 5 UC-5 52 39 42 6 UC-6 53 38 17 7 UC-7 52 38 18 8 UC-8 45 35 30 9 UC-9 44 35 31 10 UC-10 44 36 27 11 UC-11 46 38 36 12 UC-12 52 38 39 13 UC-13 46 34 37 14 UC-14 44 34 44

52

15 UC-15 49 39 30 16 UC-16 49 37 36 17 UC-17 45 39 33 18 UC-18 53 40 23 19 UC-19 39 29 32 20 UC-20 40 31 35 21 UC-21 43 36 32 22 UC-22 44 37 34 23 UC-23 43 32 31 24 UC-24 46 37 36 25 UC-25 43 28 32 26 UC-26 41 36 30 27 UC-27 44 37 40 28 UC-28 48 38 33 29 UC-29 49 38 29 30 UC-30 44 35 36 31 UC-31 46 31 40 32 UC-32 47 37 36 33 UC-33 48 39 33 34 UC-34 50 33 33 35 UC-35 42 35 31 36 UC-36 45 34 36 37 UC-37 40 38 41 38 UC-38 36 27 31 39 UC-39 44 33 32

53

40 UC-40 46 33 38 41 UC-41 36 28 27 42 UC-42 48 39 33 43 UC-43 48 40 34 44 UC-44 39 29 26 45 UC-45 47 35 33 46 UC-46 43 33 35 47 UC-47 38 29 32 48 UC-48 41 36 32 49 UC-49 45 37 39 50 UC-50 45 39 35 51 UC-51 43 37 30 52 UC-52 45 35 33 53 UC-53 38 29 26 54 UC-54 43 34 41 55 UC-55 42 29 26 56 UC-56 46 30 31 57 UC-57 42 34 32 58 UC-58 39 37 32 Keterangan tabel: = skor religiusitas

= skor persepsi siswa terhadap guru

Y = skor kecemasan menghadapi pelajaran matematika

54

Data di atas diambil oleh penulis dari kuesioner atau angket. Data tersebut selanjutnya akan dianalisis dengan metode yang telah ditentukan dalam bab III.

a. Data Religiusitas

Data religiusitas siswa MTsN Pandaan diperoleh dengan menggunakan instrumen angket yang terdiri dari 14 item pernyataan dan sudah teruji validitas dan reabilitasnya. Angket tersebut kemudian disebar di kelas VII. Selanjutnya data religiusitas siswa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Religiusitas interval kelas frekuensi mutlak (fi) Frekuensi relatif % frekuensi komulatif (fk) 36-37 3 5,172 5,172 38-39 5 8,621 13,793 40-41 4 6,897 20,690 42-43 10 17,241 37,931 44-45 13 22,414 60,345 46-47 8 13,793 74,138 48-49 7 12,069 86,207 50-51 2 3,448 89,655 52-53 6 10,345 100,000 Jumlah 58 100

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat dibuat diagram batang seperti pada diagram berikut:

55

Diagram 4.1

Diagram Batang Data Religiusitas Siswa

Selanjutnya data disajikan dalam tabel kategorisasi skor religiusitas pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Kategori Religiusitas

No Skor Frekuensi Presentasi Kategori 1 46 79,31 Tinggi 2 12 20,69 Sedang 3 0 0 Rendah Total 58 100

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa religiusitas siswa kelas VII MTsN Pandaan Pasuruan tahun ajaran 2016/2017 mayoritas masuk dalam kategori tinggi, yaitu sebanyak 46 siswa dengan presentase 79,31% Sedangkan dalam kategori sedang sebanyak 12 siswa dengan presentase 20,69% dan tidak ada siswa dengan kategori rendah. Dengan

0 5 10 15 36 -37 38 -39 40 -41 42 -43 44 -45 46 -47 48 -49 50 -51 52 -53

Fr

e

k

u

e

n

s

i

Skor Religiusitas

56

demikian dapat dikatakan bahwa religiusitas siswa kelas VII MTsN Pandaan Pasuruan tahun ajaran 2016/2017 tergolong tinggi.

b. Data Persepsi Siswa terhadap Guru

Data Persepsi siswa terhadap guru siswa

MTsN Pandaan Pasuruan diperoleh dengan

menggunakan instrumen angket yang terdiri dari 10 item pernyataan dan sudah teruji validitas dan reabilitasnya. Angket tersebut kemudian disebar di kelas VII. Selanjutnya data persepsi siswa terhadap guru disajikan dalam tabel distribusi frekuensi yang dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa terhadap Guru interval kelas frekuensi mutlak (fi) frekuensi relatif % frekuensi komulatif (fk) 27-28 3 5,172 5,172 29-30 6 10,345 15,517 31-32 4 6,897 22,414 33-34 10 17,241 39,655 35-36 10 17,241 56,897 37-38 17 29,310 86,207 39-40 8 13,793 100 58 100

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dibuat diagram batang seperti pada diagram berikut:

57

Diagram 4.2

Diagram Batang Persepsi Siswa terhadap Guru Siswa

Selanjutnya data disajikan dalam tabel kategorisasi skor Persepsi Siswa terhadap Guru pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Kategori Skor Persepsi Siswa terhadap Guru

No Skor Frekuensi Presentase

(%) Katori 1 50 86,207 Tinggi 2 8 13,793 Sedang 3 0 0 Rendah Total 58 100

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa persepsi siswa terhadap guru kelas VII

0 10 20

Fr

e

k

u

e

n

si

Skor Persepsi

58

MTsN Pandaan Pasuruan tahun ajaran 2016/2017 mayoritas masuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 50 siswa dengan presentase 86,2%. Sedangkan dalam kategori sedang sebanyak 8 siswa dengan presentase 13,8% dan tidak ada siswa dengan kategori rendah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persepsi siswa terhadap guru siswa kelas VII MTsN Pandaan Pasuruan tahun ajaran 2016/2017 tergolong tinggi.

c. Data Kecemasan Menghadapi Pelajaran

Matematika

Data kecemasan menghadapi pelajaran matematika MTsN Pandaan Pasuruan diperoleh dengan menggunakan instrumen angket yang terdiri dari 14 item pernyataan dan sudah teruji validitas dan reabilitasnya. Angket tersebut kemudian disebar di kelas VII. Selanjutnya data kecemasan menghadapi pelajaran matematika disajikan dalam tabel distribusi frekuensi yang dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Distribusi 3Frekuensi Kecemasan Menghadapi Pelajaran Matematika interval kelas frekuensi mutlak (fi) frekuensi relatif % frekuensi komulatif (fk) 17-20 2 3,448 3,448 21-24 5 8,621 12,069 25-28 5 8,621 20,690 29-32 18 31,034 51,724 33-36 18 31,034 82,759 37-40 6 10,345 93,103

59

41-44 4 6,897 100

Jumlah 58 100

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dibuat diagram batang seperti pada diagram berikut:

Diagram 4.3

Diagram Batang Kecemasan Menghadapi Pelajaran Matematika

Selanjutnya data disajikan dalam tabel kategorisasi skor tes matematika pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Kategori Skor Kecemasan Menghadapi Pelajaran Matematika

No Skor Frekuensi Presentase (%) Kategori

1 12 20,690 Tinggi 2 42 72,414 Sedang 3 4 6,897 Rendah Total 58 100 0 5 10 15 20 17 -20 21 -24 25 -28 29 -32 33 -36 37 -40 41 -44

Fr

e

k

u

e

n

si

Skor Kecemasan

60

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa tes matematika siswa kelas VII MTsN Pandaan Pasuruan tahun ajaran 2016/2017 mayoritas masuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 42 siswa dengan presentase 72,414%. Sedangkan dalam kategori tinggi sebanyak 12 siswa dengan presentase 20,690% dan dalam kategori rendah sebanyak 4 siswa dengan presentase 6,9%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kecemasan menghadapi pelajaran matematika kelas VII MtsN Pandaan Pasuruan tahun ajaran 2016/2017 termasuk dalam kategori sedang.

B. Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan antara variabel religiusitas siswa dan variabel persepsi siswa terhadap guru dengan variabel kecemasan menghadapi pelajaran matematika penulis menggunakan analisis koefisien korelasi peringkat Spearman ( ).

1. Hubungan religiusitas siswa ( ) dengan kecemasan menghadapi pelajaran matematika

Langkah pertama dari analisis koefisien korelasi peringkat Spearman adalah mengurutkan data tiap variabel dari peringkat pertama hingga terakhir. Setelah itu kemudian menghitung perbedaan antara pasangan peringkat setiap variabel (D). Data tersebut kemudian disajikan dalam tabel berikut:

61

Tabel 4.8

Peringkat Skor untuk Analisis Hubungan dan Y dan Selisih (D) antara dan Y

Dokumen terkait