• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Metode Penelitian

E. Metode Penelitian

Penelitian atau research adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.35 Setiap ilmu pengetahuan mempunyai identitasnya sendiri-sendiri sehingga selalu akan terdapat perbedaan.

Metodologi penelitian yang diterapkan dalam setiap ilmu selalu disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya.36

Untuk melakukan penelitian diperlukan suatu metode yang merupakan proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah, sedang penelitian adalah pemeriksaan secara hati-hati, tekun dan tuntas terhadap suatu gejala untuk menambah pengetahuan manusia, maka metode penelitian dapat diartikan sebagai proses prinsip-prinsip dan tata cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melakukan penelitian.37 Dalam karya ilmiah ini, penulis memfokuskan untuk menjelaskan apakah penunjukkan langsung yang

34 Ibid, hal. 32-33.

35 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, ANDI, Yogyakarta, 2000, hlm. 4.

36 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2001, hlm 9.

37 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986, hlm. 6

dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II kepada PT. Telkom Indonesia Tbk dalam pengadaan jasa e-POS di Bandar Udara Soekarno Hatta dapat dibenarkan.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian karya ilmiah ini adalah penelitian hukum normatif.

Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau bahan sekunder belaka.38 Di dalam penelitian hukum normatif, maka penelitian terhadap asas-asas hukum dilakukan terhadap kaidah-kaidah hukum, yang merupakan patokan-patokan berprilaku atau bersikap tidak pantas.39

2. Pendekatan Penelitian

Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan pendekatan tersebut, informasi didapatkan dari berbagai aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya.40 Pendekatan masalah dalam penelitian ini mempergunakan beberapa pendekatan dalam memecahkan masalah, yaitu dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (the statute approach). Disamping itu, digunakan pendekatan analisis konsep hukum yaitu mengutip pandangan-pandangan atau pendapat para ahli yang terdapat pada buku-buku atau literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti (analytical and conceptual approach) atau bahan

38 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hlm. 14.

39 Nomensen Sinamo, Metode Penelitian Hukum, PT. Bumi Intitama Sejahtera, Jakarta, 2009, hlm. 107.

40 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011, hlm. 93.

hukum sekunder. Dengan pendekatan ini, penulis berharap akan mendapat konklusi mengenai sesuai atau tidaknya prosedur penunjukan langsung yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II kepada PT. Telkom Indonesia Tbk. dalam pengadaan jasa e-POS di Bandar Udara Soekarno Hatta.

3. Sumber Bahan Hukum

Bahan-bahan hukum sebagai kajian normatif sebagian besar dapat diperoleh melalui penelusuran terhadap berbagai dokumen hukum.41 Pada penelitian hukum normatif, bahan pustaka merupakan bahan hukum dasar yang dalam (ilmu) penelitian digolongkan sebagai bahan hukum sekunder.

Bahan Hukum dapat diklasifikasikan ke dalam 3 golongan:42 a. Bahan Hukum Primer (Primary Law Material)

Yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat secara umum (perundang-undangan) atau mempunyai kekuatan mengikat bagi pihak-pihak berkepentingan (kontrak, konvensi, dokumen, hukum dan putusan hakim). Dalam penelitian ini digunakan bahan hukum primer yaitu:

1) Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;

2) Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara;

41 Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, CV. Mandar Maju, Bandung, 2008, hlm. 98

42 Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hlm. 82.

3) Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-5/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara

4) Peraturan Menteri Negara BUMN No: PER-15/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-5/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara

5) Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Perkara Nomor 07/KPPU-I/2013 tentang Penyediaan Jaringan Telekomunikasi dan Implementasi e-POS di Bandar Udara Soekarno Hatta.

b. Bahan Hukum Sekunder (Secondary Law Material)

Yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer (buku ilmu hukum, jurnal hukum, laporan hukum, media cetak atau elektronik) yang berkaitan dengan penunjukan langsung dalam pengadaan jasa di lingkungan BUMN.

c. Bahan Hukum Tertier (Tertiary Law Material)

Yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder (rancangan undang-undang, kamus hukum dan ensiklopedia).

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan bahan hukum yang dipergunakan dalam penulisan ini dilakukan dengan cara menggali kerangka normatif menggunakan bahan hukum yang membahas tentang teori-teori hukum

yang relevan untuk mengkaji penunjukan langsung dalam pengadaan jasa e-POS di Bandar Udara Soekarno Hatta . Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dikumpulkan berdasarkan topik permasalahan yang telah dirumuskan dan diklasifikasi menurut sumber dan hierarkinya untuk dikaji secara komprehensif.

5. Pengolahan dan Penyajian Data

Cara pengolahan dan penyajian data penelitian sangat bergantung pada karakteristik penelitian. Karakteristik dalam penelitian ini adalah normatif, maka penyajian data menggunakan metode deduktif yaitu dengan cara mendeskripsikan permasalahan penunjukan langsung yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II kepada PT. Telkom Indonesia Tbk. dalam pengadaan jasa e-POS di Bandar Udara Soekarno Hatta.

Berdasarkan analisis tersebut maka penulis menarik kesimpulan, yaitu beranjak dari prosedur penunjukan langsung yang dilakukan oleh PT.

Angkasa Pura II kepada PT. Telkom Indonesia Tbk dalam pengadaan jasa e-POS di Bandar Udara Soekarno Hatta, apakah penunjukan langsung yang didasari dengan semangat sinergi BUMN secara serta merta dapat mengesampingkan prinsip-prinsip dalam persaingan usaha, kemudian ditarik kesimpulan umum yang merupakan jawaban dari permasalahan yang dibahas dan diuraikan secara sistematis.

Dokumen terkait