• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Jenis dan pendekatan penelitian

Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif lapangan (field research) karena peneliti mengamati dan berpartisipasi secara langsung dalam penelitian skala sosial kecil dan mengamati budaya setempat. Penelitian kualitatif lapangan merupakan suatu penelitian yang dimaksud memahami fenomena secara langsung di lapangan tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah yang dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.17

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomana yang ada, khususnya tentang materi, metode, guru al-Qur’ān dan evaluasi dalam inovasi pembelajaran al-Qur’ān, di Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang. Subyek penelitian ini yakni Manajer Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah, Koordinator guru Qur’an (QLC) Hidayatullah, guru al-Qur’ān (QLC) Hidayatullah.

Penelitian ini menggunakan penelitian fenomenologi

17

Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan

17

karena masalah yang dikaji menyangkut masalah yang sedang berkembang dalam kehidupan, khususnya di Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang, melalui pendekatan fenomenologi diharapkan dapat menggambarkan atas fenomena yang tampak di lapangan dapat ditafsirkan makna dan isinya lebih dalam. Tujuan utama dari fenomenologi adalah untuk mengetahui secara detail tentang inovasi pembelajaran al-Qur’ān, di Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang.

2. Tempat dan waktu penelitian

Tempat penelitian ini adalah Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang bertempat di daerah Jalan Durian Selatan I No 6 Serondol Wetan Banyumanik kota Semarang. Adapun waktu penelitian di mulai bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2018.

3. Sumber data

Secara garis besar sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu sumber primer dan sumber skunder:

a. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya, baik secara wawancara, pendapat dari individu atau kelompok, maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian, atau hasil

18

pengujian. Dalam hal ini, peneliti mengumpulkan sumber data dengan cara memberikan kuisioner atau dengan cara mengamati/observasi.18

Sumber primer penelitian ini yakni Manajer Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah, Koordinator guru al-Qur’ān (QLC) Hidayatullah, guru al-al-Qur’ān (QLC) Hidayatullah, buku-buku, arsip atau dokumen tentang metode, materi, guru al-Qur’ān dan evaluasi dalam inovasi pembelajaran al-Qur’ān, di Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang.

a. Sumber Skunder

Sumber sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung; misalnya melalui buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip; baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitiannya. 19

Sumber sekunder dalam penelitian ini yakni buku-buku, jurnal, yang ada kaitannya dengan inovasi pembelajaran al-Qur’ān.

18

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm 402

19

19 4. Fokus penelitian

Agar penelitian bisa terfokus, dalam penelitian kualitatif terdapat batasan masalah. Batasan masalah penelitian kualitatif disebut dengan fokus penelitian.

Ruang dan fokus penelitian ini, akan membahas tentang metode, materi, al-Qur’ān dan evaluasi dalam inovasi pembelajaran al-Qur’ān, di Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang.

5. Metode pengumpulan data a. Metode observasi

Metode observasi yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.20 Metode ini di gunakan untuk mendapatkan data dengan pengamatan terhadap metode, materi, guru al-Qur’ān dan evaluasi dalam inovasi pembelajaran al-Qur’ān, di Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang.

b. Metode wawancara

Metode wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melaui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

20

Margono, Metodologi Penelitian Pedidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 158

20

tertentu.21 Pada metode ini peneliti datang berhadapan langsung dengan responden yang diteliti kemudian hasilnya dicatat sebagai informasi penting dalam penelitian.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang metode, materi, guru al-Qur’ān dan evaluasi dalam inovasi pembelajaran al-Qur’ān, di Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang. Adapun pihak-pihak yang diwawancara yaitu Manajer Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah, Koordinator guru al-Qur’ān (QLC) Hidayatullah, guru al-al-Qur’ān (QLC) Hidayatullah dan wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur.

c. Metode dokumentasi

Kata dokumentasi berasal dari bahasa latin yaitu

docere berarti mengajar. Pengertian dari kata dokumen ini

menurut Gottschalk seringkali digunakan para ahli dalam dua pengertian yaitu pertama, berarti sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan dari pada kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan tertulis dan petilasan arkeologi.22

21

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hlm. 317

22

Imam Gunawan, Metodologi Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), hlm.175-176

21

Informasi atau data yang dikumpulkan melalui studi dokumen antara lain metode, materi, guru al-Qur’ān dan evaluasi dalam inovasi pembelajaran al-Qur’an, di Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang. 6. Uji keabsaan data

Dalam penelitian kualitatif, untuk melakukan uji keabsaan data maka menggunakan uji keabsaan data maka menggunakan uji triangulasi. Triangulasi dalam penelitian kualitatif diartikan sebagai pengujian keabsaan data yang diperoleh kepada beberapa sumber, metode dan waktu.

Menurut John W. Creswell “ Triangulate different data

sources of information by exerting evidence from the sources and using it to build a coherent justification for themes”

maksudnya sumber data diperoleh dengan menguji bukti-bukti dari sumber dan menggunakan justifikasi yang koheran sehingga terbangunlah tema.23

Pada penelitan ini, menggunakan triangolasi metode (wawancara, dokumentasi, dan observasi). Dalam penelitian ini, pihak-pihak yang diobservasi dan diwawancarai yaitu Manajer Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah, Koordinator guru al-Qur’ān, Guru al-Qur’ān Hidayatullah Semarang, Peserta didik. Sumber data dokumentasi pada penelitian ini adalah

23

John W. Creswell, Research Design Qualitative, Quantitative and mixed

22

gambar, buku, tulisan, monografi dan lain sebagainya, yang ada kaitannya dengan metode, materi, guru al-Qur’ān dan evaluasi dalam inovasi pembelajaran al-Qur’ān, di Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang.

7. Metode analisis data

Setelah proses pengumpulan data dilakukan, tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan menyiapkan dan mengorganisasikan data yaitu data teks seperti transkip atau data gambar seperti foto untuk analisis, kemudian mereduksi data tersebut menjadi tema melalui proses pengodean dan peringkasan kode, dan terakhir menyajikan data dalam bentuk bagan, tabel atau pembahasan.24

Penelitian lapangan merupakan penelitian analisis deskriptif, yaitu penelitian yang terfokus pada suatu fenomena-fenomena tertentu untuk diamati dan dianalis secara cermat dan diteliti. Secara umum, terdapat tiga tahap dalam analisis data menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Ezmir:25 a) Reduksi data

24

John W. Creswall, Qualitatif Inquiry ang Reseach Design:Chosing Among

Five Appoaches, terj. Ahmad Lintang Lazuardi, (Yogtakarta: Pustaka Pelajar, 2015),

hlm. 25

25

Ezmir, Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), hlm. 129-135

23

Pada hakikatnya analisis data adalah sebuah kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.26 Data hasil penelitian yang perlu direduksi diantaranya, data hasil wawancara kepada Manajer Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah, Koordinator guru al-Qur’ān, Guru al-Qur’an Hidayatullah Semarang, Peserta didik dan ditambah dengan hasil observasi terstruktur yang akan memberikan gambaran lebih jelas sehingga mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b) Display data (penyajian data)

Setelah reduksi data, langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun kemudian penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Melalui penyajian data maka akan dapat terorganisasikan dan semakin mudah dipahami.

Dalam penelitian ini, data yang disajikan meliputi data-data yang berhubungan dengan metode, materi, guru al-Qur’ān dan evaluasi dalam inovasi pembelajaran al-al-Qur’ān,

26

24

di Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang.

c) Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data dan display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih berpeluang menerima masukan. Penarikan kesimpulan sementara, bisa diuji kembali dengan menggunakan data lapangan dengan cara merefleksi kembali, peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman sejawat sehingga kebenaran ilmiah dapat dicapai. Data analisis data, peneliti menggunakan menggunakan analisis deskriptif analitik yaitu penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan bagaimana pelaksanaan inovasi pembelajaran al-Qur’ān di Lembaga Qur’an Learning Center (QLC) Hidayatullah Semarang.

25

Dokumen terkait