Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian yang akan dilakukan berupa studi kasus dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Jl. Williem Iskandar Medan. Hasil temuan dalam penelitian akan diangkakan dan disimpulkan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dari hasil kuesioner yang disebarkan.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah para responden yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Jl. Williem Iskandar Medan.
2. Objek
Objek dalam penelitian ini adalah variabel – variabel yang diteliti oleh sipenulis. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah variabel gaya hidup, kualitas produk dan keputusan pembelian terhadap Honda Vario 125 eSP.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan diwilayah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Jl. Williem Iskandar. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni tahun 2017
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah konstrak yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran lebih nyata mengenai fenomena-fenomena. Konstrak adalah abtraksi fenomena kehidupan nyata yang diamati. Dengan demikian variabel dapat diukur dengan berbagai macam nilai.
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen atau variabel terikat merupakan faktor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa
faktor lain. Dalam penelitian ini Variabel Dependen atau variabel terikat adalah keputusan pembelian Honda Vario 125 eSP,
2. Variabel Independen (X)
Variabel Independen atau variabel bebas merupakan sebab yang di perkirakan dari beberapa perubahan dalam variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau variabel bebas adalah, gaya hidup, dan kualitas produk.
E. Definisi Operasional
Untuk memudahkan dalam pengertian, maka penulis mendefinisikan istilah-istilah, yaitu :
1. Gaya hidup adalah sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia sekitarnya (pendapat). Adapun indikator-indikator yang mempengaruhi gaya hidup adalah 1) Aktivitas: bekerja, berlibur, anggota klub dan belanja 2) Minat: rekreasi dan komunitas 3) Opini: diri mereka sendiri, masalah sosial, dan produk.
2. Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi keandalan, daya tahan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan produk, serta atribut bernilai lainnya. Adapun indikator-indikator yang mempengaruhi kualitas produk adalah 1) Kinerja 2) Keistemawahan Produk 3) Realibitas 4) Kesesuaian 5) Ketahanan 6) Kemampuan Pelayanan 7) Estetika 8) Kualitas yang dirasakan
3. Keputusan pembelian adalah sebagai serangkaian keputusan mengenai janis produk, bentuk produk, merek, penjual, kuantitas dan waktu pembelian dan cara pembeyarannya. Adapun indikator-indikator yang mempengaruhi keputusan Pembelian adalah 1) Pengenalan Masalah 2) Pencarian Informasi 3) Pembelian Alternatif 4) Keputusan Pembelian 5) Prilaku Setelah Pembelian
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.35 Populasi di sini adalah seluruh mahasiswa yang mempunyai Honda Vario 125 eSP di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Jl. Williem Iskandar.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.36 Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pendapat dari slovin, yang menyatakan rumus dari sampel adalah berikut: Diketahui: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi 1 = Konstanta
Dalam penelitian ini, rata-rata jumlah pengguna Honda Vario 125 eSP di UIN-SU Jl. Williem Iskandar yang peneliti survei selama dua minggu sebanyak 103 pengguna. Sehingga, jika diaplikasikan dalam rumus akan mendapatkan jumlah sampel sebagai berikut:
Maka,
,4 = 50
Jadi, sampel pada penelitian ini berjumlah 50 orang yang mempunyai Honda Vario 125 eSP. Untuk mendapatkan jumlah sampel 50 mahasiswa yang mempunyai Honda Vario 125 eSP tersebut, peneliti menggunakan metode pengambilan sampel accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan yang secara kebetulan
35
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 115
36
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.37
G. Sumber Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui hasil kuesioner dari responden dan diperoleh melalui wawancara dengan pimpinan organisasi yang akan menjadi tempat penelitian, dokumentasi agar memperoleh data yang diinginkan penulis.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari keterangan –keterangan pihak lain, misalnya melalui : dokumen- dokumen, arsip-arsip, literatur-literatur atau sumber tertulis relevan lainnya.
H. Teknik Pengumpulan data
1. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, dokumentasi didapatkan dari website, dan lembaga-lembaga lain atau sumber-sumber lain yang terkait dengan data yang menunjang dalam penelitian.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat bertujuan untuk memperoleh informasi yang didapatkan dari responden.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan responden memberikan respon atas pertanyaan tersebut. Penelitian ini peneliti mendatangi sendiri responden kemudian memberikan lembar kuesioner untuk memperoleh data yang diinginkan peneliti. Metode kuesioner ini dengan di beri skor atau di nilaikan dengan menggunakan skala likert dengan indeks 1-5.
Bobot nilai setiap jawaban yang di berikan sebagai berikut :
37
Sangat Setuju = 5
Setuju = 4
Netral = 3
Tidak Setuju = 2
Sangat Tidak Setuju = 1
I. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen bertujuan untuk menguji instrument penelitian yang telah disusun. Maka kuesioner yang telah dibagi akan menjalani dua tes terlebih dahulu, yaitu tes reliabilitas dan tes validitas.
1. Uji Reabilitas
Reabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.38 Tujuan dari uji reabilitas adalah untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner, sehingga saat diberikan berulang akan mendapatkan hasil yang konsisten. Uji reabilitas menggunakan program SPSS 20.
2. Uji Validitas
Uji validitas adalah item digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur, atau bisa melakukan penilaian langsung dengan metode korelasi person atau metode corrected item totalcorrelation.39
J. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas pada
38
Duwi Priyatno Spss, Analisis Statistic Data Lebih Cepat Lebih Akurat, (Yogyakarta: Medikom, 2011), h. 24
39
model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Jadi dalam hal ini yang diuji normalitas bukan masing-masing variabel independen dan dependen tetapi nilai residual yang dihasilkan dari model regresi.
2. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda juga perlu dilakukan pengujian mengenai sama atau tidak sama varians dari residual observasi atau dengan yang lain. Jika residual punya kesamaan dalam varians, disebut Homoskedatissitas dan jika varians tidak mempunyai persamaan disebut Heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk analisis regresi ganda yang terdiri atas dua variabel bebas atau lebih. Dengan teknik ini akan diukur pengaruh variabel X tersebut melalui besaran koefisien korelasi ( r ). Jika koefisiensi korelasi antar variabel X lebih besar dari 0,60 di katakan multikolinieritas, tetapi jika variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 dikatakan tidak terjadi multikolinieritas.
K. Analisis Regresi Berganda
Tujuan dari analisa ini adalah mengetahui besarnya pengaruh independen (gaya hidup dan kualitas produk) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Adapun rumus regresi berganda sebagai berikut:
KP = a + b1 GH+ b2 KPR+e Kterangan :
KP : Keputusan Pembelian Honda Vario 125 eSP
a : konstanta
b1 : koefisien regresi gaya hidup b2 : koefisien regresi kualitas produk
GH : gaya hidup (X1)
L. Uji Hipotesis
1. Uji secara simultan (Uji F)
Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas (X) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y).
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Fhitung dengan tingkat
kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan (sf) = (n-k)(k-1). Kriteria pengambilan keputusan yaitu :
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel
H0 ditolak Jika Fhitung > Ftabel
2. Uji secara parsial ( Uji T)
Untuk menguji variabel bebas (gaya hidup dan kualitas produk) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) dilakukan uji F, formulasi hipotesa yang dilakukan adalah:
Apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak berarti variabel bebas (gaya hidup dan kualitas produk) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian), dan begitu pula sebaliknya jika F hitung < F tabel maka H0 diterima berarti variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
3. Uji Determinan (R2)
Untuk mengetahui berapa besar persentase pengaruh antara variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y). Jika (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa kemampuan menjelaskan variabel bebas (X1 dan X2) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
BAB IV