• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian mengambil lokasi di desa Ujung Genteng yang terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang merupakan salah satu sentra produksi (penghasil) gula kelapa di Kabupaten Sukabumi. Waktu penelitian di lapang dilakukan pada pertengahan bulan Juni 2012 pada waktu produktif para pengrajin disana yaitu satu hari selama 8 jam kerja dan satu kali proses produksi selama 6-7 hari (satu minggu).Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh data dari para pengrajin gula kelapa serta data dari instansi-instansi terkait lainnya.Desa Ujung Genteng dipilih karena merupakan salah satu sentra penghasil gula kelapa terbesar di Kabupaten Sukabumi dimana sebelumnya belum terdapat penelitian yang mengangkat topik produksi gula kelapa di desa Ujung Genteng khususnya mengenai kajian finansial dan nilai tambah.

4.2 Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan adalah dengan metode deskriptif analis. Menurut Sumhudi (1991), metode deskriptif analisis merupakan suatu metode yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu fenomena sosial dan menjelaskan hubungan-hubungan yang terdapat didalamnya. Penelitian deskriptif yang digunakan adalah dengan metode survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dalam jangka waktu yang bersamaan dari suatu populasi dengan menggunakan daftar pertanyaan berbentuk questionnaire sebagai alat pengumpulan data (Nazir, 2003).

Penentuan sampel dalam menganalisis usaha skala rumah tanggadari produksi gula kelapa di desa Ujung Genteng dipilihberdasarkan lokasi terdekatdan mudah dijangkau, sehingga dapat menemukan sampel dengan waktu dan biaya yang lebih efisien. Pada saat penelitian berlangsung jumlah populasi dari pengrajin gula kelapa sendiri berdasarkan wawancara langsung dengan pengrajin, kepala desa serta masyarakat desa Ujung Genteng sebanyak 15 pengrajin gula kelapa dari ± 120 pengrajin gula kelapa yang ada di desa Ujung Genteng yang tersebar di beberapa RT.Sehingga dengan demikian satu sampel saja sebenarnya sudah mewakili ke ± 120 pengrajin, namun untuk menguatkan sumber data yang akan diperoleh maka peneliti mengambil beberapa sampel dalam responden pengrajin gula kelapa tersebut.

4.3 Data dan Instrumentasi

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui serangkaian wawancara mendalam (in-depth interview) dan pengamatan langsung di lapangan (direct observation) beserta penyebaran kuesioner dalam lampiran 3dengan pengrajin gula kelapa dan pihak pengolah/pengrajin yang telah menjadi plot sampel penelitian. Data yang dikumpulkan merupakan data kegiatan produksi minimal selama satu minggu

kegiatan produksi berlangsung. Alasan yang menjadi pokok mendasar teknik pengambilan data seperti ini mengingat waktu pelaksanaan (kegiatan) produksi gula kelapa diantara pengrajin yang satu dengan yang lain itu tidak sama dan belum dapat dipastikan apakah seorang pengrajin akan melaksanakan kegiatan produksinya setiap hari. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor desa Ujung Genteng, Badan Pusat Statistik (BPS), Pusat Data dan informasi Pertanian (Pusdatin), lembaga terkait lainnya serta situs (web) yang dapat menggambarkan situasi terkini dari perkembangan industri gula kelapa di Indonesia khususnya untuk desa Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode surveylapang di desa Ujung Genteng melalui kuesioner yang ditanyakan kepada pengrajin gula kelapa diperoleh data berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan pengrajin (15 responden) dalam menghasilkan produk gula kelapa dan kepada pihak pengelola/investor melalui perwakilannya untuk menanyakan sumber permodalan dan kemitraan yang dibina dengan pengrajin.Selanjutnya melalui kantor desa untuk mendapatkan data-data pendukung yang terkait dengan desa Ujung Genteng khususnya para pengrajin gula kelapa. Data pendukung diperoleh melalui pencatatan langsung saat wawancara dengan kepala desa dan juga berdasarkan catatan tertulis yang ada di setiap dinding kantor desa karena tidak diperolehnya sumber data melalui softcopy dari komputer di kantor desa tersebut.

4.5 Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data merupakan bagian yang terpenting dalam setiap penelitian, dengan mengolah data yang diteliti sehingga membuat data tersebut menjadi lebih mudah dipahami agar nantinya dapat memecahkan masalah yang ada sekaligus dapat mencapat tujuan penelitian yang dirancang.Dalam mengolah data yang telah diperoleh, peneliti memilih untuk mengkaji penelitian tersebut dengan kajian finansial untuk melihat struktur biaya, berapa besar penerimaan dan keuntungan serta perhitungan R/C Rasio, dan Break Even Point.Selanjutnya juga akan dianalisis dengan nilai tambah Hayami mengingat analisis ini sangat cocok untuk digunakan dalam menganalisis tentang industri rumah tangga pengolahan gula kelapa di desa Ujung.

4.5.1 Analisis Data

Untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan, digunakan perhitungan:

Untuk mengetahui biaya produksi (total biaya) artinya seluruh biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tetap ditambah biaya variabel dalam proses pengolahan gula kelapa digunakan rumus:

TC = FC + VC Dimana:

FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) atau total biaya tetap industri gula kelapa, meliputi biaya penyusutan peralatan dan biaya biaya bunga modal investasi (Rupiah)

VC = Variable Cost (Biaya Variabel) atau total biaya biaya variabel industri gula kelapa, meliputi biaya bahan baku, bahan penolong, biaya bahan bakar, dan biaya tenaga kerja.

a. Analisis Penerimaan

Untuk menganalisis penerimaan yang merupakan hasil kali antara harga jual gula kelapa dengan total produksi gula kelapa digunakan rumus:

TR = Q x Pq Dimana:

TR = Total Revenueatau penerimaan total industri gula kelapa (Rupiah) Q = Jumlah produksi gula kelapa (kg)

Pq = Harga tiap satuan produksi gula kelapa (Rupiah)

b. Analisis Keuntungan dan Profitabilitas

Untuk menganalisis keuntungan dimana merupakan selisih antara total penerimaan pada usaha pengolahan gula kelapa dalam satu kali proses produksi dengan total biay produksi dalam satu proses produksi digunakan rumus:

π = TR – TC Dimana:

π = Keuntungan industri gula kelapa (Rupiah) TR = Total Penerimaan industri gula kelapa (Rupiah) TC = Total Biaya industri gula kelapa (Rupiah)

Untuk menganalisis profitabilitas industri gula kelapa skala rumah tangga di desa Ujung Genteng yaitu dengan membandingkan antara keuntungan industri gula kelapa yang diperoleh dengan total biaya yang telah dikeluarkan dan dikalikan 100% yang dirumuskan sebagai berikut:

Profitabilitas = � � 100%

Keterangan :

π (Profit) = keuntungan industri gula kelapa (Rupiah)

TC (Total Cost) = biaya total industri gula kelapa (Rupiah) Kriteria yang digunakan dalam perhitungan profitabilitas adalah :

Profitabilitas > 0 berarti industri gula kelapa yang dijalankan menguntungkan Profitabilitas ≤ 0 berarti industri gula kelapa yang dijalankan tidak menguntungkan

4.6 Definisi Operasional

Pada penelitian ini batasan-batasan serta pengukuran variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

Pada penelitian ini batasan-batasan serta pengukuran variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Analisis usaha adalah analisis terhadap kelangsungan sebuah usaha yang ditinjau dari berbagai hal yang meliputi perhitungan biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas, besarnya risiko serta efisiensi usaha.

2. Industri gula kelapa adalah kegiatan pengolahan nira yang merupakan bahan baku utama menjadi gula kelapa lalu menjualnya.

3. Industri rumah tangga adalah industri dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksinya antara 1 sampai 4 orang.

4. Responden adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang data penelitian yang sedang diteliti. Responden dalam penelitian ini adalah pengolah/pengrajin gula kelapa skala rumah tangga di desa Ujung Genteng yang berstatus pemilik pengolah.

5. Biaya total adalah seluruh biaya yang digunakan dalam proses produksi gula kelapa yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).

6. Biaya tetap adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi gula kelapa yang besarnya tidak dipengaruhi jumlah produksi gula kelapa yang dihasilkan dan dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). Biaya tetap dalam penelitian ini meliputi :

a. Biaya penyusutan peralatan

Biaya penyusutan merupakan pengurangan nilai barang-barang modal karena barang modal tersebut terpakai dalam proses produksi/karena faktor waktu, yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, jerigen, pisau sadap, wajan, saringan, cetakan, plastik, dan tenggok. Biaya penyusutan peralatan dalam penelitian ini dihitung menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method) dengan rumus sebagai berikut :

Penyusutan = �� �� −�� �� ℎ�

7. Biaya variabel adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi gula jawa yang besarnya berubah-ubah secara proporsional terhadap jumlah produksi gula jawa yang dihasilkan, yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). Biaya variabel dalam penelitian ini meliputi :

a. Biaya bahan baku (nira kelapa)

b. Biaya bahan penolong (kapur sirih dan tatal nangka)

c. Biaya bahan bakar (kayu bakar)

d. Biaya pengemasan (daun jati kering)

e. Biaya transportasi

f. Biaya tenaga kerja

8. Penerimaan merupakan perkalian antara jumlah produksi gula kelapa dengan harga per satuan produk gula kelapa yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).

9. Keuntungan adalah selisih antara penerimaan total dengan biaya total industri gula kelapa yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).

10. Profitabilitas adalah perbandingan antara keuntungan dengan biaya total industri gula kelapa yang dinyatakan dalam satuan persen (%). Kriteria yang digunakan dalam perhitungan profitabilitas adalah apabila profitabilitas > 0 maka industri gula kelapa menguntungkan dan apabila profitabilitas ≤ 0 maka industri gula kelapa tidak menguntungkan.

5 KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

Dokumen terkait