• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

H. Metode Penelitian

Untuk memperoleh informaasi yang sesuai dengan yang dirumuskan dalam permasalahan dan tujuan penelitian, perlu suatu desain atau rencana menyeluruh tentang urutan kerja penelitian, yaitu :

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma merupakan suatu kepercayaan atau prinsip dasar yang ada dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara pandangnya terhadap dunia.17 Paradigma kontruktivis berbasis pada pemikiran umum tentang teori-teori yang dihasilkan oleh peneliti dan teoritis aliran kontruktivis. Paradigma ini memandang bahwa kenyataan itu hasil konstruksi atau bentukan dari manusia itu sendiri. Kenyataan itu bersifat ganda, dapat dibentuk, dan merupakan satu keutuhan. Kebanyakan ada sebagai hasil dari kemampuan berpikir seseorang. Pengetahuan hasil dari bentukan manusia itu tidak bersifat tetap tapi berkembang terus. Penelitian kualitatif dengan berlandaskan paradigma konstruktivisme yang berpandangan bahwa pengetahuan itu bukan hanya merupakan hasil pengalaman terhadap fakta, tetapi juga merupakan hasil konstruksi

17

Indiwan S.W.W, Semiotika Komunikasi: Aplikasi praktis bagi penelitian dan skripsi komunikasi, (Jakarta: Mitra Citra wacana Media, 2013). Hlm. 165

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pemikiran subjek yang diteliti. Pengenalan manusia terhadap realitas sosial

berpusat pada subjek dan bukan pada objek, hal ini berarti bahwa ilmu pengetahuan bukan hasil pengalaman semata, tetapi merupakan juga hasil konstruksi oleh pemikiran.18

Little Jhon mengatakan bahwa teori-teori aliran kontruktivis ini berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang objektif, tetai dikontruksi melalui proses interaksi dalam kelompok, masyarakat, dan budaya.19

Sedangkan jenis penelitian menggunakan analisis semiotik model Charles S Pierce. Penulis memilih penelitian analisis semiotik karena sesuai dengan subyek yang diteliti mengenai iklan di televisi. Dan menjelaskan makna pesan dalam iklan Djarum Super.

2. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah iklan Djarum Super “I Dare” versi Salt Flat Bolivia dengan durasi waktu 60.02 detik.

3. Subyek, Obyek, Wilayah, dan Waktu Penelitian.

Subyek dalam penelitian ini adalah kata “I Dare” dalam iklan Djarum Super versi “Salt Flat Bolivia”, dengan obyek penelitian ilmu komunikasi yang terdapat dalam pesan iklan. Untuk wilayah penelitiannya adalah iklan Djarum Super “I Dare” versi Salt Flat Bolivia, karena menurut peneliti iklan ini dapat memberikan sudut pandang lain dalam pemaknaan makna pesan yang ingin disampaikan. Untuk waktu penelitiannya adalah 26

18

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung : Rosdakarya, 2012), hlm. 140.

19

Desember 2017 – 26 Januari 2018 dengan data video yang di ambil di youtube.

4. Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini, ada dua macam jenis data yang digunakan oleh penulis untuk mendukung penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Data primer

Data primer dalam penelitian ini yakni iklan Djarum Super “I Dare” versi Salt Flat Bolivia. Baik data yang berupa audio maupun visual yang terdapat dalam iklan.

b. Data Sekunder

Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang mendukung data primer, seperti kamus, buku-buku yang berhubungan dnegan penelitian, internet, catatan kuliah, penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian penulis, dan sebagianya.

5. Tahapan Penelitian

Tahapan yang dilakukan penulis dalam penelitian analisis semiotik ini, antara lain :

a. Mencari topik yang menarik

Sebelum menentukan judul penelitian, point pertama yang dilakuakan peneliti adalah mengidentifikasi topik penelitian. Dalam hal ini peneliti mencoba mengeksplorasi topik yang peneliti anggap menarik. Topik yang bagus akan melahirkan masalah yang baik pula dan tentunya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id memunculkan judul yang menarik. Dan pada akhirnya penulis memilih

topik tentang makna pesan iklan Djarum Super. b. Merumuskan masalah.

Masalah dirumuskan berdasarkan sisi menarik topik yang akan dikaji beserta dengan tujuan yang hendak dicapai.

c. Merumuskan manfaat.

Manfaat dirumuskan berdasarkan dua pandangan, yakni pandangan teoritis dan praktis.

d. Menentukan metode penelitian.

Pada tahap ini penulis memutuskan metode yang sesuai dengan fenomena yang akan dikaji. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian analisis semiotik model Charles S Pierce. Dikarenakan tujuan dari penulis adalah untuk mengetahui makna pesan yang disampainakan dalam iklan Djarum Super “I Dare” versi Salt Flat Bolivia.

e. Menganalisis data

Analisis data dilakukan dengan menjelaskan data audio dan visual yang ada dalam beberapa scene yang terdapat makna pesan yang akan dicari. f. Menarik kesimpulan

Menarik kesimpulan dengan membuat laporan penelitian yang sudah dianalisis dan tersusun secara sistematis.

6. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yakni :

a. Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumentasi dilakukan dengan cara mengelompokkan scene-scene terpilih untuk mencari makna pesan atas tanda-tanda dan simbol-simbol yang muncul dalam setiap scene menggunakan analisis Charles S Pierce.

b. Studi pustaka

Dilakukan dengan melengkapi dan membaca literatur sebagai bahan dan panduan penulis dalam mengkaji penelitian. Bahan tersebut dijadikan refrensi bagi penulis dalam mengidentifikasi dan mendeskripsi masalah penelitian. Data-data untuk melengkapi penelitian ini didapat dari berbagai sumber informasi yang tersedia, seperti buku, jurnal dan internet.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis semiotik model Charles S Pierce. Pierce menyebut tanda sebagai representamen dan konsep, benda, gagasan, dan seterusnya, yang diacunya sebagai objek. Makna (impresi, kogitasi, perasaan, dan seterusnya) yang kita peroleh dari sebuah tanda oleh Pierce diberi istilah interpretan. Tiga dimensi ini selalu hadir dalam signifikasi. Oleh karena itu, Pierce memandang sebagai sebuah struktur triadik.20

20

Marcel Danesi, Pesan, tanda, dan makna ; Buku Teks Dasar mengenai Semiotika dan Teori

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Bagan 1.2

Teknik Analisis data Representamen

Objek Interpretan

Bagi Pierce, tanda “is something which stands to somebody for something in some respect or capacity”. Sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi, oleh Pierce disebut ground. Konsekuensinya, tanda (sign atau reperesentamen) selalu terdapat dalam hubungan triadik, yakni ground, object, dan interpretant. Atas dasar hubungan ini, Pierce mengadakan klasifikasi tanda. Tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya menjadi qualisign, sinsign, dan legisign. Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda, misalnya kata-kata kasar, keras, lemah, lembut, merdu. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda. Legisign adalah norma yang dikandung oleh tanda, misalnya rambu lalu lintas.

Berdasarkan objeknya, Pierce membagi tanda atas icon (ikon), index (indeks), dan symbol (simbol). Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersift kausal atau hubungan sebab-akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada

kenyataan. Sedangkan simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dan petandanya.21

Tabel 1.4 Trikotomi Pierce

Icon Index Symbol

Penandaan Obyek/Karakter Sebab-Akibat Konvensi Proses Dapat dilihat Dapat digambarkan Harus dipelajari

Trikotomi milik Pierce ini lebih mudah digunakan untuk memberikan makna terhadap gambar atau foto atau objek visual dengan perspektif yang dimiliki oleh peneliti semiotik.22

Berdasarkan interpretant, tanda(sign, representamen) dibagi atas rheme, dicent sign atau decisign dan argument. Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. Dicentsign atau dicisign adalah tanda sesuai kenyataan. Dan argument adalah tanda yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu.23

I. Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan suatu penelitian diperlukan sistematika pembahasan yang bertujuan untuk memudahkan penelitian, langkah-langkah pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan berisi latar belakang dan fenomena

mengapa penelitian ini dilakukan, yang kemudiian

21

Mansoer Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm.41.

22

Rahcmah Ida,Metode Penelitian: studi media dan kajian Budaya, (jakarta : Prenada media group, 2014), Hlm. 81.

23

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dilanjutkan dengan menguraikan beberapa rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian baik secara teoritis maupun praktis.

Dokumen terkait