• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Secara umum metode tersebut dirasa sangat cocok bila dikaitkan dengan rumusan masalah yang digunakan yakni pertanyaan how (bagaimana).

Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dipilih karena peneliti bermaksud untuk memahami dan menjelaskan sebuah fenomena. Karenanya

temuan-temuan yang mungkin saja tidak terduga sebelumnya. Metode deskriptif juga diharapkan dapat menggambarkan runtutan fakta-fakta yang sistematis atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Secara teoritis deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan fenomena yang ada baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan peradaban dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya (Sukmadinata, 2006:72).

Selain itu studi deskriptif juga merupakan jenis penelitian yang memberikan suatu gambaran yang detil mengenai latar belakang serta sifat-sifat khas dari suatu peristiwa. Obyek penelitian dari suatu kasus atau peristiwa tersebut bisa berupa peristiwa kontemporer di mana peristiwa tersebut tidak dapat dikontrol (Yin, 2005: 1). Oleh karena itu peneliti akan melihat latar belakang serta sifat-sifat yang khas yang dimiliki oleh proses produksi progam acara Karang Tumaritis di stasiun TVRI D.I. Yogyakarta. Dengan ikut terjun langsung ke lapangan untuk melihat langsung bagaimana proses manajemen produksi yang dijalankan oleh program acara Karang Tumaritis di TVRI D.I. Yogyakarta. Di mana peneliti ingin melihat bagaimana proses manajeman produksi yang dilakukan dalam mengelola sumber-sumber internal pegelola program acara Karang Tumaritis yang ditayangkan oleh TVRI D.I. Yogyakarta.

1. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah stasiun TVRI D.I. Yogyakarta dan Obyek dari penelitian ini adalah pemilihan program acara Karang Tumaritis yang meliputi proses pra produksi – produksi – pasca produksi sesuai pola dalam produksi program televisi seperti yang telah dijelaskan di atas.

Karang Tumaritis dipilih karena menawarkan aspek pendidikan di dalam sajian acara, tidak hanya programnya yang memberikan informasi kepada penontonnya dengan mengundang narasumber-narasumber yang ahli dibidangnya masing-masing menurut tema yang di usung setiap episodenya. Namun, memberikan pendidikan kebudayaan juga di mana atmosfer nilai-nilai kebudayaan Jawa yang kental dalam setiap adegannya terlebih di sepanjang acara menggunakan bahasa Jawa “krama” di mana secara tidak langsung memberikan stimulan kepada penonton untuk memahami isi acara dengan memelajari bahasa Jawa. Kehadiran wayang Ki Semar Bodronoyo pun juga ikut memperlengkap program acara yang menginspirasi dan mendidik.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung di stasiun Televisi Penyiaran Publik TVRI D.I. Yogyakarta pada program acara Karang Tumaritis yang beralamat di Jalan Magelang Km 4,5 Sleman, D.I. Yogyakarta 55284. Sedangkan waktu yang di tempuh yakni setiap hari kerja mulai bulan

3. Teknik Pengambilan Data

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan maka kegiatan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi diantara subyek yang diriset, sehingga keunggulan metode ini adalah data yang dikumpulkan dalam dua bentuk interaksi dan percakapan. Observasi di sini diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa mediator sesuatu obyek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan obyek tersebut, serta didukung oleh data-data seperti rundown, hasil liputan, daftar pertanyaan, daily rundown, jadwal teknis tugas. Dan evaluasi paska-produksi (Yin, 2005: 114).

Teknik observasi diperlukan sebagai sumber bukti tambahan mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Observasi akan menambah dimensi-dimensi baru untuk pemahaman fenomena yang sedang diteliti (Yin, 2005:110). Sehingga peneliti langsung masuk kedalam lingkungan kerja perusahaan media TVRI D.I. Yogyakarta untuk mengumpulkan dan memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian.

b. Wawancara

Salah satu sumber informasi dalam penelitian ini yang sangat penting adalah dengan wawancara. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa crew dari program acara Karang Tumaritis di TVRI D.I. Yogyakarta.

Dalam penelitian kualitatif, alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah interview guide yang dilakukan dalam bentuk pertanyaan baik itu yang telah digariskan maupun yang muncul secara sepontan. Wawancara yang dilakukan diharapkan dapat melangkapi apa yang tidak diperoleh dalam pengamatan penelitian (Rahmat, 2003: 98). Wawancara sendiri merupakan cara yang bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi rancana atau ide-ide yang dipikirkan seseorang untuk menyusun strategi.

Pada penelitian ini yang diwawancarai adalah pihak-pihak yang berkaitan dengan program acara Karang Tumaritis meliputi HRD TVRI, Pimpinan Program TVRI, Produser acaradan Divisi Teknik guna mencari informasi yang lebih detail mengenai manajemen produksi yang ada di dalam program acara Karang Tumaritis di TVRI Yogyakarta dalam upaya pelestarian budaya tradisional.

c. Data Sekunder

bahan-bahan tertulis berupa arsip dan buku yang berhubungan dengan penulisan ini.

d. Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumen diperlukan untuk mendukung serta menambah bukti dari sumber-sumber data yang lain. Dokumen diperlukan untuk memverifikasi data yang ditemukan dalam wawancara maupun observasi langsung. Adapun dokumen yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen administratif yang dimiliki oleh stasiun TVRI D.I. Yogyakarta yang berhubungan dengan penyelenggaraan program acara Tarang Kumaritis.

4. Teknik Analisis Data

Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwasannya penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat proses manajemen produksi program acara Karang Tumaritis yang tayang di TVRI D.I. Yogyakarta.

5. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini menggunakan pedoman penulisan skripsi yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

6. Triangulasi Data

Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan metode yang disebut trianggulasi data di mana trianggulasi merupakan persoalan penting dan bersifat krusial dalam upaya pengumpulan data agar data

yang diperoleh berupa data yang valid dan reliable. Validitas data dalam penelitian komunikasi kualitatif lebih merujuk pada tingkat sejauh mana data yang diperoleh telah secara akurat mewakili relalitas atau gejala yang diteliti.

Penulis mengambil triangulasi sumber untuk penelitian ini, yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara dan membandingkan data hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam triangulasi sumber ini, penulis melakukannya dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Kemudian untuk triangulasi metode yang dipilih yaitu menggunakan pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan dengan berbagai sumber data. Penulis menggunakan wawancara, pengamatan dan dokumentasi yang kemudian penulis akan mengeceknya dengan berbagai sumber data seperti kata-kata dan tindakan, sumber tertulis dan foto.

Pada penelitian ini penulis menggunakan triangulasi sumber yaitu mewawancarai orang-orang yang terlibat pada proses produksi Karang Tumaritis di TVRI D.I Yogyakarta, narasumber Karang Tumaritis dan pemirsa Karang Tumaritis. Kemudian penulis membandingkan hasil

saat penelitian dan isi dokumen tentang acara tersebut. Sedangkan untuk triangulasi metode maka menggunakan teknik wawancara, pengamatan dan menggunakan dokumentasi. Sumber-sumber tertulis dan arsip tentang Karang Tumaritis akan digunakan untuk mengecek hasil yang telah didapatkan.

Dokumen terkait