A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian
Lokasi yang penulis gunakan dalam penelitian adalah SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang. Sekolah tersebut dipilih sebagai lokasi dalam penelitian dengan alasan sebagai berikut :
a. SDN Cijeungjing 1 adalah sekolah inti yang memiliki jumlah siswa cukup banyak dengan potensi dibidang olah raga.
b. Sarana olah raga sekolah tersebut cukup mendukung, sehingga memudahkan dan membantu proses pembelajaran.
c. Guru SDN Cijeungjing 1 sangat mendukung dan membiasakan warga sekolah dalam hidup sehat dan bersih. Hal ini dinilai positif dan dapat mempermudah peneliti dalam proses penelitian.
Gambar 3.1
Denah SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede
U
Jalan Raya Cijeungjing
Kelas III Kelas I WC Guru Kelas II Ruang Kesenian WC Murid Ruang Guru Kelas VI Kelas V Kelas IV Perpustakaan
31
2. Waktu penelitian
Lama penelitian adalah selama 5 bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan Mei 2013. Karena penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar, maka kegiatan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus hingga permasalahan dapat di atasi. Untuk itu diperlukan waktu yang cukup lama untuk penelitian ini.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Uraian Kegiatan Bulan
Januari Febuari Maret April Mei Juni
1 Membuat proposal √ 2 Seminar proposal √ 3 Pelaksanaan 1. Siklus 1 √ √ 2. Siklus 2 √ 3. Siklus 3 √ 4 Revisi √ √ 5 Sidang skripsi √
32
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 39 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan. C. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi sebagian siswa kelas V SDN Cjeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang mengalami kesulitan dalam melakukan passing dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola. Peneliti akan mempersiapkan pembelajaranpassing dengan kaki bagian dalam melalui teknik jigsaw. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom
Action Research).
Berdasarkan pendapat Ebbut (Wiriaatmadja, 2005: 12) menjelaskan bahwa:
Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakn dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Sedangkan menurut Hopkins (Muslich, 2009: 8) mengemukakan:
Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk reflktif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam pembelajaran.
Menurut Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 12) mengemukakan
Penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalisme dan keadilan dari: a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka; b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan itu; c) situasi yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan praktek itu.
33
Dapat disimpulkan bahwa tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki berbagai permasalahan nyata dalam peningkatan mutu dan hasil pembelajaran siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang mengacu pada model spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2005:66) yang dimulai dari suatu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, kemudian mengadakan perencanaan kembali untuk siklus selanjutnya. Pelaksanaan siklus dilakukan secara berulang-ulang sampai peningkatan yang diharapkan tercapai.merujuk pada model siklus Kemmis dan Taggart, gambaran prosedur atau alur penelitian ini tampak pada gambar berikut :
Gambar 3.2
Bagan Model Spiral dari Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja (2005: 66) PLAN ACTION OBSER REFLEC PLAN ACTION OBSERV REFLECT PLAN ACTION OBSERV REFLECT PLAN ACTION OBSERV REFLECT
34
Gambar di atas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang diawali dengan tindakan (planing) yaitu rencana tindakan yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau perubahan perilaku sebagai solusi; penerapan tindakan (action) yaitu sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, perubahan, dan peningkatan yang diinginkan; mengobservasi yaitu aktivitas mengamati proses dan hasil dari suatu tindakan yang akan dilakukan; dan melakukan refleksi (reflection) yaitu suatu kegiatan mengkaji, dan melihat dan mempertimbangkan hasil dari suatu tindakan. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan, maka rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatutindakan sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
D. Prosedur penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.
Untuk melihat kemampuan awal siswa dalam melakukan gerak dasar
passing dengan kaki bagian dalam, guru memberikan latihan kepada siswa tanpa
ada petunjuk teknis dari guru, hal tersebut dilaksanakan supaya menjadi bahan evaluasi.
Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan (planing)
a. Peneliti merencanakan perbaikan terhadap kondisi awal yang dianggap kurang memuaskan dalam pelaksanaan pembelajaran permainan sepak bola melalui perbaikan RPP setiap siklus.
b. Membuat lembar observasi yang bertujuan mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa.
35
c. Membuat alat evaluasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa pada materi passing dalam permainan sepak bola.
2. Penerapan Tindakan (action) a. Kegiatan awal pembelajaran
1) Guru melakukan apersepsi mengenai olahraga sepak bola sebelum kegiatan pembelajaran.
2) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
3) Mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif memusatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran sepak bola. b. Kegiatan inti
1) Guru mendemontrasikan gerak mengoper atau passing yang benar.
2) Guru melaksanakan penerapan teknik jigsaw untuk passing dalam pembelajaran permainan sepak bola.
a). siklus 1 : Siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Latihan yang pertama, siswa saling berhadapan antar kelompok. jarak untuk melakukan passing sekitar 5 meter. Latihan yang kedua, siswa melakukan passing dengan dipantulkan ke tembok, masing-masing siswa melakukan sebanyak 5 kali.
b). Siklus 2 : latihan yang pertama, siswa membuat lingkaran tetapi diberi jarak antar siswa yang ada di sampingnya. Latihan yang kedua, siswa di bagi 4 kelompok dengan berbanjar menghadap gurunya. Bola dioperkan dari siswa yang pertama sampai akhir.
c). Siklus 3 : latihan yang pertama, siswa dibagi menjadi 4 kelompok berjajar berkelompok berhadapan menjadi silang. Latihan yang kedua, siswa dibagi menjadi 4 kelompok, 2 kelompok berpasangan. Siswa melakukan passingkepada
36
3) Siswa melakukan Tanya jawab tentang hal-hal yang masih kurang dipahami
c. Kegiatan Akhir
1) Guru menyimpulkan pembelajaran dengan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa saat melakukan passing. 2) Siswa melakukan tes passing.
3) Guru memberikan penguatan dan tindak lanjut. 3. Pengamatan (Observasi)
Selama melaksanakan tindakan pembelajaran, guru sebagai peneliti bertindak sebagai observer atau mencatat segala temuan dalam pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan fokus penelitian, baik aktivitas maupun hasil belajar dengan format pengamatan yang telah disiapkan guru.
4. Refleksi
Guru sebagai peneliti melakukan analisis dan refleksi hasil tindakan pembelajaran, untuk keperluan analisis dilakukan dengan memeriksa lembaran-lembaran pengamatan tentang catatan data yang ditemukan di lapangan, mengkaji satuan pembelajaran dan hasil kegiatan siswa. Dari hasil tersebut dijadikan bahan rekomendasi untuk bahan perencanaan siklus selanjutnya bila hasil dari kegiatan siklus yang telah dilakukan belum mencapai tujuan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. IPKG 1 ( Instrumen Penilaian kinerja Guru )
IPKG 1 ini digunakan untuk mengukur perencanaan tindakan, dalam hal ini kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran meningkatkan kemampuan
passing dalam permainan sepak bola melalui teknik jigsaw pada siswa kelas V
SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.
Adapun komponen rencana pembelajaran yang terdapat dalam IPKG 1 adalah sebagai berikut:
37
a. Perumusan tujuan pembelajaran
b. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, sumber belajar, dan metode pembelajaran.
c. Merencanakan skenario pembelajaran.
d. Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian. e. Tampilan dokumen rencana pembelajaran.
(format terlampir)
2. IPKG 2 ( Instrumen Penilaian Kinerja Guru )
IPKG 2 digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan passing dalam permainan sepakbola melalui teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang, Yang dibahas adalah kinerja guru dalam meningkatkan kemampuan passing dalam permainan sepakbola melalui teknik Jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.
Adapun aspek yang diamati dalam Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2 (IPKG 2) adalah sebagai berikut:
a. Pra pembelajaran b. Membuka pembelajaran c. Mengelola inti pembelajaran
d. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pemebelajaran penjas e. Melaksanakan evaluasi proses dan hasil
f. Kesan umum kinerja guru/calon guru (format terlampir)
3. Lembar Aktivitas Siswa
Lembar aktivitas siswa untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terkait dengan nilai kerjasama, sportivitas, dan kedisiplinan siswa saat pembelajaran.
4. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian tindakan dengan membandingkan nilai yang
38
diperoleh setiap siklusnya, sehingga mengetahui peningkatan prestasi dan perubahan siswa dalam melakukan passing.
Alat untuk mengukur hasil belajar siswa pada saat pembelajaran passing dengan kaki bagian dalam melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah kemampuan siswa dalam melakukan:
a. Ayunan kaki
b. Perkenaan kaki dengan bola c. Arah bola hasil passing 5. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mendokumentasikan kejadian-kejadian luar biasa atau temuan, sebagai bahan pertimbangan dan pendukung bagi perencanaan dan pelaksanaan tindakan dalam memperbaiki pembelajaran selanjutnya maupun hasil evaluasi.
F. Teknik Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Mengumpulkan data hasil observasi dari IPKG 1, selanjutnya dianalisis untuk merencanakan perencanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. 2. Mengumpulkan data hasil observasi dari IPKG 2, selanjutnya dianalisis
untuk merencanakan perencanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. 3. Mengumpulkan data berupa nilai aktivitas siswa yang terdapat dalam
lembar hasil observasi aktivitas siswa.
4. Menganalisis perubahan hasil belajar siswa yang terdapat dalam lembar tes hasil belajar siswa.
G. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Tekhnik Pengolahan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan data kualitatif, dilakukan saat pelaksanaan refleksi dari setiap siklus pemerolehannya berdasarkan setiap tindakan. Pengolahan data ini dilakukan setelah data terkumpul yang diperoleh dari seluruh unstrumen penelitian hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, tes praktek dan data hasil dibaca, dipelajari, dan ditelaah.
39
2. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2005: 89) mengemukakan pengertian analisis data adalah sebagai berikut:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematika data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit menyusun pola, melakukan sintesis, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain.
Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu: a. Reduksi Data
Dalam tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, transformasi data kasar yang diperoleh menjadi informasi hasil tindakan.
b. Paparan Data
Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display data atau penyajian data yang digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk paparan naratif dan representative grafik.
c. Penyimpulan
Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena, dan proposisi. Selanjutnya data tersebut disusun dan dikategorisasikan, kemudian disajikan, dimaknai, disimpulkan dan terakhir diperiksa keabsahannya.
Kriteria kelulusan mata pelajaran penjaskes materi pembelajaranpassing dalam permainan sepakbola melalui teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang menggunakan standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang dibuat oleh guru penjaskes dengan rata-rata 70.
40
H. Validasi Data
Keabsahan data penelitian dapat dilihat dari kemampuan menilai data dari aspek validitas data penelitian. Untuk menguji validitas penelitian dapat dilakukan dengan teknik triangulasi, member chek, Audit Trial dan expert
opinion. Wiriaatmadja (2005: 45)
1. Triangulasi, adalah memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti
dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti (observer/peneliti/penulis, bersama pendapat guru penjas) secara kolaboratif.
Triangulasi dilakukan dengan cara membandingkan serta mendiskusikan
hasil yang dilaksanakan setelah siklus bersama dengan teman sejawat. Adapun yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Mengkaji kurikulum yang digunakan peneliti, yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006.
b. Mengkaji materi pembelajaran yang digunakan penelitian sesuai program pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar kelas V dengan menyesuaikan kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar.
c. Peneliti berdiskusi dengan Tirta S.Pd. selaku guru penjas SDN Cijeungjing 1 dengan waktu pelaksanaan pada hari jum’at 22 Maret 2013 dengan lokasi SDN Cijeungjing 1.
2. Memberchek dilakukan untuk mengecek kebenaran dan kesahihan data.
Dalam proses ini data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan dikonfirmasikan kepada guru dan siswa melalui kegiatan reflektif pada setiap akhir pembelajaran melaui diskusi.
Maka kegiatan yang akan dilakukan adalah mengecek; a. Daftar hadir kelas V SDN Cijeungjing 1
b. Nomor induk siswa c. Daftar 1
41
3. Audittrial yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpul
data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing dan teman-teman mahasiswa.
Kegiatan tersebut harus tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran, tentang;
a. Data awal (hasil observasi) tes passing sepak bola peserta didik.
b. Data akhir hasil observasi nilai aktifitas peserta didik, dan nilai akhir belajar peserta didik pada setiap siklus dalam pembelajaran melalui beberapa macam latihan.
c. Membandingkan dan mendiskusikan serta menganalisis data tersebut. 4. Expert Opinion, yaitu meminta nasehat kepada pakar khususnya yang
menguasai bidang kajian penelitian yang sedang dilakukan. Adapun Caranya adalah dengan mengaudit keseluruhan aktivitas penelitian dalam melakukan penelitian yang dilakukan oleh dosen pembimbing I (Dr. Herman Subarjah, M.Si) dan dosen pembimbing II (Dewi Susilawati, M.Pd) yang didalamnya mencakup dari bagaimana peneliti memulai penelitian dan menemukan masalah, memasuki lapangan, menemukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukan oleh peneliti sendiri.
100 BAB V