• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

A. Jenis Penelitian

Dalam suatu penelitian, jenis penelitian dapat dilihat dari tujuan, sifat, bentuk dan sudut penerapannya. Peneliti menggunakan jenis penelitian hukum empiris yaitu dengan cara mengamati kegiatan atau fakta-fakta yang dianggap relevan dengan perihal penelitian kemudian melakukan penelitian untuk dapat menjelaskan serta mengembangkan fakta sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal

60

ini dikarenakan bahwa penelitian ini lebih menekankan pada data lapangan sebagai objek yang diteliti. 1

Peneliti dalam hal ini akan mengamati bagaimana pelanggaran yang dilakukan para pemuda dan pemudi yang menyebabkan merarik pocol diberlakukan di desa tersebut dan bagaimana keharmonisan dalam rumah tangga pelaku merarik pocol dalam perspektif Maqashid Syariah.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan adalah bukan dalam bentuk angka-angka (rumusan statistik),2 melainkan data tersebut berdasarkan naskah wawancara, catatan lapangan, memo, dokumen pribadi, dokumen resmi lainnya. Sehingga menjadi tujuan dari penelitian ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas.

Pendekatan yang digunakan peneliti adalah agar untuk mengetahui hakikat makna di balik fenomena merarik pocol yang diberlakukan dan untuk mengetahui keharmonisan dalam rumah tangga pelaku merarik pocol di Desa Gapuk, yaitu salah satunya dengan cara mewawancarai para pelaku merarik pocol, wali pelaku dan sebagian masyarakat di desa tersebut.

1 Bahder Johan Nasution, Metode penelitian ilmu hukum (Bandung: Mandar Maju, 2008), hlm. 123

2 Lexy, J Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 131.

C. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti merupakan instrumen sekaligus pengumpulan data, dengan kata lain kehadiran peneliti sebagai pengamat penuh dan juga statusnya diketahui oleh subyek dalam penelitian.

Di sini kehadiran peneliti diharapkan bisa lebih memahami apa yang diinginkan dari diberlakukannya merarik pocol dan peneliti berharap dengan kehadiran peneliti bisa mendapat jawaban dari fenomena dibalik merarik pocol dan dapat memberi sedikit masukan bagi para pelaku merarik pocol dan masyarakat desa agar untuk mengurangi pelanggaran adat yang bisa menyebabkan

merarik pocol diberlakukan dan juga memberi masukan bagi para pelaku yang

sudah terlanjur melakukan merarik pocol tersebut agar tujuan dalam pernikahan yang dilakukan sesuai dengan tujuan pernikahan dalam hukum Islam dan hukum adat.

D. Latar Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Gapuk Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB. Berdasarkan data yang telah didapat bahwa jumlah penduduk Desa Gapuk Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat NTB sebanyak 3797, dengan uraian laki-laki berjumlah 1929 jiwa dan perempuan berjumlah 1868 jiwa.

Peneliti melakukan penelitian di Desa Gapuk karena:

1. Adat tersebut merupakan adat turun temurun dari dulu hingga sekarang tetap diberlakukan.

62

2. Pelaku merarik pocol di desa tersebut juga lebih banyak dibandingkan dengan di desa-desa lainnya. Terhitung tiga tahun terakhir diperkirakan 43 orang yang melakukan merarik pocol, sedangkan di desa lainnya tidak sampai 20 ke atas yang melakukan merarik pocol, karena untuk tiap tahunnya yang melakukan merarik pocol maksimal hanya 8 sampai 10 orang.

3. Di desa tersebut ditemukan banyak problem dalam hal melakukan merarik

pocol, seperti halnya terjadi banyak perceraian. Sebagaimana telah

disebutkan di konteks penelitian bahwa pada tahun 2015 dari 12 orang yang merarik pocol, 4 di antaranya mengalami perceraian, 5 orang selalu bertengkar dalam rumah tangganya dan 3 di antaranya harmonis.

E. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu, sumber data primer, sekunder dan tersier.

1. Sumber Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama3. Adapun dalam data primer ialah dengan melakukan wawancara langsung kepada informan dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai pelaku merarik

pocol 24 orang, tokoh adat 4 orang, tokoh agama 6 orang, orang tua pelaku

9 orang dan sebagian masyarakat Desa Gapuk 9 orang.

Berikut tabel jumlah para informan yang telah diwawancarai:

3 Amiruddin & Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, t.th), hlm. 30.

Tabel: 3.1

Jumlah para Informan Desa Gapuk Kec. Gerung

No. Status Jumlah

1. Pelaku merarik pocol 24 orang 2. Wali pelaku merarik pocol 9 orang

3. Tokoh agama 6 orang

4. Tokoh adat 4 orang

5. Sebagian masyarakat 9 orang

Total 52 orang

2. Sumber Data Sekunder

Data Sekunder adalah sumber data utama penelitian kualitatif, data tersebut bisa berupa kata-kata, tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.4 Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan data sekunder berupa dokumen-dokumen dan literatur (kepustakaan) yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Data sekunder yang akan digunakan adalah literatur berupa buku-buku, seperti buku Miftahul Huda: “Kawin

Paksa”, buku M. Nur Yasin: “Hukum Perkawinan Islam Sasak”,

buku-buku tentang maqashid syariah dan buku-buku-buku-buku lain yang mendukung dalam penelitian ini. Kemudian ada dokumen-dokumen resmi, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, jurnal, serta literatur yang membahas mengenai kawin paksa dan maqashid syariah.

64

3. Sumber Data Tersier

Data tersier merupakan penunjang, mencakup bahan-bahan yang memberikan penjelasan terhadap sumber data primer dan sumber data sekunder yang meliputi: kamus, seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Ilmiah, Kamus Bahasa Inggris dan lain-lain.5

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data, di antaranya adalah dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi dari pelaksanaan merarik pocol sendiri.

Peneliti akan mewawancarai pelaku merarik pocol untuk memahami lebih mendalam pengalaman yang dialami dalam melakukan merarik pocol. Di sini peneliti tidak hanya akan mewawancarai pelaku, akan tetapi, peneliti akan mewawancarai tokoh adat, tokoh agama, orang tua pelaku dan sebagian masyarakat.

Teknik observasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi langsung, artinya peneliti langsung mengamati hal-hal yang berkaitan dengan tempat, kegiatan, peristiwa, dan tujuan dari diberlakukannya merarik pocol.

Sedangkan dokumentasi yang akan peneliti kumpulkan berupa data-data yang berkaitan dengan merarik pocol dan foto-foto wawancara dengan para tokoh, masyarakat dan pelaku merarik pocol di Desa Gapuk.

5 Amiruddin & Asikin, Pengantar, hlm. 30.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data-data yang berkaitan dengan merarik pocol diperoleh melalui proses tersebut di atas, maka tahapan selanjutnya yaitu pengolahan data atau teknik analisis data, untuk menghindari agar tidak terjadi banyak kesalahan dan mempermudah pemahaman, maka peneliti dalam penyusunan tesis ini melakukan beberapa upaya, diantaranya yaitu: Reduksi Data dan Edit data, Penyajian data, Verifikasi data, analisis data, Kesimpulan data dan pengecekan keabsahan data.

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dengan dicari kefokusan pada adat yang mengakibatkan diberlakukannya merarik pocol dan

keharmonisannya dalam rumah tangga perspektif maqashid syariah. Dalam pereduksian data ini peneliti dapat memperoses data untuk mendapatkan temuan dan pengembangan penelitian ini secara signifikan. Dan tidak lupa setelah merangkum lalu data tersebut diedit.

2. Penyajian Data

Setelah mereduksi atau memilih-milih data, selanjutnya peneliti akan menyajikan data-data yang telah direduksi tersebut untuk lebih memudahkan peneliti dalam tahapan selanjutnya.

Dalam penyajian data, peneliti menyajikan data-data yang berkaitan dengan merarik pocol dan data-data yang telah direduksi dan diedit sebelumnya.

66

3. Verifikasi Data

Memeriksa kembali dengan cermat tentang data yang telah direduksi dan disajikan di atas. Agar tidak terjadi ambigu dalam penelitian maka tahap verifikasi ini menjadi suatu keperluan dalam penelitian.

Peneliti akan memeriksa kembali data yang telah dipilih dan disajikan sebelumnya yang berkaitan dengan data-data merarik pocol.

4. Analisis Data

Analisis, merupaka proses penyederhana kata hasil pengumpulan data peneliti tentang merarik pocol dan keharmonisan dalam rumah tangga ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan juga untuk diinterpretasikan. Dalam hal ini analisa data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan pendekatan kualitatif yaitu analisa yang menggambarkan keadaan atau status fenomena dengan kata-kata atau kalimat, kemudian dipisahkan menurut kategorinya untuk memperoleh kesimpulan.6

Setelah data-data tersebut dipilih, disajikan, diperiksa, maka peneliti menganalisis data-data yang berkaitan dengan merarik pocol dengan harapan dapat menggambarkan hakikat nilai dari fenomena merarik pocol dan keharmonisan dalam rumah tangga dari diberlakukannya merarik

pocol. untuk mengetahui keharmonisan dalam rumah tangga, peneliti

menggunakan teori atau pendekatan maqashid syariah untuk menentukan kepada tingkatan apa keharmonisan tersebut dalam teori maqashid syariah dan termasuk dalam mashlahat yang bagaimana.

6 Moleong, Metodelogi, hlm. 248.

5. Penarikan Kesimpulan

Pada tahap akhir ini yaitu penarikan kesimpulan. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.7 Setelah peneliti mendeskripsikan semua data-data yang terkumpul, selanjutnya peneliti membuat sebuah kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.

H. Pengecekan Keabsahan Data

Setelah menganalisis data, peneliti harus memastikan apakah interpretasi dan temuan peneliti akurat. Dalam hal ini peneliti menentukan keakuratan dan kredibilitas temuan melalui strategi Triangulasi.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi data, yaitu proses peneliti menguji keabsahan data dengan membandingkan data yang diperoleh dengan beberapa sumber tentang data yang sama. Peneliti menggunakan berbagai jenis sumber data dan bukti dari situasi yang berbeda, ada tiga jenis, yang meliputi: orang, waktu dan ruang.8

1. Orang (sumber), data-data dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang melakukan aktifitas yang sama, dalam penelitian ini yaitu kepada para pasangan merarik pocol, orang tua pelaku merarik pocol dan sebagian masyarakat.

2. Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda, dalam arti ialah ketika peneliti melakukan wawancara tidak pada waktu yang sama atau pada satu waktu.

7 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif. Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 3.

68

Peneliti akan mewawancarai kembali para informan di lain waktu tentang merarik pocol dan keharmonisannya dalam rumah tangga, apakah jawaban akan sesuai dengan wawancara sebelumnya atau tidak.

3. Ruang, data-data yang dikumpulkan di tempat yang berbeda ialah ketika peneliti melakukan wawancara tidak pada satu tempat yang sama.

Begitupun dengan cara mewawancarai informan di lain tempat, karena ruang dan waktu bisa membuat suasa yang berbeda ketika diwawancarai.

69 BAB IV