• Tidak ada hasil yang ditemukan

23 hadis secara tekstual, sedang ulama fuqaha> dengan ahl al-ra’y memahami hadis secara kontekstual.

Empat penelitian, baik Jurnal, Tesis maupun Disertasi yang ditulis oleh para

peneliti di atas, jelas berbeda dengan kajian dalam disertasi ini, meskipun ada

persamaaan tokoh hadis yang diteliti, yaitu Ali Mustafa Yaqub, namun yang

membedakan dalam kajian disertasi ini adalah pada objek permasalahannya, yaitu

terfokus pada fatwa Ali Mustafa Yaqub dalam buku Haji Pengabdi Setan, yang

membahas bagaimana kualitas hadis-hadis dalam buku tersebut dan bagaimana

pemahaman hadis perspektif Ali Mustafa Yaqub tentang ibadah haji dan umrah

yang dilakukan berkali-kali.

G. Metode Penelitian

Dilihat dari sumber data, penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, yaitu

serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,

membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.37 Oleh karena itu, maka

data yang digunakan adalah teks yang terdiri dari sumber primer dan sekunder.38

Data pun dipilih yang reliable dan valid.39

Sumber primer terdiri dari hadis tentang haji dan umrah berkali-kali serta

buku Haji Pengabdi Setan yang memuat argumen Ali Mustafa Yaqub tentang fatwa

tersebut. Sumber sekunder terdiri dari kitab-kitab hadis yang digunakan sebagai

37 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), Cet.1, 3.

38

M. Solihan Manan, Pengantar Metode Penelitian Sejarah Islam di Indonesia (Surabaya: Usaha Nasional, t.th), 70, lihat juga Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai (Jakarta: LP3S, 1984), Cet.4, 45.

39 Alimuddin Tuwu, An Introduction to Research Methods: Pengantar Metode Penelitian terj. (Jakarta:

24

tolok ukur kesahihan sebuah hadis, kitab sejarah, kitab hukum Islam, serta beberapa

buku, jurnal, website dan penelitian lain terkait dengan pembahasan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data penelitian ini adalah:

1. Untuk mengungkap sejarah hidup Ali Mustafa Yaqub, digunakan metode

pendekatan sosio-historis, yakni melacak sejarah kehidupannya melalui

tulisan-tulisan yang ada, baik tulisan-tulisannya sendiri atau tulisan-tulisan orang lain sehingga dapat

diketahui riwayat hidup serta kiprahnya dalam bidang hadis dan ilmu hadis.

2. Untuk mengetahui alasan atau argumen Ali Mustafa Yaqub tentang fatwa haji

dan umrah berkali-kali adalah makruh bahkan haram, penulis menggunakan

pendekatan metode deskriptif analisis,40 yaitu memaparkan alasan atau argumen

kesahihan hadis dalam fatwanya kemudian menganalisanya setelah merujuk

kepada kitab-kitab yang dijadikan Ali Mustafa Yaqub sebagai referensi.

3. Dalam rangka membandingkan argumennya dengan penilaian ulama hadis lain, digunakan metode penelitian hadis, diawali dengan kegiatan takhri>j al-h}adi>th terhadap hadis-hadis tentang haji dan umrah yang ada dalam buku Haji Pengabdi

Setan mulai dari jalur pendukungnya, serta beberapa hadis dan athar yang

dijadikannya sebagai penguat kesahihan matan hadis tersebut. Metode takhri>j yang digunakan adalah dalam rangka mengetahui asal usul riwayat hadis yang

akan diteliti, berbagai riwayat yang telah meriwayatkan hadis itu, dan mengetahui ada atau tidak adanya sha>hid atau muta>bi’ dalam sanad bagi hadis yang diteliti. Diantara kitab yang digunakan adalah Manhaj Naqd Fi> Ulu>m

al-Hadith, karangan Nu>r al-Di>n „Itr, Metodologi Penelitian Hadis Nabi karangan

40 Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama, Pendekatan Teori dan Praktek (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), 91.

25 M. Syuhudi Ismail, Al-Jarh} Wa al-Ta’di>l, karangan Abu> H}a>tim al-Ra>zi (w. 277 H), Tahdhi>b al-Tahdhi>b, karangan al-„Asqala>niy (w. 852 H), Tahdhi>b al-Kama>l

Fi> Asma>’ al-Rija>l, karangan al-Mizziy (w. 742 H), Siyar A’la>m al-Nubala>’, karangan Dhahabi (w. 748 H), Manhaj Naqd Matn ‘inda ‘Ulama>’

al-Hadith al-Nabawiy, karangan S}ala>h al-Di>n bin Ah}mad al-Idlibi, Maqa>yis Naqd

Mutun al-Sunnah, karangan Musfir „Azm Allah al-Dimyaniy, dan kitab-kitab

kritik hadis dan sejarah yang qualified lainnya.

4. Setelah dikemukakan beberapa pandangan ulama tentang kualitas periwayat

hadis, maka dikemukakan pula pendapat dari Ali Mustafa Yaqub sendiri.

Sedangkan dalam rangka mengetahui bantahan ulama lain terhadap argumennya digunakan kitab bantahan tersebut, yaitu yang berjudul Ja>mi’ Baya>n al-‘Ilm wa

Fad}lih, karangan Ibn Abd al-Bar serta kitab terkait lainnya.

5. Untuk mengetahui pemahaman hadis tentang haji dan umrah yang dikerjakan bekali-kali, penulis menggunakan metode pemahaman hadis (Fiqh al-H}adi>th), yakni memahami hadis dengan metode-metode yang telah ditetapkan oleh para

ulama, dengan terlebih dahulu melihat pemahaman yang telah diberikan oleh ulama dalam berbagai kitab Sharh} al-Hadi>th. Dalam hal ini digunakan kitab

Al-Tamhi>d Lima> fi> al-Muwat}t}a’ min al-Ma’a>ni wa al-Asa>nid : Sharh al- Muwat}t}a’

dan Sharh al-Daila>mi, tempat hadis yang dimaksud ditemukan. Dilanjutkan dengan pemahaman-pemahaman yang diberikan oleh ulama dan para pakar

lainnya mengenai masalah terkait.

6. Dalam menemukan implikasi hukum yang dihasilkan oleh hadis ini, digunakan

26 pengambilan istinba>t} hukum, diantaranya kitab Usu>l Fiqh karya „Abd al-Wahha>b Khala>f (1305-1375 H/1888-1956 M), Jam’ al-Jawa>mi’ karya Taj al-Di>n al-Subki (w.771 H/1370 M), Al-Ihka>m Fi> Usu>l al-Ahka>m karya Sayf al-Di>n Abu> al-H}asan al-Amidi (w.631 H/1233 M), dan Usu>l al-Fiqh al-Isla>miy karya Wahbah al-Zuh}ailiy (w.1435 H/2015 M).

Dokumen terkait