• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian deskriptif dilakukan dengan mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterprestasikan data berdasarkan apa yang terjadi di lapangan. Penelitian ini juga untuk menganalisa suatu fakta, gejala, dan peristiwa kepemimpinan pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan kepemimpinan pendidikan secara alami.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru serta staf Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Sukabumi yang berjumlah 18 guru. Karena jumlah populasi kurang dari 100, maka penelitian ini mengambil seluruh populasi yang ada di Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Sukabumi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode.51 Adapun instrumen penelitian yang di gunakan untuk memperoleh data mengenai efektivitas kepemimpinan kepala madrasah kali ini di buat dalam bentuk angket. Angket ini di buat dalam bentuk quisioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Jenis quisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah quisioner tertutup, dimana jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih.52 Dan ini di peruntukkan kepada guru beserta staf untuk mendapat informasi mengenai efektivitas kepemimpinan kepala madrasah.

Instrument berikutnya, adalah wawancara. Wawancara dilakukan kepada kepala madrasah yang juga di pergunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan akurat mengenai efektivitas kepemimpinan kepala madrasah.

Tabel 1 Kisi-kisi Quisioner

Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah di MTs Nurul Islam Sukabumi

No. Aspek Indikator No.

item Jum Item 1. Efektivitas Kepemimpinan kepala madrasah dilihat dari proses kerja 1.1 Membuat perencanaan 1, 2, 3, 4 & 5 1.2 Pengorganisasian 6, 7 & 8 1.3 Pelaksanaan/motivasi 9, 10, 11, 12, 13, 14 & 15 1.4 Pengawasan 16, 17 & 18 2. Efektivitas Kepemimpinan kepala madrasah  Kepribadian 19  Kemampuan 20, 21, 22 & 23 51

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h. 149

52

Joko Subagyo, P, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004) cet. IV h.57

dilihat dari karakteristik  Sikap 24, 25, 26, 27 & 28  Keteladanan 29  Keterbukaan 30, 31 & 32 3. Efektivitas Kepemimpinan kepala madrasah dilihat dari segi hasil

Tingkat penyelesaian tugas dalam pencapaian tujuan

33, 34, 35, 36, 37, 38, 39 & 40

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian diperlukan beberapa teknik. Adapun teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah:

1. Angket/Quisioner

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.53. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yakni responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Penulis menggunakan angket/questioner untuk memperoleh informasi dan data dari guru, staf dan kepala madrasah yang berada dalam satu yayasan tentang sejauh mana keefektifan kepemimpinan kepala Madrasah di MTs Nurul Islam.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data secara detail dan mendalam dari pengelola lembaga pendidikan MTs Nurul Islam Sukabumi diantaranya kepala Madrasah serta kepala madrasah yang berada dalam satu yayasan tentang efektifitas kepemimpinan kepala Madrasah di MTs Nurul Islam Sukabumi

G. Teknik Analasis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalan suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dalam penelitian ini tidak

53

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h. 151

hanya sampai kepada pengumpulan dan penyusunan data, akan tetapi data yang diperoleh, terkumpul dan tersusun diolah dan dianalisis.

Setelah data terkumpul, lalu diklasifikasikan menjadi dua kelompok data yaitu: data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sedangkan data kuantitatif menggunakan penghitungan dengan rumus presentatif sebagai berikut: P = N F x 100% Keterangan : P = Prosentase

F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya N = Number of cases (jumlah/banyaknya individu).

Sedangkan pemaparan terhadap hasil perhitungan prosentase tersebut, digunakan standar yang dikemukakan oleh Anas Sudjiono, yakni :

a. 80% ke atas Baik Sekali/Sangat efektif b. 66% - 79% Baik/Efektif

c. 56% - 65% Cukup/Cukup efektif d. 46% - 55% Kurang/Kurang efektif e. 45 ke bawah Gagal/Gagal.54

Hasil interprestasi data merupakan deskripsi jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam angket dan secara keseluruhan merupakan bahan kesimpulan penelitian.

54Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009) h.35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah singkat berdirinya MTs Nurul Islam

Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam merupakan lembaga pendidikan Islam yang berada dalam naungan Yayasan Nurul Islam yang didirikan pada tahun 2004, oleh KH. Drs. Nandi Aziz, SH, M.Pd bersama Ust. Mukhtar Aziz dan Ust. Misbahuddin Aziz A.Ma.

MTs yang berada di Kampung Kubang Kelurahan Sukakarya Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi, dengan suhu udara yang sejuk dan jauh dari keramaian kota namun akses untuk menuju MTs ini sangat mudah sehingga cocok bagi peserta didik untuk belajar.

Yang melatarbelakangi berdirinya MTs Nurul Islam adalah fenomena yang memprihatinkan akan banyaknya para penduduk di kampung kubang dan sekitarnya yang berlatar belakang pendidikan hanya lulusan MI/SD, karena memang untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi sangat jauh dan membutuhkan biaya yang besar sehingga mata pencaharian mereka hanya sebagai petani atau buruh. Dan arus informasi yang melintas tanpa batas, mengakibatkan Indonesia menyatu dalam kehidupan global yang kian deras.

Berangkat dari niat yang mulia diatas yaitu ingin memajukan kampung kubang dan sekitarnya dalam bidang pendidikan, serta untuk meredam arus informasi yang semakin pesat dan melandasi generasi penerus dengan iman dan taqwa. Maka berdirilah MTs Nurul Islam.

2. Visi dan Misi MTs Nurul Islam

a. Visi MTs Nurul Islam

Mewujudkan peserta didik yang shaleh/shalehah, cerdas, jujur, dan berakhlakul karimah serta dilandasi iman dan taqwa.

b. Misi MTs Nurul Islam

1) Proses belajar mengajar 2) Kegiatan keagamaan

3) Kegiatan pembinaan kesiswaan 4) Pelayanan bidang tata usaha

5) Hubungan kemitraan dan menjadi MTs unggul di Kota Sukabumi

3. Tujuan MTs Nurul Islam

Menyelenggarakan pelaksanaan pendidikan yang mengarah kepada terwujudnya usaha dan hubungan kemitraan55

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa MTs Nurul Islam

5) Keadaan Guru

Jumlah tenaga pendidik di MTs Nurul Islam keseluruhannya berjumlah 18 orang tenaga pendidik. Yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini.

Tabel. 2

Data keadaan tenaga pendidik MTs Nurul Islam

Tahun ajaran 2000-2010

No Nama Guru Jabatan L/P Pend.

Terakhir Bidang Studi 1 Drs. H. Wawan Anwar Kepala Madrasah L S1 Bahasa Inggris

2 Rasti, S.Ag. Wakil

Kepala Madrasah

P S1 Bahasa

Indonesia

3 Kholidun, S.Pd.I Bidang

Kurikulum

L S1 Matematika

4 Lia Nuramalia, S.Ag. Bidang Kesiswaan

P S1 Fiqh dan BP

55

5 Silia Rahmi, S.Pd.I Bidang Prasarana

P S1 Seni Budaya

6 N. Nurjamilah, S.Pd.I Bendahara P S1 KTK

7 Iis Sholihat, S.Pd.I Guru P S1 Qur’an Hadits

dan BTQ

8 Hendri Vebriadi, S.Pd. Guru L S1 Penjaskes.

9 Sukeswati, S.Pd.I Guru P S1 IPS

10 Muhammad Ilyas, S.Pd.I

Guru L S1 IPS

11 Agus Rasyiduddin Guru P D1 IPA

12 Epi Sopuroh, S.Ag Guru P S1 IPA

13 Erna Purnama, S.Pd.I Guru P S1 Matematika

14 Halimi, S.Pd.I Guru L S1 B.Arab

15 Dindin Radiansyah Guru L SLTA Penjaskes

16 Shofa Mar’atussholihah Guru P MA PKN 17 Irfan Habiburrahman, S.Kom Guru L S1 Komputer

18 Eni Istianah, A.Ma Guru P D2 Aqidah Akhlak

Kepala madrasah merupakan jabatan yang tertinggi di madrasah, sehingga kepala madrasah memegang peranan dan pimpinan segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas madrasah baik ke dalam maupun ke luar. Tetapi kepala madrasah tidak bisa menjalakan roda madrasah ini sendirian, kepala madrasah membutuhkan wakil-wakil yang membisa membantu tugas-tugasnya yang sangat kompleks. Salah satu wakil kepala madrasah adalah guru karena tugas guru-guru tidak hanya mengajar saja, tetapi juga harus bertanggung jawab dan ikut serta dalam menjalankan roda madrasah itu secara keseluruhan.

Untuk membantu tugas kepala madrasah, seorang guru dituntut untuk memiliki keahlian, pengalaman dan latar belakang pendidikan yang sesuai. Sedangkan jumlah guru di MTs Nurul Islam berjumlah 18 orang termasuk kepala

madrasah, guru-guru ini masih banyak yang belum mempunyai pengalaman dalam mengajar serta latar belakang pendidikannya pun banyak yang tidak sesuai dengan yang pelajaran yang diampu. Hal ini bila dibiarkan terus-menerus akan mengakibatkan kurang efektifnya tugas seorang kepala madrasah.

6) Keadaan Karyawan

Jumlah karyawan di MTs Nurul Islam keseluruhan berjumlah 3 orang karyawan, yang terdiri dari 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini.

Tabel 3

Data tenaga kerja/karyawan MTs Nurul Islam

No Nama L/P Agama Jabatan

1 N. Nurjamilah P Islam TU. Keuangan

2 Shofa Mar’atussholihah P Islam TU. Administrasi

3 Hikmat L Islam Penjaga dan

Kebersihan

Kelancaran dan kebutuhan suatu pendidikan sangat ditentukan oleh peran serta karyawan. Kelancaran pendidikan di madrasah tidak terlepas dari administrasi yang baik, teratur serta terencana. Yang dimaksud karyawan pada unit pelaksanaan teknis MTs Nurul Islam adalah seluruh karyawan madrasah diantaranya staf tata usaha, keamanan dan kebersihan.

Dengan melihat tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah karyawan di MTs Nurul Islam berjumlah 3 orang, 2 orang menangani tata usaha dan 1 orang menangani kebersihan dan keamanan (dalam pelaksanaannya dia dibantu oleh isterinya). Sehingga dirasa cukup untuk memberikan pelayanan yang baik.

Jumlah siswa MTs Nurul Islam keseluruhan (kelas 1 s.d. kelas 3) adalah 83 siswa yang terdiri; kelas 1 berjumlah 26 siswa , kelas 2 berjumlah 32 siswa, dan kelas 3 berjumlah 25 siswa. Dengan jumlah keseluruhan yaitu 83 siswa. Dan untuk lebih jelasnya lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4

Data jumlah siswa MTs Nurul Islam

Kelas Jmlah Kelas Jumlah Murid Jumlah

Keseluruhan L P VII 1 17 9 26 VIII 1 12 20 32 IX 1 10 15 25 Jumlah 3 39 44 83

Kedudukan peserta didik (siswa) sangat penting dalam proses pendidikan, sebab tanpanya takkan berlangsung pendidikan. Bagaimanapun bagusnya kepemimpinan kepala madrasah ditambah dengan guru-guru yang handal, tidak akan bermanaat kalau tidak ada peserta didik.

5. Sarana dan Prasarana

Syarat dari suatu lembaga pendidikan yang berkualitas adalah memiliki seperangkat sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar pada lembaga pendidikan tersebut. Kelengkapan sarana prasarana pembelajaran yang dimiliki oleh suatu lembaga pendidikan merupakan wujud dari baiknya proses kepemimpinan kepala madrasah yang ada di lembaga pendidikan tersebut. Adapun sarana dan prasarana di MTs Nurul Islam, lihat tabel dibawah ini:

Tabel 5

Data sarana dan prasarana

No. Deskripsi Jumlah Keterangan

1. Ruang kelas 6 Sedang

2. Komputer 8 Rusak

3. Ruang Perpustakaan - -

4. Ruang kepala madrasah 1 Baik

5. Ruang yayasan 1 Baik

6. Ruang guru 1 Sedang

7. Ruang TU 1 Sedang

8. Papan Tulis 5 Sedang

9. Lab. Komputer 1 Sedang

10. Telepon 1 Rusak

11. Masjid 1 Sedang

12. Toilet guru 1 Sedang

13. Toilet siswa 3 Sedang

14. Ruang BP 1 Rusak

15. UKS 1 Rusak

16. Rumah untuk guru 1 Sedang

17. Rumah untuk keamanan 1 Sedang

18. Lapangan olah raga 1 Sedang

19 Drum band 1 set Sedang

20. Alat marawis 1 set Sedang

Keadaan sarana dan prasarana di MTs Nurul Islam kurang memadai untuk menunjang kepemimpinan kepala madrasah. Seperti ruang perpustakaan tidak ada, yang ada hanya rak buku berisi sedikit sekali buku-buku yang disimpan di ruang guru, sehingga guru-guru tidak bisa menambah pengetahuan/referensi dalam mengajar, menggunakan alat pendidikan dan teknologi pendidikan. Yang akibatnya guru-guru mengajar dengan seadanya dan terkesan monoton tanpa ada

inovasi yang berarti dalam mengajar. Begitu juga komputer yang ada di madrasah sebagian besar rusak dan tidak ada internetnya. Selainnya masih dalam keadaan bagus untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar .

B. Deskripsi dan Analisa Data

Pada bab sebelumnya telah penulis kemukakan bahwa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan wawancara.

Angket disusun berdasarkan aspek kepemimpinan kepala madrasah, faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan kepala madrasah dan langkah-langkah dalam meningkatkan efektifitas kepemimpina madrasah yang diteliti. Angket ini dibuat terdiri dari 40 item pertanyaan.

Dalam pengelolaan data, penulis mengambil pola perhitungan statistik dalam bentuk persentase, artinya setiap data dipersentasikan setelah ditabulasikan dalam bentuk frekuensi untuk setiap jawaban.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menyeleksi data. Data yang disebarkan kepada guru dan staf berjumlah 20 angket, harus dikembalikan dalam jumlah yang sama dan semuanya dapat diolah.

Langkah selanjutnya adalah mengolah data dan menggunakan tabulasi frekuensi. Frekuensi tersebut dinyatakan dalam bentuk persentase, sehingga kencederungan setiap jawaban dapat diketahui dengan kemungkinan yang telah disediakan. Dengan begitu berarti setiap item pertanyaan menggunakan satu tabel yang langsung dibuat frekuensi dan persentasennya. Setelah itu dibuat interprestasikan secara sederhana dengan menggunakan standar yang dikemukakan oleh Wahyudin Syah dan Ahmad Supardi (1984:52), yakni :

A. 100 % = Seluruhnya

B. 90 % - 99 % = Hampir seluruhnya C. 60 % - 89 % = Sebagian Besar

D. 51 % - 59 % = Lebih Dari Setengahnya E. 50 % = Setengahnya

F. 40 % - 49 % = Hampir Setengahnya G. 10 % - 39 % = Sebagian Kecil

H. 1 % - 9 % = Sedikit Sekali I. 0 % = Tidak ada sama sekali.

Untuk lebih jelasnya efektivitas kepemimpinan kepala madrasah dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 6

Merumuskan misi dan tujuan madrasah secara jelas

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

9 11 0 0 45% 55% 0% 0% Jawaban 20 100%

Dari tabel tersebut di atas terungkap bahwa hampir setengah responden (45%) sangat setuju bahwa kepala madrasah merumuskan misi dan tujuan madrasah secara jelas, lebih dari setengahnya lagi (55%) setuju dengan kepala madarasah merumuskan misi dan tujuan secara jelas, dan tidak ada sama sekali responden yang menyatakan tidak setuju bahwa kepala madrasah merumus misi dan tujuan secara jelas. Ini berati bahwa kepala madrasah dalam merumuskan misi dan tujuan yang jelas sudah sangat efektif.

Tabel 7

Merumuskan dan meneliti pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh seluruh personil madarasah

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

4 12 4 - 20% 60% 20% -

Jawaban 20 100%

Tabel di atas berisi data tentang kepala madrasah merumuskan dan meneliti pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh seluruh personil madarasah. sebagian kecil (20%) menyatakan sangat setuju bahwa, sebagian besar (60%) menyatakan setuju, sebagian kecil (20%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada sama sekali (0%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kepala madrasah merumuskan dan meneliti pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh seluruh personil madarasah dengan baik.

Tabel 8

Menentukan langkah-langkah strategis untuk mencapai misi dan tujuan madrasah

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

3 14 3 - 15% 70% 15% - Jawaban 20 100%

Tabel di atas berisi tentang kepala madrasah menentukan langkah-langkah strategis untuk mencapai misi dan tujuan madrasah. Sebagian kecil (15%) menyatakan sangat setuju, sebagian besar (70%) menyatakan setuju, dan sebagian kecil menyatakan tidak setuju (15%).

Ini berarti bahwa kepala madarasah telah menentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan madrasah, seperti dalam pelaksanaan tugas, kepala madrasah tidak banyak menyuruh, tetapi dengan mengajak atau dengan keteladanan (memberi contoh)

Tabel 9

Menentukan rencana tahunan madrasah yang mencakup kepegawaian dan perlengkapan madrasah

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

2 16 2 - 10% 80% 10% - Jawaban 20 100%

Tabel di atas berisi tentang kepala madrasah menentukan rencana tahunan madrasah yang mencakup kepegawaian dan perlengkapan madrasah. Sebagian kecil (10%) menyatakan sangat setuju, sebagian besar (80%) menyatakan setuju, dan sebagian kecil menyatakan tidak setuju (10%). Hal ini menunjukkan bahwa kepala madrasah dalam menentukan rencana tahunan madrasah yang mencakup kepegawaian dan perlengkapan sudah sangat efektif

Tabel 10

Menganalisis faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi madrasah

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

1 13 6 - 5% 65% 30% - Jawaban 20 100%

Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang kepala madrasah. Baik ketika kepala madrasah itu akan mendirikan sekolah maupun dalam meningkatkan kualitas sekolah. Dari tabel di atas dapat dilihat jawaban dari responden sedikit sekali (5%) yang

menjawab sangat setuju, sebagian besar (65%) menjawab setuju dan yang sebagian kecil lagi menjawab tidak setuju (30%) bahwa kepala madrasah menganalisis faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi adrasah. Sehingga menunjukkan kepala madrasah kurang efektif dalam menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di madrasahnya.

Tabel 11

Membuat struktur organisasi madrasah yang efektif dan efisien

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

3 14 3 - 15% 70% 15% - Jawaban 20 100%

Dari data di atas dapat disimpulkan yaitu sebagian besar (70%) menyatakan setuju bahwa kepala madrasah membuat struktur organisasi madrasah yang efektif dan efisien, sebagian kecil (15%) menyatakan sangat setuju dan tidak setuju.

Jika dilihat dari hasil pengamatan penulis, kenyataannya bahwa struktur organisasi madrasah ini kurang efektif karena banyaknya jabatan rangkap. Tetapi menurut hasil angket diatas menunjukkan bahwa kepala madrasah membuat struktur organisasi dengan baik, hal ini dibuktikan dengan sebagian besar responden yang memilih setuju 14 responden atau 70%.

Tabel 12

Memberikan tugas mengajar kepada guru sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimilikinya

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

3 12 2 3 15% 60% 10% 15% Jawaban 20 100%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (60%) menyatakan setuju bahwa kepala madrasah memberikan tugas mengajar kepada guru sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimilikinya, sebagian kecil (15%) menyatakan sangat setuju, dan sebagian kecil (10%) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju (15%).

Melihat dari latar belakang pendidikan para guru, kenyataannya bahwa banyak para guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, hanya sebagian kecil saja guru yang mengajar sesuai dengan latar balakang pendidikannya. Jadi jawaban yang diberikan oleh para guru dan staf tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

Tabel 13

Menyusun rincian tugas setiap personil Madrasah secara jelas

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

2 11 7 0 10% 55% 35% 0% Jawaban 20 100%

Tabel di atas berisi tentang kepala madrasah mampu menyusun rincian tugas kepada seluruh personil madrasah secara jelas. Sebagian kecil (10%) menyatakan sangat setuju, lebih dari setengah (55%) menyatakan setuju, dan sebagian kecil (35%) menyatakan tidak setuju.

Dapat diketahui, responden banyak memilih sering (55%) kepala madarasah menyusun rincian tugas setiap personil madrasah secara jelas, meskipun tidak bisa mengabaikan responden yang tidak sering (35%) kepala madrasah menyusun rincian tugas personil madrasah secara jelas. Hal ini menunjukan bahwa kepala madrasah belum secara merata menyusun rincian tugas kepada seluruh personil madrasah.

Tabel 14

Mengoptimalkan hari-hari efektif belajar untuk kegiatan belajar mengajar

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

1 13 6 - 5% 65% 30% - Jawaban 20 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sedikit sekali responden (5%) yang sangat setuju bahwa kepala madrasah mampu mengoptimalkan hari-hari efektif belajar untuk kegiatan belajar mengajar, sebagian besar responden yang setuju (65%), dan sebagian kecil (30%) yang tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa kepala madrasah dapat mengoptimalkan hari-hari efektif belajar untuk kegiatan belajar mengajar dengan efektif.

Tabel 15

Mengembangkan metode/cara mengajar siswa

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

3 12 5 0 15% 60% 25% 0% Jawaban 20 100%

Dari data tersebut di atas terungkap bahwa sebagian besar (60%) menyatakan yang setuju bahwa kepala madrasah mengembangkan program pembelajaran yang berpusat pada siswa, ditambah (15%) sangat setuju, sebagian kecil responden (25%) tidak setuju, dan bahkan tidak ada sama sekali (0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Program pembelajaran yang berpusat pada siswa belum sepenuhnya dapat dikembangkan oleh kepala madrasah, tetapi kepala madrasah sudah mencoba untuk mengembangkan program pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Tabel 16

Mengembangkan program pengajaran perbaikan bagi para siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

4 11 5 0 20% 55% 25% 0% Jawaban 20 100%

Kepala madrasah harus bisa mengembangkan program pengajaran perbaikan bagi para siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan tabel di atas, terlihat sebagian kecil responden (20%) sangat setuju, lebih dari setengahnya

responden (55%) setuju, hanya sebagian kecil responden (25%) tidak setuju, dan tidak ada sama sekali (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju.

Program pengajaran perbaikan bagi para siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sudah dikembangkan oleh kepala madrasah dan sudah dilakukan dengan cukup baik.

Tabel 17

Mengembangkan program-program ekstra kulikuler yang berwawasan keunggulan

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

2 15 3 0 10% 75% 15% 0% Jawaban 20 100%

Dari tabel di atas, terlihat 2 responden (10%) sangat setuju, 15 responden (75%) setuju, 3 Responden (15%) tidak setuju, dan tidak ada (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan sebagian besar responden yang setuju (75%) menunjukan bahwa kepala Madrasah sudah dapat mengembangkan program-program ekstra kulikuler yang berwawasan keunggulan.

Tabel 18

Mampu memberikan saran, masukan dan sugesti kepada seluruh personil madrasah

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

2 16 2 0 10% 80% 10% 0% Jawaban 20 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat sebagian kecil responden (10%) yang sangat setuju, sebagian besar responden (80%) yang setuju, hanya sebagian kecil responden (10%) yang tidak setuju, dan tidak ada (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju.

Kepala madrasah mampu memberikan saran dan sugesti kepada seluruh personil madrasah dengan sangat signifikan yaitu dengan hampir seluruh responden yang memilih yang setuju 16 responden (80%).

Tabel 19

Membangkitkan semangat kerja seluruh personil madrasah

No. Alternatif Jawaban F P(%)

1. a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

5 11 4 0 25% 55% 20% 0% Jawaban 20 100%

Tabel di atas berisi tentang kepala madrasah sering membangkitkan semangat kerja. Lebih dari setengahnya (55%) menyatakan setuju, sebagian kecilnya (25%) menyatakan sangat setuju, dan (20%) menyatakan tidak setuju, serta tidak ada sama sekali (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa kepala madrasah sudah baik dalam membangkitkan

Dokumen terkait