G.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian khalayak dengan pendekatan kualitatif menjadi poin penting dalam studi media. Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang berperspektif emik, yakni pendekatan penelitian yang diperoleh datanya dalam bentuk narasi, cerita detail, ungkapan bahasa asli hasil konstruksi para responden atau informan, tanpa ada evaluasi dan interpretasi dari peneliti.
Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode reception studies. Esensi dari studi resepsi adalah untuk menemukan atribusi dan konstruksi makna (berasal dari media) dengan penerima. Pesan media selalu terbuka dan polysemic memiliki beberapa arti dan ditafsirkan sesuai dengan konteks dan budaya penerima, serta berdasarkan pengalaman dan pandangannya selama berinteraksi dengan media. Dalam reception studies, khalayak diandaikan sebagai individu-individu yang berada didalam dan menjadi bagian dari budaya massa (mass culture) (Muslimin, 2011:87).
Dengan memakai pendekatan kualitatif yang memiliki ciri khas penyajian datanya adalah suatu informasi dalam bentuk deskripsi, maka diharapkan akan tergambar dengan jelas pemaknaan audiens dalam program acara Mario Teguh Golden Ways di MetroTV.
G.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini penulis memilih komunitas Facebook Mario Teguh karena dalam penelitian ini diharapkan audiens yang mengerti dan sangat menyukai program acara tersebut. Dalam anggota Facebook Mario Teguh setidaknya para audiens mengetahui bahkan pernah menyaksikan acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV.
Facebook Mario Teguh ialah http://facebook.marioteguh.asia. Penulis memilih facebook Mario Teguh sebagai pusat lokasi penelitian karena sebuah komunitas pecinta Mario Teguh maupun acaranya terdapat dalam facebook tersebut. Dan update terakhir tanggal 14 Maret 2013, pengikut facebook Mario Teguh adalah 7.464.207 pengikut yang menyukai Mario Teguh dan 796.085 pengikut yang membicarakan Mario Teguh.
G.3 Subjek Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka subyek dalam penelitian ini adalah komunitas facebook Mario Teguh. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan subjek yaitu penonton/pembaca Mario Teguh yang mengetahui acara Mario Teguh Golden Ways. Maka dari itu, peneliti akan menentukan subjek yang memahami dan dapat memaknai acara Mario Teguh Golden Ways.
Ciri-ciri subjek yang akan diteliti ialah :
2. Memiliki akun aktif di facebook.
3. Mengetahui acara Mario Teguh Golden Ways.
4. Pernah menonton program acara Mario Teguh Golden Ways lebih dari sekali. 5. Bersedia untuk di wawancarai.
Dalam pencarian subjek penelitian, peneliti mendapatkan informan melalui fanpage Mario Teguh. Peneliti mencari informan yang sesuai dengan kriteria selama bulan November 2012 – Maret 2013. Peneliti mengirim message melalui facebook satu persatu. Dari 100 orang yang dikirim message, yang merespon sekitar 12 orang dan yang memenuhi kriteria peneliti sebanyak 6 orang.
G.4 Teknik Pengumpulan Data G.4.1 Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara periset seseorang yang berharap mendapatkan informasi dan informan seorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek (Berger, 2000:111). Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.
Jenis wawancara sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan informan.
Teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah dengan chating. Awalanya peneliti akan bertanya kepada audiens facebook Mario Teguh siapa saja yang bersedia untuk memberikan informasi terdalam, agar peneliti mendapatkan informasi yang lengkap dan lebih detail tentang audiens yang menonton program acara Mario Teguh Golden Ways. Dengan demikian maka penelitian akan menjadi lebih mudah dalam mewawancarai subjek, karena data yang didapat dari wawancara ini lebih terbuka dan tidak terstruktur langsung dari subyek yang merupakan penonton Mario Teguh Golden Ways yang terdapat dalam kelompok komunitas facebook Mario Teguh.
G.4.2 Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumen bisa berupa data, tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.
Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi. Sebagai contoh, banyak foto yang mencerminkan keadaan aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering subyektif.
G.5 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan mulai dari sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Artinya analisis data telah dimulai sejak peneliti merumuskan masalah dan akan terus berlangsung hingga penulisan hasil penelitian.
Analisis data di lapangan, menggunakan model Miles dan Huberman. Analisis data dalam model ini ada tiga, dapat dilihat melalui gambar dan penjelasan berikut :
Gambar 1.3. Model Miles dan Huberman
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang telah di peroleh di lapangan akan dicatat dan diteliti secara rinci. Semakin lama peneliti berada di lapangan, maka data yang diperoleh akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Menurut Sugiono, mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya.
2. Data Display (Penyajian Data) Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan/Pengujian Kesimpulan
Setelah mereduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Penyajian data juga bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.
Dengan mendisplaykan data, maka peneliti akan lebih mudah memahami apa yang telah terjadi dan dapat merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah peneliti pahami.
3. Conclusion Drawing (Penarikan Kesimpulan)
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
F.6 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa cara untuk memeriksa keabsahan data.
1. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
2. Menggunakan Bahan Referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dengan menggunakan alat bantu seperti perekam, camera, dan handycam maka data yang diperoleh lebih dapat dipercaya.