• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen Ayyām al-bīḍ : perspektif astronomi (Halaman 42-47)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

E. Metode Penelitian

Metode merupakan bagian terpenting dalam menjelaskan gambaran bagaimana sebuah gagasan dituangkan secara sistematik melalui cara tertentu yang dianggap sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini penulis hendak menginterkoneksikan konsep Islam dan astronomi mengenai ayyām al-bīḍ. Medan kajian Islam (dalam hal ini adalah fikih) yang luas menggunakan logika deduktif yang terkesan normatif, sedangkan astronomi yang merupakan bagian dari natural sciences memiliki corak berpikir induktif yang terkesan spekulatif.

Dalam logika normatif akan memiliki makna apabila didasarkan hasil analisis logis maupun empiris, begitu juga berpikir induktif akan

15 memiliki makna apabila direfleksikan.27 Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research). 28 Pilihan ini didasarkan beberapa alasan. Pertama, informasi awal konsep ayyām al-bīḍ ditemukan dalam kitab-kitab hadis dan fikih, sehingga studi kepustakaan menjadi pilihan utama untuk memperdalam kajian ini. Kedua, sejauh ini penulis belum menemukan satu kajian yang terinterkoneksi dalam Islam dan astronomi terkait konsep ayyām al-bīḍ, sehingga diperlukan kajian yang mendalam konsep ayyām al-bīḍ dalam keilmuan Islam untuk kemudian diinterkoneksikan dengan keilmuan astronomi.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan29 yang

27 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualiatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998), h. 84.

28 Penelitian kepustakaan termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif. Contoh dari penelitian ini di antaranya adalah penelitian kitab suci (al-Qur’an atau hadis), buku ilmiah, pemikiran tokoh dan peraturan perundangan-undangan. Tim Perumus, Panduan Penulisan Karya Ilmiah, (Semarang: Pascasarjana UIN Walisongo, 2016), h. 22-23.

29 Pendekatan merupakan cara pandang terhadap suatu objek atau permasalahan. Pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan peraturan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar. Nanang Martono, Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, (Jakarta: PT RajaGeafindo Persada, cet. ke-1, 2010), 11. Lihat pula Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, cet. ke-24, 2013), h. 3.

16 ditawarkan oleh Mukti Ali dalam memahami Islam, 30 yaitu pendekatan scientific-cum-doctriner.31 Pendekatan ini dimaksudkan agar dalam penelitian ini tetap menggunakan pendekatan ilmiah (filosofis) dari ilmu-ilmu kealaman (astronomi) tanpa melupakan aspek doktriner yang terdapat dalam literatur kajian Islam (fikih). Hal ini dikarenakan untuk memahami konsep ayyām al-bīḍ tidaklah cukup dengan menggunakan pendekatan fikih saja yang bersifat doktriner. Begitu pula sebaliknya, memahami konsep ayyām al-bīḍ tidaklah cukup hanya dengan menggunakan pendekatan ilmu-ilmu naturalistik (filosofis, historis dan sosiologis), karena konsep ayyām al-bīḍ erat kaitannya dengan pelaksanaan ibadah umat Islam.

3. Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi.32 Metode ini dilakukan dengan cara mencermati

30 Menurut Mukti Ali, secara kategoris ada tiga elemen yang harus diketahui dalam memahami Islam, yaitu Tuhan, alam dan manusia. gagasan Mukti Ali ini bermula dari kritiknya terhadap pendidikan Islam di Indonesia yang terkesan terkotak-kotak, sehingga perlu adanya keterpaduan pengetahuan Islam. Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), 32. Lihat pula Mukti Ali, ‚Metodologi Ilmu Agama‛, dalam Taufik Abdullah dan Rusli Karim (ed), Metodologi Penelitian Agama: Sebuah Pengantar, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1989), h. 46.

31 Pendekatan scientific-cum-doctriner merupakan pendekatan ilmiah (filosofis, historis, sosiologis) tanpa melupakan aspek doktrinalnya. Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), h. 32.

32 Metode Dokumentasi adalah suatu metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h. 274.

17 buku, artikel ilmiah, ataupun data-data tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya terkait penelitian. Metode ini digunakan untuk menggali informasi dan data penelitian sedalam-dalamnya, baik informasi yang berhubungan dengan konsep ayyām al-bīḍ dalam perspektif Islam maupun astronomi.

Ada dua jenis data penelitian yang digunanakan dalam penelitian ini. Pertama, data primer yang meliputi informasi-informasi yang berasal dari literatur-literatur keIslaman yang membahas tentang ayyām al-bīḍ, baik kitab-kitb hadis seperti shahih Bukhari karya imam al-Bukhari, Sunan al-Nasa‟i karya imam al-Nasa‟i, sunan Abi Daud karya imam Abi Daud, Nail al-„Author karya al-Syaukani, beserta syarah kitab-kitab hadis seperti Fath al-Ba>ri karya Ibnu Hajar al-Asqalani dan Tuhfah al-Ahwad}i karya al-Mubarakfuri, maupun kitab-kitab fikih yang membicarakan ayyām bīḍ, seperti kitab-kitab Al-Fiqh

al-Isla>mi> wa Adillatuh karya Wahbah Zuhaili, kitab al-Fiqh „ala Mad}hi>b al-„Arba‟ah karya al-Jaziri, dan kitab Fiqh al-Sunnah karya Sayyid Sabiq.

Kedua, data sekunder yang meliputi buku-buku terkait penelitian ini, seperti buku-buku astronomi, ensiklopedi, kamus, laporan penelitian, artikel-artikel ilmiah ataupun sumber-sumber kepustakaan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan penelitian ini.

18 Pengoalahan data pertama kali dilakukan dengan memilih dan memilah data menurut kesesuaiannya dengan tema penelitian. Data direntangkan ke dalam beberapa kategorisasi, dipilah-pilah berdasarkan substansi temuan, dan pada saat yang sama dilakukan proses reduksi data. Data yang diambil hanyalah data yang relevan dengan masalah yang diteliti. Data-data yang terkumpul dilihat kecenderungannya, dicari hubungan asosional antara data yang satu dengan lainnya.

Pengolahan data dimulai dengan mendeskripsikan term ayyām al-bīḍ yang merupakan fraksi dari sistem waktu. Penulis membiarkan realitas berbicara apa adanya melalui studi dokumen. Selanjutya, penulis memaparkan data-data yang bersumber dari naskah-naskah keilmuan Islam dan astronomi. Penulis juga melakukan interpretasi (pemaknaan) terhadap data-data yang ditemukan. Pada saat pengumpulan data, penulis sekaligus melakukan analisis. Semua proses pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data dilakukan dengan siklus interaktif. Pada saat melakukan analisis penulis akan melakukan pengumpulan data kembali jika data yang ditemukan kurang. Pola demikian berlangsung terus sampai penelitian ini dianggap selesai.

Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis. Analisis yang digunakan oleh penulis adalah content analysis (analisis isi) melalui tehnik deskriptif secara deduktif, induktif dan abduktif.

19 Metode deduktif digunakan dalam rangka memperoleh gambaran tentang dalil-dalil yang digunakan ulama fikih, sehingga mampu menyebutkan bahwa fenomena ayyām al-bīḍ terjadi pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan. Metode induktif digunakan untuk melihat konsep ayyām al-bīḍ dalam kajian astronomi. Sedangkan metode abduktif digunakan untuk menyimpukan konsep ayyām al-bīḍ berdasarkan dalil syar‟i yang terinterkoneksi dengan kajian astronomi.33

Dalam dokumen Ayyām al-bīḍ : perspektif astronomi (Halaman 42-47)