• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Metode Pendekatan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis, yang dimaksud dengan metode kualitatif adalah suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriftif-analitis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan juga perilakunya yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Dengan kata lain seorang peneliti yang menggunakan metode kualitatif tidaklah semata-mata bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran belaka, akan tetapi untuk memahami kebenaran tersebut.38

Metode pendekatan yang dipergunakan adalah yuridis sosiologis, yaitu pendekatan yang menekankan pada pencarian-pencarian hukum. Yuridis itu sendiri adalah suatu penelitian yang menekankan pada ilmu hukum, tetapi di samping itu juga sosiologis yaitu berusaha menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku dimasyarakat. Keajegan-keajegan (empirical regularitis) karena mengkonstruksi hukum sebagai refleksi kehidupan masyarakat itu sendiri didalam praktek.39 Konsekuensinya adalah apabila tahap pengumpulan data sudah dikerjakan yang dikumpulkan bukan hanya yang disebut dalam hukum tertulis saja, akan tetapi diadakan observasi terhadap tingkah laku yang benar-benar terjadi.

38 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI-Press, 1986, hal. 250

39

B. Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis, yaitu menggambarkan keadaan dari obyek yang akan diteliti untuk kemudian dianalisa berdasarkan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan tersebut di atas.40 C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada lembaga yang terkait, yaitu di Polres Banyumas, Perpustakaan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, dan Pusat Informasi Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Perkembangan teknologi informasi dengan adanya internet, menimbulkan bentuk kejahatan baru mengenai perjudian yang dilakukan melalui media-media yang canggih dan modern seperti tindak pidana perjudian bola online melalui internet di wilayah hukum Polres Banyumas. Dimana hal tersebut tentu mempengaruhi rasa keamanan dan kenyamanan serta meresahkan masyarakat. Berhubungan dengan tugas kepolisian yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakan hukum; memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai peran POLRI dalam pencegahan dan penanggulangan perjudian bola online diwilayah hukum Polres Banyumas. Pengambilan lokasi ini dengan pertimbangan bahwa sumber data yang dimungkinkan dan memungkinkan untuk dilakukan penelitian.

40

D. Teknik Penentuan Informan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling atau sering juga disebut sebagai metode penarikan sampel yang bertujuan. Untuk memilih unsur-unsur dari sampel, maka perlu ditetapkan terlebih dahulu syarat-syarat yang harus dipenuhi.41

Persyaratan tersebut antara lain meliputi :

a. Harus didasarkan pada ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri utama populasi;

b. Subjek yang diambil sebagai sampel harus benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi;

c. Penentuan dengan teliti dalam studi pendahuluan.42

Jadi metode purposive sampling merupakan metode dengan cara menetapkan terlebih dahulu siapa yang menjadi sumber data dan data apa yang diperoleh dari sumber data.

E. Informan Penelitian

Untuk melaksanakan penelitian tersebut ditentukan Informan Penelitian sebagai data primer kualitatif. Informan penelitian yang menjadi sumber data adalah :

1. Sat Reskrim Polres Banyumas 2. Sat Intelkam Polres Banyumas 3. Sat Binmas Polres Banyumas

41 Soerjono Soekanto, Op. Cit, hal. 196

42 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian dan Jurimetri, Jakarta : Ghalia Indonesia 1990. hal. 51 Cet. 4

4. Masyarakat/tempat-tempat yang dicurigai sebagai tempat perjudian online ex: warnet dll

Informan-informan tersebut merupakan pihak yang dianggap mengetahui peran POLRI dalam pencegahan dan penanggulangan perjudian bola online. F. Jenis dan Sumber Data

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu:

1) Sumber data primer, data primer atau data dasar yang diperoleh langsung dari masyarakat, dalam hal ini yang berkaitan dan relevan dengan penelitian.43 Dalam hal ini penulis menggunakan data hasil wawancara dengan Sat Binmas, Sat Intelkam, Sat Sabhara, Sat Reskrim Polres Banyumas, pemilik wanet, petugas/penjaga warnet dan masyarakat diwilayah hukum Banyumas.

2) Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka, data sekunder mencakup bahan hukum primer (norma, peraturan dasar, perundang-undangan dan lain-lain), bahan hukum sekunder yaitu penjelasan bahan hukum primer, bahan hukum tersier yakni bahan hukum yang memberikan penjelasan maupun petunjuk terhadap bahan hukum primer maupun bahan sekunder.44

G. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian yaitu di Polres Banyumas, dengan menggunakan metode:

Interview (Wawancara) Bebas Terpimpin

43 Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 12

44

Wawancara adalah suatu cara yang dipergunakan untuk tujuan tertentu guna mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap berhadap muka dengan orang tersebut.45 Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara bebas namun terpimpin dengan mempersiapkan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan tetapi masih di mungkinkan adanya variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi ketika wawancara.

b. Data Sekunder, data yang diperoleh dengan cara melakukan studi pustaka terhadap peraturan perundang-undangan, buku-buku literature dan dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan obyek atau materi penelitian.

H. Teknik Pengolahan Data

Proses pengolahan data mencakup antara lain kegiatan-kegiatan sebagai berikut:46

1. Editing (to edit artinya membetulkan) adalah memeriksa atau meneliti data yang telah diperoleh untuk menjelaskan apakah sudah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kenyataan.

Di dalam tahap editing yang diperiksa adalah:

- Adanya jawaban atas pertanyaan yang diajukan dan kelengkapan jawaban.

- Apakah jawaban itu benar atau salah atau kurang tepat.

- Apakah jawabannya seragam untuk pertanyaan yang sama konsistensinya.

45 Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia, 1986, hal.129

46

Selanjutnya di dalam editing dilakukan pembetulan data yang keliru, menambahkan data yang kurang, melengkapi data yangbelum lengkap. 2. Coding yaitu mengkategorisasikan data dengan cara pemberian kode-kode

atau simbol-simbol menurut kriteria yang diperlukan pada daftar pertanyaan dan pada pertanyaan-pertanyaannya sendiri dengan maksud untuk dapat ditabulasikan.

3. Tabulasi yaitu memindahkan data dari daftar pertanyaan ke dalam tabel-tabel yang telah dipersiapkan untuk maksud tersebut.

4. Menganalisis data merupakan kegiatan pengkajian terhadap hasil pengolahan data, yang kemudian dituangkan dalam bentuk laporan baik perumusan-perumusan atau kesimpulan-kesimpulan.

I. Metode Pengujian Data

Dalam penelitian ini validitas atau keabsahan data diperiksa dengan metode triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.47

Triangulasi menurut Denzin dibagi menjadi 4 (empat), yaitu :

1. Triangulasi Sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif .

47 Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011, hal. 330

2. Triangulasi Metode, terdapat dua strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data, dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

3. Triangulasi Peneliti, yakni dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan. Pengambilan data dilakukan oleh beberapa orang.

4. Triangulasi Teori, yakni melakukan penelitian tentang topik yang sama dan datanya dianalisa dengan menggunakan beberapa perspektif teori yang berbeda.

Dalam penelitian ini variasi teknik yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hal ini dilakukan karena pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara (interview) yang dilakukan terhadap beberapa informan terhadap masalah yang sama di Polres Banyumas.

J. Teknik Penyajian Data

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk uraian-uraian yang tersusun secara sistematis, artinya data yang diperoleh akan dihubungkan satu dengan yang lain disesuaikan dengan permasalahan yang diteliti, sehingga secara keseluruhan merupakan satu kesatuan yang utuh sesuai dengan kebutuhan penelitian.

K. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan model analisis kualitatif. Hal ini dimaksudkan analisis data yang bertitik tolak pada usaha-usaha penemuan asas-asas dan informasi-informasi yang bersifat ungkapan monografis dari responden.48

48

BAB IV

Dokumen terkait