• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1-25

E. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan.8 Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian hukum normatif, yaitu penelitian terhadap sistimatika hukum. Penelitian terhadap sistimatika hukum dapat dilakukan pada peraturan perundang-undangan tertentu atau hukum tertulis.9

8Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), http://kbbi.kata.web.id/metode-penelitian/ (26 Maret 2017).

9Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Edisi I (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 93.

Berdasarkan hal tersebut maka pada penelitian ini dilakukan sistematika pasal-pasal yang diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1986, perubahan pertama dengan UU Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan UU Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo. UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, terkhusus Pasal 53 ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Sehingga menghasilkan konsep alasan gugatan Tata Usaha Negara. Selain itu pula dikemukakan pembahasan tentang putusan hakim berdasarkan Pasal 53 ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagai dasar pengujian gugatan.

Penelitian ini pun mengurai tentang analisis terhadap materi mutan dan putusan hakim berdasarkan Pasal 53 ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dalam pendekatan al-siyāsah al-syariāh, berdasarkan al-Qur’ān dan Sunnah, untuk mengetahui apakah Pasal 53 ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara telah sesuai atau belum sesuai dengan nilai-nilai Islam.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti. Dengan pendekatan penelitian akan membantu mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang diusahakan untuk dijawab.10 Berikut pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

10Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Edisi I (Cetakan II; Jakarta: Prenada Media Group, 2005), h. 93.

a. Pendekatan Perundang-Undangan

Penelitian hukum pada level dogmatik hukum atau untuk keperluan praktik hukum maka digunakan pendekatan perundang-undangan.11 Pada penelitian ini yang diteliti yaitu alasan gugatan Tata Usaha Negara yang merupakan Hukum Acara Tata Usaha Negara (praktik hukum) yang diatur dalam Pasal 53 ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga digunakan pendekatan perundang-undangan.

b. Pendekatan Teologis Normatif Missionaris

Pendekatan teologis normatif missionaris adalah pendekatan yang bertujuan mengubah suatu masyarakat agar masuk agama tertentu dan serta memberi keyakinan tentang pentingnya peradaban agama tersebut.12 Pada penelitian ini digunakan pendekatan teologis normatif missionaris karena pada penelitian ini akan diteliti tentang Pasal 53 ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, apakah telah sesuai atau belum sesuai dengan nilah-nilai al-siyāsah al syariāh atau pentingnya nilai-nilai al-siyāsah al syariāh (Islam) dalam peraturan perundang-undangan Indonesia .

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan model tunggal yang dipergunakan dalam penelitian hukum normatif.13 Dalam studi kepustakaan, sumber data diperoleh dari:

11Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Edisi Revisi (Cetakan VII; Jakarta: Prenadamedia Group, 2011) h. 136.

12Syarifuddin Ondeng, Teori-Teori Pendekatan Metodelogi Studi Islam (Cetakan I; Makassar: Alauddin University Press, 2013), 154.

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang bersifat mengikat, yaitu peraturan perundang-undangan atau aturan hukum lainnya.14 Peraturan perundang-undangan yang dimaksud yaitu aturan hukum yang bersifat formal, sedangkan yang aturan hukum lainnya maksudnya yaitu aturan diluar peraturan perundang-undangan. Adapun bahan hukum primer dalam penelitian ini, yaitu:

1) Al-Qur’ān dan Sunnah;

2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945; 3) UU Nomor 5 Tahun 1986, perubahan pertama dengan UU Nomor 9 Tahun 2004

dan perubahan kedua dengan UU Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo. UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan; 4) Peraturan Perundang-Undangan yang kaitannya dengan Pasal 53 ayat (2) UU

Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. b. Bahan Hukum Skunder

Bahan hukum skunder adalah bahan hukum yang tidak mengikat, namun sebagai bahan yang menjelaskan bahan hukum primer.15 Pada umumnya bahan hukum skunder berupa buku atau karya tulis ilmiah atau bukan peraturan perundang-undangan. Adapun bahan hukum skunder pada penelitian ini, yaitu:

1) Hasil penelitian hukum yang kaitannya dengan Pasal 53 ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

2) Buku-buku hukum yang kaitannya dengan Pasal 53 ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

14Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, h.185.

c. Bahan Hukum Tertier

Hasil penelitian atau buku-buku yang bukan hukum, tetapi dapat membantu untuk menjelaskan bahan hukum primer dan skunder disebut bahan hukum tertier.16 Seperti; kamus, ensiklopedi dan lain-lain.

4. Analisis Data

Untuk menganalisis data, maka digunakan metode induktif kualitatif. Dengan menggunakan metode induktif kualitatif maka akan dianalisis data secara khusus kemudian menghasilkan informasi yang bersifat umum. Adapun langka-langka dalam menganalisis data pada penelitian ini, yaitu:

a. Menganalisis pasal-pasal yang berkaitan dengan alasan gugatan Tata Usaha Negara;

b. Menganalisis hasil penelitian hukum dan/atau buku-buku hukum yang kaitannya dengan pasal-pasal tentang alasan gugatan Tata Usaha Negara;

c. Mengaitkan pasal-pasal tentang alasan gugatan Tata Usaha Negara dengan hasil penelitian hukum dan/atau buku-buku hukum yang terkait;

d. Menentukan konsep alasan gugatan Tata Usaha Negara berdasarkan pasal yang telah dianalisis. Setelah menentukan konsep alasan gugatan Tata Usaha Negara, maka dikemukakan putusan hakim yang kaitannya dengan alasan gugatan Tata Usaha Negara.

e. Setelah dikemukakan konsep dan putusan hakim yang kaitannya dengan alasan gugatan Tata Usaha Negara, maka akan dikaitkan dengan dalil-dalil hukum Islam yang terkait. Namun, sebelumnya, akan dianalisis dalil-dalil yang terkait dengan konsep dan putusan hakim yang kaitannya dengan alasan gugatan Tata Usaha

Negara. Sehingga dihasilkan konsep dan putusan hakim yang kaitannya dengan alasan gugatan Tata Usaha Negara dalam pendekatan al-siyāsah al-syariāh (telah sesuai atau belum sesuai dengan nilai-nilai Islam).

Dokumen terkait