• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6. Pendekatan Dan Metode Penelitian

1.6.2. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan meneliti sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variabel pada faktor lainnya. Variabel yang akan diteliti yaitu variabel harga lahan dan kondisi lokasi lahan permukiman yang berupa: jarak ke pasar, kondisi lahan, luas lahan, kepadatan rumah, lebar jalan, status lahan, kelengkapan infrastruktur.

1.6.2.1. Klasifikasi dan Kriteria Variabel

Menurut Wirartha, variabel sering dinyatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti (Wirartha, 2006: 220-222). Variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan teori dan ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Lebih lanjut dikatakan variabel dalam penelitian dapat dikategorikan menjadi empat klasifikasi, yaitu : variabel nominal, variabel ordinal, variabel interval dan variabel rasio. Dalam penelitian ini hanya ada dua yaitu variabel

ordinal berupa jarak, luas lahan, kondisi lahan, kelengkapan infrastruktur, status lahan, lebar jalan dan kepadatan rumah, sedangkan variabel rasio berupa harga lahan. Ringkasan identifikasi dan kriteria variabel dalam penelian ini dapat dilihat pada Tabel I.1.

TABEL I.1

IDENTIFIKASI DAN KRITERIA VARIABEL PENELITIAN

NO VARI-ABEL KATOR INDI- PARAMETER KRITERIA KO-DE

1 Harga Nilai Jual < 10.000/m2 Rendah 1

Lahan Objek Pajak 10.000/m2 s.d

20.000/m2 Sedang 2

> 20.000/m2 Tinggi 3

2 Jarak Diukur dari > 5 km Jauh 1

pusat kota 1 km s.d 5 km Sedang 2

0,5 km s.d 1 km Dekat 3

< 0,5 km Sangat Dekat 4

3 Luas lahan Ukuran persil < 150 m2 Sempit 1

150 m2 s.d 500 m2 Sedang 2

> 500 Luas 3

4 Lebar Lebar jalan < 2 m Sempit 1

jalan dekat rumah 2 m s.d 5 m Sedang 2

tinggal > 5 m Lebar 3 5 Keterse-diaan in-frastruktur Tersedia jaringan utilitas

Hanya tersedia listrik, atau air bersih atau telepon

Tidak

lengkap 1

Tersedia listrik, air

bersih dan telepon Lengkap 2

6 Status

lahan Kepemilikan lahan Bukan Hak Milik Tidak Bersertifikat 1

Hak Milik Bersertifikat 2

7 Kondisi

Lahan Kondisi Lahan Terjal Miring Terjal Miring 1 2

Landai Landai 3

Datar Datar 4

8 Kepadatan

Rumah Kepadatan Rumah Jarang Sedang Jarang Sedang 1 2

Padat Padat 3

Sangat Padat Sangat Padat 4

1.6.2.2. Kebutuhan Data

Data merupakan suatu himpunan fakta-fakta, angka-angka, huruf-huruf, kata-kata, grafik-grafik ataupun lambang-lambang yang menyatakan suatu gagasan, objek, kondisi ataupun situasi (Bintarto dan Surastopo, 1982: 32). Data dalam penelitian dapat berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap penduduk dan survei visual terhadap objek penelitian di lapangan. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data harga lahan yang berupa data Nilai Jual Objek Pajak di wilayah Kecamatan Arga Makmur. Nilai Jual Objek Pajak diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi Bangunan Curup. Data peta diperoleh dari instansi Dinas Pekerjaan Umum dan BPN sedangkan data status kepemilikan lahan diperoleh dari BPN.

Data-data pendukung lain berupa data tata guna lahan, kondisi sosial ekonomi penduduk, jumlah penduduk, dan rencana tata ruang kota untuk jangka waktu ke depan diperoleh dari instansi-instansi antara lain Kantor Kecamatan Arga Makmur, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda dan Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bengkulu Utara. Berdasarkan tujuan dan sasaran penelitian serta kajian teori yang telah dibahas sebelumnya, maka kebutuhan data dalam penelitian ini sebagaimana terlihat dalam Tabel I.2.

1.6.2.3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kajian teori dari buku-buku, data dari laporan penelitian yang pernah dilakukan dan dari dokumen-dokumen pemerintah yang berkaitan dengan obyek studi. Pengumpulan data primer melalui

penyebaran kuesioner/wawancara dan survei visual atas kondisi lapangan. Penyebaran kuesioner bertujuan untuk mendapatkan data tentang pemanfaatan lahan, status kepemilikan, luas lahan, jarak lahan ke pasar, kepadatan rumah, kondisi lahan dan lebar jalan.

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang bersifat pertanyaan tertutup yang memberikan alternatif-alternatif jawaban yang telah ditetapkan. Sebagai verifikasi atas data kuesioner tersebut dilakukan juga observasi lapangan untuk melihat kondisi faktual, termasuk sebagai dokumentasi kondisi lapangan dalam input data visual.

TABEL I.2

KEBUTUHAN DATA PENELITIAN

NO SASARAN PENELI-TIAN VARIABEL JENIS DATA SUM-BER DATA TEKNIK PENGUM-PULAN DATA KEGU-NAAN 1. Identifikasi Tata Guna Lahan Tata Guna

Lahan Primer dan Sekun-der Survei lapangan, Bappeda, BPN Observasi Untuk Mengeta-hui tata guna lahan 2. Analisis pola harga lahan

Harga lahan

Sekun-der Kanpel PBB Curup

Observasi Untuk me-ngetahui pola harga lahan 3 Kaitan Harga Lahan dengan Kondisi Lokasi Lahan Permu-kiman 1. Harga Lahan 2. Jarak 3. Luas lahan 4. Lebar jalan, 5. Kelengka-pan infra-struktur 6. Status lahan 7. Kondisi lahan 8. Kepadatan rumah

Primer Penduduk Survei dan

kuesioner Untuk me-ngetahui keterkaitan harga lahan dengan kondisi lokasi la-han per-mukiman

1.6.2.4. Teknik Pengambilan Sampel

Untuk memperoleh data-data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan diperlukan penyebaran kuesioner. Idealnya penyebaran kuesioner dilakukan terhadap jumlah populasi yang merupakan keseluruhan dari individu atau penduduk yang menjadi objek penelitian. Tetapi mengingat keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka tidak semua populasi dijadikan objek penelitian. Oleh sebab itu, untuk mewakili secara representatif dari keseluruhan populasi diperlukan sampel. Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya (Wirartha, 2006: 233).

Pada prinsipnya belum ada suatu peraturan yang baku untuk menetapkan berapa banyak sampel yang harus diambil dari suatu populasi. Semakin banyak sampel yang diambil tentu semakin mewakili keseluruhan dari suatu populasi. Dalam penelitian ini penentuan banyaknya sampel menggunakan formulasi Slovin

dengan pertimbangan ukuran populasi telah diketahui dan diasumsikan populasi terdistribusi normal (Hasan, 2002: 61) yaitu:

2

1 Ne

N

n Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir/diinginkan antara 5%-10% (dalam penelitian ini margin error sebesar 10%).

Kriteria populasi dalam penelitian ini dibatasi pada usia produktif penduduk yaitu usia 15 sampai dengan 60 tahun. Ini didasarkan bahwa pada usia tersebut penduduk umumnya telah bekerja dan memiliki kemampuan untuk membeli lahan. Dari perhitungan formula Slovin tersebut jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 sampel, secara jelas distribusi pengambilan sampel setiap desa dapat dilihat pada Tabel I.3.

TABEL I.3

JUMLAH SAMPEL PENDUDUK PER DESA/KELURAHAN

NO KELURAHAN/ DESA JUMLAH PENDUDUK USIA PRODUKTIF (15-60 TH) PERSENTASE JUMLAH PENDUDUK BESAR SAMPEL 1 Rama Agung 1.354 7,69 8 2 Gunung Agung 730 4,15 4 3 Tanjung Raman 751 4,27 5 4 Lubuk Sahung 585 3,32 3 5 Taba Tembilang 1.437 8,16 8 6 Karang Anyar I 841 4,78 5 7 Karang Anyar II 950 5,40 5 8 Purwodadi 3.474 19,73 20 9 Karang Suci 1.268 7,20 7 10 Datar Ruyung 355 2,02 2 11 Gunung Alam 2.549 14,48 14 12 Sido Urip 1.192 6,77 7 13 Tebing Kaning 573 3,25 3 14 Kemumu 1.545 8,78 9 JUMLAH 17.602 100,00 100

Sumber: BPS (Sensus P4B Tahun 2004) dan hasil olahan, 2007

1.6.2.5. Pengolahan Data

Pengolahan data menyangkut penyimpanan, pengambilan dan manipulasi data, baik secara manual maupun dengan komputer yang dilakukan terhadap data yang disimpan dalam data base untuk menghasilkan sepotong informasi (Bintarto dan Surastopo, 1982: 50-51). Oleh sebab itu, pengolahan data dimaksudkan sebagai cara untuk mengorganisasikan data sedemikian rupa, sehingga mudah dibaca dan dapat ditafsirkan.

Langkah awal dari pengolahan data yaitu dengan melakukan tabulasi data. Tabulasi data bertujuan untuk merangkum seluruh data-data yang diperoleh dalam suatu daftar agar mempermudah dalam melakukan reduksi dan pengolahan data. Langkah selanjutnya yaitu reduksi data yang berupa pemilihan, penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul. Reduksi data dilakukan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, mengorganisir dan menginterpolasi serta membuang data yang tidak perlu, sehingga data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan dan diverifikasi dengan tepat.

1.6.2.6. Teknik Analisis Data

Alat analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Alat analisis kuantitatif merupakan alat analisis yang menggunakan model-model seperti model matematika (misal fungsi multivariat), model statistik dan ekonometris. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian (Hasan, 2002: 98). Menganalisis data merupakan langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Apabila kita tidak mengetahui metode analisis mana yang akan digunakan, bisa mengakibatkan salah interpretasi terhadap hasil analisis. Penelitian ini menggunakan teknik overlay peta dan analisis tabulasi silang.

A. Analisis Overlay Peta

Untuk mengetahui pola harga lahan dilakukan dengan analisis super imposed

(overlay peta) antara harga lahan dengan tata guna lahan. Harga lahan didasarkan dari nilai jual objek pajak untuk setiap kapling tata guna lahan. Penggambaran pola harga lahan berdasarkan jarak dari pusat kota (central bussines district), yaitu pasar di Kelurahan Purwodadi menuju ke arah terjauh. Dari penggambaran pola harga lahan tersebut akan diketahui distribusi harga lahan di setiap tata guna lahan permukiman dan digambarkan dalam bentuk dua dimensi serta tiga dimensi.

B. Analisis Tabulasi Silang

Alat analisis hasil survei primer dilakukan dengan menggunakan tabulasi silang. Dalam tabulasi silang data dari tiap variabel dikelompokkan dalam beberapa kategori, dimana dari setiap kategori tersebut diberi skor untuk mempermudah perhitungan. Kemudian variabel yang akan diidentifikasi hubungannya disusun dalam baris dan kolom. Untuk mempermudah perhitungan analisis tabulasi silang ini menggunakan software statistik SPSS versi 11.5.

Alat analisis yang akan digunakan untuk mengukur asosiasi dalam tabulasi silang ini menggunakan chi-square, dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho = Hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara dua variabel yang diuji. H1 = Hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara dua variabel yang diuji. Untuk pengambilan keputusan berdasarkan nilai chi-square yaitu:

a. Jika chi-square hitung < chi-square tabel, maka Ho diterima. b. Jika chi-square hitung > chi-square tabel, maka Ho ditolak.

Sedangkan berdasarkan probabilitas dengan tingkat signifikansi () = 5%, maka: a. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.

b. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.

Selanjutnya dilakukan perhitungan contingency coeffisient (Cc). Semakin besar nilai Cc semakin besar tingkat hubungan dan ketergantungan antar kategori (baris dan kolom). Koefisien kontingensi merupakan pengukuran yang didasarkan pada perhitungan chi-kuadrat dengan nilai 0 sampai 1, dengan standar tinggi jika nilai mendekati angka 1 dan rendah jika mendekati 0.

Dokumen terkait