• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Nasution (2003:5) penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan, berinteraksi dengan mereka dan menafsirkan pendapat mereka tentang dunia sekitar. Dalam penelitian ini peneliti akan menafsirkan resepsi dari subjek peneliti dalam memaknai pemberitaan televisi model Kepemimpinan Jokowi.

F.2. Tipe Dasar Penelitian

Tipe dasar penelitian yaitu deskriptif eksploratif yang bertujuan berusaha menggambarkan dan mencari ide-ide atau hubungan-hubungan peristiwa- peristiwa kecil yang terjadi di lingkungan penonton dengan konteks sosial budaya yang sedang terjadi, dimana praktik menonton itu berlangsung serta menghubungkan pengalaman menonton dengan pengalaman lain dalam kehidupan mereka sehari-hari. Peneliti mencari hubungan variabel atau hasil penelitian yang bersumber dari subjek penelitian. Menurut Irawan (2007:101) “metode eksploratif adalah penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data-

28   

data awal tentang sesuatu”. Penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena (Arikunto: 1989).

F.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua tempat yaitu :

1. Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) cabang Kota Malang yang merupakan tempat dari Pemuda Muhammadiyah dan strukturnya. PDM Kota Malang belokasi di Jl. Gajayana 28b, Kota Malang

2. Kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) NU yang juga merupakan kantor Gerakan Pemuda Ansor, Kota Malang yang bertempat di JL. KH Hasyim Asyhari 21, Kota Malang.

Adapun waktu penelitian dilakukan pada tanggal 24 Maret – 15 April 2014.

F.4. Fokus Penelitian

Penelitian ini memfokuskan untuk mendeskripsikan bagaimana resepsi organisasi pemuda di Kota Malang (Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor) dalam menanggapi model kepemimpinan Jokowi pada program berita Kabar Khusus dengan tema 100 hari Kepemimpinan Jokowi-Ahok di TV ONE.

F.5. Subjek Penelitian / Informan

Moleong (2010: 132) mendeskripsikan subjek penelitian sebagai informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan

29   

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam penelitian ini digunakan purposive sampling dalam menentukan subjek peneliti. Purposive sampling adalah taknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yakni sumber data dianggap paling tahu tentang apa apa yang diharapkan sehingga mempermudah peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang yang sedang diteliti (Sugiyono 2008:218).

Dalam penelitian kualitatif tidak ada jumlah patokan baku tentang berapa informan diperlukan, karena yang menjadi patokan adalah informasi yang didapatkan dan dapat menjawab permasalahan penelitian. Sama halnya dengan analisis resepsi yang tidak mematok berapa jumlah informan yang diperlukan, karena informan dilihat dari latar belakangnya bisa saja dari kalangan kaaryawan, birokrat, pengangguran dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis menentukan kriteria-kriteria yang dapat menjadikan dasar utama dalam pemilihan informan yaitu :

1. Tingkat pendidikan. Dalam penelitian analisis resepsi tingkat pengetahuan dan pendidikan akan membedakan informan dalam menjawab pertanyaan dari penulis. Dalam kriteria ini penulis memilih lagi informan kedalam tiga jenjang pendidikan.

2. Pernah menonton televisi setidaknya tentang pemberitaan Jokowi. Menjadi lebih penting ketika informan telah menonton program “Kabar Khusus” di TV ONE Edisi 22 Januari 2013 tentang 100 Hari Kepemimpinan Jokowi+Ahok. Dalam program tersebut terdapat gambaran kepemimpinan Jokowi setelah 100 hari memerintah Jakarta.

30   

3. Memiliki peran strategis dalam organisasi dimana posisi informan mengetahui banyak hal, yang akan berguna untuk jawaban-jawaban yang diberikan.

4. Kesediaan untuk menjadi informan. Dalam penelitian ini jelas dibutuhkan waktu informan untuk memberikan informasi dalam wawancara. Waktu yang dibutuhkan dalam mewawancarai informan cukup lama yaitu sekitar 20-60 menit. Dibutuhkan informan yang memiliki waktu untuk wawancara sebelum batas waktu selesainya penelitian yang ditentukan oleh penulis. Hal ini dimaksudkan agar penelitian tentang model kepemimpinan Jokowi ini tidak kadaluarsa mengingat pemilihan Presiden akan dilakukan pada Juli 2014.

F.6. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer

Data primer, yaitu data yang berkaitan langsung dengan subjek penelitian. Data primer ini diperoleh dari wawancara dengan informan dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Wawancara atau percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan pewawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moloeng, 2010: 186). Pencatatan sumber data primer melalui wawancara, serta pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Hasil interview akan digambarkan dalam bentuk tulisan

31   

dan kritik. Dalam penelitian ini peneliti akan mewawancarai fungsionaris Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor sebagai subjek penelitian.

2. Data Sekunder

Data penunjang yang didapat dari sumber tertulis yaitu studi kepustakaan, baik berupa buku, majalah, dokumen, laporan, catatan, dan sumber tertulis lainnya maupun penelitian sebelumnya.

F.7. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk analisis data kualitatif yang dipakai adalah analisis resepsi. Terdapat elemen dalam reception analysis, yaitu mengumpulkan data, menginterpretasikan data dan preferred reading. Penjelasannya yaitu :

1. Mengumpulkan data berupa pesan, kata, frasa, maupun kalimat yang diungkapkan oleh audiens, yakni dengan wawancara (Jensen dalam Jensen dan Jankowsky: 1993, 139-140)

2. Menginterpretasikan pengalaman/penerimaan audiens tentang media yang didapatkan dari hasil wawancara. Data hasil dari wawancara dibuat transkrip, kemudian di buat kategorisasi berdasarkan tema-tema yang muncul pada pemaknaan yang dilakukan subjek penelitian (makna yang dimunculkan) (Hall 2011 : 220).

3. Tema-tema yang muncul dibandingkan dengan preferred reading untuk kemudian dikelompokkan ke dalam tiga kelompok pemaknaan;

dominant reading, oppositional reading dan negotiated reading. (Hall

32   

F.8. Teknik Keabsahan Data

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010: 117). Pada penelitian ini uji validitas yang digunakan peneliti adalah triangulasi data.

Triangulasi ditempuh peneliti melalui beberapa cara, yaitu:

1. Menggunakan bahan referensi, yaitu pembuktian data yang di temukan oleh peneliti, misalnya dapat berupa rekaman. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan hasil analisa peneliti melihat ulang video rekaman dari setiap informan

2. Member check, adalah pengecekan data yang dilakukan oleh peneliti

kepada subjek penelitian atau narasumber. Peneliti melakukan beberapa kali wawancara contoh salah satunya peneliti kembali menemui Informan Sarbini dari bagian Gerakan Pemuda Ansor untuk kejelasan struktural keanggotaan Gerakan Pemuda Ansor.

3. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dengan pandangan orang seperti dengan rakyat biasa, ataupun orang yang berpendidikan. Dalam hasil penelitian ini peneliti membandingkan jawaban dari masing-masing informan yang berbeda latar belakang.

4. Membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu dokumen yang berkaitan. Peneliti juga memasukan data yang berkembang mengenai isu tentang Jokowi.

Dokumen terkait