Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Moleong (2011:6) mendefenisikan penelitian kualitatif sebagai ‘penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah’.
23 Sebagai penelitian dengan pendekatan kualitatif, maka perspektif penelitian ialah perspektif emik, dalam bahasa Hamidi (2007:124) yakni ‘pendekatan penelitian yang perolehan datanya dalam bentuk narasi, cerita detail, ungkapan dan bahasa asli hasil konstruksi para responden atau informan tanpa ada evaluasi dan interpretasi peneliti. Data dalam bentuk cerita detail tersebut hanya dapat diperoleh karena teknik pengumpulan datanya adalah wawancara dan atau observasi, bukan kuesioner. Dengan demikian tingkat kebebasan perspektif emik yang diberikan kepada responden atau informan sangat tinggi’.
F.2. Tipe Penelitian
Penelitian ini bertipe deskriptif dengan jenis data kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata (bahasa), gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang ingin diteliti (Moleong, 2000)
F.3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di sekretariat organisasi perkumpulan mahasiswa asal Riau yang beralamat di Jl. Terusan Venus No. 60 Malang. Penelitian ini akan berlangsung dalam rentang waktu Mei s/d Juni 2013.
F.4. Teknik Penentuan Informan Penelitian
Informan atau sumber informasi adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan keterangan mengenai situasi dan kondisi latar penelitian. Penentuan
24 mengenai siapa saja yang menjadi informan harus melalui beberapa pertimbangan atau karakteristik yaitu orang yang memiliki pengetahuan luas mengenai masalah yang diteliti (Moleong, 2000:).
Untuk memilih sampel (informan kunci) peneliti menggunakan teknik sampling secara sengaja (purpossive sampling). Jumlah mahasiswa riau di UMM sesuai data dari BAA adalah sebanyak 76 orang. Tentu tidak semua yang akan menjadi informan dalam peneitian ini, hanya sebagian yang akan menjadi informan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Informan merupakan mahasiswa UMM asal Riau
2. Minimal semester 6 (karena dianggap punya pengetahuan lebih tentang UMM).
3. Terdata dan aktif dalam kegiatan Organisasi Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau (IKPMR) Malang.
Dan setelah dilakukan penyaringan, peneliti memilih delapan orang informan yang telah memenuhi kriteria sebagaimana yang telah peneliti tetapkan yang selanjutnya akan peneliti sajikan pada bab penyajian data dan pembahasan. F.5. Fokus Penelitian / Ruang Lingkup
Fokus penelitian ini adalah unsur-unsur yang ada di dalam komunikasi antarpribadi, antara lain komunikator, komunikan, pesan, media dan efek. Dari unsur-unsur komunikasi antarpribadi tersebut akan dirumuskan menjadi sebuah model pola komunikasi antarpribadi, dari proses komunikasi antarpribadi yang telah dilakukan oleh mahasiswa maka akan diketahui bagaimanakah pola
25 komunikasi antarpribadi yang digunakan oleh mahasiswa UMM asal Riau dalam memperkenalkan UMM.
Adapun ruang lingkup pada penelitian ini adalah mahasiswa UMM asal Riau yang tergabung dalam organisasi Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau (IKPMR) Malang sesuai dengan kriteria informan yang telah ditetapkan.
F.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa hal, yaitu :
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subyek (pelaku, aktor) sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti (Pawito, 2007).
Di sini peneliti akan menggunakan pedoman (guide) wawancara berupa
draft wawancara agar mempermudah langkah-langkah sistematis data.
Wawancara akan dilakukan dengan cara face to face (tatap muka). Peneliti akan memberikan draft wawancara dengan isi pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya menjadi subyek penelitian dan apabila ada jawaban yang masih dirasa kurang, peneliti akan menanyakannya kembali kepada subyek penelitian yang bersangkutan. Jawaban dari informan inilah yang selanjutnya merupakan data yang akan di olah oleh peneliti. Teknik ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data tentang proses, pola, media serta efek dari komunikasi
26 yang dilakukan mahasiswa asal Riau dalam memperkenalkan UMM di daerah mereka masing-masing.
2. Observasi
Observasi menurut Bungin adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui pengamatan peneliti melalui penggunaan pancaindra (Bungin, 2001)
Teknik ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data-data tersurat maupun tersirat tentang pola atau bagaimana mahasiswa UMM asal Riau melakukan komunikasi antarpribadi kepada masyarakat di Riau.
Pengamatan juga dilakukan peneliti untuk melihat sendiri keseharian objek penelitian dalam berkomunikasi dilingkungan Organisasi IKPMR. Diharapkan pengamatan ini dapat melengkapi data sesuai kebutuhan peneliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, kenang-kenangan, laporan, dan sebagainya. Kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen dalam arti luas termasuk monument, artifak, foto, tape, mikrofilm, disc, cdrom, harddisk, dan sebagainya (Bungin, 2001).
Dokumentasi ini juga dimaksudkan untuk mengetahui dan mendapatkan beberapa hal yang berkaitan dengan Organisasi Daerah (ORDA) mahasiswa asal Riau serta profil Universitas Muhammadiyah Malang antara lain tentang sejarah
27 berdirinya, struktur program kerja, visi misi, jumlah anggota, serta struktur organisasi dan lain- lain. Di sini, peneliti mengumpulkan sejumlah data sebagai kelengkapan penelitian lewat catatan, agenda untuk dijadikan bahan masukan dan juga referensi.
F.7. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan analisa data deskriptif kualitatif secara interaktif Miles dan Huberman. Tehnik ini dilakukan untuk memperoleh gambaran atau pengertian yang bersifat umum namun relatif menyeluruh tentang apa yang tercakup disuatu fokus atau pokok permasalahan yang tengah diteliti, sehingga dengan analisis tersebut, peneliti berusaha menjelaskan senyata-nyatanya tentang fakta yang ada dilapangan yang diperoleh pada waktu mengadakan penelitian.
Pawito (2008) menjelaskan bahwa tehnik analisis ini terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan serta pengujian kesimpulan (drawing and verifying conclusion).
1. Reduksi data
Dimaksudkan sebagai proses pemilihan, reduksi data dilakukan dengan merangkum data, memilih hal-hal pokok serta memfokuskan pada hal-hal penting.
2. Penyajian data
Adalah menyajikan data dengan mengelompokkan data yang satu dengan data yang lainnya yang saling berhubungan sehingga data terorganisir dengan
28 baik, tersusun dalam pola hubungan agar data tersebut lebih mudah dipahami. Penyajian data ini melalui teks yang bersifat naratif.
3. Penarikan serta pengujian kesimpulan
Pada tahap penarikan serta pengujian kesimpulan, peneliti mengimplementasikan prinsip induktif dengan mempertimbangkan pola-pola data yang ada pada display data yang telah dibuat. Kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan berubah bergantung pada penermuan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan kata lain peneliti akan mengkonfirmasi, mempelajari, mempertajam atau bahkan merevisi kesimpulan yang telah dibuat hingga sampai pada kesimpulan akhir. F.8. Teknik Keabsahan Data
Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti memakai teknik triangulasi yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Triangulasi yang digunakan adalah jenis triangulasi dengan sumber. Moleong menyebutkan dalam Patton (1987:331) bahwa triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.
Hal ini dapat dicapai dengan jalan : (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
29 dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat yang lainnya; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2011:331).