• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian dan Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian dan Pendekatan

Metodologi berasal dari kata dasar metode (metodhos) yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya jalan ke sesuatu dan logos yang berarti ilmu. Jadi metode dapat diartikan sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan atau cara untuk memberitahukan pengetahuan.54 Selain itu, metode juga berarti prosedur atau langkah-langkah kerja dalam rangka membuat analisis dan sintesis atas bahan yang dikaji,55maka yang dimaksud metodologi adalah cara dan prosedur yang akan ditempuh peneliti untuk mencari pemecahan masalah.56

Untuk mem bahas perm asal ahan dal am skripsi ini penuli s menggunakan data historis yaitu melalui dokumen-dokumen yang berupa literatur yang ada di perpustakaan yang berbentuk buku. Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penulisan sejarah yang menguraikan kejadian atau fakta dan peristiwa masa lalu berdasarkan hubungan sebab akibat.

Sesuai dengan metode yang penulis gunakan, maka penulis banyak menggunakan buku-buku sumber untuk mengumpulkan data-data untuk diinterpretasikan yang nantinya menghasilkan suatu generalisasi dan jawaban-jawaban atas beberapa permasalahan yang dikemukakan. Metode penelitian sejarah mempunyai empat tahap yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi.

54

Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah (terjemahan Nugroho Notosusanto), Jakarta, UI Press, 1975, hlm. 32.

55

Program Studi Pendidikan Sejarah, Buku Pedoman Program Pendidikan Sejarah, Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, 2003, hlm. 38.

56

a). Tahap Heuristik

Heuristik adalah proses pengumpulan sumber yang terkait dengan permasalahan yang diteliti, baik itu berupa sumber primer maupun sumber sekunder.57 Selain itu, Heuristik merupakan proses mengumpulkan informasi untuk keperluan subyek yang diteliti.58 Untuk memperoleh sumber tertulis penulis melakukan studi literatur dan pustaka tentang Peranan Kiai Haji Mas Mansur dalam Muhammadiyah tahun 1921-1946. Untuk melengkapi kekurangannya, penulis menggunakan berbagai macam buku dan majalah yang ada.

b). Verifikasi

Kritik sumber merupakan tahap penelitian sejarah setelah mengumpulkan data. Kritik sumber adalah pengujian sumber-sumber sejarah, pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat otensitas (keaslian sumber) dan tingkat kredibilitas (bisa dipercaya) sumber tersebut.59 Dalam penelitian sejarah, kritik sejarah merupakan hal yang sangat penting karena kritik sumber bertujuan untuk menghindari kepalsuan sumber yang mana sebagian besar sumber yang digunakan merupakan sumber sekunder. Dengan demikian peneliti akan mengadakan penelitian terhadap sumber secara maksimal supaya mendekati kebenaran.

Adapun cara yang ditempuh penulis adalah melakukan kritik terhadap sumber yang telah dikumpulkan agar sumber yang diperoleh dapat dipercaya. Kritik intern yaitu membandingkan antara sumber berupa buku-buku yang membahas tentang Peranan Kiai Haji Mas Mansur dalam Muhammadiyah tahun 1921-1946, dari hasil-hasil studi pustaka di beberapa tempat antara lain

57

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Bentang Budaya,1995, hlm. 99-100. 58

Louis Gottschalk, op. cit., hlm. 35. 59

perpustaka Daerah Yogyakarta, perpustaka UIN Kalijaga Yogyakarta, perpustaka UNY Yogyakarta, perpustakaan UII Yogyakarta, perpustakaan Kolose Kota Baru, dan perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sedangkan untuk melakukan kritik ekstern dilakukan dengan cara meneliti bahan yang dipakai, jenis huruf, gaya bahasa, tahun dan tanggal. Setelah indentitasnya terbukti asli, baru kemudian diteliti isinya apakah isi pernyataan, fakta-fakta dan ceritanya dapat dipercaya.

c). Interpretasi

Interpretasi adalah langkah yang dilakukan apabila data telah terseleksi dan teruji kebenarannya. Dalam tahap ini dituntut untuk mencermati dan mengungkapkan data seteliti mungkin supaya hasil penulisan menjadi akurat. Oleh karena itu dilakukan pengolahan data secara cermat untuk mengurangi unsur subyektifitas. Meskipun demikian unsur tersebut akan selalu ada dalam setiap penulisan sejarah karena sejarah dalam arti obyektif yaitu diamati oleh subyek sebagai persepsi. Sudah barang tentu sebagai masukan tidak akan pernah tetap murni tetapi telah diberi warna sesuai dengan selera subyek.60 Sejalan dengan hal itu, penulis akan berusaha untuk menyusun dan menganalisis data secermat mungkin mengingat penelitian ini merupakan pembahasan terhadap peristiwa yang sudah lama terjadi.

d). Historiografi

Tahap historiografi yaitu suatu proses penulisan kembali peristiwa masa lampau berdasarkan data-data yang sudah diperoleh dari sumber primer dan

60

Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, Jakarta,

Gramedia Pustaka Utama, 1992, hlm. 62. Bandingkan dengan Louis Gottschalk (terjemahan Nugroho Notosusanto), op. cit., hlm. 27-28.

sumber sekunder. Historiografi merupakan tahap akhir dalam penelitian sejarah, sebab dalam tahap ini sudah menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lampau yang mengandung aspek kronologis, sehingga memberi kemudahan dan penjelasan kepada penulis dan pembaca mengenai urutan waktunya.61

Penulis akan menyeleksi sumber-sumber yang relevan dengan topik penulisan ini, kemudian diolah dan disusun menjadi fakta-fakta sejarah. Hasil kritik sumber adalah fakta yang merupakan unsur-unsur bagi rekonstruksi sejarah atau penyusunan cerita sejarah.62 Penulisan penelitian sejarah kali ini berjudul Peranan Kiai Haji Mas Mansur Dalam Muhammadiyah Tahun 1921-1946. Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu jenis penulisan yang menggambarkan kejadian dari masa lalu dan menguraikannya berdasarkan hubungan sebab akibat."

2. Pendekatan

Dalam penulisan skripsi penulis menggunakan pendekatan Multidimensional untuk membahas permasalahan yang akan diteliti. Pendekatan Multidimensional adalah suatu pendekatan yang dalam memaparkan dan menganalisa berbagai peristiwa menggunakan konsep-konsep dari berbagai ilmu sosial yang relevan dengan pokok-pokok kajiannya.63 Pendekatan

61

Sartono Kartodirjo, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia su atu Alternatif, Jakarta, Gramedia, 1989, hlm. 70.

62

Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, Graedia, 1993, hal. 72. 63

multidimensional, artinya pendekatan yang menggunakan berbagai jenis konsep, hipotesa dan teori sebagai kerangka referensi yang dipakai untuk mencari dan mengatur data atau mengkaji masalah yang terjadi.64 Secara spesifik pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosial-budaya. Pendekatan sosial digunakan untuk melihat atau menggambarkan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia, dan Kiai Haji Mas Mansur berperan di dalamnya. Kiai Haji Mas Mansur melihat bahwa keadaan sosial masyarakat Indonesia pada saat itu mengalami tumbuh dan berkembangnya Islam revivalism yaitu adanya gerakan pembaruan pemikiran Islam, yang kemudian sangat mempengaruhi proses perjalanan umat Islam.

Pendekatan sosial ini juga digunakan untuk mengkaji segi-segi sosial organisasi Muhammadiyah atau kegiatan-kegatan sosial warga Muhammadiyah, baik di dalam maupun di luar organisasi Muhammadiyah tahun 1921-1946.

Dokumen terkait