• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Rancangan penelitian

Metode penelitian ini merupakan suatu penelitian analitik, yang bertujuan untuk memperoleh formula / rumus yang menunjukkan hubungan antara panjang telapak kaki dengan tinggi badan, yaitu dengan melakukan pengukuran panjang telapak kaki kanan dan kiri dan tinggi badan terhadap 261 sampel yang diperiksa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional atau serat lintang dimana pengambilan data sekali saja untuk setiap responden pada waktu tertentu untuk kemudian data tersebut dianalisa untuk memperoleh nilai koefisien relasi (r) dengan menggunakan uji statistik pearson Correlation.

4.2 Tempat dan waktu penelitian a. Tempat penelitian

Dilakukan di Departemen Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK USU

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan.

b. Waktu penelitian

Dilaksanakan dalam periode waktu 3 bulan (18 Juli 2011sampai dengan 15 Oktober 2011).

4.3 Populasi dan sampel a. Populasi

1. Populasi target

Semua mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani kepaniteraan klinik di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan dan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan.

2. Populasi terjangkau

Semua mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani kepaniteraan klinik ilmu kedokteran forensik dan medikolegal di RumahSakit Umum Haji Pusat Adam Malik Medan dan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, yang bersedia dijadikan objek penelitian.

b. Sampel

Setiap mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani kepaniteraan klinik ilmu kedokteran forensik dan medikolegal di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik dan Rumah Sakit Umum Dr. PirngadiMedan, yang bersedia dijadikan objek penelitian dalam keadaan sehat fisik dan mental serta diketahui berumur (Usia lebih 20 tahun), serta bersedia tidak menggunakan penutup kepala saat dilakukan penelitian.

a. Kriteria inklusi

1. Kasus – kasus dari pemeriksaan antemortem pada setiap orang (laki – laki dan perempuan ) yang memenuhi kriteria sebagai objek penelitian.

2. Subjek yang diambil berusia lebih dari lebih dari 20 tahun, sehat fisik dan mental,yang tidak pernah mengalami patah tulang, memiliki cacat fisik (kelainan tulang bawaan sejak lahir) serta tidak mengalami penyakit tulang seperti polio, agar tidak merancukan proses dan hasil penelitian.

b. Kriteria eksklusi

Didasarkan pada orang – orang yang memilki ukuran tinggi badan yang tidak normal, seperti manusia kerdil / cebol, setiap orang yang tidak mampu berdiri dengan sempurna (karena usia, sakit, atau hal lain), atau setiap orang yang menggunakan penutup kepala dimana tidak dapat ijin untuk dibuka di muka orang lain (berjilbab), sehingga tidak dapat diukur tinggi badan dengan benar.

c. Perkiraan (Estimasi) Besar Sampel.

Cara pengamblan sampel dengan cara : random (dipilih secara acak). Jumlah sampel yang diambil 261 berdasarkan rumus besar sampel

(Z1 – α/ 2 + Z1 – β)

N = --- + 3 2

0,5 ln {(1+ r) (1-r)} Dimana :

N adalah : besar sampel = 261

Z1 – α/ 2 adalah : nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α 5% = 1,96

Z1 – β adalah : nilai distribusi baku (tabel Z) pada β 10% = 1,28

4.4 Variabel penelitian

a. Variabel bebas : Tarsal, metatarsal, phalangeal, jenis kelamin. b. Variabel tergantung : Tinggi Badan.

4.5 Bahan dan alat Penelitian a. Bahan

Telapak kaki dari orang yang diteliti (subjek / sampel) b. Alat

1. Lembar data hasil pengukuran subjek penelitian.

2. Kaliper geser (sliding caliper ) : alat ukur telapak kaki yang terdiri dari sebatang mistar yang berskala milimeter, serta dua batang jarum, dimana yang satu tetap pada titik skala 0 dan yang lain dapat digeser. Kedua jarum ini pada satu ujung agak tajam (dipakai untuk pengukuran pada tulang), dan pada ujung yang lain agak tumpul (untuk mengukur manusia hidup). Panjang mistar umumnya 2 cm. Alat ini dipakai pada ukuran jarak lurus yang tidak terlalu besar.

3. Tinggi badan diukur dengan alat : Stature 2 M. 4.6 Prosedur pengumpulan dan Analisa Data a. Editing

Memeriksa ketepatan dan kelengkapan semua data yang diperoleh. Data yang beleum lengkap atau ada kesalahan dilengkapai dengan mewawancarai ulang subjek penelitian.

b. Coding

Data yang telah terkumpul dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode secara manual sebelum diolah dengan komputer.

c. Entri

Memasukkan data yang telah dibersihkan ke dalam koputer. d. Cleaning Data

Memeriksa semua data yang telah dimasukkan ke dalam program computer agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasukan data.

e. Saving

f. Analisa Data

Data dianalisis dengan menggunakan tehnik komputerisasi, menggunakan program SPSS 17,0 (Statistic Product and Service Solution) dan akan disajikan dalam distribusi frekwensi.

RUJUKAN

1. Moudgil Rohan, Kaur Ramneet, Menezes RG, et all. Foot index : Is it a tool for sex determination ? Jurnal: Forensic and Legal Medicine 15. India: 2008. P. 223 – 226.

2. Patel VS, Patel MS, Shah VG. Estimation of Height from Measurements of Foot Lenght in Gujarat Region. Jurnal Anatomi. India : 2007. P. 1, 25 – 27.

3. Paliwal PK. Jakhar Jitender Kumar. Pal Vijay. Estimation of Height from Measurements of foot Lenght in Haryana Region. Jurnal : India Acad Forensic Med. India : 2008. P. 32 (3) ; 231 – 23.

4. Rohren AM, Brenda. Estimation of Stature from foot and Shoe Lenght : Applications in Forensic Science. Jurnal : Forensic Science. USA : 2007. P. 1 – 15.

5. Rutishauser E. H Ingrid. Prediction of Height from Foot Lenght : Use Of Measurement in Field Surveys. Arch. Dis. Child. Uganda : 1968. P. 43; 310 – 312.

6. Amri A. Laporan Hasil Penelitian Tinggi Badan Dari Tulang Panjang dan Ukuran. Beberapa Bagian Tubuh. Lembaga Penelitian. Medan : 1989. Hal 1 – 57.

7. Ritonga M, Singh A Laporan Penelitian Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan. Formula G.S.Kler Dengan menentukan Tinggi Hidung Pada Mahasiswa / wi Fakultas Kedokteran USU Dan UISU. Lembaga Penelitian, Medan : 1992. Hal.1 – 24.

8. Singh A. Laporan Penelitian Penentuan Persamaan Regesi (Regression Equation) Untuk Tinggi Tubuh Dari Besarnya Telapak Kaki Bagi

Orang – Orang Indonesia. Lembaga Penelitian. Medan : 1993. Hal.1 – 29.

9. Franklin CA. Personal Identity. In Modi´s TextBook of Medical Jurisprudence and Toxicology. Chapter III: Twenty first edition. NM.Tripathi Private Limited. Bombay : 1988. P. 28 – 68F.

10.Idries AM. Identifikasi. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Binarupa Aksara. Jakarta : 1997. Hal. 31 – 52.

11.Dahlan S. Identifikasi. Ilmu Kedokteran Forensik. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang : 2004. Hal. 149 – 158.

12.Wahid SA. Identifikasi. Patologi Forensik. Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur : 1993. Hal. 13- 48.

13.Hamdani N. Identifikasi Mayat. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : 1992. Hal. 83 – 88.

14. http : // www. Footmaxx.com / uploaded / product- category – pdf- 19 pdf (Accessed 24 juni 2011).

15.Parikh CK. Personal Identity, Identification in Mass Disaster. Medical

Jurisprudence and Toxicology. Bombay : 1989. P : 29 – 82, 118 –123.

16.Glinka J, Artaria MD, Koesbardiati T. Latar Belakang. Dalam Metode Pengukuran Manusia. Airlaangga University Press. Surabaya : 2008. Hal. 1 – 10.

17.Dahlan S. Identifikasi. Ilmu Kedokteran Forensik. Badan Penerbit Uiversitas Diponegoro. Semarang : 2004. Hal. 149 – 158.

18.Nandy A. Identification of An Individual. In: Principles of Forensic Medicine. 1st

19.Knight Bernard. The estabilishment of identity of Human remains. In Forensic Pathology. Second Edition. Oxford University Press, New York : 1996. P. 95 – 132.

. New Central Book Agency (P) Ltd. Calcutta : 1996. P. 47 –109.

20.Amir A. Identifikasi. Dalam Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi kedua. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK – USU, Medan : 2005. Hal. 178 – 203.

21.Idries AM. Tjiptomartono AL. Pemeriksaan Tulang. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensk dalam Proses Penyidikan. Edisi Revisi. CV Sagung Seto. Jakarta : 2008, Hal. 177 – 190.

22.Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S. dkk. Identifikasi Forensik. Dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta : 1997. Hal.197 – 202.

LAMPIRAN

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN UNTUK PENELITIAN PENENTUAN TINGGI

Dokumen terkait