A. Jenis Penelitian
Penelitian yang berjudul “Penerimaan Diri pada Penderita Glaukoma “ ini menggunakan metode kualitatif. Pemilihan metode ini dinilai tepat untuk memenuhi tujuan penelitian, yaitu untuk
mendeskripsikan proses penerimaan diri pada penderita glaukoma dan
mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi upaya penerimaan diri. Hal ini dipilih oleh peneliti karena penelitian kualitatif berusaha untuk
mengeksplorasi, mendeskripsikan maupun menginterpretasikan maksud
dari suatu fenomena maupun pengalaman personal dan sosial yang dialami
oleh subjek penelitian (Creswell, 2007).
Poerwandari (2005) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang bersifat deskriptif,
seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman
video, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, data yang dihasilkan
berupa transkrip wawancara kemudian data akan diolah menjadi bentuk
deskripsi sehingga penelitian ini memenuhi syarat untuk menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk
menggali dan memahami inti sebuah masalah sosial atau fenomena yang
dialami individu secara alamiah dalam suatu konteks khusus dengan
kualitatif adalah suatu penelitian yang menjelaskan suatu fenomena secara
deskriptif ( Smith, 2009).
B. Fokus Penelitian
Fokus pada penelitian ini adalah memahami dan mendeskripsikan
upaya penderita glaukoma dalam menerima diri yang ditinjau dari :
1. Proses penerimaan diri (Bagaimana proses penerimaan diri penderita
glaukoma ? )
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan diri ( Apa faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan diri ? )
C. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah penderita glaukoma yang tinggal
di Yogyakarta. Subjek penelitian diperoleh di Rumah Sakit Mata dr Yap
Yogyakarta. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah lima orang.
Menurut Smith ( 2009 ), jumlah subjek lima atau enam sudah mencukupi
pada sebuah penelitian kualitatif. Dimana dengan jumlah subjek lima atau
enam dapat dipergunakan oleh peneliti untuk memeriksa kesamaan dan
perbedaan antarsubjek. Subjek dipilih menggunakan Criterion Sampling, yaitu cara penentuan subjek berdasarkan kriteria tertentu dari peneliti yaitu
telah didiagnosa mengalami glaukoma yang belum mengalami kebutaan
dan menggunakan obat secara terus menerus untuk menjaga kondisinya.
pengalaman atas fenomena yang hendak diteliti (Creswell, 2007). Dimana
subjek tersebut sesuai karena mereka memiliki pengalaman sebagai
penderita glaukoma yang berisiko mengalami kebutaan.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
metode dan wawancara semi terstruktur. Menurut Banister, dkk ( dalam
Poerwandari, 2005 ), wawancara kualitatif dilakukan untuk memperoleh
pengetahuan tentang makna subjektif yang berkenaan dengan kasus yang
diteliti dan bermaksud untuk melakukan ekplorasi isu tersebut. Wawancara
semi terstruktur memungkinkan peneliti dan subjek melakukan dialog,
pertanyaan – pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dapat dimodifikasi menurut respon subjek ( Smith, 2009). Sebelum melakukan
wawancara, peneliti menyusun guide line interview berdasarkan fokus penelitian. Pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan yang bersifat
terbuka ( open – ended ) dan tidak mengarahkan subjek pada jawaban tertentu, agar dapat memunculkan pandangan dan opini dari subjek (
Tabel 1
Guide Line Interview
Pertanyaan Tujuan Pertanyaan
Bisakah anda bercerita secara singkat riwayat sakit glaukoma yang anda alami ?
Rapport, mengetahui kondisi fisik
Bagaimana reaksi anda saat
didiagnosa mengalami glaukoma ?
Mengetahui reaksi subjek saat didiagnosa.
Bagaimana respon orang disekitar seperti keluarga, teman waktu
mengetahui anda mengalami
glaukoma ?
Mengetahui respon dan
dukungan sosial
Dengan kondisi saat ini, apa saja perubahan yang anda alami baik dari segi perasaan, hubungan sosial ?
Mengetahui kondisi
emosional,hubungan sosial
Bagaimana anda menyikapi
perubahan tersebut ?
Mengetahui sikap dalam
menghadapi perubahan Apakah anda sudah mencoba untuk
menerima perubahan tersebut ? ceritakan.
Mengetahui usaha dalam
menerima suatu perubahan.
Bagaimana anda menggambarkan
sosok diri anda ?
Mengetahui konsep diri dan persepektif diri.
Apakah anda merasa puas dengan diri anda saat ini ? mengapa ?
Mengetahui kelemahan dan
kelebihan yang dimiliki. Bisakah anda bercerita pengalaman
anda dengan orang tua di masa kecil ? seperti saat anda bersekolah, mengemukakan pendapat.
Mengetahui pengaruhi pola asuh terhadap penerimaan diri
Proses wawancara dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan, antara
lain :
1. Mencari subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian dan bersedia
berpartisipasi menjadi subjek penelitian.
2. Melakukan perkenalan, membangun rapport, menjelaskan tujuan
penelitian, dan kembali memastikan kesediaan subjek untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
3. Menyusun jadwal wawancara berdasarkan kesepakatan antara peneliti
dan subjek penelitian.
4. Melakukan wawancara bertahap.
Peneliti melakukan wawancara hingga ditemukan data yang
menggambarkan pengalaman subjek secara utuh. Data wawancara
akan direkam direkam menggunakan digital recorder dan selanjutnya akan disalin dalam bentuk transkip verbatim.
E. Proses Pengumpulan Data
Proses pendataan diawali dengan mencari subjek yang menderita
penyakit glaukoma. Peneliti melakukan ijin penelitian kepada pihak yang
berwenang sebagai langkah awal, di sebuah rumah sakit mata di
Yogyakarta. Setelah memperoleh ijin penelitian dari pihak rumah sakit,
peneliti mulai melaksanakan penelitian guna mencari subjek yang sesuai
dengan kriteria penelitian dan meminta kesediaan pasien untuk menjadi
Peneliti melakukan konsultasi awal dengan kepala bagian
pendidikan selaku pembimbing penelitian di rumah sakit mata tersebut,
kemudian dilanjukan konsultasi dengan kepala bagian rawat jalan untuk
mendapatkan subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria. Konsultasi
meliputi kondisi pasien seperti yang belum mengalami kebutaan, usia
pasien dan domisili pasien yang tinggal di Yogyakarta.
Peneliti mencari subjek penelitian di ruang praktek dokter spesialis
glaukoma, peneliti melihat rekam medis pasien untuk melihat riwayat sakit
tiap pasien. Proses awal wawancara dilakukan setelah pasien
melaksanakan pemeriksaan awal. Selanjutnya, peneliti melakukan
perkenalan, menjelaskan maksud dan tujuan, serta meminta kesedian
pasien untuk menjadi partisipan penelitian ini. Setelah perkenalan, proses
wawancara dilanjutkan dengan melakukan rapport, penjelasan informed consent dan melaksanakan wawancara sesuai waktu yang sudah disepakati. Dalam pelaksanaannya peneliti dan subjek sepakat untuk
melakukan wawancara di luar rumah sakit dengan pertimbangan
kenyamanan proses wawancara.
F. Prosedur Analisis Data
Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan
refleksi terus menerus terhadap data, pengajuan pertanyaan analitis, dan
menulis catatan kecil sepanjang penelitian. Analisis data melibatkan
pertanyaan umum, dan analisis informasi dari para subjek ( Rossman dan
Rallis, dalam Creswell 2012 ).
Berikut adalah langkah – langkah analisis data berupa hasil wawancara dalam penelitian ini :
1. Organisasi Data
Langkah ini diawali dengan melibatkan transkrip wawancara dan
mengetik hasil wawancara dalam bentuk verbatim. Transkrip
wawancara ditulis hingga menghasilkan verbatim berbentuk kolom.
2. Pengkodean
Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan
mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data
dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari.
3. Interpretasi
Interpretasi dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan analisis
tematik dengan mencari dan menemukan tema dari data yang
diperoleh. Analisis tematik dilakukan setelah data berbentuk kolom
dan diberi kode. Analisis tematik merupakan proses mengkode data
yang selanjutnya akan menghasilkan daftar tema dan model tema.
Tema-tema yang muncul diharapkan dapat mendeskripsikan fenomena
dari hasil penelitian ini dan dapat digunakan untuk
menginterpretasikan data hasil penelitian.
Rangkuman temuan penelitian dibuat setelah peneliti melakukan
interpretasi dengan analisis tematik. Selanjutnya, peneliti
mendeskripsikan tema-tema yang muncul dari hasil analisis dan
membuat rangkuman temuan penelitian secara keseluruhan dalam
bentuk tabel.
G. Kredibilitas Penelitian
Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilan mencapai
maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses,
kelompok sosial, atau pola interaksi yang kompleks ( Poerwandari, 2005 ).
Konsep kredibilitas dalam penelitian ini dicapai dengan cara :
a. Peneliti mengkonfirmasi kembali data dan analisis kepada masing – masing subjek untuk menguji keakuratan temuan penelitian ( validitas
komunikatif ). Peneliti meminta subjek meninjau ulang data yang
peneliti peroleh berupa transkip hasil wawancara dan hasil analisis
penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh koreksi dari
masing – masing subjek apabila terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan apa yang subjek ungkapkan pada saat wawancara. Peneliti
juga menginformasikan temuan dalam penelitian ini pada masing – masing subjek. Pengujian validitas komunikatif pada penelitian ini,
dilakukan pada : tanggal 24 April 2013 ( subjek K dan subjek TE ),
tanggal 26 April 2013 ( subjek TR ), tanggal 27 April 2013 ( subjek
b. Membuktikan validitas argumentatif, melalui temuan – temuan penelitian dengan melihat kembali ke data mentah berupa transkrip
wawancara, koding awal, serta tema – tema yang muncul.
c. Melakukan pengambilan data secara alamiah “ apa adanya “dari subjek yang diteliti ( validitas ekologis ).
49 BAB IV