• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen Penerimaan diri pada penderita glaukoma (Halaman 55-64)

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul “Penerimaan Diri pada Penderita Glaukoma “ ini menggunakan metode kualitatif. Pemilihan metode ini dinilai tepat untuk memenuhi tujuan penelitian, yaitu untuk

mendeskripsikan proses penerimaan diri pada penderita glaukoma dan

mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi upaya penerimaan diri. Hal ini dipilih oleh peneliti karena penelitian kualitatif berusaha untuk

mengeksplorasi, mendeskripsikan maupun menginterpretasikan maksud

dari suatu fenomena maupun pengalaman personal dan sosial yang dialami

oleh subjek penelitian (Creswell, 2007).

Poerwandari (2005) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang bersifat deskriptif,

seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman

video, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, data yang dihasilkan

berupa transkrip wawancara kemudian data akan diolah menjadi bentuk

deskripsi sehingga penelitian ini memenuhi syarat untuk menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk

menggali dan memahami inti sebuah masalah sosial atau fenomena yang

dialami individu secara alamiah dalam suatu konteks khusus dengan

kualitatif adalah suatu penelitian yang menjelaskan suatu fenomena secara

deskriptif ( Smith, 2009).

B. Fokus Penelitian

Fokus pada penelitian ini adalah memahami dan mendeskripsikan

upaya penderita glaukoma dalam menerima diri yang ditinjau dari :

1. Proses penerimaan diri (Bagaimana proses penerimaan diri penderita

glaukoma ? )

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan diri ( Apa faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan diri ? )

C. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah penderita glaukoma yang tinggal

di Yogyakarta. Subjek penelitian diperoleh di Rumah Sakit Mata dr Yap

Yogyakarta. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah lima orang.

Menurut Smith ( 2009 ), jumlah subjek lima atau enam sudah mencukupi

pada sebuah penelitian kualitatif. Dimana dengan jumlah subjek lima atau

enam dapat dipergunakan oleh peneliti untuk memeriksa kesamaan dan

perbedaan antarsubjek. Subjek dipilih menggunakan Criterion Sampling, yaitu cara penentuan subjek berdasarkan kriteria tertentu dari peneliti yaitu

telah didiagnosa mengalami glaukoma yang belum mengalami kebutaan

dan menggunakan obat secara terus menerus untuk menjaga kondisinya.

pengalaman atas fenomena yang hendak diteliti (Creswell, 2007). Dimana

subjek tersebut sesuai karena mereka memiliki pengalaman sebagai

penderita glaukoma yang berisiko mengalami kebutaan.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

metode dan wawancara semi terstruktur. Menurut Banister, dkk ( dalam

Poerwandari, 2005 ), wawancara kualitatif dilakukan untuk memperoleh

pengetahuan tentang makna subjektif yang berkenaan dengan kasus yang

diteliti dan bermaksud untuk melakukan ekplorasi isu tersebut. Wawancara

semi terstruktur memungkinkan peneliti dan subjek melakukan dialog,

pertanyaan – pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dapat dimodifikasi menurut respon subjek ( Smith, 2009). Sebelum melakukan

wawancara, peneliti menyusun guide line interview berdasarkan fokus penelitian. Pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan yang bersifat

terbuka ( open – ended ) dan tidak mengarahkan subjek pada jawaban tertentu, agar dapat memunculkan pandangan dan opini dari subjek (

Tabel 1

Guide Line Interview

Pertanyaan Tujuan Pertanyaan

Bisakah anda bercerita secara singkat riwayat sakit glaukoma yang anda alami ?

Rapport, mengetahui kondisi fisik

Bagaimana reaksi anda saat

didiagnosa mengalami glaukoma ?

Mengetahui reaksi subjek saat didiagnosa.

Bagaimana respon orang disekitar seperti keluarga, teman waktu

mengetahui anda mengalami

glaukoma ?

Mengetahui respon dan

dukungan sosial

Dengan kondisi saat ini, apa saja perubahan yang anda alami baik dari segi perasaan, hubungan sosial ?

Mengetahui kondisi

emosional,hubungan sosial

Bagaimana anda menyikapi

perubahan tersebut ?

Mengetahui sikap dalam

menghadapi perubahan Apakah anda sudah mencoba untuk

menerima perubahan tersebut ? ceritakan.

Mengetahui usaha dalam

menerima suatu perubahan.

Bagaimana anda menggambarkan

sosok diri anda ?

Mengetahui konsep diri dan persepektif diri.

Apakah anda merasa puas dengan diri anda saat ini ? mengapa ?

Mengetahui kelemahan dan

kelebihan yang dimiliki. Bisakah anda bercerita pengalaman

anda dengan orang tua di masa kecil ? seperti saat anda bersekolah, mengemukakan pendapat.

Mengetahui pengaruhi pola asuh terhadap penerimaan diri

Proses wawancara dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan, antara

lain :

1. Mencari subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian dan bersedia

berpartisipasi menjadi subjek penelitian.

2. Melakukan perkenalan, membangun rapport, menjelaskan tujuan

penelitian, dan kembali memastikan kesediaan subjek untuk

berpartisipasi dalam penelitian.

3. Menyusun jadwal wawancara berdasarkan kesepakatan antara peneliti

dan subjek penelitian.

4. Melakukan wawancara bertahap.

Peneliti melakukan wawancara hingga ditemukan data yang

menggambarkan pengalaman subjek secara utuh. Data wawancara

akan direkam direkam menggunakan digital recorder dan selanjutnya akan disalin dalam bentuk transkip verbatim.

E. Proses Pengumpulan Data

Proses pendataan diawali dengan mencari subjek yang menderita

penyakit glaukoma. Peneliti melakukan ijin penelitian kepada pihak yang

berwenang sebagai langkah awal, di sebuah rumah sakit mata di

Yogyakarta. Setelah memperoleh ijin penelitian dari pihak rumah sakit,

peneliti mulai melaksanakan penelitian guna mencari subjek yang sesuai

dengan kriteria penelitian dan meminta kesediaan pasien untuk menjadi

Peneliti melakukan konsultasi awal dengan kepala bagian

pendidikan selaku pembimbing penelitian di rumah sakit mata tersebut,

kemudian dilanjukan konsultasi dengan kepala bagian rawat jalan untuk

mendapatkan subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria. Konsultasi

meliputi kondisi pasien seperti yang belum mengalami kebutaan, usia

pasien dan domisili pasien yang tinggal di Yogyakarta.

Peneliti mencari subjek penelitian di ruang praktek dokter spesialis

glaukoma, peneliti melihat rekam medis pasien untuk melihat riwayat sakit

tiap pasien. Proses awal wawancara dilakukan setelah pasien

melaksanakan pemeriksaan awal. Selanjutnya, peneliti melakukan

perkenalan, menjelaskan maksud dan tujuan, serta meminta kesedian

pasien untuk menjadi partisipan penelitian ini. Setelah perkenalan, proses

wawancara dilanjutkan dengan melakukan rapport, penjelasan informed consent dan melaksanakan wawancara sesuai waktu yang sudah disepakati. Dalam pelaksanaannya peneliti dan subjek sepakat untuk

melakukan wawancara di luar rumah sakit dengan pertimbangan

kenyamanan proses wawancara.

F. Prosedur Analisis Data

Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan

refleksi terus menerus terhadap data, pengajuan pertanyaan analitis, dan

menulis catatan kecil sepanjang penelitian. Analisis data melibatkan

pertanyaan umum, dan analisis informasi dari para subjek ( Rossman dan

Rallis, dalam Creswell 2012 ).

Berikut adalah langkah – langkah analisis data berupa hasil wawancara dalam penelitian ini :

1. Organisasi Data

Langkah ini diawali dengan melibatkan transkrip wawancara dan

mengetik hasil wawancara dalam bentuk verbatim. Transkrip

wawancara ditulis hingga menghasilkan verbatim berbentuk kolom.

2. Pengkodean

Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan

mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data

dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari.

3. Interpretasi

Interpretasi dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan analisis

tematik dengan mencari dan menemukan tema dari data yang

diperoleh. Analisis tematik dilakukan setelah data berbentuk kolom

dan diberi kode. Analisis tematik merupakan proses mengkode data

yang selanjutnya akan menghasilkan daftar tema dan model tema.

Tema-tema yang muncul diharapkan dapat mendeskripsikan fenomena

dari hasil penelitian ini dan dapat digunakan untuk

menginterpretasikan data hasil penelitian.

Rangkuman temuan penelitian dibuat setelah peneliti melakukan

interpretasi dengan analisis tematik. Selanjutnya, peneliti

mendeskripsikan tema-tema yang muncul dari hasil analisis dan

membuat rangkuman temuan penelitian secara keseluruhan dalam

bentuk tabel.

G. Kredibilitas Penelitian

Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilan mencapai

maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses,

kelompok sosial, atau pola interaksi yang kompleks ( Poerwandari, 2005 ).

Konsep kredibilitas dalam penelitian ini dicapai dengan cara :

a. Peneliti mengkonfirmasi kembali data dan analisis kepada masing – masing subjek untuk menguji keakuratan temuan penelitian ( validitas

komunikatif ). Peneliti meminta subjek meninjau ulang data yang

peneliti peroleh berupa transkip hasil wawancara dan hasil analisis

penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh koreksi dari

masing – masing subjek apabila terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan apa yang subjek ungkapkan pada saat wawancara. Peneliti

juga menginformasikan temuan dalam penelitian ini pada masing – masing subjek. Pengujian validitas komunikatif pada penelitian ini,

dilakukan pada : tanggal 24 April 2013 ( subjek K dan subjek TE ),

tanggal 26 April 2013 ( subjek TR ), tanggal 27 April 2013 ( subjek

b. Membuktikan validitas argumentatif, melalui temuan – temuan penelitian dengan melihat kembali ke data mentah berupa transkrip

wawancara, koding awal, serta tema – tema yang muncul.

c. Melakukan pengambilan data secara alamiah “ apa adanya “dari subjek yang diteliti ( validitas ekologis ).

49 BAB IV

Dalam dokumen Penerimaan diri pada penderita glaukoma (Halaman 55-64)

Dokumen terkait