• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2014, di Laboratorium Budidaya, Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 15 unit akuarium ukuran 60 x 30 x 30 cm sebagai wadah pemeliharaan, aerator sebanyak 8 buah untuk menjaga kandungan oksigen dalam media, pH meter untuk melihat kadar asam dan basa media uji, termometer untuk mengukur suhu, timbangan digital untuk mengukur bobot ikan, jangka sorong (califer) untuk mengukur panjang ikan, selang sifon untuk membuang sisa metabolisme (menjaga kualitas air), serok untuk menangkap ikan, alat tulis, kamera digital untuk dokumentasi dan lain-lain.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah antara lain : benih ikan lele berukuran 3,32 3,40 cm dengan bobot 0,37 0,38 g, air bersih, pakan alami cacing sutera (Tubifex sp.), pakan buatan pelet ikan komersil berukuran 0,5 mm, MnSO4, H2SO4, Na2S2O3, dan amilum.

Rancangan Percobaan

Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan menggunakan rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan,

masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, yang menjadi perlakuan dalam penelitian ini adalah :

1. Perlakuan A : 100% Tepung Pelet 2. Perlakuan B : 100% Cacing Sutera

3. Perlakuan C : Kombinasi 75% Tepung Pelet dan 25% Cacing Sutera 4. Perlakuan D : Kombinasi 50% Tepung Pelet dan 50% Cacing Sutera 5. Perlakuan E : Kombinasi 25% Tepung Pelet dan 75%Cacing Sutera

Rancangan ini digunakan karena keragaman kondisi lingkungan, alat, bahan dan media yang digunakan adalah homogen atau letak/posisi masing-masing unit tidak mempengaruhi hasil-hasil percobaan, dan percobaan ini dilakukan pada kondisi terkendali atau setiap secara keseluruhan memiliki peluang yang sama besar untuk menempati plot-plot percobaan (Hanafiah, 2012). Dapat dilihat pada bagan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada Lampiran 1. Model Percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Yij = μ + σi + εij

Keterangan :

Yij = Data hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

μ = Nilai tengah data

σi = Pengaruh perlakuan ke-i

εij = Pengaruh galat hasil percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

Prosedur Penelitian Persiapan Wadah

Wadah yang digunakan adalah akuarium sebanyak 15 buah yang berukuran 60 x 30 x 30 cm. Akuarium diisi air sebanyak 20 liter dan dilakukan

pengaturan aerasi. Wadah diberi nomor A, B, C, D, dan E secara acak untuk menandakan 5 perlakuan dan tiga kali ulangan. Akuarium yang akan digunakan dicuci menggunakan larutan detergen kemudian dibilas dengan bersih.

Persiapan Air Media

Air media yang digunakan yaitu air bersih yang kemudian dialirkan ke bak tandon. Air media tersebut selanjutnya diendapkan selama 48 jam agar kandungan logam-logam yang berada pada air media mengendap ke dasar bak tandon. Selanjutnya air media dimasukkan ke dalam wadah akuarium kemudian diaerasi selama 24 jam.

Persiapan Ikan Uji

Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan lele dumbo yang berukuran 3,32 3,40 cm dengan bobot 0,37 0,38 g (berasal dari induk yang sama). Sebelum ikan dimasukkan kedalam wadah uji, ikan uji diadaptasi terlebih dahulu. Setelah diadaptasi ikan ditebar sebanyak 10 ekor/akuarium dengan kepadatan 1 ekor/2 liter. Setelah ditebar, dilakukan pengambilan contoh ikan sampel sebanyak 50% pada setiap wadah percobaan untuk ditimbang berdasarkan berat, dan ukuran panjang total ikan per individu, kemudian dirata-ratakan. Pengamatan pertumbuhan ikan dilakukan selama 40 hari.

Persiapan Pakan

Pakan yang digunakan selama penelitian berupa pakan alami cacing sutera yang dikombinasikan dengan pakan buatan berupa tepung pelet berukuran 0,5 mm. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 10% dari berat total benih yang dipelihara. Pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Sifat ikan lele dumbo yang nocturnal, di mana lebih aktif bergerak

pada keadaan gelap, khususnya mencari makanan, maka waktu malam hari dilakukan pemberian pakan.

Pada perlakuan pertama (kontrol) diberikan pakan 100% tepung pelet dengan 4 kali pemberian pakan setiap harinya begitu juga dengan perlakuan kedua 100% cacing sutera. Pada perlakuan ketiga, 75% tepung pelet dan 25% cacing sutera yaitu pemberian pakan sebanyak 75% tepung pelet ditambah dan 25% cacing sutera dari jumlah pakan yang diberikan setiap harinya, begitu seterusnya pada perlakuan 4 dan 5. Cara mengkombinasikan kedua pakan ini yaitu cacing sutera dicacah dengan alat pemotong hingga halus kemudian dicampur dengan tepung pelet, setelah itu pakan siap diberikan kepada ikan uji.

Pemeliharaan Ikan

Pemeliharaan ikan dengan pemberian pakan sebanyak 4 kali sehari selama 40 hari yakni pukul 09.00, 13.00, 17.00, dan 21.00 wib dengan interval waktu setiap 4 jam sekali pada setiap masing-masing perlakuan. Jumlah pakan yang diberikan per perlakuan yaitu 10% dari berat total benih ikan.

Pengelolaan Air

Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan penyifonan dan pergantian air sebanyak 25% setiap pagi untuk menjaga senyawa kimia tidak terakumulasi, serta melakukan pergantian air total setiap 10 hari sekali. Pemantauan kualitas air dilakukan sebanyak empat kali setiap 10 hari sekali untuk mengetahui gambaran kualitas air secara umum. Data pemantauan kualitas air terdiri dari suhu, pH, dan DO (Metode Winkler). Data ini digunakan untuk menentukan kelayakan kualitas air media pemeliharaan selama penelitian apakah masih memenuhi baku kelayakan hidup benih ikan lele dumbo.

Analisis Nutrisi Pakan

Analisis nutrisi pakan adalah suatu metoda untuk mengidentifikasi kandungan

nutrisi pada suatu zat makanan dari bahan pakan. Analisis nutrisi pakan dilakukan terhadap pakan percobaan untuk melihat nutrisi pakan berupa protein, lemak dan karbohidrat yang dapat menghasilkan energi (kkal). Energi tersebut dibutuhkan benih ikan lele dumbo untuk pemeliharaan tubuh dan aktivitas tubuh, sehingga kelebihan energi digunakan untuk pertumbuhan.

Analisis Data

Pertumbuhan Panjang Mutlak

Pengukuran panjang harian meliputi panjang total ikan dari ujung mulut sampai ujung ekor ikan menggunakan jangka sorong (califer). Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 50% dari total hewan uji. Pertumbuhan Panjang Mutlak (L) dihitung dengan rumus Arifin dan Rupawan (1997) diacu oleh Wijayanti (2010) :

�=�− �

Keterangan : L : Pertumbuhan panjang (cm)

Lt : Panjang ikan pada waktu akhir (cm) L0 : Panjang ikan pada waktu awal (cm)

Pertumbuhan Bobot Mutlak

Pengukuran pertumbuhan bobot ikan uji dilakukan dengan menimbang biomassa ikan menggunakan timbangan digital. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 50% dari total hewan uji. Pertumbuhan bobot Mutlak (W) dihitung menggunakan rumus Arifin dan Rupawan (1997) diacu oleh Wijayanti (2010) :

�= �− � Keterangan : W : Pertumbuhan bobot (g)

Wt : Bobot rata-rata ikan pada waktu t (g)

W0 : Bobot rata-rata ikan pada waktu awal penelitian (g)

Tingkat Kelangsungan Hidup

Derajat kelangsungan hidup merupakan presentase dari jumlah ikan yang hidup dan jumlah ikan yang ditebar selama pemeliharaan, dihitung menggunakan rumus Effendie (2002) diacu oleh Amalia dkk (2013) sebagai berikut :

SR

=

X 100%

Keterangan : SR : kelangsungan hidup benih (%)

Nt : Jumlah ikan yang ditebar pada akhir penelitian (ekor) N0 : Jumlah ikan yang ditebar pada awal penelitian (ekor)

Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP)

Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP) dari tiap perlakuan memperlihatkan perbedaan kualitas pakan yang digunakan. Menurut Tacon (1987) diacu oleh Amalia dkk (2013) perhitungan efisiensi pemanfaatan pakan sebagai berikut:

EPP

=

��−��

X 100%

Keterangan : EPP : Efisiensi pemanfaatan pakan (%)

Wt : Biomassa ikan uji pada akhir penelitian (g) W0 : Biomassa ikan uji pada awal penelitian (g)

F : Jumlah pakan ikan yang dikonsumsi selama penelitian (g)

Untuk mengetahui apakah pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diamati berpengaruh nyata atau tidak kemudian dilakukan uji analisis dengan analisa statistik menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) yang berfungsi untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perlakuan dengan uji F pada selang kepercayaan 95%. Jika ada perbedaan nyata (P<0,05), maka akan diuji lanjut dengan menggunakan BNJ (Beda Nyata Jujur) pada selang kepercayaan 95%. Dan selanjutnya data akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

Dokumen terkait