• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksplanatory yaitu penelitian yang mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih. Selain itu juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan varibel terikat (menunjukkan masalah sebab-akibat) (Arikunto, 2003:35).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Jalan Tunas Mekar No. 285 Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan peneliti dengan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada pelanggan Keripik Singkong Kreasi Lutvi yang dilakukan pada bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen (X) yaitu X1: produk (product) dan X2: harga (pricing).

2. Variabel dependen (Y) yaitu Keputusan Pembelian keripik singkong kreasi Lutvi.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Penguraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Selain itu juga memberi batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti.

a. Product (produk) sebagai X1

Produk adalah penilaian konsumen terhadap keripik singkong kreasi Lutvi. b. Price (harga) sebagai X2

Harga adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk keripik singkong Kreasi Lutvi, misalnya dalam bentuk uang.

c. Keputusan Pembelian sebagai Y

Keputusan Pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Indikator Skala

Pengukuran Variabel

Product (produk) (X1)

Produk adalah penilaian konsumen terhadap keripik singkong Kreasi Lutvi.

a. Produk aman

dikonsumsi. b.Variasi rasa

c. Pewarna khusus untuk makanan (food grade) d.Bahan baku pilihan.

Skala Likert Variabel Price (harga) (X2) Harga adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk

keripik singkong Kreasi Lutvi, misalnya dalam bentuk uang.

a. Harga yang bersaing b.Harga sesuai dengan

kualitas c. Harga terjangkau d.Pilihan harga (list price) Skala Likert Variabel Keputusan Pembelian (Y) Keputusan Pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya. a. Pengenalan kebutuhan b.Pencarian informasi c. Pengevaluasian alternatif. d.Keputusan pembelian e. Perilaku pasca pembelian. Skala Likert

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Sumber: Setiadi (2003)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Ketiga variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2006: 55). Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiono (2006:105)

Dari Tabel 3.2 diatas, responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia pada penelitian ini, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (5, 4, 3, 2, 1). Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang di tafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert.

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan daripada keripik singkong Kreasi Lutvi di Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu, yang pernah melakukan transaksi pembelian dimana jumlahnya tidak diketahui.

3.6.2 Sampel

Penulis menggunakan metode Aksidental pada penarikan sampel yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiono, 2003:77). Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah pelanggan daripada keripik singkong Kreasi Luvi yang pernah melakukan transaksi pembelian, dikarenakan jumlahnya tidak diketahui maka penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Supramono (2003:62), yaitu:

n = (Zα)2 (p)(q) d2 Keterangan: n = Jumlah sampel (Zα)2

= Nilai standard normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0.05 Z = 1.67

p = Estimasi proposi populasi q = 1-p

d = Penyimpangan yang ditolerir

Untuk memperoleh n (jumlah populasi) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p=0.5, dengan demikian jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

n = (1.96)2(0.5)(0.5) n = 96.04 (dibulatkan menjadi 100 orang) (0.1)2

3.7 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data yaitu:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku, jurnal, majalah dan internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini ialah: 1. Kuesioner

Menyebarkan daftar pernyataan yang telah diberikan alternatif jawaban yang sesuai dengan yang dirasakan responden terpilih.

2. Studi Pustaka

Yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data yang diperoleh dari jurnal, buku-buku literature, majalah dan internet yang terkait dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan reliabel berarti instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama (Sugiono, 2006:60). Penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 19 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah pada uji validitas dan reliability kuesioner dalam penelitian ini. Uji ini dilakukan kepada 30 orang responden diluar responden yang telah dijadikan sebagai sampel namun termasuk dalam populasi pada penelitian ini.

Sugiyono (2006:60) menyatakan item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiono, 2006:60).

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran instrumen dapat dipercaya (Sugiono, 2006:61). Dalam hal ini teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Cronbach’s Alpha. Pada uji ini dinilai reliabel jika lebih besar dari 0,6 dimana kriteria sebagai berikut :

α > 0,6 artinya instrumen reliabel α < 0,6 artinya instrumen tidak reliabel.

Penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 19 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah pada uji validitas dan reliability kuesioner dalam penelitian ini.

3.9.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Untuk menguji ketepatan kuesioner, akan dilakukan pretest terhadap 30 responden diluar responden yang telah dijadikan sebagai sampel namun termasuk dalam populasi pada penelitian ini. Uji validitas dilakukan dengan bantuan program software SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 19. Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot methods), dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali.

3.9.1.1 Hasil Uji Validitas Variabel Produk (product)

Hasil uji validitas variabel produk (product) dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Produk (product)

Pertanyaan Corrected Item Total Correlation Sig. (1-tailed) Keterangan

1. Produk yang disalurkan oleh keripik singkong Kreasi Lutvi adalah produk yang aman untuk dikonsumsi.

2. Produk keripik singkong Kreasi Lutvi yang ditawarkan memiliki banyak variasi rasa.

3. Produk keripik singkong Kreasi Lutvi menggunakan pewarna yang khusus untuk makanan (food grade).

4. Produk keripik singkong Kreasi Lutvi menggunakan bahan baku pilihan.

,628 ,659 ,672 ,768 ,000 ,000 ,000 ,000 Valid Valid Valid Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah).

Berdasarkan Tabel 3.3 diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel produk (product) memiliki nilai yang lebih besar dari 0,30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel produk (product) yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam

penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1 – tailed) seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai α sebesar 5%.

3.9.1.2 Hasil Uji Validitas Variabel Harga (price)

Hasil uji validitas variabel harga (price) dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Harga (price)

Pertanyaan Corrected Item Total Correlation Sig. (1-tailed) Keterangan

1. Harga produk yang ditawarkan cukup bersaing, dibanding dengan produk sejenis.

2. Harga menentukan kualitas suatu produk.

3. Harga keripik singkong Kreasi Lutvi sangat terjangkau.

4. Keripik singkong Kreasi Lutvi tersedia dalam beberapa pilihan harga.

,720 ,759 ,654 ,693 ,000 ,000 ,000 ,000 Valid Valid Valid Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.4 diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel harga (price) memiliki nilai yang lebih besar dari 0,30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel harga (price) yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1 – tailed) seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai α sebesar 5%.

3.9.1.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian

Hasil uji validitas instrument variabel keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian Pertanyaan Corrected Item Total Correlation Sig. (1-tailed) Keterangan

1 Keripik singkong Kreasi Lutvi cocok dikonsumsi sebagai makanan ringan di saat bersantai dengan keluarga.

2. Saya mengetahui informasi tentang keripik singkong kreasi Lutvi pada saat mengunjungi stand pameran UKM.

3. Saya membeli membeli produk keripik singkong Kreasi Lutvi karena produknya aman untuk dikonsumsi.

4. Keputusan saya untuk membeli keripik singkong kreasi Lutvi adalah keputusan yang tepat.

5. Anda berkeinginan untuk melakukan pembelian ulang produk keripik singkong Kreasi Lutvi.

,617 ,637 ,639 ,676 ,564 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.5 diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel keputusan pembelian memiliki nilai yang lebih besar dari 0,30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel keputusan pembelian yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1 – tailed) seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai α sebesar 5%.

3.9.2 Hasil Uji Reliabilitas Data

Adapun hasil uji reliabilitas data pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Cronbach’s

Alpha

N Of Items Keterangan

Variabel Produk (product) Variabel Harga (price) Variabel Keputusan Pembelian

,845 ,860 ,730 4 4 5 Reliabel Reliabel Reliabel

Hasil pengujian reliabilitas jawaban responden terhadap variabel penelitian ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60, sehingga dapat disimpulkan konstruk pernyataan adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian.

3.10 Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden.

b. Uji Asumsi Klasik 1)Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah metode plot.

2)Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena adanya perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan diagram pancar residual.

3) Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.

c. Metode Analisis Statistik

Peneliti menganalisis dengan menggunakan metoda analisis regresi linear berganda. Dalam menganalis data, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 19 for windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a+ b1X1 + b2X2 + e

Dimana: Y = skor pengaruh Keputusan Pembelian Keripik Singkong Kreasi Lutvi

a = konstanta

b1, b2 = koefisien regresi

X1 = Produk (Product)

X2 = Harga (Price)

e = standart error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).

Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria

ketepatan (Nugroho, 2005:65) yaitu: 1) Uji F hitung

Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada

pengaruh positif dan signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah:

Ho : b1, b2= 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel terikat.

H1 : b1, b2 ≠ 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel terikat.

Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat

kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k), (k-1). Kriteria pengambilan keputusan (KPK):

Ho diterima apabila F hitung < F tabel pada α = 5%

H1 diterima apabila F hitung > F tabel pada α = 5%

2) Koefisien Determinasi ( R2 )

Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas (Xi) secara

bersama-sama terhadap variabel tidak bebas (Y) dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R2), dimana 0<R2<1. Hal ini menunjukkan jika nilai R2 semakin dekat pada nilai 1, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas semakin kuat. Sebaliknya jika nilai R2 semakin dekat pada nilai 0 maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas semakin lemah.

Dokumen terkait