• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Jenis Penelitian & Pendekatan Penelitian

Penelitian termasuk dalam penelitian lapangan (field research).

Penelitian lapangan (field research), merupakan penelitian yang

pengumpulan datanya dilakukan di lapangan, seperti di lingkungan

masyarakat, lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan dan

lembaga pendidikan baik formal maupun non formal.

Jenis penelitian lapangan ini adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode ilmiah.12 Metode ini dipakai dalam upaya memahami dan memberikan analisis mengenai penguatan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMP Insan Cendekia Turi Sleman.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan sosiologi pendidikan. Pendekatan sosiologi pendidikan

12 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 6.

11

adalah pendekatan untuk menganalisa perubahan lembaga-lembaga

pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia, dan

dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga pendidikan yang

menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap individu.13

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Yang dimaksud subjek penelitian di sini adalah subjek yang dituju

untuk diteliti oleh peneliti.14 Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah:

a. Kepala Sekolah SMP Insan Cendekia Turi Sleman

b. Wakil Kepala Sekolah SMP Insan Cendekia Turi Sleman

c. Guru Agama Islam SMP Insan Cendekia Turi Sleman

d. Para Pengasuh Pondok Pesantren relasi SMP Insan Cendekia

e. Siswa-siswi SMP Insan Cendekia Turi Sleman

f. Wali murid SMP Insan Cendekia Turi Sleman

Teknik sampling dalam penelitian kualitatif ini menggunakan

sampel bertujuan (purposive sampling) yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Selanjutnya, untuk memperoleh data

sesuai dengan tujuan penelitian, teknik purposive sampling

dikembangkan dengan snowball sampling, yaitu penentuan sampel yang

semula jumlahnya kecil, kemudian sampel disuruh untuk memilih

13 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 7.

14

12

rekannya untuk dijadikan sampel.15 Adapun obyek penelitiannya adalah SMP Insan Cendekia Turi Sleman yang dibatasinya pada tahun ajaran

2015/2016.

3. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan, maka

metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengamati dan mendengar dalam rangka memahami,

mencari jawaban, serta mencari bukti terhadap suatu fenomena

dalam beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena. Observasi

dilakukan dengan cara mencatat, merekam, memotret fenomena

tersebut guna penemuan data analisis.16

Observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi pasif

(passive participation) yaitu dalam hal ini peneliti datang di tempat

kegiatan orang yang diamati dan tidak ikut terlibat dalam kegiatan

tersebut.17 Dalam penelitian ini, metode observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang penguatan pembelajaran pendidikan

agama Islam di SMP Insan Cendekia Turi Sleman.

15 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV Alfabeta, 2009), hal. 85.

16

Imam Suprayogo & Tobrani, Metodologi Penelitian (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 167.

17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hal. 272.

13

b. Metode wawancara (interview)

Wawancara merupakan suatu proses percakapan antara dua

orang atau lebih di mana pertanyaannya diajukan oleh peneliti

kepada subjek atau sekelompok subjek penelitian untuk dijawab.18 Penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur

(instructured interview) atau disebut juga dengan wawancara

mendalam19, yaitu wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan.20. c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi dari asal kata dokumen, berarti barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan

sebagainya. 21 Pengumpulan data melalui metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen arsip milik sekolah yang

tersimpan.

18 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), hal. 130.

19 Sulistyo Basuki, Metode Penelitian, (Jakarta: Penaku, 2010), hal. 173.

20 Ibid., hal. 233.

21

14

4. Pemeriksaan Keabsahan Data

Sebelum menganalisis data, diperlukan adanya teknik pemeriksaan

terhadap keabsahan data yang diperoleh. Teknik pemeriksaan keabsahan

data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.22 Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.

23

Triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang

berbeda. Sedangkan triangulasi metode, adalah menggunakan berbagai

metode pengumpulan data untuk menggali data yang sejenis.

5. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan sebelum dan setelah data selesai

dikumpulkan. Data diolah sedemikian rupa hingga berhasil

menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat menjawab

persoalan-persoalan yang dibahas dalam penelitian. Dalam melakukan analisis,

peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu menetukan dan

menafsirkan data yang ada sehingga data yang diperoleh dapat menjadi

berarti. Bila data tidak diolah secara sistematis, maka data tersebut belum

memiliki arti. Selanjutnya peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk

22 Ibid., hal. 330.

23 Cohen L and Manion, Research Methods In Education, (London: Routledge, 1994), hal. 34.

15

menguji keabsahan data. Teknik triangulasi adalah cara mengecek data

dengan mengambilnya dari berbagai sumber dan metode. Data tersebut

kemudian dideskrpsikan, dikategorisasikan, dan dianalisis berdasarkan

fokus penelitian. Lalu data yang telah dianalisis tersebut akan

menghasilkan suatu kesimpulan yang sama dari beberapa sumber

tersebut. Hasil ini akan lebih menguatkan data mengenai penguatan

pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Insan Cendekia Turi

Sleman.

Dokumen terkait