• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan hasil belajar siswa meningkat. (Hamzah, 2011:41). Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan tindakan (planning)

Pada tahap ini dilakukan penyusunan tindakan dan pengertian mengenai kemungkinan dari tindakan yang dilaksanakan berdasarkan pengamatan dan pengalaman sebelumnya. Penyusunan rancangan berupa apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan, proses pengamatan dan evaluasi.

10 b. Tahap pelaksanaan (acting)

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tersebut tentu saja sebelumnya telah dilatihkan kepada pelaksana tindakan (guru) untuk dapat diterapkan didalam kelas sesuai skenarionya. Skenario dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar.

c. Tahap pengamatan (observing)

Tahap ini berjalan bersama saat pelaksanaan. Pengamatan terhadap siswa dilakukan dengan mencatat hal yang diperlukan yaitu dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan hasil tes. Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh data-data tentang sikap siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini untuk mempermudah proses refleksi pada tahap selanjutnya.

d. Refleksi (reflecting)

Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

11

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, subyek yang menjadi penelitian adalah siswa siswi kelas VII A MTs Aswaja Tengaran sejumlah 20 siswa yang terdiri dari 14 siswa dan 6 siswi. 3. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart berupa suatu siklus spiral. Pengertian siklus disini adalah suatu putaran kegiatan yang meliputi tahap-tahap rancangan pada setiap putarannya, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi , (4) refleksi. (Hartiny, 2010:72).

Berikut ini adalah model spiral penelitian tindakan kelas yang tahapannya menggunakan prosedur kerja Kemmis dan Taggart. (Arikunto 2007: 16). Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Siklus I Pengamatan Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

12 Diagram 1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Prosedur pelaksanaan PTK terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap. Setiap tindakan meliputi:

a. Perencanaan (planning), b. Pelaksanaan (acting), c. Pengamatan (observing), d. Refleksi (reflecting). Siklus I

a. Tahap perencanaan, meliputi:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kompetensi dasar.

2) Menyiapkan materi pembelajaran yang diperlukan. 3) Menyusun lembar observasi guru

4) Menyusun lembar observasi siswa 5) Menyusun lembar soal evaluasi b. Tahap Pelaksanaan Tindakan, meliputi:

1) Kegiatan awal

Guru membuka pelajaran, mengecek presensi, dan memberikan apersepsi tentang pelajaran yang lalu dan pelajaran yang akan dilaksanakan.

13 2) Kegiatan inti

a) Guru mengkondisikan suasana belajar dengan pernyataan siap dalam pembelajaran.

b) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota.

c) Para siswa mendiskusikan pekerjaan masing-masing kelompok. d) Masing-masing kelompok memiliki bahan materi untuk

dijelaskan kepada kelompok tamu.

e) Anggota kelompok yang bertugas sebagai tamu berkeliling untuk mencari informasi kepada kelompok lain, anggota kelompok yang bertugas sebagai narasumber tinggal di tempat untuk memberikan informasi kepada tamu.

f) Setiap kelompok merumuskan simpulan dan disajikan dalam bentuk paparan presentasi.

g) Salah satu kelompok mempresentasikan didepan kelas. 3) Kegiatan akhir

a) Guru memberikan apresiasi dan penguatan materi

b) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c) Siswa mengerjakan soal evaluasi. c. Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung, yaitu:

14

1) Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

2) Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang berlangsung.

d. Refleksi

1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.

2) Peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi. Pada hasil refleksi ini dapat diketahui kelemahan belajar yang dilakukan oleh guru dan siswa pada siklus I, sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

Setelah mengetahui kekurangan serta kelebihan pada siklus I, maka peneliti mencoba memperbaiki beberapa hal dalam penyampaian pembelajaran dengan metode two stay two stray untuk dilaksanakan pada siklus II, agar pelaksanaannya lebih efektif. Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada siklus I sebagai upaya meningkatkan hasil belajar dan sikap siswa. Siklus II

a. Tahap perencanaan, meliputi:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kompetensi dasar.

15

2) Menyiapkan materi pembelajaran yang diperlukan. 3) Menyusun lembar observasi guru

4) Menyusun lembar observasi siswa 5) Menyusun lembar soal evaluasi b. Tahap Pelaksanaan Tindakan, meliputi:

1) Kegiatan awal

Guru membuka pelajaran, mengecek presensi, dan memberikan apersepsi tentang pelajaran yang lalu dan pelajaran yang akan dilaksanakan.

2) Kegiatan inti

a) Guru mengkondisikan suasana belajar dengan pernyataan siap dalam pembelajaran.

b)Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota.

c) Para siswa mendiskusikan pekerjaan masing-masing kelompok. d)Masing-masing kelompok memiliki bahan materi untuk

dijelaskan kepada kelompok tamu.

e) Anggota kelompok yang bertugas sebagai tamu berkeliling untuk mencari informasi kepada kelompok lain, anggota kelompok yang bertugas sebagai narasumber tinggal di tempat untuk memberikan informasi kepada tamu.

f)Setiap kelompok merumuskan simpulan dan disajikan dalam bentuk paparan presentasi.

16

g) Salah satu kelompok mempresentasikan didepan kelas.

3) Kegiatan akhir

a) Guru memberikan apresiasi dan penguatan materi

b) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c) Siswa mengerjakan soal evaluasi. c. Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung, yaitu:

1) Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

2) Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang berlangsung.

d. Refleksi

1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. 2) Peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi. Pada hasil refleksi ini

peneliti menemukan adanya peningkatan pembelajaran fiqih materi ibadah salat fardu dan sujud sahwi kelas VII A MTs Aswaja Tengaran tahun ajaran 2018/2019, telah memenuhi standar

17

ketuntasan klasikal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kemajuan hasil belajar siswa.

4. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Tes

Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. (Hamzah, 2011: 104). Menurut Acep Yoni (2012: 58) tes akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, baik sebelum dilaksanakan tindakan maupun setelah dilakukan tindakan.

Metode ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, yang diberikan setelah siswa mendapatkan tindakan (post test) pada setiap siklusnya dalam pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan. b. Metode Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah dicapai. (Yoni 2012: 58). Peneliti menggunakan metode ini untuk mengamati, mendengarkan dan mencatat langsung terhadap pelaksanaan Metode two stay two

stray dalam pembelajaran fiqih.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, data yang relevan dalam

18

penelitian (Riduwan, 2015: 31). Peneliti menggunakan metode ini untuk mencari data mengenai nilai prestasi belajar Fiqih, Proses belajar Mengajar (PBM) saat tindakan.

5. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto dalam buku Riduwan (2015: 24) menjelaskan bahwa instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa:

a. Lembar tes pada setiap siklus. b. Lembar observasi siswa. c. Lembar observasi guru. 6. Definisi Operasional

a. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami prosespembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis, yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar (Hartiny, 2010:37). Menurut Muhibbin Syah (2010:68) secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan

19

proses kognitif. Belajar juga diartikan sebagai perubahan tingkah laku para peserta didik, baik pada aspek pengetahuan, sikap ataupun keterampilan sebagai respons pembelajaran yang dilakukan guru (Majid, 2012:107).

b. Metode two stay two stray

Guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas, peneliti menerapkan metode pembelajaran two stay two stray atau Dua Tinggal Dua Tamu yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (19992). Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan keompok lain.

Model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu adalah dua orang siswa tinggal dikelompok dan dua orang siswa bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu tentang hasil kelompoknya, sedangkan yang bertamu bertugas mencatat hasil diskusi kelompok yang dkunjunginya. (Shoimin, 2013: 222).

7. Analisis Data

Data yang dianalisa adalah data pengamatan aktivitas siswa, pengamatan aktivitas guru, dan hasil belajar siswa yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas, yang berupa nilai dari masing-masing pengamatan setelah diberikan tes pada setiap akhir siklus. Sebagaimana bentuk penelitian ini maka teknik analisis data adalah mencari ketuntasan pada setiap siklus.

20 a. Penilaian tes

Nilai rata-rata kelas dapat diperoleh dengan rumus jumlah nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas tersebut, atau dapat ditulis dengan rumus:

x= nilai rata-rata = jumlah semua nilai siswa

= jumlah siswa b. Penilaian untuk ketuntasan belajar klasikal

Secara individual seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar jika mencapai KKM dari mata pelajaran fikih yaitu 75. Selanjutnya kelas tersebut dinyatakan tuntas belajar secara klasikal apabila jumlah siswa yang tuntas mencapai 85% atau lebih dari jumlah seluruh siswa. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal digunakan rumus berikut:

P= persentase ketuntasan klasikal =jumlah siswa yang tuntas = jumlah keseluruhan siswa

21

Ketuntasan belajar secara klasikal akan digunakan untuk menentukan banyaknya siklus penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan sampai ketuntasan secara klasikal mencapai minimal 85%.

Dokumen terkait