• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode adalah cara yang teratur dan signifikan untuk melakukan suatu kegiatan,37 guna mencapai tujuan yang ditentukan.38 yang salah satunya adalah pelaksanaan penelitian. Metode dimaksudkan guna penelitian dapat mencapai hasil yang optimal.39 Metode ini meliputi cara jenis pendekatan yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian.40 Adapun metode yang dipergunakan dalam penulisan Tesis ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian

Dalam kajian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif untuk meneliti fenomena Living Qur’an.

37

Pius A Partanto, & M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), 461.

38Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), 740.

39

Anton Bakker, Metode Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), 10.

40Al-Seggaf, Desain Riset Sosial Keagamaan: Pendekatan

23

yaitu berupa studi lapangan (field research) yang menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan menggunakan pendekatan Antropologis.41 Dalam metode penelitian ini Living Qur’an pada dasarnya memandang fenomena sebagai sosial-budaya, yakni sebagai gejala yang berupa pola-pola perilaku individu-individu yang muncul dari dasar pemahaman mereka mengenai al-Qur‟an.42

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan dua jenis data: primer dan sekunder. Data primer berupa kata-kata dan prilaku yang nampak di klinik pengobatan alternatif tersebut. Dan data sekunder bersumber dari buku-buku, penelitian sebelumnya jurnal, dan sumber karya tulis lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainnya secara holistik.43Adapun penyusunan penelitian ini menggunakan cara diskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai obyek alamiah.44

2. Lokasi dan Obyek Penelitian a. Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Pengobatan Alternatif Bengkel Menungso yang berada di Dusun Jaten Kelurahan Pedurungan Tengah Kecamatan Pedurungan Semarang Jawa Tengah di jalan Wolter Monginsidi Jaten dalam IV Gg.V Rt.02 RW.08 (Belakang Masjid Madyo Mangunkarso). Tabib H.M.Sukamto melakukan praktek

41Feryani Umi Rosidah, “Pendekatan Antropologi Dalam Studi Agama,” Jurnal Religio 3 ( 2011): 24. Diakses 15 Januari 2017.

42Putra, “The Living Qur‟an ; Berbagai Perspektif Antropologi,” 250.

43

Moleong Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2005), 18.

pengobatan di banyak waktu secara rutin di klinik baik lewat bertatap muka dengan Pasien di Klinik maupun undangan pengobatan di luar daerah klinik itu berada. Pemilihan di Klinik Pengobatan Alternatif Bengkel Menungso ini karena keberadaannya adalah lokasi kediaman Tabib H.M. Sukamto.

Adapun waktu penelitian terbagai menjadi 3 bagian yaitu mulai dari pra riset untuk penyususunan proposal tesis pada bulan Januari sampai Maret, penulisan pada Bab dua, tiga dan empat tesis pada bulan April sampai Juli 2017. Penulisan bab lima dan analisa tesis pada bulan agustus sampai November 2017. Sedangkan untuk waktu penggalian data dilakukan dengan cara metode gabungan, yaitu waktu berdasarkan jam praktek pengobatan dan waktu-waktu secara spontan ketika mengunjungi pasien dan respon masyarakat sekitar klinik pengobatan berada. b. Sumber Data

Data yang penulis gunakan untuk menyusun penelitian ini berasal dari berbagai sumber data, diantaranya : (1) informan baik informan kunci maupun non kunci, (2) dokumen yang berasal dari berbagai pihak, seperti klinik, kelurahan/ Desa, Kabupaten, Propinsi, (3) kepustakaan, seperti buku-buku teori sosial dan antroplogi, dan sumber informan keislaman yang relevan dengan pembahasan seperti tafsir ayat pengobatan, (4) daerah atau lokasi penelitian, meliputi Dusun Jaten, situasi kondisi masyarakat, ruang praktek pengobatan, ruang pasien, dan lainnya yang mendukung sumber data penelitian.

Sumber data adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang kata-kata, frase dan kalimat dalam bahasa atau dialektika sebagai model imitasi dan sumber informasi, atau juga disebut sebagai pembicara asli

25

(narative speaker).45 Dalam penelitian ini, informan dibagi menjadi dua yaitu informan kunci dan informan non kunci. Diantara daftar obyek/orang yang termasuk informan kunci adalah Bapak H.M.Sukamto, warga masyarakat, Lurah setempat, para tokoh masyarakat setempat.

Adapun obyek penelitian berupa dokumen akan berkutat pada karya tulis, catatan-catatan brosur, pamflet, atau poto dan rekaman-rekaman yang memuat informasi yang relevan dengan subyek.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang terkait dengan tema penelitian digunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memperoleh data secara akurat. Secara umum observasi dimaknai dengan mengamati atau melihat. Adapun secara khusus, observasi artinya mengamati dalam rangka memahami, mencari jawaban, serta mencari bukti terhadap fenomena sosial tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi.46 Jenis observasi pada penelitian ini dilakukan dengan (1) observasi langsung (partisipatoris), yaitu observasi yang dilakukan ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga Observer (pelaku observasi ) bersama objek yang diteliti. (2) observasi tidak langsung (non-partisipatoris), yaitu pengamatan yang dilakukan oleh observer tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang diteliti.47

45Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), 145.

46Imam Suprayogo, & Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2003), 167.

47Hadari Nawawi, Metode Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1983), 100.

Secara praktisnya, metode observasi langsung (partisipatoris) menuntut peneliti untuk terjun langsung ke lapangan lokasi pelaksanaan praktek pengobatan H.M.Sukamto guna mengamati obyek penelitian secara langsung dan menangkap data-data yang ada. Segala unsur yang nampak saat pengamatan dilakukan yang disebut data atau informasi yang harus diamati dan dicatat secara lengkap.48 Adapun observasi tidak langsung (non- partisipatoris) berguna untuk memperkuat dan menambah data-data penelitian yang diperoleh dari observasi langsung (partisipatoris).

b. Wawancara

Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak yang terkait secara sistematis dan berlandaskan sesuai tujuan peneliti.49 Menurut Koentjaraningrat, wawancara adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk tugas tertentu berupa tanya-jawab dengan cara berhadapan langsung berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disusun dan direncanakan.50

Dalam penelitian Living Qur’an yang bertujuan guna mengetahui fenomena interaksi masyarakat dengan al-Qur‟an , maka cara tersebut sangat dibutuhkan. Yang dilakukan peneliti dalam metode ini adalah dengan wawancara para responden dan partisipan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Guna mendapatkan jawaban yang valid dan akurat, peneliti

48Hadari Nawawi, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: UGM Press,1998). 74.

49Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: BPFE, 1998), 62.

50Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1997), 174.

27

harus memilah dan menentukan tokoh-tokoh kunci (key person) yang akan diwawancarai.

Adapun tokoh kunci yang peneliti wawancarai adalah tabib atau dokter klinik itu sendiri yaitu Bapak H.M.Sukamto, pasien yang berkunjung berobat di klinik tersebut, serta dilanjut beberapa dari masyarakat sekitar wilayah klinik tersebut berada yang bisa dijangkau peneliti. c. Dokumentasi

Metode ini merupakan cara untuk mencari data mengenai suatu hal, variabel atau sumber - sumber yang banyak dipakai dalam penelitian ini sejumlah dokumen, catatan, website, buku transkip, surat kabar, majalah, makalah dan lain sebagainya.51 teknik ini diperlukan guna membuktikan kredibilitas hasil penelitian dari observasi maupun wawancara berupa sejarah pribadi kehidupan di masa kaecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi.52

d. Teknik pengolahan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang komprehensif, segala bentuk data yang didapat peneliti saat melakukan penelitian observasi, wawancara, dokumentasi dikumpulkan dan dianalisis. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah dengan model analisis interaktif (interactive model of analysis) yang meliputi tiga tahapan yaitu: data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing (penarikan kesimpulan).

a. Reduksi Data

Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas dan konkrit berbagai data yang diperoleh selama melakukan penelitian

51

Suharti Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1990), 188.

dilapangan, maka perlu dilakukan untuk reduksi data, Yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah atau data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan dengan menghilangkan data-data yang tidak diperlukan atau tidak relevan dengan penelitian. Kemudian merangkum, memilih ha-hal pokok yang berkaitan dengan tema penelitian, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan mencari tema serta polanya. Dalam reduksi yang akan dilakukan, peneliti mengacu pada tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yang dilakukan. adapun Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah penemuan.53

b. Penyajian data

Yaitu penyusunan informasi yang kompleks ke dalam suatu bentuk yang sistematis, sehingga menjadi lebih selektif dan sederhana serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan data dan pengambilan tindakan.

c. Kesimpulan

Yaitu tahap akhir dalam proses analisa data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada dasarnya, kesimpulan pada penelitian kualitatif merupakan kesimpulan sementara. Oleh karena itu pada tahap ini peneliti melakukan konseptualisasi atau generalisasi. Menurut Sugiyono jika kesimpulan yang dikemukakan dan dikuatkan kembali dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan dalam rangka pengumpulan data-data, maka kesimpulan

53Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:Al-Fabeta, 2011), 93.

29

tersebut dapat dikatakan sebagai kesimpulan yang kredibel.54

30 BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN PRAKTEK