• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Setiap penyusunan selalu melakukan metode penelitian, dimana metode merupakan suatu cara, tahapan atau aturan yang digunakan sebagai suatu pedoman dalam menulis suatu karangan ataupun karya ilmiah lainnya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kulitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik dibalik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode deskriptif.

Menurut Keirl dan Miller dalam (Moleong,2006) yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia pada kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.

Penelitian deskriptif kualitatif juga bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi dan fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat, yang menjadi objek penelitian dan menarik realitas itu ke permukaan

sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi atau ataupun fenomena tertentu (Bungin,2007:68).

3.2 Lokasi Penlitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penlitian akan dilakukan, beserta jalan dan kotanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Kabanjahe, Kabupaten Karo, karena Kabanjahe merupakan sekretariat dari Yayasan Gebu Karo ( Gerakan Seribu Karo).

3.3 Unit Analisi dan Informan 3.3.1 Unit Analisis

Unit analisis adalah hal-hal yang diperhitungkan menjadi subjek penelitian keseluruhan unsur yang menjadi fokus penelitian (Bungin,2007:51-52). Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis data adalah pengurus Yayasan Gebu Karo (Gerakan Seribu Karo), para donatur yang memberikan sumabangan ke pada yayasan ini, dan masyarakat korban bencana alam sinabung yang mendapat bantuan dari yayasan Gebu Karo (Gerakan Seribu Karo).

3.3.2 Informan

Informan merupakan subjek yang memahami permasalahan peneliti sebagai pelaku maupun orang yang memahami permasalahan penelitian (Bungin,2007:76). Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah :

1. Informan kunci, yakni ketua Yayasan Gebu Karo (Gerakan Seribu Karo) 2. Informan biasa, yakni para donatur Yayasan Gebu Karo (Gerakan Seribu

Karo) Mayarakat korban bencana alan sinabung yang menerima bantuan dari yayasan Gebu Karo (Gerakan Seribu Karo).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tehnik penelitian sebagai upaya untuk mendapatkan dan memperoleh informasi yang diperlukan.

Pada tahap ini peneliti akan melakukan observasi wawancara, serta mencatat dokumen-dokumen yang mendukung proses penelitian. Adapun tehnik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

3.4.1Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber informan yang ditemukan di lapangan. Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data primer ini adalah :

1. Observasi

Observasi adalah salah satu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Hal ini berkaitan dengan pengamatan secara langsung kelapangan untuk mendapatkan data yang mendukung hasil dari wawancara . Dengan observasi peneliti dapat melihat langsung bagaiamana peran modal sosial melalui media sosial yayasan Gebu Karo (Gerakan Seribu Karo) dalam menangani bencana erupsi Gunung Sinabung.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu elemen penting dalam proses penlitian. Wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan informasi, memperoleh keterangan, pendirian, pendapat secara lisan dari informan dengan berbicara secara langsung dengan orang tersebut. Dengan melakukan suatu percakpan atau tanya jawab secara mendalam dengan pengurus yayasan Gebu Karo (Gerakan Seribu Karo) untuk memperoleh data yang berhubungan dengan pendapat dari sumber data. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli yang

menyatakan bahwa dengan melakukan wawancara kita dapat memasuki dunia pikiran dan perasaan responden (Nasution,1988:69).

3.4.2Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan agar diperoleh suatu landasam yang kuat untuk mendukung penelitian ini dari berbagai literatur seperti buku, jurnal, majalah serta dokumen lainnya yang dianggap penting dan relevan atau berhubungan dengan masalah yang diteliti sehingga memudahkan bagi penleiti dalam menuliskan laporan penlitian.

3.5.Interpretasi data

Pengolah data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan (observasi) yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, foto, dan sebagainya. Kemudian peneliti akan menyederhanakan data yang sudah di dapat agar lebih mudah dipahami. Data yang telah terkumpul kemudaian akan disusun lagi sedemikian rupa, kemudian data tersebut akan diinterpretasikan secara kualittaif.

Hal ini dilakukan agar peneliti lebih jelas memperoleh hasil yang lebih mendalam dan meluas sesuai dengan teori yang relefan. Pada akhirnya peneliti akan menysusn sebagai laporan akhir penelitian ini. Proses ini sudah dilakukan sejak proposal penelitian dibuat, hingga akhir penelitian, akan menjadi sebuah laporan penelitian yang memiliki ciri kualitatif.

2.4.Jadwal Kegiatan No Kegiatan Bulan Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Observasi X 2 ACC Judul X

3 Penyusuna Proposal Penelitian X X X 4 Seminar Proposal Penlitian X

5 Revisi Proposal Penleitian X

6 Penelitian Lapangan X X X

7 Pengumpulan Data dan Analisis Data

X X

8 Bimbingan X X X

9 Penulisan Laporan Akhir X X X

10 Sidang meja Hijau X

2.5.Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah. Terutama dalam melakukan wawancara mendalam terhadap informan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengalaman dan keterbatsan waktu yan dimiliki informan dalam proses wawancara yang dikarenakan kesibukan informan sehari-hari.

Terlepas dari permasalahan teknis penulisan dan penelitian, peneliti menyadari keterbatasan mengenai metode menyebabkan lambatnya proses

penelitian yang dilakukan, dan masih adanya keterbatasan bahan pendukung penelitian. Walaupun demikian peneliti berusaha untuk melaksankan kegiatan penelitian ini dengan semaksimal mungkin agar data bersifat valid dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai.

Dokumen terkait