• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN …

G. Metode Penelitian …

Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya, kecuali itu maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadapfakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbuldidalam gejala yang bersangkutan.41 Penulis menggunakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder.42 Penelitian hukum normatif dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi secara menyeluruh baik dari bahan hukum primer, sekunder maupun tersier43 yangmenggambarkan dan menganalisa peran Notaris dalam pembuatan akta perubahan anggaran dasar Koperasi sampai kepada tahappengesahannya di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta tindakan yang harus dilakukan oleh Notaris apabila terjadi kendala dalam

41 Soerjono Soekanto, Op.Cit. 1994, hal. 26.

42 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normativ Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hal. 13-14.

43 Roni Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988), hal. 11.

proses pembuatan akta perubahan serta pengesahannya di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan solusinya.

2. Metode Pendekatan

Penelitian hukum memerlukan pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan sebagai dasar pijakan untuk menyusun argumen yang tepat. Ada beberapa macam pendekatan dalam penelitian hukum, yaitu pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan historis (historycal approach), pendekatan komparatif (comparative approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach).44 Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute aproach) yaitu menelaah perundang-undangan yang bersangkut paut dengan permasalahan yang akan diteliti. Pendekatan perundang-undangan ini dilakukan dengan mempelajari konsistensi/kesesuaian antara keberadaan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang fungsi dan peran Notaris dalam kewenangannya untuk membuat perubahan anggaran dasar sebagaimana yang telah diatur dalam perundang-undangan.

3. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitis. Bersifat deskriptif analitis maksudnya penelitian ini termasuk penelitian yang menggambarkan menelaah dan menjelaskan secara tepat mengenai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan

44 Op.Cit, hal. 7

untuk melukiskan keadaan objek atau peristiwa sekaligus menganalisis tentang peranan dari Notaris dalam pembuatan akta perubahan anggaran dasar Koperasi terkait dengan keluarnya Permenkumham Nomor 14 Tahun 2019.

4. Sumber Data

Hasil penelitian kepustakaan akan diperoleh data sekunder yang

meliputi bahan hukum primer, sekunder dan tersier.45 Dalam konteks ini data sekunder mempunyai peranan yakni melalui data sekunder tersebut akan

tergambar tentang Peranan Notaris dalam proses pembuatan akta Perubahan Anggaran Dasar Koperasi sampai menjadi Badan Hukum yang di sahkan di Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Adapun data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier.

A. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan

45 Relevan dengan hal tersebut Bambang Sunggono, merinci lebih lanjut ketiga bahan hukum dimaksud, yang dibedakannya dalam : a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yang terdiri dari : 1. Norma atau kaidah dasar, yaitu Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 2. Peraturan Dasar, yaitu : Batang Tubuh UUD 1945, ketetapan MPR (S) 3. Peraturan Perundang-undangan : Undang-undang atau Perpu, Perturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah 4. Bahan Hukum yang tidak dikodifikasikan, misalnya hukum adat 5. Yurisprudensi 6. Traktat 7. Bahan Hukum dari zaman penjajahan yang hingga kini masih berlaku, misalnya KUHP (WvS) dan KUH Perdata (BW) b. Bahan humum sekunder yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, misalnya rancangan undang-undang (RUU), rancangan peraturan pemerintah (RPP), hasil penelitian (hukum), hasil karya (ilmiah) dari kalangan hukum, dan sebagainya c. Bahan Hukum tersier, yakni bahan-bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya : kamus-kamus (hukum) ensiklopedia, indeks kumulatif, dan sebagainya. Agar diperoleh informasi yang terbaru dan berkaitan erat dengan permasalahannya, maka kepustakaan yang dicari dan harus dipilih harus relevan dan mutakhir, Op.Cit, hal. 116-117.

hukum yang mengikat bagi individu atau masyarakat yang dapat membantu dalam penelitian yang dilakukan seperti :

- Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW).

- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Undang-UndangNomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian pengganti Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967.

- Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 98/KUKM/IX/2004.

- Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris.

- Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaran Dan Pembinaan Perkoperasian.

- Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Pengesahan Koperasi.

- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021.

B. Bahan Hukum Sekunder

Bahan Hukum Sekunder yaitu bahan hukum yang eratkaitannyadengan bahan hukum primer dan dapat membantu dalam memahami bahan hukum primer seperti: buku-buku yang relevan dengan penelitian serta

teori-teori dan karya tulis dari kalangan hukum lainnya, jurnal, makalah dan artikel yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.

C. Bahan Hukum Tertier

Bahan hukum tertier merupakan bahan hukum yang digunakan sebagai pelengkap dalam penelitian dan melakukan analisa terhadap suatu permasalahan. Bahan hukum tertier yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Kamus Besar Bahasa Indonesia beserta kamus hukum, majalah renvoi, surat kabar, jurnal serta makalah dan artikel yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.

5. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan dua cara yakni :

1. Penelitian kepustakaan (library research) dilakukan dengan menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan,dokumen-dokumen tertulis serta sumber bacaan yang relevan dengan penelitian.

2. Penelitian Lapangan (field research) yaitu meneliti dan mencari data yang akurat serta mengadakan wawancara kepada pihak-pihakyang mempunyai kapasitas sebagai informan dan narasumber dalam hal ini pihak kantor KPUM Medan beserta Notaris yang membuat Akta Perubahan Anggaran Dasar serta pengesahannya di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

6. Analisis Data

Analisis data merupakan sebuah proses yang mengatur urutan data, yang mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan kesatuan uraian dasar.46 Analisis data dilakukan secara kualitatif47 yaitu memperoleh gambaran tentang pokok permasalahan dengan menggunakan metode deduktif dengan mengamati hal-hal yang umum untuk kemudian menarik kesimpulan pada hal-hal yang khusus.

46 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Rosdakarya, 2004), hal. 103.

47 Analisis data dibedakan berdasarkan sifat datanya menjadi analisis yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan pada data yang tidak bisa dihitung (datanya tidak berupa angka-angka statistik). Lihat : Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial Dan Hukum, (Jakarta : Granit, 2004), hal. 128.

37 BAB II

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI TERKAIT DENGAN TERBITNYA

PERATURAN MENKUMHAM RI NOMOR 14 TAHUN 2019

A. Tinjauan Umum Mengenai Notaris

Dokumen terkait