• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan uji klinis tersamar ganda yang membandingkan efektivitas dosis tunggal albendazole 400 mg selama 2 hari berturut-turut + 1 hari sacharum lactis dan 3 hari berturut-turut untuk mengetahui kesembuhan dan penurunan jumlah telur cacing T.trichiura pada anak sekolah dasar SDN 102052 Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Tempat

Lokasi pengambilan sampel dilakukan di SDN 102052 Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai. Sampel yang sudah dikumpul diperiksa di Laboratorium Parasitologi FK USU.

3.2.2 Waktu

Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2012 - April 2013 yang meliputi persiapan, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data beserta perbaikannya.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi

Populasi target adalah anak sekolah dasar yang menderita trichuriasis. Populasi terjangkau adalah anak sekolah dasar SDN 102052 Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai bulan Januari - Februari 2013.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria Inklusi

1). Semua murid SDN 102052 Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai 2). Hasil pemeriksaan Kato-Katz ditemukan telur T.trichiura dengan jumlah

telur/ gram tinja.

lainnya.

4). Tidak mengkonsumsi anthelmintik selama 1 bulan sebelum penelitian. 5). Orang tua murid bersedia mengisi Informed Consent.

b. Kriteria Eksklusi

1) Menolak minum obat.

2) Tidak bersedia mengembalikan pot yang berisi tinja untuk pemeriksaan Kato-Katz setelah mendapat pengobatan.

3) Demam dan diare.

3.4 Perkiraan besar sampel

Besar sample dihitung dengan mempergunakan rumus besar sampel untuk uji hipotesis terhadap 2 proporsi independen, yaitu :

n1 = n2 = ( Zα 2PQ + Zβ P1Q1+P2Q2 ) ( P1-P2 )

2

2

n1 = jumlah subjek yang masuk dalam kelompok A n2 = jumlah subjek yang masuk dalam kelompok B

α = kesalahan tipe I = 0,05  Tingkat kepercayaan 95% Zα = nilai baku normal = 1,96

β = kesalahan tipe II = 0,2  Power (kekuatan penelitian) 80% Zβ = 0,842

P1

(dikutip dari Sastroasmoro, 2011)

= angka kesembuhan penderita trichuriasis dengan regimen A = 75%

P2

A = kelompok pemberian dosis tunggal albendazole 400 mg selama 2 hari = angka kesembuhan penderita trichuriasis dengan regimen B = 90%

berturut-turut.

B = kelompok pemberian dosis tunggal albendazole 400 mg selama 3 hari berturut-turut.

Dengan menggunakan rumus di atas di dapat jumlah sampel untuk masing-masing kelompok sebanyak = 30 orang.

3.5 Cara Kerja

3.5.1 Prosedur Pengambilan Sampel

1) Data dasar diperoleh dari wawancara dan kuesioner tertulis.

2) Pot tinja yang sudah diberi nomor dibagikan pada semua murid SDN 102052 Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai.

3) Tinja yang telah dikumpul diperiksa di laboratorium Parasitologi FK USU dengan menggunakan metode Pemeriksaan Kato- Katz.

4) Anak yang tinjanya positif telur cacing T.trichiura dengan jumlah telur/gram tinja dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok I dan kelompok II, masing-masing kelompok terdiri dari infeksi sedang dan berat.

5) Kelompok I adalah anak yang mendapat dosis tunggal albendazole 400 mg selama 2 hari berturut-turut + 1 hari sacharum lactis. Kelompok I terdiri dari 30 anak yaitu 26 anak infeksi sedang dan 4 anak infeksi berat.

6) Kelompok II adalah anak yang mendapat dosis tunggal albendazole 400 mg selama 3 hari berturut-turut. Kelompok II terdiri dari 31 anak yaitu 25 anak infeksi sedang dan 6 anak infeksi berat.

7) Tinja kelompok I dan II setelah selesai pemberian obat 3 hari akan diperiksa pada hari ke-7, 14, 21 dan 28, apakah masih ditemukan telur cacing T.trichiura dengan jumlah telur / gram tinja.

8) Mencatat efek samping obat yang timbul saat penelitian.

3.5.2 Cara Peracikan dan Pemberian Obat

Albendazole 400 mg dimasukkan ke dalam 2 amplop tertutup, yang terdiri dari amplop A dan amplop B. Amplop yang 1 dimasukkan 2 kaplet albendazole 400 mg + 1 kapsul Sacharum Lactis, sedangkan amplop lainnya dimasukkan 2 kaplet albendazole 400 mg + 1 kapsul albendazole 400 mg. Hari ke-1 dan hari ke-2 pasien minum 1 kaplet albendazole 400 mg/hari, sedangkan hari ke-3 pasien minum 1 kapsul/hari. Peneliti dan pasien tidak mengetahui isi kapsul dalam amplop A dan amplop B, hanya peracik yang tahu, tetapi dirahasia, ditulis dan dimasukkan dalam amplop C tertutup, setelah selesai 3 hari pemberian obat, amplop C tersebut akan dibuka untuk melihat isi kapsul tersebut: Apa isi kapsul yang ada didalam Amplop A dan amplop B?

3.6 Pemeriksaan tinja dengan metode Kato-Katz : 3.6.1 Bahan Penelitian

1) Rectangular cardboard (30x40x1.37mm) dengan lubang ditengahnya

berdiameter 6 mm.

2) Wire net (90 MESH )

3) Absobable paper

4) Hydrophilic Cellophane 25 x 30 mm 5) Aplikator stick/spatula dari kayu 6) Pinset

7) Kertas saring

8) Kato (Glyserol malachite green) 9) Object glass

3.6.2 Cara Pemeriksaan Kato-Katz

1) Letakkan sedikit tinja diatas kertas untuk diabsorbsi.

2) Letakkan kawat saring diatas tinja, lalu tekan agar tinja tersaring dan bertumpuk diatas kawat saring.

3) Letakkan template diatas object glass.

4) Isi lubang di template dengan tinja yang telah disaring. 5) Ratakan tinja yang berlebih dengan spatula.

6) Angkat template tersebut.

7) Lapisi tinja yang tertinggal dengan kertas cellophane.

8) Tekan object glass tersebut ke permukaan yang rata agar tinja merata dan menyebar.

9) Perataan yang baik jika dapat membaca kertas koran dibalik hapusan tinja. 10)Bacalah slide dengan mikroskop (10 x 10 dan 10 x 40).

11)Hitung jumlah telur diseluruh slide. 12)Catat jumlah telur untuk setiap spesies. Cara menghitung :

1) Bila X = jumlah telur per slide.

Interpretasi (NEPG) Trichuris trichiura : Ringan : 1 – 999

Sedang : 1.000 – 9.999 Berat : > 10.000

3.7 Variabel Penelitian

Variabel bebas : Trichuriasis dengan Epg dan lama

pemberian albendazole Kelompok pemberian albendazole : 2 dan 3 hari pada penderita trichuriasis Variabel tergantung : Sembuh / tidak sembuh

Kesembuhan infeksi T.trichiura : Jumlah telur Jumlah telur T.trichiura : Rasio

3.8 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka konsep penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 3.1 menjelaskan variabel independen pada pemberian dosis tunggal albendazole 400mg selama 2 dan 3 hari berturut-turut diberikan pada penderita trichuriasis dengan infeksi sedang dan infeksi berat akan mempengaruhi variabel bebas yaitu sembuh dan tidak sembuh.

3.9 Definisi Operasional

Infeksi T.trichiura disebutkan bila ditemukan telur T.trichiura dalam tinja ( Epg ). Cara ukur : Pemeriksaan mikroskopik tinja hapusan dengan metode Kato-Katz. Alat ukur : Metode pemeriksaan Kato-Katz dengan jumlah telur / gram tinja. Hasil ukur: Jumlah telur / gram tinja dikali 24 (sesuai dengan lubang pada karton).

1. Sembuh 2. Tidak sembuh Pemberian dosis tunggal

albendazole 400mg selama 2 dan 3 hari berturut-turut pada penderita trichuriasis

Trichuriasis Sedang dan

Efektivitas obat dilihat dari :

a. Sembuh bila tidak ditemukan telur cacing T.trichiura pada pemeriksaan tinja penderita setelah pemberian dosis tunggal albendazole 400 mg selama 2 dan 3 hari berturut-turut.

b. Penurunan jumlah telur bila dijumpai jumlah telur dari awal pemeriksaan jumlahnya berkurang.

3.10 Alur Penelitian

Gambar 3.2 Alur Penelitian

Gambar 3.2 menjelaskan populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari intensitas infeksi sedang dan berat dan dibagi atas 2 kelompok yaitu Kelompok I (n=30) diberikan dosis tunggal albendazole 400 mg selama 2 hari berturut + 1 hari sacharum lactis dan kelompok II (n=31) diberikan dosis tunggal albendazole 400 mg selama 3 hari berturut-turut. Sampel tinja diperiksa dengan metode Kato-Katz sebelum dan sesudah pemberian obat hari ke 7, 14, 21 dan 28. Trichuriasis dinyatakan sembuh bila tidak ditemukan telur cacing T.trichiura pada pemeriksaan tinja penderita setelah pemberian dosis tunggal albendazole 400 mg

Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inlkusi, yang terdiri dari intensitas infeksi sedang dan berat

Dosis tunggal albendazole 400 mg selama 3 hari berturut-turut.

Dosis tunggal albendazole 400 mg selama 2 hari berturut-turut + 1 hari sacharum lactis

Pemeriksaan tinja dilakukan pada hari ke 7,14,21& 28 dengan Kato-Katz Telur T.trichiura (-) Telur T.trichiura (+) dengan EPG Telur T.trichiura (-) Telur T.trichiura (+) dengan EPG

Dinyatakan sembuh dari infeksi T.trichiura Angka penurunan

jumlah telur

Pemeriksaan tinja dilakukan pada hari ke 7,14,21& 28 dengan Kato-Katz

selama 2 dan 3 hari berturut-turut. Penurunan jumlah telur bila dijumpai jumlah telur dari awal pemeriksaan jumlahnya berkurang.

3.11 Pengolahan dan Analisa Data

Penelitian tersebut untuk mengetahui perbedaan efektivitas dosis tunggal albendazole 400 mg selama 2 dan 3 hari berturut -turut terhadap kesembuhan infeksi T.trichiura dengan uji chi-square dengan interval kepercayaan ( IK ) 95% , p < 0,05. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan efektivitas dosis tunggal albendazole 400 mg selama 2 dan 3 hari berturut-turut terhadap produksi telur T.trichiura digunakan uji t dan uji Friedman.

BAB 4

Dokumen terkait