• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari 22 April 2018 sampai 15 Juli 2018.

Rangkaian kegiatan mulai dari pengambilan bahan stek salagundi di Desa Simorangkir Julu Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara dilanjutkan dengan penanaman dan pengamatan dilakukan di rumah kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Bahan dan Alat

Bahan stek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pucuk dari anakan salagundi dengan tinggi berkisar >50 cm. Adapun media tanam yang digunakan berupa pasir dan top soil yang telah di sangrai terlebih dahulu dengan perbandingan pasir : top soil (1 : 1). Zat Pengatur Tumbuh Rootone-F, dan Dithane (sebagai anti jamur) digunakan dalam penelitian ini.

Alat yang digunakan adalah sungkup propagasi, gunting stek, potray/tube untuk tempat menanam stek, ember plastik untuk merendam stek, sendok untuk mengaduk larutan ZPT, kaliper untuk mengukur diameter stek, termometer untuk mengukur suhu dalam persemaian, sprayer untuk menyiram tanaman, paranet, penggaris untuk mengukur tanaman, kertas label untuk memberi tanda pada setiap perlakuan, kamera untuk mengambil gambar dan alat tulis.

Metode Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan konsentrasi zat pengatur tumbuh (Rootone-F) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kontrol, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm dan dioles. Setiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan dan setiap

ulangan terdiri atas 3 stek. Sehingga jumlah stek yang ditanam adalah 5 x 4 x 3 = 60 stek.

Model umum yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = µ + Ti + βj + ∑ij

Keterangan :

i : 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dioles/pasta.

j : 1, 2, 3, 4

Yij : Data pengamatan aplikasi pemberian zat pengatur tumbuh (Rootone-F) pada pertumbuhan stek pucuk salagundi pada umur 3 bulan ke-i, ulangan ke-j.

µ : Rataan umum.

Ti : Perlakuan aplikasi ke-i pemberian zat pengatur tumbuh (Rootone-F) pada pertumbuhan stek pucuk salagundi pada umur 3 bulan.

βj : Pengaruh kelompok ulangan ke-j pada pertumbuhan stek pucuk salagundi pada umur 3 bulan.

∑ij : Galat pada perlakuan aplikasi pemberian zat pengatur tumbuh

(Rootone-F) pada pertumbuhan stek pucuk salagundi pada umur 3 bulan ke-i, ulangan ke-j.

Hipotesis yang akan diuji melalui penelitian ini sebagai berikut :

H0 : Tidak ada pengaruh perlakuan pemberian zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stek pucuk salagundi pada umur 3 bulan.

H1 : Terdapat pengaruh perlakuan pemberian zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stek pucuk salagundi pada umur 3 bulan.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) dan menggunakan analisis sidik ragam ANOVA.

Jika hasil yang diperoleh berpengaruh nyata maka dilakukan pengujian lanjutan menggunakan Uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada Taraf 5%.

Dilakukan penilaian berdasarkan skoring pada tabel pengaruh perlakuan terhadap seluruh parameter dengan skor 1-5 untuk hasil yang tertinggi sampai terendah untuk mengetahui konsentrasi Rootone-F yang paling optimal bagi pertumbuhan stek salagundi.

Prosedur Penelitian

1. Pengambilan Bibit Cabutan Alam

Bibit salagundi yang akan digunakan sebagai mother plant diperoleh dari cabutan alam hutan sebagai sumber bahan stek pucuk. Tindakan yang dilakukan dalam perawatan mother plant adalah penyiraman air, penyiangan dan penyortiran (grading). Penyiraman dilakukan setiap hari dengan intensitas 2 (dua) kali yaitu pagi dan sore hari. Pembersihan gulma dan tanaman pengganggu lainnya (penyiangan) dilakukan 1 minggu sekali untuk menghilangkan tanaman pengganggu di dalam media atau di sekitar tanaman. Penyortiran dilakukan untuk mengeluarkan bibit yang busuk atau mati. Tindakan perawatan lainnya adalah menambah media pada polybag yang telah mengalami erosi akibat penyiraman.

2. Pengambilan Bahan Stek

Bahan stek pucuk salagundi diambil dari pucuk percabangan tanaman salagundi. Pengambilan bahan stek dilakukan pada sore hari sehingga penguapan relatif rendah dan telah terjadi fotosintesis. Bahan pucuk dari percabangan tersebut diambil kemudian dipotong dengan panjang stek sekitar 8-12 cm dan

setiap bahan stek pucuk menyisahkan 2-3 daun yang dipotong 1/3 yang bertujuan untuk mengurangi penguapan pada bahan stek pucuk ketika di tanam. Bahan stek yang telah dipotong dimasukkan kedalam air untuk menjaga kelembabannya.

3. Penyiapan Media

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pasir : top soil (1:1).

4. Penyiapan Larutan zat Pengatur tumbuh (Rootone-F)

Konsentrasi Rootone-F yang diaplikasikan meliputi kontrol (0 ppm), 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm dan dioles/pasta. Penyiapan larutan Rootone-F dilakukan dengan cara :

1. Kontrol (0 ppm).

2. Konsentrasi 100 ppm, adalah campuran 100 mg Rootone-F dengan 1 liter air.

3. Konsentrasi 200 ppm, adalah campuran 200 mg Rootone-F dengan 1 liter air.

4. Konsentrasi 300 ppm, adalah campuran 300 mg Rootone-F dengan 1 liter air.

5. Dioles/pasta, adalah campuran 1 gram Rootone-F dengan 1 ml air.

Bahan stek dimasukkan ke dalam air sebelum ditanam, setelah bahan stek dan larutan hormon tersedia sesuai dengan dosis perlakuan kemudian bahan stek dicelupkan ke dalam larutan tersebut selama 1 jam dan ditanam di media tanam.

5. Penanaman Stek

Bahan stek kemudian ditanam pada media yang telah disiapkan terlebih dahulu dan disusun sesuai acakan yang telah dibuat secara lengkap, penanaman dilakukan dengan cara melubangi media terlebih dahulu dengan ukuran kira-kira sebesar pensil dan kedalaman 2 cm. Setelah itu bahan stek dimasukkan pada lubang tanam dan ditekan dengan dua jari untuk memadatkan agar stek tidak

bergoyang saat dilakukan penyiraman. Selanjutnya stek yang sudah ditanam di sungkup rapat dan diletakkan pada rumah kaca.

6. Pemeliharaan Stek

Pemeliharaan tanaman dilakukan secara periodik bertujuan untuk menjaga suhu dan kelembaban. Periodisitas penyiraman disesuaikan dengan umur bibit stek yaitu 2 kali seminggu sampai dengan stek berumur 2 minggu, 1 kali seminggu untuk stek umur 3 dan 4 minggu, dan 1 kali sebulan untuk stek yang berumur lebih dari 1 bulan. Penyiraman sungkup propagasi dilakukan 2 hari sekali pada siang hari guna menjaga suhu di dalam sungkup. Sanitasi daun yang gugur dan yang mati dikeluarkan dari sungkup dan dibuang untuk menghindari perkembangan jamur.

Parameter Penelitian

Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Persentase Hidup

Persentase yang hidup dapat dihitung pada akhir penelitian dengan rumus sebagai berikut :

2. Persentase Stek Berakar

Persentase stek berakar dapat dihitung pada akhir penelitian dengan rumus sebagai berikut :

3. Tinggi Tunas

Tunas yang tumbuh diamati dan diukur panjangnya sekali seminggu untuk setiap kombinasi perlakuan dengan menggunakan penggaris.

4. Diameter Tunas

Pengukuran diameter tunas yang tumbuh pada setiap kombinasi perlakuan dilakukan dengan menggunakan kaliper. Pengambilan data dilaksanakan sekali seminggu bersamaan dengan pengambilan data parameter tinggi tunas dan jumlah daun.

5. Jumlah Daun

Jumlah daun yang tumbuh pada tunas dihitung manual setiap seminggu sekali.

6. Panjang Akar

Panjang akar dihitung dengan cara mengukur panjang akar terpanjang pada setiap stek pada akhir pengamatan dengan menggunakan penggaris. Panjang akar yang dihitung adalah panjang akar primer dan sekunder.

7. Jumlah Akar

Jumlah akar primer dan sekunder akan dihitung secara manual pada akhir penelitian.

Dokumen terkait