• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode penelitian secara umum dimengerti sebagai suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara bertahap dimulai dengan penentuan topik, pengumpulan data dan menganalisis data, sehingga nantinya diperoleh suatu pemahaman dan pengertian atas topik, gejala atau isu tertentu.35 Jenis Penelitian yang dilakukan oleh penulis di sini adalah jenis penelitian lapangan (field research) metode kualitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif-analitik. Desain deskriptif analitik ditujukan dengan mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk hubungan, kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.36 Untuk mampu memahami keadaan lapangan secara teliti untuk menemukan data yang menunjang dalam penelitian sehingga dalam proses analisisnya akan menemukan suatu pemahaman yang mempunyai nilai korelasi sebagaimana tujuan dari penelitian kualitatif.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini mempunyai gaya yang fleksibel dengan melakukan fokus penelitian secara perlahan serta mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menampilkan apa adanya. Penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi,

35

J.R. Faco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis Karakteristik dan Keunggulan, (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 2-3.

36

sikap serta pandangan yang terjadi di dalam masyarakat. Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan, seperti lingkungan masyarakat, lembaga-lembaga, organisasi kemasyarakatan dan lembaga penelitian. Pengertian lapangan dapat pula diartikan sebagai penelitian dengan jalan terjun langsung ke tempat penelitian untuk mengamati dan terlibat langsung dengan objek penelitian.37 Adapun lokasi yang digunakan penulis dalam penelitian kali ini adalah di Pogung, Dalangan, Sinduadi, Sleman Yogyakarta.

2. Sumber Data

Sumber data merupakan informasi yang diambil oleh peneliti untuk menopang validitas hasil penelitian dan mempermudah proses analisis. Data dalam penelitian ini diperoleh dari dua sumber yaitu sebagai berikut: a. Data primer adalah data yang diambil dari proses wawancara. Dengan

mengajukan pertanyaan pada tujuh muslimah bercadar di Wisma Hilyah dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari. Pertanyaan seputar yayasan, kegiatan, peran serta faktor pendorong dan penghambat perempuan bercadar.

b. Data sekunder adalah data dari sumber yang sudah di usahakan oleh orang lain. Sumber data sekunder di sini yang penulis gunakan meliputi. Sumber dokumenter arsip yang di usahakan oleh perempuan bercadar seperti dokumen, kurikulum, website, buletin dan buku-buku yang ditulis oleh perempuan bercadar yang dinaungi Yayasan

37

P. Joko Subagyo, Metodologi Penelitian dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), hlm.109.

Pendidikan Islam Al-Atsari. Sementara itu sumber data sekunder adalah data yang didapat dari dokumen atau hasil laporan penelitian orang lain tentang perempuan bercadar.

3. Metode Pengumpulan Data

Proses pengambilan data yang sesuai dengan metode penelitian kualitatif adalah dengan cara wawancara, observasi lapangan dan dokumen yang ada.38

a. Wawancara

Penulis di sini menggunakan metode wawancara yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan yang sama kepada setiap responden terkait pemberdayaan perempuan yang ada pada komunitas muslimah bercadar di Pogung Dalangan. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk pemberdayaan dan peran perempuan bercadar dalam pemberdayaan perempuan yang kerap kurang dipandang oleh publik. Dalam penelitian kali ini, dengan menggunakan model wawancara terstruktur diharapkan mampu memperoleh data yang seakurat mungkin. Beberapa poin yang ditanyakan mengenai pertama peran perempuan bercadar, kedua kegiatan yang dilakukan perempuan bercadar, ketiga faktor pendorong pemberdayaan perempuan bercadar, dan keempat faktor penghambat pemberdayaan perempuan bercadar.

38

b. Observasi

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis partisipasi non-partisipan karena hanya melakukan beberapa pengamatan saja tanpa terlibat langsung dalam dalam keseluruhan pelaksanaan kegiatan yang ada. Dengan teknik pengamatan ini diharapkan penulis mampu untuk melihat kehidupan dan perilaku pada komunitas muslimah bercadar di Pogung Dalangan, Sleman Yogyakarta.

c. Dokumentasi

Adapun pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi ini meliputi pengumpulan dan pengambilan gambar, rekaman wawancara, serta mengumpulkan buku-buku, artikel, dan jurnal yang terkait dengan masalah penelitian.

4. Metode Analisis Data

Bentuk analisis data yang digunakan penulis di sini adalah deskriptif-analitik, yaitu memaparkan dan menjelaskan secara jelas bagaimana kehidupan dan perilaku pada komunitas muslimah bercadar. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang di peroleh sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data bersifat induktif atau analisis berdasarkan yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis.39 Proses yang dilakukan peneliti untuk menganalisis data adalah melakukan pengumpulan data kemudian melakukan reduksi data atau memilih,

39

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 244-245.

memusatkan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul secara terus menerus selama pengumpulan data berlangsung. dari potongan-potongan data menjadi lebih teratur dengan mengkoding, menyusunnya dan merangkumnya menjadi susunan pola yang sederhana, langkah selanjutnya adalah interpretasi untuk mendapatkan makna terhadap kata-kata dan tindakan para partisipan riset dan akhirnya menuliskan hasil riset dalam bentuk laporan.40

Penelitian ini menguraikan bagaimana bentuk peran pemberdayaan permpuan bercadar dalam gerakan pemberdayaan perempuan. Dalam metode analisis data ini, penulis juga menganalisis beberapa fenomena yang terjadi terkait dengan kegiatan yang dilakukan serta tindakan deskriminasi.

5. Pendekatan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan sosiologis. Dengan menggunakan pendekatan sosiologis fenomena dalam masyarakat beragama dapat dipahami secara empiris untuk mencapai hukum kemasyarakatan secara umum.41 Alasan peneliti menggunakan pendekatan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang saling berkorelasi antara pemahaman kebebasan perempuan, peran perempuan, serta pandangan pemikiran perempuan bercadar tentang peran perempuan di ruang publik.

40

Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 95-101.

41

Dokumen terkait