Penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah yang berupaya untuk memperoleh pemecahan terhadap suatu permasalahan hukum yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap TK di bidang Ramuan Asli Madura melalui sistem paten. Oleh karena itu, dibutuhkan metode penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah melalui pengungkapan kebenaran secara sistematis, analisis dan konstuktif
53
Satjipto Rahardjo, 2007, Biarkan Hukum Mengalir : Catatan Kritis tentang Pergulatan
Manusia dan Hukum, PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta, hal. 50. 54
terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. Atas dasar inilah, maka di dalam penelitian ini terdapat beberapa unsur sebagai bagian dari kerangka metode penelitian tersebut.
7. Pendekatan Masalah
Adapun pendekatan masalah yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris, yaitu cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah di dalam penelitian ini dengan melakukan analisis terhadap data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan menganalisis terhadap data primer.55
Analisis terhadap data sekunder yang dimaksudkan di sini adalah analisis terhadap peraturan perundang-undangan, kepustakaan serta domumentasi yang berkaitan dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini. Sedangkan yang dimaksud dengan analisis terhadap data primer adalah analisis terhadap data yang diperoleh secara langsung dari lapangan yang dijadikan sampel di dalam penelitian ini.
Penggunaan pendekatan yuridis empiris di dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan analisis terhadap penerapan sistem paten sebagai instrumen hukum untuk dapat dipergunakan bagi perlindungan terhadap Ramuan Asli Madura. Sedangkan analisis ini bertujuan untuk mengatahui faktor kesesuaian antara sistem paten yang diterapkan di Indonesia dengan sistem Ramuan Asli Madura yang banyak berkembang di kalangan masyarakat di Madura.
8. Spesifikasi Penelitian
Melihat permasalahan di atas, maka spesifikasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Adapun yang dimaksud dengan deskriptif analitis adalah bahwa hasil penelitian ini akan berusaha memberikan gambaran secara menyeluruh, sistematis dan mendalam tentang suatu keadaan atau gejala yang diteliti56.
55
Soerjono Soekarto & Sri Mamudji, 2004, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan
Singkat, Cetakan Kedelapan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal. 1. 56
Data primer dan data sekunder yang diperoleh tersebut akan dijadikan dasar di dalam memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai bagaimana sistem perlindungan hukum terhadap TK, khususnya di bidang Ramuan Asli Madura melalui sistem paten. Atas dasar itulah, maka akan dilakukan analisis secara sistematis, kritis dan konstruktif untuk membangun sebuah konsep baru di dalam upaya memberikan perlindungan hukum terhadap TK, khususnya di bidang Ramuan Asli Madura melalui sistem paten.
9. Jenis dan Sumber Data
Untuk membangun sebuah konsep baru mengenai upaya perlindungan hukum terhadap TK, khususnya di bidang Ramuan Asli Madura melalui sistem paten, maka diperlukan beberapa jenis dan sumber data yang dapat dijadikan dasar pembenaran dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Adapun jenis dan sumber data yang akan menjadi dasar analisis di dalam penelitian ini adalah :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan bersumber langsung dari masyarakat yang termasuk sampel dalam penelitian ini dan merupakan hasil dari analisis yang dilakukan sendiri57. Data primer ini akan menjadi dasar tentang bagaimana penerapan dan pelaksaan sistem paten bagi Ramuan Asli Madura. Oleh karena itu, data primer ini akan dijadikan sebagai dasar pijakan di dalam membangun sebuah konsep baru bagi perlindungan hukum terhadap Ramuan Madura yang telah banyak berkembang di kalangan indigenous peoples di Madura.
b. Data Sekunder
Adapun yang dimaksud dengan data sekunder ini adalah data yang yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka. Di dalam data sekunder ini terdiri dari tiga bahan hukum, yaitu58 :
57
Soerjono Soekarto, Sri Mamudji, op. cit., hal. 12
58
1) Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer ini diperoleh dari beberapa perjanjian Internasional dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap TK bidang obat tradisional, di antaranya
Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights 1994
dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten serta beberapa perjanjian internasional dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan penelitian ini.
2) Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder ini memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer yang berasal dari beberapa literatur dan tulisan ilmiah lainnya yang dapat menjelaskan terhadap permasalahan penelitian ini. 3) Bahan Hukum Tersier
Sedangkan yang dimaksud dengan bahan hukum tersier adalah bahan yang memberika penjelasan maupun petunjuk terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang dapat berasal dari kamus hukum, ensiklopedia dan sebagainya.
10. Metode Pengumpulan Data
Untuk dapat menghimpun beberapa data primer dan data sekunder secara utuh dan mendalam di atas, maka di dalam penelitian ini digunakan dua metode pengumpulan data, yaitu :
a. Penelitian Kepustakaan dan Dokumentasi (library and documentation
research). Dalam penelitian Kepustakaan dan Dokumentasi ini
dimaksudkan untuk menghimpun, mengidentifikasi dan menganalisa terhadap berbagai sumber data sekunder, yang berasal dari beberapa tulisan ilmiah, peraturan perundang-undangan maupun berbagai dokumen lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.
b. Penelitian Lapangan (field research). Dalam metode pengumpulan data melalui penelitian lapangan ini dipergunakan teknik wawancara yang dimaksudkan untuk menghimpun berbagai fakta di lapangan
sebagai sumber data primer terkait realitas penerapan dan pelaksaan sistem paten terhadap Ramuan Madura. Sedangkan teknik wawancara ini menggunakan pedoman yang telah dikonsep secara terstruktur dan sistemasis dalam daftar pertanyaan (questionnaire) yang bersifat terbuka yang dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi secara mendalam yang sesuai dengan tujuan penelitian ini.
11. Populasi dan Sampling
Populasi adalah seluruh objek, seluruh gejala, seluruh unit yang akan diteliti dalam penelitian ini. Oleh karena populasi itu sangat besar dan sangat luas dan tidak memungkinkan untuk diteliti secara keseluruhan, sehingga populasi tersebut hanya cukup diambil sebagian saja untuk diteliti sebagai sampel untuk memberikan gambaran yang tepat dan benar dalam penelitian ini59.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Non Random Sampling dengan metode Purposive
Sampling, yaitu penarikan sampel yang dilakukan dengan cara memilih
atau mengambil subjek-subjek yang didasarkan pada beberapa tujuan dalam penelitian ini.60
Adapun beberapa responden yang ditentukan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah terdiri dari :
a. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur di Surabaya. b. Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Surabaya.
c. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan di empat Kabupaten di Madura.
d. Para Peramu dan Pemilik Perusahaan Ramuan Asli Madura di empat Kabupaten di Madura sebanyak 12 orang.
59
Ronny Hanitijo Soemitro, 1988, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalis Indonesia, Jakarta, hal. 36
60
12. Metode Analisis Data
Di dalam penelitian ini tidak hanya akan menganalisis terhadap data sekunder, tetapi juga akan menganalisis terhadap data primer yang akan dikumpulkan dari hasil penelitian lapangan (field research). Atas dasar inilah, maka dalam penelitian ini akan dilakukan metode analisis data secara kualitatif empiris.
Sedangkan yang dimaksud dengan analisa kualitatif empiris adalah bahwa dalam melakukan penelitian ini akan didasarkan pada kedalaman data yang akan dihimpun secara menyeluruh, sistematis, kritis dan konstruktif untuk dapat memberikan jawaban terhadap semua permasalahan dalam penelitian ini. Kedalaman data tersebut akan dilakukan terhadap penelitian kepustakaan dan domkumentasi serta terhadap penelitian lapangan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat membangun sebuah konsep baru tentang bagaimana memberikan perlindungan hukum terhadap TK, khususnya di bidang Ramuan Asli Madura melalui sistem paten yang akan banyak melibatkan kewenangan Pemerintah Daerah atas dasar prinsip otonomi daerah yang dimilikinya. N. Sistematika Penulisan
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis akan disusun dalam sistematika analsis yang terdiri dari empat bab, dan akan dirinci lagi ke dalam beberapa sub bab. Adapun garis besar dari sistematika penulisan tersebut adalah sebagaimana berikut :
Bab I dalam penulisan tesis ini berisikan pendahuluan yang memuat latar belakang, perumusan masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian serta sistematika penulisan dalam penelitian ini.
Bab II ini akan berisi tentang tinjauan pustaka. Di dalam tinjauan pustaka ini akan mempergunakan konsep dan teori yang tepat dan dapat menjadi kerangka analisis untuk memberikan jawaban atas permasalahan dan tujuan dalam penelitian ini. Tinjauan pustaka tersebut akan diperoleh
dari bahan-bahan pustaka yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini dan akan dilakukan analisis secara sistematis kritis serta konprehansif untuk dapat dijadikan acuan di dalam menjawab permasalahan dan tujuan dalam penelitian ini.
Bab III menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan. Di dalam bab ini akan dilakukan deskripsi hasil penelitian kepustakaan dan dokumentasi serta hasil penelitian lapangan tentang hal yang berkaitan dengan perlindungan hukum bagi terhadap Ramuan Asli Madura. Setelah itu, maka akan dilakukan pembahasan untuk memberikan jawaban atas permasalahan serta akan membangun suatu konsep bagi perlindungan hukum terhadap Ramuan Asli Madura melalui sistem paten.
Bab IV ini akan berisi tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan menguraikan tentang “benang merah” dari hasil pembahasan. Sedangkan saran berisi mengenai remokendari atau masukan terhadap Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Daerah maupun terhadap masyarakat secara konseptual yuridis dan praktis tentang bagaimana memberikan perlindungan hukum terhadap Ramuan Asli Madura melalui sistem paten.
BAB II