• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Proses perencanaan dalam melakukan

penelitian perlu dilakukan analisis yang teliti, semakin rumit permasalahan yang dihadapi semakin kompleks pula analisis yang akan dilakukan. Analisis yang baik memerlukan data atau informasi yang lengkap dan akurat disertai dengan teori atau konsep dasar yang relevan Ruas Jalan yang akan diteliti.

1. Bagan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Bagan Penelitian 2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam survei ini adalah metode dengan cara diskriptif analisis berdasarkan metode Pavement Condotion Index (PCI). Diskriptif berarti survei yang memusatkan pada masalah-masalah yang ada pada saat sekarang,keadaan kerusakan perkerasan jalan yang diteliti, sedangkan analisis berati data yang dikumpulkan dan disusun, kemudian dianalisis dengan mengunaka prinsip-prinsip analisis Metode Pavement Condotion Index

(PCI).

3. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Tahap ini dilakukan dengan penyusunan rencana sehingga diperoleh efisiensi serta efektifitas waktu dan pekerjaan. Tahap ini juga dilakukan pengamatan pendahuluan agar didapat gambaran umum dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada di lapangan. Tahap persiapan ini meliputi : 1. Studi pustaka terhadap materi untuk

proses evaluasi dan perencanaan. 2. Mendata instansi dan institusi yang

dapat dijadikan sumber data. Survey Lapangan

Jenis atau Kualitas Dan Tingkat Kerusakan

Retak buaya Retak Refkeksi

Menanjang dan melintang Distorsi

Retak Rambut Amblas

Retak Pinggir Sungkur

Retak Sambungan Bahu Pelepasan Butir

Retak Sambungan Jalan Alur

Retak SambunganPelebaran Jembul Lubang Pengausan agregar CacatPermukaan Bergelombang Pengelupasan lapisan kegemukan Mulai A Analisis data - Density (D) - Deduct Value (DV)

- Correted Deduct Value (CDV) - Total Deuct Value (TDV)

- Pavement Condition Index (PCI)

Hasil

Selesai Penangan

3. Menentukan kebutuhan data, yaitu pengambilan data di lapangan dengan penempatan pensurvai di lokasi yang ditinjau.

4. Studi literatur yaitu dengan mengumpulkan data - data dari lapangan atau ruas yang akan dijadikan bahan penelitian dan keterangan dari buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan pada tugas akhir ini serta masukan - masukan dari dosen pembimbing. Data-data yang digunakan untuk menentukan tingkat kerusakan jalan yaitu berupa data panjang, lebar, luasan, serta kedalaman tiap jenis kerusakan yang terjadi.

Alat dan Bahan Survey 1. Alat Survey a. Alat tulis b. Roll Meter c. Kamera d. Cat semprot e. Motor

2. Bahan Atau Dan Survey

Tahap pengumpulan data merupakan langkah awal setelah tahap persiapan dalam proses pelaksanaan evaluasi dan perencanaan yang sangat penting, karena dari sini dapat ditentukan permasalahan dan rangkaian penentuan alternatif pemecahan masalah yang diambil. Data yang dibutuhkan antara lain:

a. Data Primer b. Data sekunder Analisis Data

a. Penilaian kondisi jalan b. Pemelihara dan rehabilitasi

4. Alur Penelitian

Adapun alur analisis kondisi perkerasan Jalan, seperti yang tercantum dalam Gambar 4.2

Gambar 4.2. Bagan Alir Penelitian Analisis Data

a. Density (Kadar Kerusakan) b. Menghitung Deduct Value (Nilai

Pengurangan)

c. Menghitung Total Deduct Value (TDV) d. Menentukan nilai q Survey Lapangan Mulai Analisis data - Dencity (D) - Deduct Value (DV)

- Correted Deduct Value (CDV) - Total Deuct Value (TDV)

- Pavement Condition Index (PCI)

Hasil

Selesai Penangan

Jenis/Kuantitas dan Tingkat Kerusakan

Retak Buaya (m2)  Pengausan Agregat

(m)

Kegemukan (m2) Lubang (count)

Retak Kotak-Kotak (m2)  Rusak Perpotongan

Rel (m2)

Cekungan (m)  Alur (m2)

Keriting (m2)  Sungkur (m2)

Amblas (m2)  Patah Slip (m2)

Retak Samping Jalan (m)  Mengembang

Jembul (m2)

Retak Sambung (m) Pelepasan Butir

(m2)

Pinggir Jalan Turun

Vertikal (m) Retak Memanjang/Melintang (m) Tambalan (m) A A

e. Menghitung Corrected Deduct Value (CDV)

f. Klasifikasi Kualitas Perkerasan g. Analisa hasil keputusan metode yang

digunakan

h. Menentukan Jenis Penangan. E.HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Kondisi Perkerasan Jalan

Dari hasil pengamatan visual di lapangan diperoleh luas kerusakan, kedalaman ataupun lebar retak yang nantinya dipergunakan untuk menentukan kelas kerusakan jalan. Densitas kerusakan ini dipengaruhi oleh kuantitas tiap jenis kerusakan dan luas segmen jalan yang ditinjau. Penentuan deduct value dapat segera dihitung setelah kelas kerusakan dan densitas diperoleh. Total Deduct Value (TDV) dan Corrected Deduct Value (CDV) dapat dihitung segera setelah tahapan-tahapan di atas sudah diketahui nilainya. Tahap akhir dari analisis nilai kondisi perkerasan adalah menentukan nilai Pavement Condition Index (PCI), yang selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan prioritas penanganan kerusakan.Langkah-langkah perhitungan dengan metode PCI adalah sebagai berikut:

1.1Membuat Peta Kerusakan Jalan Peta kerusakan jalan dibuat berdasarkan walkround survey sehingga diperoleh luas kerusakan, kedalaman ataupun lebar retak yang nantinya dipergunakan untuk menentukan kelas kerusakan jalan.

1.2 Membuat Catatan Kondisi Dan Kerusakan Jalan

Catatan kondisi dan kerusakan jalan berupa tabel yang berisi jenis, dimensi, tingkat dan lokasi terjadinya kerusakan. Dari hasil pengamatan di lapangan pada ruas Ruas Jalan Argodadi,

Sedayu,Bantul yang berjarak lokasi 4000 m.

1.3 Memasukkan nilai-nilai luasan kerusakan dari catatan kondisi dan hasil pengukuran kedalam formulir survei yang dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini.

Tabel 5.1 Formulir Survei PCI

1.4 Menentukan nilai pengurang (deduct value)

a. Jumlahkan tipe kerusakan pada setiap tingkat keparahan kerusakan yang terlihat, dan catat kerusakan pada

kolom “total”

Contoh pada sta 0+000 s/d 0+100 terjadi kerusakan sebagai berikut: 1. Alur = 10 m2

2. Cekungan = 13 m 3. Sungkur = 1.5 m2 4. Tambalan = 15 m b. Menghitung densitas

Densitas (%) = (Luas atau panjang Kerusakan/Luas Perkerasan) × 100% 1. Alur = 100 6 10 x x = 1.67 % 2. Cekungan = 100 6 13 x x = 2.17 % 3. Sungkur = 100 6 5 . 1 x x = 0.25 % 4. Tambalan = 100 6 15 x x = 2.5 %

c. Mencari deduct value (DV)

Mencari deduct value (DV) yang berupa grafik jenis-jenis kerusakan. Adapun cara untuk menentukan DV, yaitu dengan memasukkan persentase

densitas pada grafik masing-masing jenis kerusakan kemudian menarik garis vertikal sampai memotong tingkat kerusakan (low, medium, high), selanjutnya pada titik potong tersebut ditarik garis horizontal dan akan didapat DV.

Contoh Deduct Value (DV) Pada STA 0+000 s/d 0+100

1. Alur

Gambar 5.1 Grafik Deduct Value Alur 2. Pelepasan Cekungan

Gambar 5.2 Grafik Deduct Value Cekungan 3. Pengausan Agregat

Gambar 5.3 Grafik Deduct Value Sungkur 4.Tambalan

Gambar 5.4 Grafik Deduct Value Tambalan d. Mencari Corrected Deduct Value

Untuk mendapatkan nilai CDV dengan yaitu dengan cara memasukkan nilai TDV ke grafik CDV dengan cara menarik garis vertikal pada nilai CDV sampai memotong garis q kemudian ditarik garis horizontal. Nilai q merupakan jumlah DV yang lebih dri 5. Misalkan untuk segmen Km.0+000 0+100 terdapat 4 deduct value, tetapi nilai deduct value yang lebih dari 5 hanya ada 3 maka q yang dipakai adalah q = 3 maka dari grafik CDV seperti pada Gambar 5.5 diperoleh nilai CDV = 49. Contoh perhitungan ditunjukkan pada Tabel 5.2

Tabel 5.2. Perhitungan Corrected Deduct Value

STA DEDUCT VALUE TOTAL Q CDV 0+000

s/d 0+100

34 22 18 3 77 3 49

Dari hasil Tabel Corrected Deduct Value kemudian dimasukam ke Grafik Total Deduct Value (TDV) seperti pada Gambar 5.8

Gambar 5.8 Correct Deduct Value STA 0+100 s/d 0+200

Pada gambar diatas dapat di lihat nilai pengurang terkoreksi maksimum (CDV) pada STA 0+000 s/d 0+100 adalah 49. 2. Pembahasan Rekapitulasi Kondisi Jalan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan di atas, maka didapat nilai kondisi perkerasan 40 segmen yang yang dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : PCIs = 100 – CDV

Didapatkan hasil seperti pada Tabel 5.4 berikut ini.

Tabel 5.4 Perhitungan nilai PCI Tiap Segmen

NO STA CDV

MAX PCI TINGKATAN

1 0+000 S/D 0+100 49 51 FAIR 2 0+100 S/D 0+200 27 73 VERY GOOD 3 0+200 S/D 0+300 55 45 FAIR 4 0+300 S/D 0+400 30 70 GOOD 5 0+400 S/D 0+500 20 80 VERY GOOD 6 0+500 S/D 0+600 75 25 VERY POOR 7 0+600 S/D 0+700 51 49 FAIR 8 0+700 S/D 0+800 51 49 FAIR 9 0+800 S/D 0+900 56 44 FAIR 10 0+900 S/D 1+000 54 46 FAIR 11 1+000 S/D 1+100 52 48 FAIR 12 1+100 S/D 1+200 41 59 GOOD 13 1+200 S/D 1+300 50 50 FAIR 14 1+300 S/D 1+400 0 100 EXCELLENT 15 1+400 S/D 1+500 0 100 EXCELLENT 16 1+500 S/D 1+600 80 20 VERY POOR 17 1+600 S/D 1+700 40 60 GOOD 18 1+700 S/D 1+800 10 90 EXCELLENT 19 1+800 S/D 1+900 28 72 VERY GOOD 20 1+900 S/D 2+000 26 74 VERY GOOD 21 2+000 S/D 2+100 71 29 POOR 22 2+100 S/D 2+200 0 100 EXCELLENT 23 2+200 S/D 2+300 12 88 EXCELLENT 24 2+300 S/D 2+400 40 60 GOOD 25 2+400 S/D 2+500 55 45 FAIR 26 2+500 S/D 2+600 0 100 EXCELLENT 27 2+600 S/D 2+700 0 100 EXCELLENT 28 2+700 S/D 2+800 9 91 EXCELLENT 29 2+800 S/D 2+900 31 68 GOOD 30 2+900 S/D 3+000 22 73 VERY GOOD 31 3+000 S/D 3+100 40 54 FAIR 32 3+100 S/D 3+200 76 24 VERY POOR 33 3+200 S/D 3+300 32 68 VERY GOOD

34 3+300 S/D 3+400 30 70 GOOD 35 3+400 S/D 3+500 23 77 VERY GOOD 36 3+500 S/D 3+600 25 75 VERY GOOD 37 3+600 S/D 3+700 26 74 VERY GOOD 38 3+700 S/D 3+800 - 100 EXCELLENT 39 3+800 S/D 3+900 24 76 VERY GOOD 40 3+900 S/D 4+000 32 68 GOOD 1357 2643 65.85 GOOD

Dengan rata – rata nilai PCI pada Ruas jalan Argodadi, Sedayu, Bantul yang dihitung menggunakan rumus dibawah ini. = segmen jumlah PCI

= 40 2643 = 65,85 %

Maka dapat ditarik kesimpulan Nilai Perkerasan yang ada di Ruas jalan Argodadi, Sedayu, Bantul adalah baik (GOOD) dengan nilai perkerasan terendah terjadi pada STA 0+500 S/D 0+600, STA 1+500 S/D 1+600 dan STA 3+100 S/D 3+200 dengan klasifikasi sangat jelek (very poor).

3. Klasifikasi Kualitas Perkerasan Dari nilai PCI masing- masing segmen penelitian dapat diketahui kualitas rata-rata lapis perkerasan ruas jalan Argodadi, Sedayu, Bantul adalah 65,85 % berdasarkan klasifikasi yang ada yaitu sempurna (Excellent), sangat baik (Very Good) , baik (Good) , Sedang (Fair) , jelek (Poor) dan gagal (Failed) kualitas ruas jalan Argodadi, Sedayu,

Bantul berada pada level baik (Good) seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5.6

Gambar 5.6 Kualifikasi Kualitas Perkerasan Menurut Nilai PCI. F. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka terdapat bebarapa hal yang dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai indeks kondisi perkerasan (PCI) rata rata ruas jalan Argodadi, Sedayu, adalah 65,85 % yang termasuk dalam kategori baik (Good).

2. Nilai PCI terendah terdapat pada STA

2+000 S/D 2+100 dengan klasifikasi jelek (poor), STA 0+500 S/D 0+600, STA 1+500 S/D 1+600, dan STA 3+100 S/D 3+200 dengan klasifikasi sangat jelek (very poor).

3. Jenis-jenis dan Persentase kerusakan pada ruas jalan Argodadi, Sedayu, Bantul adalah sebagai berikut :

Tabel 6.1 Persentase Kerusakan Jalan

No Jenis Kerusakan

Persentase Kerusakan

(%) 1 Retak Kulit Buaya 0.246 2 Retak Kotak-Kotak 0.021

3 Cekungan 0.184

4 Retak Samping Jalan 0.687 5 Pinggir Jalan Turun 0.654

Vertikal 6 Retak Memanjang/Melintang 1.654 7 Tambalan 0.533 8 Pengausan Agregat 1.667 9 Lubang 0.042 10 Alur 2.771 11 Sungkur 0.179 12 Pelepasan Butir 0.250 4. Metode Perwatan dan Perbaikan

a. Metode Perawatan dan Perbaikan Kerusakan Fungsional digunakan metode Perbaikan P2 dan P5 yang telah ditetapkan pada Manual Pemeliharaan jalan.

b. Pelapisan Ulang

Lapisan ulang pada perkerasan jalan dilakukan untuk satu atau lebih alasan berikut :

1) Untuk menambah kekuatan pada konstruksi dan

memperpanjang umur

pelayanan.

2) Untuk membetulkan atau memperbaiki bentuk permukaan dan memperbaiki kualitas perlintasan dan drainase air permukaan.

3) Untuk memperbaiki ketahanan luncur pelapisan lama yang terkikis oleh beban kendaraan. 4) Untuk memperbaiki penampilan

atau estetika dari lapis permukaan yang lama.

5. Korelasi atau hubungan antara Metode PCI (Pavement Condition Index) dengan Persentase kerusakan dapat disimpulkan sebagai berikut : a. PCI (Pavement Condition Index)

menggunakan 3 faktor yaitu : tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan dan jumlah atau kerapatan kerusakan.

b. Persentase kerusakan tidak menggambarkan tingkat keparahan kerusakan tetapi hanya jumlah rata-rata kerusakan jalan.

6. Metode PCI (Pavement Condition Index) hanya memberikan informasi kondisi perkerasan hanya pada saat survey dilakukan, tapi tidak dapat memberikan gambaran prediksi dimasa yang akan datang dan perhitungan nilai PCI sangat berpengaruh terhadap 3 faktor yang disebutkan diatas.

7. Metode PCI (Pavement Condition Index) tidak dapat dikorelasikan hanya dengan tingkat kerusakan saja. 2. Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang ada maka dapat disampaikan beberapa saran untuk segala aspek yang berhubungan dengan Ruas Jalan Argodadi, Sedayu, Bantul antara lain sebagai berikut :

1. Perlu segera dilakukan penanganan kerusakan jalan untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan. Selain itu agar kerusakan yang telah terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah ,sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih tinggi.

2. Melakukan survey kondisi perkerasan secara periodik sehingga informasi kondisi perkerasan dapat berguna untuk prediksi kinerja dimasa yang akan datang, selain juga dapat digunakan sebagai masukan pengukuran yang lebih detail.

3. Disarankan kepada instansi terkait untuk mengadakan program pemeliharaan/preservasi untuk lokasi dan memperbaiki segmen-segmen yang sudah parah dan supaya tidak membayakan untuk penguna jalan. 4. Perlu dilakukan pemeliharaan rutin

yang sebaiknya tindakan pernbaikan harus dilakukan minimal 1 kali dalam setahun 1.

5. Inventarisasi data yang lebih baik bagi pihak-pihak terkait, apabila

sewaktu-waktu data tersebut dibutuhkan dapat segera di pergunakan tanpa membutuhkan banyak waktu untuk mencarinya.

Dokumen terkait