• Tidak ada hasil yang ditemukan

G.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penggunaan metode ini dikarenakan peneliti ingin mengungkapkan strategi yang digunakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam memasarkan city branding Kota Wisata Batu dengan beberapa narasumber yang dipilih secara sengaja yaitu para pelaku pembuat perencanaan dan pelaksananya. Hal ini bertujuan untuk memberikan data sesuai dengan gambaran kondisi yang terjadi di lapangan. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang tidak mengedepankan hasil yang berupa angka-angka

29

statistik, namun hasilnya lebih menekankan makna dari suatu fenomena atau permasalahan yang diteliti dengan bahasa narasi.

G.2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe deskriptif yaitu suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan/melukiskan fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat31. Penggunaan metode ini adalah karena peneliti ingin mendeskripsikan dan menjelaskan tentang fenomena sosial terkait strategi

Integrated Marketing Communication yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam membangun city branding Kota Wisata Batu. Dalam hal ini adalah tentang bagaimana mengkomunikasikan keberadaan potensi wisata yang dimiliki Kota Batu kepada calon pengunjung ataupun orang-orang yang pernah berkunjung ke Batu.

G.3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan 13 September – 13 Oktober 2012 untuk mendapatkan data. Peneliti menetapkan tempat pelaksanaan observasi penelitian di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur serta melakukan wawancara dan pengambilan dokumen dari Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu.

Kota Batu dipilih sebagai lokasi penelitian karena kota tersebut mengadopsi kesuksesan dari kota-kota lainnya dalam rangka pembentukan

31

Kusumayadi dan Sugiarto, Endar. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2000. Hlm. 29.

30 city branding. Dengan fenomena tersebut, apakah Kota Batu dapat bersaing dengan kota lain di Indonesia yang telah mempunyai riwayat lebih lama dalam tata kelola dan managemen kota dalam pembentukan city branding.

Sedangkan pemilihan tempat penelitian di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan karena dinas terkait sesuai dengan Peraturan Walikota Batu No.3 Tahun 2010 memiliki fungsi antara lain: perumusan, penyusunan, pelaksanaan, dan pengevaluasian rencana strategis dan rencana kerja di bidang pariwisata dan kebudayaan. Sehingga peneliti berharap Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dapat memenuhi keperluan tentang data-data mengenai permasalahan strategi komunikasi yang dilakukan dalam upaya city branding Kota Wisata Batu.

G.4. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (1995), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan itu menjadi sistematis dan menjadi lebih mudah32. Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar pengamatan, yaitu digunakan untuk mencatat data yang ditemukan di lapangan selama proses observasi berlangsung.

32

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana. 2009. Hlm. 94.

31

2. Pedoman wawancara, berguna sebagai pedoman bagi peneliti dalam mengumpulkan data saat menggunakan metode wawancara kepada subyek penelitian atau narasumber.

3. Peralatan dokumentasi, yaitu meliputi:

a. Alat perekam suara (recorder)berfungsi untuk merekan suara saat peneliti melakukan wawancara dengan narasumber, karena hasil rekaman suara akan lebih detail daripada hasil catatan selama interview.

b. Alat tulis dan buku catatan berfungsi sebagai pencatat hal-hal yang tidak bisa direkam secara audio, namun bisa dilihat dan dirasakan oleh peneliti, misalnya saja emosi atau perilaku dari subyek penelitian.

c. Kamera berfungsi untuk mendokumentasikan aktifitas peneliti selama di lapangan yang nantinya berguna sebagai bukti saat peneliti melakukan proses penelitian.

G.5. Subyek Penelitian

Dalam menetapkan pihak-pihak yang menjadi subyek ataupun disebut narasumber dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik

purposive sampling. Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat oleh peneliti berdasarkan tujuan

32

penelitian33. Orang-orang yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan, maka tidak bisa dijadikan dalam kategori narasumber.

Sampel diambil dari populasi penelitian yaitu jumlah karyawan yang bekerja dalam Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu sebanyak 78 orang (PNS dan karyawan honorer). Berdasarkan jumlah keseluruhan dari karyawan tersebut kemudian dipilih secara sengaja beberapa narasumber untuk memenuhi tujuan penilitian.

Kriteria subjek penelitian adalah sebagai berikut:

1. Subyek penelitian ini bekerja pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu yang berpengalaman kerja minimal 1 tahun dalam dinas terkait. Diasumsikan dalam waktu 1 tahun, subyek telah mengetahui perkembangan pariwisata yang telah terjadi di lapangan setelah dilakukan komunikasi pemasaran. 2. Menduduki posisi strategis (atasan) dalam seksi atau bidang

tertentu. Posisi ini berkaitan dengan peran subyek tersebut dalam perencanaan strategi.

3. Subyek terlibat secara aktif dalam melakukan kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran pariwisata.

4. Pihak tersebut bersedia diwawancara, direkam, dan dipublikasikan dalam hasil penelitian ini.

33

33

Berdasarkan keempat kriteria tersebut maka berikut ini diperoleh pihak-pihak yang berpartisipasi menjadi subyek dalam penelitian ini yaitu:

1. Drs. Made Suardika, S.Pd 2. Emi Latief, S.Sos

3. Utami Hartiningdewi, S.H 4. Mulyo Adji, BcKn.

Selanjutnya identitas subyek penelitian akan dijabarkan pada bab pembahasan.

G.6. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Semi Tersktruktur

Wawancara merupakan data primer dalam penelitian ini, hal ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada para responden sesuai dengan draft yang dibuat. Namun pertanyaan nantinya bisa berkembang sesuai dengan temuan yang ada di lapangan. Dalam hal ini peneliti berupaya menggali informasi yang lebih dalam melalui pertanyaan seputar strategi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu terkait fenomena komunikasi pemasaran.

Dalam komunikasi kepada para narasumber, peneliti memprioritaskan melakukannya secara face to face karena gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Karena wawancara tidak hanya menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motif, yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan. Namun, jika ada kendala di

34

lapangan maka tidak menutup kemungkinan wawancara dilakukan tidak secara langsung, misalnya menggunakan media yang lain. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam membangun city branding Kota Batu.

2.Observasi Tak Berstruktur

Peneliti mengamati aktifitas dari subyek penelitian yaitu, kondisi ligkungan kerja dalam dinas terait, dan fakta di lapangan sebagai data pelengkap dari hasil wawancara. Observasi ini bertujuan untuk melihat situasi dan kejadian kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kota Batu dalam upaya membangun city branding Kota Wisata Batu. Hasil observasi bisa menjadi data penguat suatu statement

dari narasumber, dan bisa pula sebaliknya.

3.Dokumentasi

Peneliti mengambil dokumen tertulis yaitu mengenai arsip lembaga dan dokumen resmi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu. Selanjutanya dokumen tersebut menjadi data sekunder dalam penelitian ini. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Visi, Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu 2. Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) dari Dinas Pariwisata

35

3. Struktur Organisasi di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu

4. Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu khususnya yang berhubungan dengan program pemasaran.

G.7. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman (1984) yaitu proses analisa data penelitian kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya diperoleh hingga jenuh34.Langkah-langkah dalam analisa model ini adalah:

Gambar 1.3.

Proses analisa data Miles dan Huberman (model interaktif)

34

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2009.Hal: 337-345.

Pengumpulan

Data Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan dan Verifikasi

36

1. Reduksi Data

Setelah peneliti melakukan tahapan pengumpulan data, maka data yang jumlahnya cukup banyak direduksi dan diambil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang penting seputar perencanaan dan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran Kota Wisata Batu yang didapat dari narasumber, observasi, serta dokumentasi akan dikumpulkan. Reduksi data berjalan terus-menerus sejalan pelaksanaan penelitian berlangsung, proses ini merupakan kegiatan memilah data bagian mana yang dikode, dibuang maupun penulisan pola-pola sesuai dengan fenomena di lapangan.35

2. Penyajian Data

Langkah selanjutnya adalah mendisplay data atau menyajikan data, dalam tahap ini peneliti mulai membuat kategorisasi dan koding dari hasil wawancara. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses analisa dan penarikan suatu benang merah. Selanjutnya data disusun menjadi suatu teks narasi yang berisi deskripsi menjabarkan tantang proses perencanaan hingga proses pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran di dinas tersebut.

3. Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah terakhir adalah dengan penarikan kesimpulan dan verifikasi yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkan. Kesimpulan awal akan bersifat sementara namun peneliti akan melengkapi

35

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial; Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif.

37

dan melakukan verifikasi kesimpulan tersebut dengan bukti yang diambil di lapangan. Peneliti akan mencari kesimpulan terkait usaha Dinas Priwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam memasarkan kotanya. Kesimpulan diambil beserta dukungan data-data yang valid dan realibel sesuai hasil temuan di lapangan.

G.8. Uji Keabsahan Data

Tahapan penelitian selanjutnya setelah peneliti mendapatkan data-datanya adalah dengan melakukan uji keabsahan data dengan uji triangulasi. Hal ini dilakukan karena dalam penelitian kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat dilakukan dengan alat-alat uji statistik36. Untuk itu peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik agar hasil penelitian data dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.

Teknik triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

1. Triangulasi sumber, yaitu peneliti membandingkan jawaban hasil wawancara para narasumber (pihak Dispartabud Kota Batu). Jawaban subyek yang satu dengan yang lain harus ada konsistensi hal ini untuk memudahkan dalam mengintepretasi statemen

mereka.

36

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2010. Hlm. 205.

38

2. Triangulasi teknik, yaitu peneliti membandingkan hasil wawancara dengan observasi selama penelitian dan disertai dengan dokumentasi milik Dispartabud Kota Batu.

Berikut ini adalah skema tentang proses triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini:

Gambar 1.4.Model Triangulasi Sumber

Gambar 1.5.Model Triangulasi Teknik

Wawancara Utami Hartiningdewi, S.H

Emi Latief, S.Sos

Drs. Made Suardika, S.Pd

Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu City

Branding Kota Wisata Batu

Wawancara

Dokumentasi Observasi Mulyo Adji, BcKn.

Dokumen terkait