Untuk menguji kedua hipotesa tersebut maka dilakukan penelitian dengan populasi investor di Salatiga. Penelitian ini meneliti tentang aspek bias yang paling dominan dalam pengambilan keputusan investasi (studi pada investor di Salatiga). Dengan meneliti variabel-variabel aspek bias yang berpengaruh, yaitu
overconfidence bias, cognitive dissonance bias, illusion of control bias, loss aversion bias, regret aversion bias, dan status quo bias.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan teknik yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai kriteria-kriteria tertentu yang
15
ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Sugiono, 2009:68). Data ini diperoleh melalui metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner kepada investor di Salatiga yang memiliki beberapa asset investasi untuk memperoleh data mengenai aspek bias dalam pengambilan keputusan investasi di Salatiga. Kuisioner yang disebarkan sebanyak 40, penyebaran dilakukan dengan menitipkan kuisioner pada salah seorang Account Executive Danareksa Sekuritas di Outlet UKSW Salatiga, dan juga investor di pasar keuangan lain yang berdomisili di Salatiga.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui penelitian lapangan dan diolah sendiri (Supramono & Haryanto, 2005). Data primer dalam penelitian ini meliputi data karakteristik responden, data mengenai jawaban responden terhadap variabel
overconfidence bias, cognitive dissonance bias, illusion of control bias, loss aversion bias, regret aversion bias, status quo bias, dan data proporsi portofolio
investasi.
Pengukuran Konsep
Konsep yang hendak diukur dalam penelitian ini adalah konsep
overconfidence bias, cognitive dissonance bias, illusion of control bias, loss aversion bias, regret aversion bias, status quo bias, dan keputusan investasi.
Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah likert scale dengan 5 poin yaitu dari skala 1 (tidak setuju) sampai skala 5 (sangat setuju). Interval untuk mengetahui kategorisasi hasil rata-rata setiap variabel dapat diketahui dengan menggunakan rumus (Supramono dan Haryanto, 2003:67):
16 Keterangan: I : Interval
H : Nilai tertinggi L : Nilai terendah
K : Klasifikasi yang hendak dibuat
Berdasarkan pada rumus diatas, maka intervalnya adalah: I = = 0,8
Sehingga dapat ditentukan klasifikasinya sebagai berikut:
Tabel 3.1 Range Interval Range Kategori 1,00 – 1,80 Tidak setuju 1,81 – 2,60 Kurang setuju 2,61 – 3,40 Cukup setuju 3,41 – 4,2 Setuju 4,21 – 5,00 Sangat setuju
Skala Likert ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai objek stimulasi. Range interval ini juga digunakan untuk mengelompokan ketegori jawaban dari responden seperti yang digunakan pada lampiran 3.
Indikator Empirik
Indikator empirik merupakan pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan beserta kategori jawabannya (Ihalaw, 2000:50). Adapun Indikator empirik untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (berdasarkan kutipan dalam penelitian yang dilakukan oleh Erricha, 2010).
Tabel 3.2 Indikator Empirik
Konsep/Sub
Konsep Batasan Konsep Indikator Sumber
17
bias berkaitan dengan seberapa besar
prasangka atau perasaan tentang
seberapa baik seseorang
mengerti kemampuan mereka dan batas pengetahuan mereka sendiri. kemampuan diri sendiri. 2. percaya pada pengetahuan yang dimiliki. (2007) Cognitive
Dissonance bias Informasi baru yang didapat menimbulkan konflik terhadap penilaian atau pengertian awal
3. mendasarkan diri pada informasi awal yang didapat. 4. terjadi keraguan
ketika ada informasi lain.
Pompian (2006)
Illusion of control
bias kecenderungan manusia percaya bahwa mereka dapat mengontrol sendiri atau paling tidak mempengaruhi hasil
5. keyakinan dapat mengatasi dengan baik semua masalah yang akan timbul kedepannya.
6. keyakinan dapat melakukan antisipasi jika terjadi masalah ditengah jalan.
Pompian (2006)
Loss Aversion
bias perasaan yang sangat kuat dari dorongan hati untuk menghindari kerugian daripada mendapatkan keuntungan
7. cenderung
menghindari kerugian.
8. tetap bertahan pada
investasi yang sama untuk menghindari kerugian.
Pompian (2006)
Regret Aversion
Bias tindakan konsekuensi sama secara tegas menghindari karena ada perasaan takut menghadapi kerugian yang sama didalam diri seseorang
9. rasa takut dan tidak
yakin terhadap
kerugian investasi yang sama.
10. menghindari
kerugian yang sama
Pompian (2006)
Status Quo Bias orang lebih suka tetap tinggal pada kondisi yang sama atau menghindari perubahan
11. tetap tinggal pada
kondisi yang sama. 12. Lebih memilih surat
berharga yang
mereka rasa lebih familiar dan yang mereka suka.
Pompian (2006)
Keputusan
Investasi proses pengalokasian dana yang dilakukan untuk penanaman modal dengan
harapan pemilik modal
mendapatkan keuntungan 13. Pengalokasian dana yang dilakukan untuk penanaman modal. 14. harapan pemilik modal mendapatkan keuntungan.
18
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif yang menyajikan data dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi (Supramono dan Sugiarto, 1993:2). Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk mengidentifikasikan pengaruh dari masing-masing variabel yang mempengaruhi keputusan investasi yaitu
overconfidence bias, cognitive dissonance bias, illusion of control bias, loss aversion bias, regret aversion bias, dan status quo bias.
Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1 : Model Penelitian
Pada bagian ini penulis akan melihat pengaruh cognitive bias dan emotional
bias terhadap keputusan investasi. Overconvidence bias Cognitive Dissonance
bias
Keputusan Investasi (KI)
Regret Aversion bias Status Quo bias Loss Aversion bias Illusion of Control bias
19
Model regresi yang digunakan pada penelitian ini adalah:
KI = a + b
1OC+ b
2CD+ b
3ILO+ b
4LA+ b
5RA+ b
6SQ+ e
Dimana: KI = keputusan investasi a = konstanta
b = koefisien regresi
OC = variabel overconvidence bias CD = variabel cognitive dissonance bias
ILO = variabel illusion of control bias LA = variabel loss aversion bias RA = variabel regret aversion bias SQ = variabel status quo bias e = error term
Alat analisis yang digunakan untuk menguji regresi ini adalah uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan uji regresi. Uji validitas digunakan agar
pengukuran benar-benar bebas dari kesalahan sistematis dan kesalahan random. Sedangkan uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau yang dapat diandalkan (Singarimbun, 1989). Sedangkan uji asumsi klasik digunakan untuk menguji data agar memenuhi kriteria Best Linear Unbiased Estimater (Blue) sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahis (Supramono dan Haryanto, 2005).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN