• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Pontian Mekar, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragri Hulu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus– September 2019

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah CV. Tani Sukses di Desa Pontian Mekar.Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh harga dan promosi terhadap peningkatan penjualan pada CV. Tani Suksesdi Desa Pontian Mekar Kabupaten Indragiri Hulu.

3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian, atau disebut juga universe. Menurut nawawi yang dikutip oleh Tukiran Teniredja dan Hidayati Mustafidah dalam bukunya yang berjudul

“Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar) populasi adalah keseluruhan

sujek yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sumber.8Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen CV. Tani Sukses di Desa Pontian Mekar750 orang.

8Tukiran Teniredja dan Hidayati Mustafidah, Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar), (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 33

Menurut Hamid Darmadi dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Dalam menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan jenis riset deskriptif yaitu 10% dari populasi.9

Berdasarkan hasil perhitungan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 orang.Teknik sampling yang digunakan adalah teknik incidental sampling yaitu siapa saja yang ditemui dan masuk dalam kategori populasi, dapat ditetapkan sebagai sampel atau responden.10 4. Sumber Data

a. Data Primer

Primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian,11 data diperoleh langsung dari CV. Tani Sukses dan diolah melalui wawancara dan angket yang diberikan kepada konsumen.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya

9Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Bandung: Alfabeta, 2013, h. 62.

10Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 116.

11Ibid, h. 122

sudah dalam bentuk publikasi.12Bahan penunjang berupa buku-buku, dokumen atau data-data yang berkaitan dengan penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut. 13 Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan secara langsung ke CV. Tani Sukses .

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan pihak pemilik dan pegawaiCV. Tani Sukses.

c. Angket

Angket merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara individual atau kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu,

12Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2008), h. 102

13Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 34

seperti preferensi, keyakinan, minat, dan perilaku.14Pengumpulan data menggunakan angket yang ditujukan kepada konsumen CV. Tani Sukses. .

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

6. Model Kerangka Berpikir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mempengaruh penjualan yang terdiri dari harga dan promosi. Penelitian terdiri dari duavariabel independen yaitu produk (X1), harga (X2),promosi variabel dependen (Y) adalah penjualan. Untuk mencari hubungan X1, X2, secara bersama-sama terhadap Y menggunakan korelasi berganda. Model kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar I.1

Kerangka Konsep Penelitian

14Tukiran Taniredja dan Hidayati Mustafidah, Op. Cit, h. 44

PENJUALAN (Y) HARGA (X1)

PROMOSI (X2)

7. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Harga adalah nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang atau jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai yang harus dibayarkam untuk produk harga atau produk jasa pada waktu tertentu dan dipasar tertentu.

(Mulyadi Nitisusastro 2010:133)

Promosi adalah memperkenalkan promosi dagang artinya kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan cara pameeran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat

Penjualan adalah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui pertukaran informasi dan kepentingan (Kottler & Amstrong 2008: 457)

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif. Menurut Sugiyono analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. 15 Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistik.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dibantu oleh komputerisasi melalui program Statistical Product and Service Solution (IBM SPSS) versi 23.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifikasi oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator – indikator yang dapat diukur.

Akhirnya indikator– indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.16

Dalam kuesioner ini digunakan skala likert yang terdiri dari sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skala likert adalah skala yang dirancang untuk memungkinkan responden menjawab berbagai tingkatan pada setiap objek yang akan diukur. Jawaban dari kuesioner tersebut diberi bobot skor atau nilai sebagai berikut :

15Duwi Priyatno, SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi, 2014), h.30.

16Riduwan, Skala Pengukran Variabel –Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 12

SS =Sangat Setuju =5

S =Setuju =4

N =Netral =3

TS =Tidak Setuju =2

STS =Sangat Tidak Setuju =1 9. Uji Instrumen Data

a. Uji Validitass

Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel. Kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Berikut ini adalah kriteria pengujian validitas :

1) Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atauitem-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

2) Jika rhitung< rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).17

17Juliansyah Noor,Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 164.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengetahui konsisten alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk uji realibilitas digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrument dapat dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih.

c. Asumsi Klasik

Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi yang disebut asumsi klasik.

Berikut pengujian asumsi klasik.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi terdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal atau tidak, maka dapat menggunakan salah satu analisis yaitu analisis grafik. Analisis grafik yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah normal probability plot. Apabila data tersebut di sekitar garis diagonal maka data tersebut normal dan sebaliknya apabila data menyebar dan tidak berada di sekitar garis diagonal maka data dikatakan tidak normal.18

18Suliyanto, Ekonometrika Terapan:Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi, 2011), h. 69.

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinier.19

Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinier.

3) Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi regresi linear yang harus dipenuhi adalah homogenitasvariansi dari error(homoskedastisitas;

homoscedasticity).Homoskedastisitas berarti bahwa variansi dari error bersifat konstan (tetap) atau disebut juga identik.

Kebalikannya adalah kasus heteroskedastisitas, yaitu jika kondisi variansi error-nya (atau y) tidak identik.20

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode analisis grafik. Metode analisis grafik dilakukan dengan mengamati scatterplot di mana sumbu horizontal menggambarkan

19Ibid, h. 81.

20Setiawan dan Dwi Endah Kusrini, Ekonometrika, (Yogyakarta:Andi, 2010), h. 103.

nilai predicted standardized sedangkan sumbu vertical menggambarkan nilai residual studentized. Jika scatterplotmembentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk.

Sedangkan jika scatterplot menyebar secara acak, maka hal itu menunjukkan tidak terjadinya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk.

Uji heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan uji spearman’s rho. Yaitu jika nilai signifikansi antara variabel

independen dengan residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, tetapi jika signifikansi kurang dari 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas.21

4) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu.22Uji autokorelasi yang biasa digunakan adalah uji Durbin-Watson (Uji D-W). Kriteria pengujian Durbin-Watson adalah sebagai berikut23:

a) Jika DW < dL atau DW > 4-dU berarti terdapat autokorelasi.

b) Jika DW terletak antara dU dan 4-dU berarti tidak ada autokorelasi.

21Duwi Priyatno, Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20, (Yogyakarta: Andi, 2012), h. 168.

22Setiawan dan Dwi Endah Kusrini, Op. cit, h. 75.

23Duwi Priyatno, Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi, 2012), h. 84.

c) Jika DW terletak antara dL dan dU atau di antara dU dan 4-dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

d. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Regresi Linear Berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh beberapa variabelindependen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah harga (X1), dan promosi (X2), sedangkan variabel dependennya adalah penjualan (Y).

Bentuk formulasi alat analisis statistik regresi linear berganda secara matematis dapat dijabarkan secara berikut:

Y = + b1X1+b2X2+ ع Keterangan :

Y = Penjualan a = Konstanta

b = Koefisien regresi X1 = Harga

X2 = Promosi ع = Epsilon

e. Pengujian Hipotesis

Untuk memperoleh kesimpulan dari analisis regresi linier berganda, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian hipotesis.

1) Uji t

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Dengan menguji koefisien variabel independen atau uji parsial untuk semua variabel independen. Uji ini membandingkan

t

hitungdangan

t

tabelyaitu bila

t

hitung>

t

tabelberarti bahwa variabel

bebas mampu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Sebaliknya jika

t

hitung <

t

tabel maka variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat, dalam hal ini tingkat kepercayaan α sebesar 0,05 (5%).

Jika

t

hitung>

t

tabelmaka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika

t

hitung<

t

tabelmaka Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen, uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung

dan Ftabel. Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu:

Jika Fhitung< Ftabelmaka Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika Fhitung> Ftabelmaka Ho ditolak dan Ha diterima.

3) Koefisien Korelasi Sederhana

Analisis ini digunakan untuk melihat keeratan hubungan antar variabel. Koefisien korelasi bergerak antara 0,00 sampai 1,00 (disebut korelasi positif) atau antara 0,00 sampai -1,00 (disebut korelasi negatif). Korelasi positif berarti kenaikan variabel pertama diikuti dengan kenaikan skor variabel kedua. Sedangkan korelasi negatif adalah korelasi dimana kenaikan skor variabel pertama diikuti dengan menurunnya skor variabel kedua, atau sebaliknya.24 4) Koefisien Determinasi (R2)

Analisis R2 (R Square) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama – sama terhadap variabel dependen.25

24Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.45.

25Duwi Priyanto, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian, (Yogyakarta: 2010), h. 83

Dokumen terkait