• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.7 Metode Pengolahan dan Analisis Data .1Pengukuran pengetahuan responden

Tingkat pengetahuan responden terhadap keberadaan perusahaan kehutanan dan kegiatan CSR yang diadakan oleh perusahaan. Hal diketahui dari kemampuan responden menjawab pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner. Kuisioner pengukuran pengetahuan terdiri atas beberapa pertanyaan semi terbuka dan dianalisis secara deskriptif.

3.7.2 Persepsi masyarakat dibidang ekonomi.

Persepsi responden terpilih terhadap peningkatan ekonomi lokal diukur melalui kuesioner dengan mengajukan sejumlah pernyataan mengenai penilaian subjektif tentang kegiatan corporate social responsibility. Persepsi diukur dengan menggunakan skala Likert (Allen dan Seaman 2007) dan dikategorikan menjadi tiga kelompok besar, yaitu baik, sedang, dan buruk berdasarkan standar deviasi pada table 2.

Tabel 2 Kategori repon skala Likert (Allen dan Seaman 2007)

Skala 1 2 3 4 5

tidak pernah jarang kadang-kadang sering Selalu

sangat setuju setuju netral tidak setuju sangat tidak setuju paling penting penting netral tidak penting sangat tidak penting

Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu variable, konsep, gejala, atau fenomena. Skala Likert terdiri dari pernyataan positif yang menjadi indikasi positif dan sebaliknya bentuk pernyataan negatif menjadi indikasi negatif. Setiap pernyataan disediakan lima alternatif pilihan dengan skor berurutan, yaitu sangat setuju (5) sampai sangat tidak setuju (1) untuk pernyataan positif dan sangat setuju (1) sampai sangat tidak setuju (5) untuk pernyataan negatif (Djaali dan Muljono 2004).

Data karakteristik dianalisis berdasarkan selang yang dihitung menurut sebaran contoh, sedangkan tingkat persepsi dianalisis dengan menggunakan standar deviasi. Penggolongan kategori dilakukan berdasarkan total skor yang diperoleh responden untuk setiap aspek yang diajukan pada kuesioner. Skor dari setiap aspek dikategorikan berdasarkan perhitungan standar deviasi menggunakan rumus berikut dan selanjutnya disajikan pada Tabel 3.

Dimana s = standar deviasi n = banyaknya responden xi = nilai dari responden ke-i x = nilai rata-rata

Persepsi responden terpilih terhadap peningkatan ekonomi lokal diukur melalui kuesioner dengan mengajukan sejumlah pernyataan mengenai penilaian subjektif tentang kegiatan corporate social responcibility.Diukur dengan menggunakan skala likert berskala lima terhadap sebuah penyataan. Persepsi diukur dengan menggunakan skala Likert dan dikategorikan menjadi tiga kelompok besar, yaitu baik, sedang, dan buruk berdasarkan standar deviasi pada table 3.

Tabel 3 Nilai tingkat persepsi responden

Tingkat Persepsi Nilai Kriteria

Baik > 31

Sedang 24 < x < 31

Sedangkan untuk penyajian data karakteristik responden yang akan dianalisis korelasinya dengan tingkat persepsi terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Data dan pengolahan

Karakteristik Sosial Ekonomi Kategori Skala Dasar pengukuran 1. Jenis kelamin 1. Laki-laki Nominal Sebaran

contoh 2. Perempuan

2. Usia (tahun) 1. 21-30 tahun Nominal Sebaran contoh 2. 31-40 tahun

3. 41-50 tahun 4. 51-60 tahun 5. >61 tahun

3. Tingkat pendidikan 1. Tidak tamat Sekolah Dasar Nominal Sebaran contoh 2. Sekolah Dasar

3. Sekolah Menengah Pertama 4. Sekolah Menengah Atas 5. Perguruan Tinggi 4. Jumlah anggota keluarga

(orang)

1. Kecil (< 4) Nominal Sebaran contoh 2. Sedang (5 < x < 7)

3. Besar (> 8)

5. Pekerjaan utama 1. Buruh Nominal Sebaran

contoh 2.Petani

3. Lain-lain

6. Tingkat pendapatan (Rp) 1. < Rp. 5 Juta Nominal Sebaran contoh 2. Rp. 5 Juta < x < Rp. 10 Juta

3. Rp. 10 Juta < x < Rp. 15 uta 4. Rp. 15 Juta < x < 2Rp. 20 Juta 5. >Rp. 20 Juta

3.7.3 Uji validitas dan reliabilitas persepsi

Uji validitas dilakukan guna mengetahui apakah pernyataan yang diajukan pada kuesioner sah atau tidak. Dengan kata lain uji validitas dilakukan terkait keakuratan instrumen penelitian. Pengujian dilakukan melalui pngukuran korelasi antara item pernyataan dengan skor total variabel.

Instrumen dikatakan valid apabila nilai korelasi (pearson correlation) adalah positif dan nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] < taraf signifikan (α) sebesar 0,05 (selang kepercayaan 95%). Uji reliabilitas sendiri dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana suatu instrumen pengukuran memberikan hasil yang dapat dipercaya/ diandalkan.

Uji reliabilitas menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach pada

software SPSS17.0. Menurut Stanislius dan Uyanto (2009) suatu instrumen pengukuran (misal kuesioner) dikatakan reliabel (reliable) bila memberikan hasil skor yang konsisten pada setiap pengukuran. Perlu diperhatikan bahwa suatu pengukuran mungkin reliabel tapi tidak valid, tetapi suatu pengukuran tidak bisa dikatakan valid bila tidak reliabel. Ini berarti reliabilitas (reliability) merupakan syarat perlu tapi tidak cukup (necessary but not sufficicient condition) untuk validitas (validity). Mengingat perbandingan persepsi responden terhadap kedua objek dilakukan menurut aspek-aspek yang sama, maka satu pernyataan yang tidak valid atau memiliki tingkat reliabilitas rendah pada instrumen pengukuran persepsi terhadap objek A akan mengakibatkan pernyataan yang sifatnya sama pada instrumen pengukuran persepsi terhadap objek B harus dihilangkan.

Tabel 5 Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach

Alpha Tingkat Reliabilitas

0.00–0.20 kurang reliabel > 0.20–0.40 agak reliabel > 0.40–0.60 cukup reliabel > 0.60–0.80 Reliabel > 0.80–1.00 sangat reliabel Sumber: Sugiyono (2007)

3.7.4 Pengolahan dan analisis data

Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif terbatas pada teknik pengolahan statistika dasar yang meliputi frekuensi distribusi, ukuran sebaran (rata-rata, standar deviasi, serta nilai minimum dan maksimum), grafik, dan tabulasi yang kemudian dilakukan penafsiran. Sementara untuk menjawab tujuan yang sifatnya menganalisis hubungan antarpeubah maka digunakan uji regresi linier sederhana dengan menggunakan software SPSS 17.0

Sedangkan untuk data dari faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi masyarakat dikumpulkan, diidentifikasi, dan dianalisis secara deskriptif.

Analisis deskriptif ini digunakan untuk menjelaskan data-data yang tidak dapat dihitung yaitu kelompok sosial dan dampak kegiatan CSR (sosial,ekonomi). Hasil data yang sudah terkumpul kemudian diinterpretasikan ke dalam bentuk teks naratif.

3.7.5 Partisipasi Masyarakat

Perhitungan tingkat partisipasi masyarakat terhadap kegiatan CSR perusahaan dilakukan perhitungan untuk masing-masing tahapan (tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemanfaatan hasil,dan tahap evaluasi) digunakan rumus:

X100%

Tabel 6 Kriteria pemberian skor partisipasi untuk masing-masing tahapan (di hitung untuk setiap tahapan)

Intensitas keikutserataan Kategori

Terlibat 51-100% rangkaian kegiatan Tinggi Terlibat 25-50% dari rangkaian kegiatan Sedang

Terlibat≤ 25% kegiatan Rendah

Pada persepsi dan partisipasi selain dilakukan pengujian korelasi karakteristik masing-masing responden dengan nilai partisipasi dan persepsi, juga dilakukan analisa deskriptif dari faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat persepsi dan partisipasi responden.

3.7.6 Peningkatan taraf hidup ( persentase peningkatan pendapatan)

Pendapatan masyarakat yang dilihat yaitu perbandingan antara pendapatan total sebelum diadakannya kegiatan CSR dengan pendapatan total setelah diadakannya kegiatan CSR (tabel 21). Untuk mengetahui besarnya peningkatan pendapatan, masing-masing kategori pendapatan tersebut dijumlahkan dan dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus yang diadopsi dari rumus peningkatan pendapatan dari kegiatan PHBM oleh perhutani (Muzakir, 2005).

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

P (X)= X 100% Dimana:

P(1) = Pendapatan total sebelum kegiatan P (2)= Pendapatan total setelah kegiatan P (X)= Persentase perubahan pendapatan

Perhitungan persentase perubahan pendapatan kemudian dikategorikan sesuai dengan kriteria pada tabel 7.

Tabel 7 Kriteria peningkatan pendapatan

Persentase Perubahan Pendapatan Kategori

> 51% Tinggi

25-50% Sedang

Dokumen terkait