• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.6. Metode Pengukuran

Mengukur variabel umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, kepercayaan, peran petugas kesehatan, dukungan tokoh masyarakat, penghasilan, jarak tempat tinggal dengan sarana pelayanan kesehatan, dan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B menggunakan sistem pembobotan dengan mengkategorikan hasil ukur masing-masing variabel.

Cara ukur/alat ukur yang digunakan untuk variabel independen adalah wawancara (kuesioner) dengan skala ukur masing-masing variabel adalah skala ordinal dan nominal, sedangkan untuk variabel dependennya adalah observasi

(kuesioner). Pengukuran variabel independen diukur dengan mengacu pada Skala Guttman dan Skala Likert (Riduan, 2002).

a. Umur

Pengukuran umur dengan mengkategorikan usia responden ke dalam 2 kategori, yaitu umur responden < 20 tahun dan umur responden ≥ 20 tahun dengan skala ukurnya skala nominal.

b. Tingkat Pendidikan

Pengukuran tingkat pendidikan diukur dengan mengkategorikan jenjang pendidikan formal responden ke dalam 3 tingkatan jenjang pendidikan, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tingkat pendidikan dikatakan rendah bila pendidikan terakhir responden di bawah atau sama dengan SLTP. Tingkat pendidikan dikatakan sedang bila pendidikan terakhir responden lulus atau tamat SLTA. Tingkat pendidikan dikatakan tinggi bila pendidikan terakhir responden lulus atau tamat Akademi/ Perguruan Tinggi dengan skala ukur ordinal.

c. Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan menggunakan pertanyaan yang terdiri dari 2 kategori hasil ukur yaitu tidak baik dan baik, dengan sistem pembobotan. Jumlah pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan ada 10 pertanyaan dengan total skor sebesar 10, Pertanyaannya memiliki 2 pilihan dengan kriteria yaitu:

1. Jawaban Benar (B) diberikan skor 1 (satu) 2. Jawaban Salah (S) diberikan skor 0 (nol)

Berdasarkan total skor dari 10 pertanyaan, maka pengetahuan responden digolongkan dalam 2 kategori, yaitu : (1) Tidak Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor <61% dari 10 pertanyaan yang diajukan. (2) Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor ≥61% dari 10 pertanyaan yang diajukan. Skala ukur variabel pengetahuan ini adalah skala ordinal.

d. Sikap

Diukur dengan menggunakan pertanyaan yang terdiri dari 2 kategori hasil ukur yaitu tidak baik dan baik. Skala ukur variabel ini adalah skala ordinal dengan jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 8 pertanyaan dengan total skor sebesar 16, dimana pertanyaannya memiliki 3 pilihan yaitu setuju, kurang setuju, dan tidak setuju berdasarkan sistem pembobotan:

1. Setuju diberikan skor 2 (dua)

2. Kurang setuju diberikan skor 1 (satu) 3. Tidak setuju diberikan skor 0 (nol).

Berdasarkan total skor dari 8 pernyataan yang diajukan, maka pertanyaan sikap responden diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu : (1) Tidak Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor <61% dari 8 pernyataan yang diajukan. (2) Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor ≥61% dari 8 pertanyaan diajukan.

e. Kepercayaan

Kepercayaan diukur dengan skala ukur ordinal yang menggunakan pertanyaan terdiri dari 2 kategori hasil ukur yaitu tidak yakin dan yakin, berdasarkan sistem

pembobotan. Jumlah pertanyaan untuk mengukur kepercayaan ada 6 pertanyaan dengan total skor sebesar 12, dimana masing-masing pertanyaan memiliki 3 pilihan dengan kriteria:

1. Percaya diberikan skor 2 (dua)

2. Kurang percaya diberikan skor 1 (satu) 3. Tidak percaya diberikan skor 0 (nol)

Berdasarkan total skor jawaban dari 6 pertanyaan yang diajukan, maka pertanyaan kepercayaan digolongkan dalam 2 kategori yaitu : (1) Tidak Yakin, apabila jawaban responden memiliki total skor <61% dari 6 pertanyaan yang diajukan. (2) Yakin, apabila jawaban responden memiliki total skor ≥61% dari 6 pertanyaan yang diajukan.

f. Peran petugas kesehatan

Peran petugas kesehatan diukur dengan skala ukur ordinal, dan menggunakan pertanyaan yang terdiri dari 2 kategori hasil tidak baik dan baik, dengan sistem pembobotan. Jumlah pertanyaan untuk mengukur peran petugas kesehatan ada 5 pertanyaan dengan total skor sebesar 5, dan pertanyaan ini memiliki 2 kriteria pilihan yaitu:

1. Jawaban a diberikan skor 1 (satu) 2. Jawaban b diberikan skor 0 (nol)

Berdasarkan total skor dari pertanyaan yang diajukan, maka pertanyaan ini diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu: (1) Tidak Baik, apabila jawaban responden

memiliki total skor <61% dari 5 pertanyaan yang diajukan. (2) Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor ≥61% dari 5 pertanyaan yang diajukan.

g. Dukungan Tokoh masyarakat

Dukungan tokoh masyarakat diukur dengan menggunakan pertanyaan yang terdiri dari 2 kategori hasil ukur yaitu tidak baik dan baik, dengan sistem pembobotan dimana skala ukurnya adalah skala ordinal. Jumlah pertanyaan untuk mengukur dukungan tokoh masyarakat sebanyak 5 pertanyaan dengan total skor sebesar 5. Pertanyaannya memiliki 2 pilihan sebagai berikut :

1. Jawaban a diberikan skor 1 (satu) 2. Jawaban b diberikan skor 0 (nol)

Berdasarkan total skor dari pertanyaan yang diajukan, maka pertanyaan dukungan tokoh masyarakat diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu: (1) Tidak Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor <61% dari 5 pertanyaan yang diajukan. (2) Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor ≥61% dari 5 pertanyaan yang diajukan.

h. Penghasilan

Pengukuran tingkat penghasilan responden diukur dengan skala ukur nominal berdasarkan Upah Minimum Rata-rata yang berlaku saat ini dalam Kabupaten/Kota Provinsi NAD. Penghasilan responden dikategorikan menjadi 2 kategori penghasilan responden yang <Rp.1.000.000,- dan penghasilan responden ≥Rp.1.000.000,- (Perda NAD, 2007).

i. Jarak tempat tinggal dengan sarana pelayanan kesehatan

Pengukuran jarak tempat tinggal dengan pelayanan kesehatan diukur menggunakan skala ukur ordinal, yakni dengan cara mengkategorikan hasil ukur jarak tempat tinggal responden dengan sumber pelayanan kesehatan. Jarak tempat tinggal dinilai jauh, bila jarak tempuh dengan pelayanan kesehatan menghabiskan waktu tempuh ≥ 10 menit dengan jalan kaki. Jarak tempat tinggal dengan pelayanan kesehatan dinilai dekat, bila jarak tempuh dengan pelayanan kesehatan menghabiskan waktu tempuh < 10 menit dengan jalan kaki.

j. Perilaku Ibu

Perilaku ibu diukur skala ukur ordinal dan menggunakan daftar checklist

observasi perilaku ibu yang terdiri dari 2 kategori hasil ukur yaitu tidak baik dan baik dengan sistem pembobotan. Jumlah pernyataan yang diajukan 3 pernyataan dan total skor sebesar 3. Pertanyaan Perilaku Ibu memiliki 2 pilihan dengan kriteria adalah berikut:

1. Jawaban ya diberikan skor 1 (satu) 2. Jawaban tidak diberikan skor 0 (nol)

Berdasarkan total skor dari pertanyaan yang diajukan, maka pertanyaan Perilaku Ibu digolongkan dalam 2 kategori, yaitu : (1) Tidak Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor <61% dari 3 pertanyaan yang diajukan. (2) Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor ≥61% dari 3 pertanyaan yang diajukan.

Dokumen terkait