• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7. Metode Pengumpulan Data

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara berikut :

a. Angket/kuesioner

Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada

responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban itu ditentukan skornya

dengan menggunakan Skala Likert.

b. Wawancara

Wawancara dengan para karyawan dilakukan untuk memperoleh informasi

tentang berbagai hal yang berkaitan dengan variabel organisasi dan stres

kerja karyawan.

c. Dokumen

Dokumentasi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan photo dan

penyimpanan photo. Pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan informasi

3.8Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel

adalah jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama

akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2005: 267).

Instrumen penelitian yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas

dilakukan untuk menguji apakan kuesioner layak digunakan sebagai instrumen

penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat

menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui

kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.

3.8.1. Uji validitas.

Uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar

sampel sebanyak 30 responden pada bagian yang berbeda yaitu pada bagian

dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows dengan kriteria

sebagai berikut:

1) Jika nilai Corrected Item-Total Correlation > rtabel, maka pernyataan tersebut

dinyatakan valid

2) .Jika nilai Corrected Item-Total Correlation < rtabel, maka pernyataan tersebut

dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.3

Validitas Butir-Butir Pertanyaan Corrected Item-

Total

Correlation R - Tabel Keputusan

VAR00001 .593 .361 Valid VAR00002 .442 .361 Valid VAR00003 .514 .361 Valid VAR00004 .845 .361 Valid VAR00005 .760 .361 Valid VAR00006 .568 .361 Valid VAR00007 .529 .361 Valid VAR00008 .755 .361 Valid VAR00009 .770 .361 Valid VAR00010 .722 .361 Valid VAR00011 .792 .361 Valid VAR00012 .623 .361 Valid VAR00013 .838 .361 Valid VAR00014 .751 .361 Valid VAR00015 .753 .361 Valid VAR00016 .860 .361 Valid VAR00017 .794 .361 Valid VAR00018 .854 .361 Valid VAR00019 .529 .361 Valid VAR00020 .755 .361 Valid

VAR00023 .792 .361 Valid VAR00024 .623 .361 Valid VAR00025 .838 .361 Valid VAR00026 .751 .361 Valid VAR00027 .753 .361 Valid VAR00028 .860 .361 Valid VAR00029 .794 .361 Valid VAR00030 .511 .361 Valid

Berdasarkan data tabel 3.3 diketahui r-hitung untuk seluruh butir

pertanyaan dari variabel kepemimpinan dan konflik adalah positif dan nilainya

diatas 0,361 (r-tabel). Karena r-hitung > r-tabel maka disimpulkan semua

pertanyaan dari variabel kepemimpinan dan konflik adalah valid sehingga dapat

digunakan untuk memperoleh data penelitian.

3.8.2.Uji Reliabilitas

Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya

adalah menguji reliabilitas instrumen.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah

dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan

bantuan program SPSS 17.0 for windows. Menurut Situmorang dkk, (2008:60).

suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r-alpha positif dan lebih besar dari r-tabel maka pertanyaan reliabel.

2. Jika r-alpha negatif dan lebih kecil dari r-tabel maka pertanyaan tidak

Tabel 3.4 Reliabilitas Kuesioner

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.970 30

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas pada instrumen

kepemimpinan dan konflik dengan nilai Cronbach Alpha atau r-alpha sebesar

0,970. Hal ini membuktikan bahwa instrumen kepemimpinan dan konflik adalah

reliabel karena r-alpha bernilai 0,970 lebih besar dan positif dari r-tabel yang

bernilai 0,60. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki

Cronbach Alpha > dari 0,60. (Nugroho, 2005:72). Ini menunjukkan semua butir

pertanyaan dari variabel kepemimpinan, konflik dan stres kerja karyawan tersebut

dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.

3.9 Tehnik Analisis Data a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan

pendekatan grafik dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai

Asyimp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5% artinya data variabel berdistribusi

Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau

sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas).

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan

menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel

independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen,

maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya

diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak

mengarah adanya heterokedastisitas (Situmorang dkk, 2008:63).

3) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam

model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau

mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas

dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation

Factor) melalui program SPSS.

Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai

Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas

(Situmorang dkk, 2008: 104).

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

Y= a + b1X1 + b2X2 + e Dimana :

Y = stres kerja a = konstanta

b1,b2 = koefisien regresi berganda

X1 = kepemimpinan

X2 = konflik

e = Standar Error

c. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data

yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,

penyusunan, dan penganalisisan data sehingga dapat diketahui gambaran data

penelitian yang sedang diteliti.

d. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi syarat

asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut.

1) Uji Signifikansi Simultan (uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

H0 : b1=b2= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, dan X2) yaitu berupa

kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel

terikat (Y).

H1 : b1≠b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas (X1 dan X2) yaitu berupa kepemimpinan

dan konflik terhadap stres karyawan sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

H1 diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

2) Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual

terhadap variabel terikat.

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas (X1 dan X2) yaitu berupa kepemimpinan

dan konflik terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y).

H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X1 dan X2) yaitu berupa kepemimpinan dan

konflik terhadap stres karyawan sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

3) Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa kemampuan

model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati

satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) adalah

besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin

kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin

Dokumen terkait