• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODELOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan field research, yang berupa penelitian langsung dari pihak pertama (data primer), yaitu sumber

61 data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:147), untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, pengumpulan data dapat dilakukan dengan metode:

1. Kuesioner

Kuesioner yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan dengan point-point yang berkaitan dengan masalah penelitian. Kuesioner disebarkan dan diantarkan secara langsung kepada tempat penelitian dan pengambilan kuesioner dilakukan dengan mengambil kembali ke tempat-tempat yang telah disebarkan. Dan konsep pembuatan kuesioner pihak peneliti disusun berdasarkan permasalahan yang berkaitan dengan penerapan sistem informasi akuntansi di perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan dan pengaruhnya terhadap manajemen persediaan serta dalam penyusunan kuesioner pihak penelitilah yang memodifikasi dan membentuknya.

2. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data dengan observasi orang atau peristiwa dalam lingkungan kerja dan mencatat informasi menurut Sekaran (2006:324). Di mana pihak penelitian mengobservasi mengenai penerapan sistem informasi akuntansi terhadap perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap manajemen persediaan perusahaan barang dagang tersebut.

62 3. Wawancara

Wawancara yaitu dengan melakukan komunikasi secara langsung terhadap pihak yang dijadikan objek penelitian dengan memberikan sejumlah pertanyaan dan melakukan tanya jawab, sehingga pihak peneliti mendapatkan informasi dan data dari responden yang tepat. Dan dalam penyusunan pertanyaan, pihak peneliti menyusun sesuai dengan permasalahan penerapan sistem informasi akuntansi terhadap manajemen persediaan perusahaan tersebut.

D. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2013:19) statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maximum, minimum, sum, range, kurtosis dan swekness (kemencengan distribusi).

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas dasar primer ini, maka peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, yang dijelaskan sebagai berikut: a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Mengetahuiapakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu

63 mengukur pengubah yang didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2013:52).

Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk dan Ha: Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentuka hipotesis H0 dan Ha, kemudian uji dengan membandingkan r hitung (tabel corrected item total correlation) dengan r tabel (tabel Product Moment dengan tingkat signifikan 0.05) dengan degree of freedom (df) = n-k. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2013:53).

Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan dan indikator tersebut dinyarakan valid. Dan jika r hitung lebih kecil dari r table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan dan indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2013:53).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47).

Ghozali (2013:48) menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

64 1) Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

2) One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013:48).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas dasar primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heterokedastisitas. a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2013:105).

Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) atau nilai tolerance dan lawannya (Ghozali, 2013:105). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013:106).

65 b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati nol (Ghozali, 2013:160).

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji kolmogorov-smirnov merupakan uji goodness of fit, uji ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara distribusi sampel dan distribusi teoritisnya. Uji K-S dilakukan dengan melihat angka probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara normal dan apabila probabilitasnya di atas 0,05, maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas atau data memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013:164).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik lot antara nilai prediksi variebel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik

66 plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Selain menguji heteroskedastisitas dengan menggunakan scatterplot, uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser. Menurut (Ghozali, 2013:142) glejser mengusulkan untuk meregres nilai Absolute Residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:143).

4. Koefisien Determinasi (Adusted R2)

Menurut Ghozali (2013:97) koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji koefisien determinasi ini dilihat melalui adjusted R². Adjusted R² digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh > 0,5, maka model yang digunakan dianggap cukup handal dalam membuat estimasi. Semakin besar angka Adjusted R² maka semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika Adjusted R² semakin kecil berarti semakin lemah model tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.

5. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berguna bertujuan untuk memprediksi besar variabel

67 independen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2014: 149). Variabel independen terdiri sistem infomasi akuntansi dalam siklus pendapatan, pengeluaran dan sumber daya manusia. Sedangkan variabel dependennya adalah manajemen persediaan. Rumus regresi berganda yang digunakan dalam dijelaskan sebagai berikut:

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e Keterangan:

Y: Manajemen Persediaan Perusahaan Dagang a : Konstanta

b1-3 : Koefisien regresi (menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen)

X1 : Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan X2 : Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran

X3 : Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia e : Error

Pengujian hipotesis dilakukan dengan melalui:

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Dan menurut Ghozali (2013:99) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

68 1). Derajat kepercayaan 5%, menyatakan dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

2). Membandingkan nilai statistik t dengan titik rumus menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen mempengaruhi variabel dependen.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2013:98). Dan menurut Ghozali (2013:98) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1). Derajat kepercayaan 5%, menyatakan dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2). Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha.

Dokumen terkait