• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percik

Mei 2009

B

iogas terdiri dari komposisi gas metana (CH4) dan kar-bon dioksida (CO2). Biogas merupakan hasil penguraian karbon oleh mikroorganisma dari senyawa organik dalam kondisi tanpa oksigen atau anaerobik.

Pada proses fermentasi, limbah organik menghasilkan bio-gas. Gas dapat digunakan untuk penghangat, pemanas, pene-rangan atau listrik. Gas juga dapat disimpan untuk sementara waktu.

Sampah organik atau sampah dapur yang telah dicincang halus dicampur dengan air dengan komposisi 1:1. Setelah diaduk, campuran dapat dimasukkan ke dalam reaktor. Setelah 5 hari, gas akan mulai terbentuk sedikit demi sedikit. Dengan pasokan yang ajeg, produksi gas dapat terus dipertahankan. Untuk starter awal dapat dicampurkan dengan sedikit kotoran sapi untuk mempercepat proses fermentasi.

Komposisi biogas secara umum terdiri dari 50% metana, gas karbon dioksi-da sekitar 25-45% dioksi-dan gas-gas lainnya tergantung dari sumber bahan baku yang digunakan.

Sampah atau ampas dari proses produksi minuman, kotoran hewan, lemak punya potensi menghasilkan gas metan yang berbeda-beda.

TABEL2. POTENSI GAS DARI BERBAGAI SUMBER BAHAN BAKU

TABEL3. KESETARAAN BIOGAS(1 m3) DENGAN SUMBER ENERGI LAIN

Ampas dari sampah yang telah terurai dan terdorong ke bak pelimpahan dapat dikomposkan dan dimanfaatkan untuk pupuk atau soil conditioner.

Konstruksi biodigester dapat terbuat dari konstruksi bata, fibreglas, buis beton, dan ferosemen. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Yang pasti, semua konstruksi biodigester harus kedap gas, tidak boleh bocor dan harus ditem-patkan dekat ke sumber bahan baku maupun tempat peman-faatan gas. Yuyun Ismawati

71

I N O VA S I

B I O G A S

Sampah

BIOGAS YANG DIPEROLEH M3/TON BAHAN BAKU 50 50-70 60 65 70 130 180 400 500 500-560 1300 BAHAN BAKU Susu

Pulp buah dan gula Kotoran sapi Kotoran babi

Ampas/sisa penyulingan Kotoran ayam

Biji-bijian ampas brewery Rumput, algae Gliserin Biji-bijian Lemak JUMLAH 0,46 kg 0,62 liter 0,52 liter 0,80 liter 1,50 m3 3,50 kg BAHAN BAKAR Elpiji Minyak tanah Minyak solar Bensin Gas kota Kayu bakar

Percik

Mei 2009

Foto: Bowo Leksono Foto: Istimewa % 55 - 75 25 - 45 0 - 0.3 1 - 5 0 - 3 0.1 - 0.5 KOMPONEN Metana (CH4) Karbon dioksida (CO2) Nitrogen (N2) Hidrogen (H2) Hidrogen sulfida (H2S) Oksigen (O2)

V

ermicompost atau Vcompost adalah proses tercampurnya sam-pah organik dari sayuran, buah, sisa-sisa makanan dan sampah kebun dengan kascing (vermicast) yang diha-silkan dari proses vermikultur dari bebe-rapa spesies cacing tanah. Vermicompost mengandung nutrien yang mudah larut dan bakteri yang mampu menguraikan sampah organik.

Spesies cacing yang dapat digunakan di Indonesia antara lain spesies Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus, semua tergolong cacing tanah.

Untuk beberapa orang, cacing cukup menggelikan dalam arti yang sebenarnya (bukan geli lucu). Sebagian orang yang ti-dak geli, seperti Charles Darwin, menga-takan bahwa cacing lebih kuat daripada gajah Afrika, lebih penting daripada sapi. Cacing dipandang sebagai mitra kerja kompos yang sangat kooperatif dan efi-sien karena cacing yang lapar akan beker-ja tanpa diupah untuk mengolah sampah menjadi kompos.

Teknik pengomposan dengan cacing sebetulnya bukan hal yang baru, tapi butuh kesediaan untuk bergeli ria sedikit dan menghormati mahkluk kecil ini. Cara mengompos dengan cacing secara singkat adalah sebagai berikut:

a. Pilah sampah; pisahkan daging, tu-lang ikan dan tutu-lang-tutu-lang lain. b. Persiapkan media cacing. Bisa

meng-gunakan sampah yang telah diangin-anginkan selama sepekan sehingga memiliki suhu homogen dan tidak pa-nas. Bisa juga menggunakan campur-an sampah dengcampur-an kotorcampur-an hewcampur-an atau isi perut (rumen) sapi.

c. Letakkan cacing pada media, sebaiknya gunakan bedengan kayu yang dilapisi plastik terpal dan diberi cacing (Lum-bricus rubellus atau Eisenia fetida).

d. Ternakkan cacing selama 6 minggu. Setiap 2-3 hari diberi makan sayuran segar yang dicincang halus atau dibu-at menjadi bubur kasar.

e. Setelah seluruh sampah habis di-makan, sekitar 30 hari, tampak bu-tiran halus kotoran cacing memenuhi bedengan, kompos cacing dapat dipa-nen.

Cacing tanah membutuhkan waktu 7 minggu untuk menjadi dewasa dan pada minggu ke-8 akan mengeluarkan telur (kokon). Satu ekor cacing dewasa dapat mengeluarkan 2 kokon per minggu dan tiap kokon dapat menetaskan 2-3 ekor cacing setelah masa inkubasi 5-10 hari. Populasi cacing akan berlipat ganda dalam waktu 1 bulan.

Pemanenan vermikompos dapat dila-kukan secara sederhana dengan menum-pahkan isi wadah kompos ke tanah yang telah diberi alas dengan membentuk

tumpukan menyerupai gunung atau keru-cut, lalu biarkan beberapa saat. Cacing akan bergerak ke bagian dasar tumpukan, menghindari cahaya matahari.

Vermikompos dapat diambil mulai dari puncak tumpukan dan cacing dapat dipindahkan ke media baru yang sudah disiapkan sebelumnya. Vermikompos yang dapat dipanen, dikeringkan dan diayak untuk menjaring kokon dan cacing muda serta bahan organik yang belum terurai. Kokon dan cacing muda selanjut-nya dimasukkan ke dalam media baru. Vermikompos yang sudah disaring meru-pakan pupuk yang kaya akan unsur hara makro dan bakteri pengikat nitrogen.

Di Amerika, tempat sampah vermi-composter tersedia di beberapa kantin kantor dan perguruan tinggi. Jadi tidak ada alasan, mengompos bisa dilakukan dimana-mana. Yuyun Ismawati

72

I N O VA S I

V

E R M I C O M P O S T

Percik

Mei 2009

B

ahan-bahan dasar biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak.

Sampah organik dari rumah tangga juga termasuk biomassa yang dapat diolah menjadi briket sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah. Cara meng-olahnya mudah, penggunaannya lebih hemat.

Harga sekilo briket Rp 2.500. Bandingkan dengan harga satu liter minyak tanah yang sama-sama dapat digunakan untuk memasak selama dua jam sehar-ga Rp 5.000 per liter. Produsen briket biomassa sering juga mempromosikannya sebagai

biobriket, briket bioarang, briket biomassa, super karbon atau briket sampah.

Pembuatannya membutuhkan proses yang sedikit lebih pan-jang dibandingkan proses pembuatan arang biasa. Setelah sam-pah dijadikan 'arang', selanjutnya dihancurkan, dicampur de-ngan perekat, lalu dilapisi cairan pelapis agar lebih efisien pem-bakarannya.

Briket biomassa dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti kayu bakar atau minyak tanah dan berasal dari sumber daya yang dapat diperbaharui. Sampah organik merupakan salah satu sumber biomassa potensial yang dapat dibentuk menjadi padatan dan cair (bioliquid). Biomassa juga digunakan oleh perusahaan semen untuk menggantikan sebagian batubara yang dipakai dalam proses

pembakaran di pabrik untuk mengu-rangi emisi gas rumah kaca.

Yuyun Ismawati

73

B r i k e t B i o m a s s a

I N O VA S I

Percik

Mei 2009

Foto: Istimewa

B

erbagai cara dilakukan orang untuk mendorong upaya-upaya pengomposan. Salah satu perusahaan di Bandung menawarkan Komposter Matic atau Elektrik yang diciptakan untuk mempermudah pencinta lingkungan untuk membuat kompos dengan cara praktis dan modern.

Dokumen terkait